All Chapters of Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin: Chapter 41 - Chapter 50
254 Chapters
Chapter 41 - Janji Setia Di Menara Eiffel
“Tadi kamu bilang apa, Kai? Cemburu? Sama siapa, hm?” tanya Dipta penuh kelembutan saat melihat wajah muram dan cemberut istrinya.Tak suka jika melihat Kaira sedih, Dipta mendongakkan dagu milik Kaira dengan lembut. Melihat manik cokelat yang sudah penuh dengan genangan air mata. Sadar jika mengedip sekali saja itu akan jatuh, Dipta langsung menarik tubuh Kaira ke dalam pelukannya.“Maaf kalau aku bikin kamu cemburu,” ujar Dipta sambil terus mengusapi rambut panjang milik Kaira naik turun dengan lembut. “Kamu cemburu sama Salsa?” tebak Dipta tepat sasaran.Kaira memilih diam saja karena ia juga tak tahu soal perasaan hatinya yang sekarang. Intinya merasa nyeri ketika ada wanita lain yang mendekati Dipta. Apa ini yang dinamakan cinta? Apakah ia sudah jatuh cinta sedalam ini sama Mas Dipta hingga bisa cemburu seperti ini? Entahlah, Kaira pun tak tahu.Merasa sudah lebih baik, Kaira melepaskan diri dari pelukan Dipta. Ia tersenyum tipis yang dipaksakan karena tak mau membuat Dipta kepik
Read more
Chapter 42 - Making Love (21+)
“Ada apa, Kaira? Apa ada yang ingin kamu tanyakan?” tanya Dipta saat melihat gelagat dan ekspresi istrinya yang tampak ingin memprotes. Kaira mengangguk pelan sambil mengerutkan dahi hingga kedua alisnya menyatu. “Hm, maksud dari kata ‘tidak boleh meninggalkan atau meminta cerai jika terjadi kebohongan’? Memang Mas Dipta bohong apa?” tanya Kaira heran. “Iya maksudnya jika kita ada bohong dikit jangan langsung minta pisah apalagi cerai gitu. Pokoknya harus dengerin dulu penjelasannya.” “Ohhhh! Oke!” Kaira akhirnya setuju dengan apa yang dituliskan di sana. Wanita itu langsung menutup dokumen tanpa membaca semua isi kontrak perjanjiannya, karena tak mau melewatkan pemandangan Kota Paris dari Menara Eiffel. “Enggak mau dibaca?” tanya Dipta memastikan. Kaira menggeleng pelan sambil tersenyum. “Aku percaya sama Mas Dipta jika isi perjanjian itu dibuat untuk kebaikan bersama, ‘kan? Jadi aku setuju dan tanda tangan aja,” jelas Kaira yang sudah percaya kepada Dipta 100%. Di sisi lain hat
Read more
Chapter 43 - Nyeri Tapi Nikmat
"Ah!" ringis Kaira saat akan beranjak dari tempat tidurnya.Tak tahu jika setelah melakukan itu rasanya akan nyeri seperti ini. Kata Mas Dipta kalau pertama memang seperti ini. Namun, setelah hari ini katanya akan biasa saja.Ya, Kaira akui meski semalam sangat enak dan nikmat, bahkan Kaira ingin lebih dan lebih."Morning sayang," sapa Dipta menggerunyam saat merasakan jika di sisi kirinya sudah tak ada orang lagi.Kaira yang masih duduk menoleh ke belakang dengan tatapan datar. Tapi saat melihat bagian dada bidang suaminya penuh jejak merah membuatnya tersipu malu. Semalam dirinya benar-benar buas seperti serigala? Sial!"Morning kiss, please," pinta Dipta sambil memanyunkan bibir ke depan, meminta cium kepada Kaira yang masih enggan menatap pria itu.Tak kunjung dicium membuat Dipta merasa tak sabar hingga berbuat jahil, menarik perut istrinya kuat sampai terjatuh di atas dadanya yang bidang."Kenapa diam aja, hm?" tegur Dipta berbisik. Tangannya mulai bergerilya mengelus dari perut
Read more
Chapter 44 - Panggilan Polisi
“Telepon dari polisi?” tanya Dipta dengan suara lirih. Pandangan matanya terus menghunus ke arah Kaira tanpa berkedip sedikit pun. Kaira mengangguk sebagai jawaban, air matanya bahkan sudah tumpah ruah membasahi pipi mulusnya.“Mas Dipta enggak akan ninggalin aku, ‘kan?” suara parau dari Kaira membuat Dipta buru-buru turun dari kursi stool. Pria itu mendekat ke arah istrinya dan memeluknya erat.“Nggak akan, Kaira. Aku akan selalu ada di samping kamu.”Tangis Kaira semakin pecah. Suaranya terdengar begitu tergugu yang membuat Dipta merasa tak tega sendiri.Apalagi kasus korupsi dari Bayu yang membongkar dirinya. Jika seperti ini, Dipta seperti makan buah simalakama. Maju kena mundur kena. Niat hati menangkap tikus kantor agar dipenjara, tapi justru melibatkan istrinya sendiri seperti ini.Entah saat ini Dipta merasa sangat bingung sendiri. Jika dilanjutkan pasti akan menyeret nama Kaira lebih dalam. Apalagi semua bukti transferan uang korupsi Bayu menuju ke rekening Kaira, istrinya.“
Read more
Chapter 45 - Seperti Makan Buah Simalakama
“Apa maksudmu berkata seperti itu!?” tanya Dipta menahan rasa kesalnya ketika sesosok perempuan seusia Kaira tampak ikut campur ke dalam masalahnya.“Tak pernah menyangka dan menduga jika selama ini sopir yang menikahi Kaira ternyata anak seorang konglomerat. Kalau Kaira tahu, kira-kira ….”“Diam!”Jika selama ini Dipta dikenal akan sifat sabarnya, namun tidak dengan saat ini. Dipta langsung mencengkeram dagu milik Melodi, sahabat Kaira sekaligus orang yang sudah berkhianat dibelakang Kaira.Mendengar ucapan dari mulut Melodi membuat hati Dipta merasa jengkel luar biasa. Apalagi dari mana perempuan ini tahu identitas aslinya? Benar-benar sialan.“Jangan berani katakan apapun atau—““Atau apa!? Ha!?” potong Melodi cepat. Tatapan matanya mengarah tajam ke wajah Dipta. Menunjukkan jika dia tidak takut sama sekali dengan pria itu. “Cabut tuntutan Bayu sekarang atau Kaira akan tahu yang sebenarnya!” lanjut Melodi mengancam.“Jangan pernah mengancamku bedebah!”Dipta melepaskan cengkeraman
Read more
Chapter 46 - Ada Apa Melodi Datang Mencariku!?
“You serius? Jangan bercanda ah, Kaira! Kenapa you mau resign, sih!? Sayang-sayang gaji di sini tuh gede tahu!” cerocos Vito yang tak terima jika Kaira harus resign. Yang otomatis pekerjaan dirinya akan semakin menumpuk banyak.Kaira tak bisa menjelaskan alasan yang sebenarnya kepada Vito. Alhasil ia hanya tersenyum saja, bahkan ketika Vito terus mendesak ingin tahu pun, Kaira tetap diam.Sebelum masuk ke dalam ruang kerja milik Bagas, Kaira memberikan oleh-oleh kepada Vito terlebih dahulu. Tentu saja pria gemulai itu langsung girang bahagia mendapat oleh-oleh. Dan, langsung berhenti kepo soal alasan dirinya resign.Hati Kaira merasa sangat deg-degan luar biasa ketika ketukan pintunya disahut oleh Bagas dari dalam ruangan. Ia pun mendorong pintu dan masuk, yang membuat Bagas terkejut kaget.“Kaira, bukannya kamu izin tak masuk hari ini?” tanya Bagas yang langsung menghentikan kesibukan mengetiknya di atas keyboard laptop.Kaira tak menjawab, melainkan terus berjalan sampai berdiri tep
Read more
Chapter 47 - Rencana Licik Melodi
“Melodi, kamu tumben sekali malam-malam ke sini, ada apa?” tanya Widya, kaget saat Melodi datang berkunjung ke rumahnya malam-malam.“Maaf sebelumnya, Tante, kalau kedatanganku sedikit mengganggu. Aku ke sini karena merasa jiwaku terancam, Tante,” adu Melodi dengan nada sedih, bahkan menunjukkan ekspresi ketakutannya.Widya yang tidak paham hanya menunjukkan ekspresi bingungnya, wanita paruh baya itu lantas menyuruh Melodi masuk ke dalam, mempersilakan duduk.Melihat gelagat ketakutan dari Melodi membuat Widya penasaran apa yang sudah terjadi. Tidak biasanya Melodi seperti ini.“Kamu kenapa, Melodi?” tanya Widya penasaran.“Aku mau dibunuh, Tante,” ujar Melodi dengan suara yang dibuat bergetar agar Widya iba kepadanya. Dan, benar saja respon dari wanita paruh baya itu sangat kaget sekaligus cemas.“Dibunuh? Siapa yang mau membunuhmu? Kenapa tidak lapor polisi saja?”Widya yang tadinya duduk di sofa single menghadap ke arah Melodi sampai berpindah tempat menjadi duduk di sampingnya. Me
Read more
Chapter 48 - Takdir Mempertemukan Kita Bertiga
“Mas, kamu kok diem aja?” tanya Kaira heran saat suaminya tampak duduk diam tanpa bersuara seperti biasa. Padahal semalam sudah dikasih enak-enak, tapi kenapa murung gitu, ya?“Sakit, Kai,” keluh Dipta jujur saat juniornya justru diremes-remes kuat oleh tangan milik Kaira. Dipta pikir, Kaira akan meminta bercinta tadi malam, tapi ternyata tidak sama sekali! Wanita itu justru meremas juniornya sangat kencang sampai Dipta menjerit kesakitan.Katanya itu pelampiasan rasa kesalnya kepada Bayu karena sudah menyeret namanya ke perbuatan tidak baik. Tapi kenapa juniornya yang menjadi korban. Benar-benar di luar nurul, nggak habis fikri istri satu ini.“Maaf, Mas, soalnya gregetan.”“Tapi ini aset masa depan lho, Kai. Enggak ada ini nanti kamu nggak bisa merem melek lagi kayak waktu di Paris.”“Ihhh, Mas Dipta apaan, sih, jangan ingetin hal itu!” rajuk Kaira mengambek.Dipta yang awalnya kesal karena perbuatan Kaira semalam, namun melihat ekspresi mengambek istrinya seperti itu mendadak jadi
Read more
Chapter 49 - Perseteruan Panas
“Emm … sepertinya nanti saja, Kai. Kamu sebaiknya ke dalam dulu saja. Lihat suami kamu udah nggak sabaran tuh.”Kaira menghela napas panjang dengan kasar saat Melodi tampak tidak ingin memberitahukannya. Apalagi sikap Mas Dipta saat ini sangat berbeda sekali. Tampak emosi melihat Melodi. Memangnya mereka berdua kenal? Bukannya baru bertemu dua kali, itupun dulu saat ia membatalkan pernikahan dan hari ini.Melodi yang tahu kalau Kaira kecewa dari gesturenya langsung menepuk bahu milik wanita itu. Memberikan senyuman hangat seolah-olah tidak pernah terjadi perselisihan sebelum ini.“Aku akan tunggu kamu sampai selesai penyelidikan kok. Aku tunggu kamu di kantin.” Melodi tersenyum manis yang membuat Kaira merasa tenang. Ternyata Melodi masih mau memahami perasaannya meski kemarin terjadi perselisihan karena sudah menjadi selingkuhan dari Mas Bayu.“Janji nggak bakalan pulang dulu.”“Iya, Kai.”Kaira kini mencoba bersikap legowo, menerima masa lalunya yang buruk. Mencoba berdamai dengan r
Read more
Chapter 50 - Terbongkar Siapa Dipta Yang Sebenarnya!
“Jangan bercanda di saat seperti ini, Mas,” lirih Kaira sambil terus memberontak minta dilepaskan pelukannya.Dipta menggeleng tidak mau, pria itu semakin mengeratkan pelukan di perut Kaira. Selama ini Dipta selalu kuat menghadapi apapun. Tapi entah kenapa ia mendadak lemah saat melihat Kaira menangis histeris seperti ini. Apalagi menuduh dirinya berselingkuh dengan Melodi. Sungguh Dipta ikut merasakan hatinya sakit.“Aku enggak bercanda. Aku serius, Kaira.”Jika sejak tadi Kaira menangis karena merasa dikhianati atas hubungan Dipta dengan Melodi, kini ia terdiam—mencoba mencerna ucapan dari Dipta yang mengatakan jika pria itu adalah anak kandung dari Pak Wisnu.Sungguh Kaira tidak mengerti kenapa Dipta melakukan ini semua kepadanya. Jadi selama ini kecurigaannya benar jika Dipta ini sedang menyamar sebagai orang miskin? Memang tujuannya untuk apa?“Kenapa? Kenapa lakukan ini!?” tanya Kaira yang masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi ke dalam kehidupannya ini. Sungguh Kaira pusi
Read more
PREV
1
...
34567
...
26
DMCA.com Protection Status