All Chapters of Dendam Sang Bintang : Chapter 21 - Chapter 30
119 Chapters
21. Masalah baru
***PLAKKK!!!!Darah segar mengalir dari sudut bibir Angga, akibat tamparan Arkanza."Dasar anak bodoh! Kenapa tak ada satupun pekerjaan mu yang beres, ha? Bukankah sudah ayah ingatkan berulang kali, jangan menjalankan proyek itu? Tapi kenapa kamu membangkang? Bukan hanya itu saja, kamu bahkan menggunakan uang perusahaan!" teriak Arkanza murka."Bagaimana dengan kakak? Bukankah dia juga mengalami banyak kegagalan, tapi apa? Bukankah ayah selalu mendukungnya? Saat dia menggunakan uang perusahaan, pernahkah ayah memperlakukannya seperti ayah memperlakukanku?"PLAKKK!!!!Kembali telapak tangan Arkanza mendarat di tempat yang sama. Darah yang semakin banyak mengalir, tak serta merta membuat Angga menghapusnya. "Siapa aku sebenarnya, Ayah? Apakah aku anak kandung mu atau hanya anak angkat?" tanya Angga menatap Arkanza. Tak ada satupun keluarga besar Lee yang berani berkomentar. Bintang sendiri terkejut melihat sisi lain dari Arkanza. Lelaki yang selama ini dikenal baik, ternyata sangat
Read more
22. Kekuasaan Rivaldo
Mendengar kehebohan dari luar rumah, Bintang dan Miran berlari menuruni anak tangga, untuk melihat apa yang sedang terjadi.Aparat kepolisian sudah berada di sana, bukan itu saja bahkan tangan Angga Lee sudah di borgol.Selain istri dan anak Angga, anggota keluarga lainnya memilih menghindar.Miran langsung mendorong kasar polisi yang menyeret pamannya. "Lepaskan! Pamanku tak bersalah, dia pasti dijebak!" teriak Miran marah.Bintang langsung saja menarik Miran dan memeluknya erat, "Kamu jangan takut, pamanmu pasti akan segera bebas. Bukankah kamu yakin dia tak bersalah?"Miran tak menjawab, untuk pertama kalinya Bintang merasakan airmata mengalir dari wajah cantik sang istri. Namun, tak terdengar suara tangis sama sekali.'Selain polos, aku tak menyangka kamu semurni ini, Miran. Bahkan orang seperti Angga yang selalu memperlakukan kamu dengan kasar, sama sekali tidak ada dendam dihatimu. Aku dapat melihat jelas ketulusan dari pancaran matamu, Miran. Aku janji akan membebaskan Angga.'
Read more
23. Kepribadian Miran
Setelah pamitan, aparat kepolisian langsung meninggalkan keluarga Lee."Apa kamu yang membebaskan kakakmu, Septian?" bisik Arkanza di telinga Septian."Ayah saja yang memiliki orang dalam, tapi pada kenyataannya tak bisa membebaskan Angga. Apalagi aku? Yang benar saja!""Kalau bukan kamu terus siapa? Bukankah istri dan anak Angga sama sekali tidak punya kekuasaan untuk itu?" "Sepertinya ayah terlalu meremehkan Angga. Buktinya tanpa bantuan kita pun, dia bisa bebas. Bukan itu saja, pihak kepolisian justru datang meminta maaf dan berjanji akan membersihkan nama baik keluarga Lee, terutama Angga.""Maksudmu?""Apa mungkin kakak sedang menguji ayah? Jujur saja selama ini kasih sayang ayah kepada kami anak-anak, tidaklah sama. Ayah selalu menganaktirikan Angga."Arkanza terdiam, dia menatap Angga dan membatin, 'Mungkin bagimu ayah adalah sosok yang kejam, Angga! Namun, ayah tidak akan pernah seperti ini kalau saja kamu tidak selalu membangkang! Kamu berbeda dengan kakak dan adikmu. Benar-
Read more
24. Arkanza kecelakaan
***Dua bulan semenjak Angga Lee dibebaskan dari penjara."Tidak mungkin, kalian pasti bohong, kan?" teriak Miran histeris. Beruntung Bintang dengan sigap menangkap tubuh Miran, dia tidak mempedulikan ponsel Miran yang kini telah hancur akibat jatuh dari lantai dua.Ya! Terlambat sedikit saja, mungkin Miran akan mendarat di lantai satu seperti ponselnya. "Jangan panik, Miran. Katakan padaku apa yang terjadi? Kenapa kamu ketakutan?" tanya Bintang bingung."Kakek,"Miran merasa kepalanya pening, sekelilingnya tiba-tiba menjadi buram. Miran pingsan.Mengingat Miran menyebut 'Kakek' sebelum dia pingsan, membuat Bintang memilih mengambil ponsel dan menelepon."Kamu benar-benar jenius dalam menilai potensi seseorang. Tim Not Worthy berkembang lebih cepat dari yang aku perkirakan, mereka bahkan sudah setara dengan empat tim lainnya," jelas Stiven dari seberang dengan penuh semangat."Cari tahu apa yang terjadi dengan Arkanza Lee, aku butuh jawaban secepatnya!""Itu bukan masalah.""Ingat j
Read more
25. Miran diracun
Setelah Bintang keluar, barulah Miran dibawa masuk oleh dokter.Miran sama sekali tidak keberatan mendapat giliran paling terakhir. Baginya keselamatan sang kakek lebih utama."Berjanjilah satu hal pada kakek, Miran." ujar sang kakek, ketika Miran berdiri disampingnya."Janji?" tanya Miran berusaha keras menahan air matanya. Dia tidak mau menjadi beban saat kakeknya sedang kesakitan."Iya, berjanjilah pada kakek. Apapun yang terjadi, jangan pernah menceraikan Bintang."Setiap kata yang keluar dari mulut Arkanza, seperti petir yang menyambar di sekujur tubuh Miran."Kakek tahu permintaan ini terlalu berlebihan. Namun, hanya itulah satu-satunya cara agar kakek bisa tenang, Miran. Bagaimana?"Miran menarik nafas panjang, kemudian menghembuskannya secara berlahan. "Baiklah, Kek. Aku janji, apapun yang terjadi nantinya aku akan mempertahankan Bintang sebagai suamiku. Tapi,""Tapi, apa?""Tapi, Kek. Bagaimana dengan perasaan Bintang? Mungkin sekarang di dalam hatinya tidak terpatri satu nam
Read more
26. Ketika Miran berada diujung kematian
"Dan aku akan lebih gila lagi, kalau sampai wanita ini meninggal tanpa ada pengobatan apapun, Profesor Win!" Austin menatap Profesor Win, kesal."Mungkin wanita ini ditakdirkan untuk menghancurkan karier ku," umpat Professor Win hampir tak terdengar."Kamu benar, wanita ini merupakan tragedi besar bagi rumah sakit ini jika dia tidak selamat! Jadi upayakan yang terbaik untuk keselamatannya, profesor Win! Aku tidak ingin mati konyol hanya karena wanita ini!" bisik Austin. "Sampai kapan kalian akan saling berbisik? Apa sampai istriku tidak bisa kembali normal, akibat racun yang ada di dalam tubuhnya? Atau jangan-jangan sampai istriku meregang nyawa dihadapan ku? Begitu!" hardik Bintang murka.Walaupun tak tahu kekuasaan apa yang dimiliki gadis mungil itu, tapi Profesor Win langsung mendorong brankar memasuki ruang operasi.Profesor Win langsung menggunakan anestesi umum atau bagi orang awam biasa disebut bius total."Aku akan mencoba yang terbaik untuk menyelamatkan pasien, tapi setiap
Read more
27. Miran berbohong
***Tepat dua hari setelah operasi, Miran akhirnya membuka mata.Namun, jangankan berdiri, bahkan bergerak saja Miran hampir tak mampu. Tubuhnya benar-benar lemas. "Apa yang terjadi, Bintang? Kenapa aku merasakan perih di sekujur tubuhku?" tanya Miran menatap sekelilingnya. Dia sadar, sedang berada di ruang ICU. "Di mana kakekku? Dia baik-baik saja, kan? Aku mau menemuinya!" tegas Miran, berusaha keras untuk bangun dari tempat tidur.Tepat disaat itulah, pakaiannya tak sengaja terangkat dan memperlihatkan area perutnya. "Apa ini?"Bintang langsung menarik lembut tangan Miran, ketika gadis itu berniat melepaskan perban yang membungkus tubuhnya."Lepaskan aku, Bintang! Aku ingin menemui kakek, tapi tidak dengan penampilan seperti ini. Kalau melihatku seperti ini, bisa-bisa kakek pingsan dan ...,"Miran tak melanjutkan kalimatnya, ingatannya kembali saat telapak tangan sang kakek terlepas dari genggaman tangannya, dan monitor membentuk garis lurus.Tiba-tiba saja tangis Miran langsung
Read more
28. Pengacara Mentari Hisoka
"Atas dasar apa kamu mau menemui kakekmu? Ke mana saja kamu? Sebulan lebih menghilang, sekarang menelepon aku dan menanyakan keberadaan kakek? Yang benar saja!" ketus Angga dari seberang.Tut ... Tut ... Tut ....Angga memutuskan telepon secara sepihak.Miran mencoba menghubungi keluarganya yang lain. Namun, jawaban yang didapat tak ada bedanya dengan jawaban Angga. Mereka justru menghina Miran."Antar aku kebagian administrasi!""Apa kamu yakin mereka akan membocorkan keberadaan tuan Arkanza, padamu?""Antar aku kebagian administrasi!" Miran mengulangi perintah yang sama.Sesuai permintaan Miran, Bintang mengantar sang istri menemui lelaki yang melayaninya tadi."Di mana Tuan Arkanza Lee dirawat?""Masalah itu sebaiknya, nona tanyakan langsung kepada keluarga Lee."Miran tak menjawab, tapi dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon, kemudian menekan tombol speaker dan merekam."Sekali lagi kamu menelepon paman dan menanyakan kakek, aku akan membungkam mulutmu, Brengsek!" terdengar suara
Read more
29. Ketika Kevin tak berkutik
Manda menelan ludah, ketika mendengar perkenalan singkat seorang gadis yang mengaku sebagai pengacara Arkanza Lee.Setelah menguasai keadaan, Manda langsung saja bertanya, "Maaf, Nona. Anda bernaung di Firma Hukum mana?" "Sucipto Law Firm," jawab Mentari singkat.Manda mengernyitkan dahi, begitu mendengar Sucipto Law Firm.Sucipto Law Firm merupakan Firma Hukum terbaik di kota itu. Bahkan keluarga Lee sendiri selalu menggunakan jasa pengacara dari firma itu. Bukan itu saja, pimpinan Sucipto Law Firm merupakan sahabat dekat ayahnya.'Sebaiknya aku ikuti saja permainan gadis ini!' batin Manda."Maaf, Nona. Dapatkah Anda menunggu di dalam? Aku akan menghubungi anggota keluarga Lee yang lainnya."Mentari menganggukkan kepalanya sebagai tanda setuju.Tidak mau mengulur waktu, Manda segera menelepon sang ayah dan mengatakan rencananya.Setelah mendapat kepastian dari sang ayah, Manda kembali menemui Mentari."Maaf, Nona. Kenapa Anda baru menemui kami sekarang? Sementara kakekku sudah sebula
Read more
30. Lee Group
Bagi anak buah Angga, menemukan keberadaan Bintang dan Miran bukanlah pekerjaan yang sulit. Hanya dalam hitungan jam saja, alamat keduanya telah ditemukan.Namun, bukannya senang Angga justru terkejut saat membaca alamat yang dikirimkan anak buahnya.Angga langsung saja menelepon Rivaldo."Ada apa lagi, Angga? Apa ada masalah dengan menantu keponakan mu itu?" cetus Rivaldo dari seberang. Dia kesal, ketika harus menangani masalah sepele seperti itu."Terserah apa pendapatmu, tapi yang pasti bagiku Bintang Morales bukanlah seseorang yang harus dianggap sepele. Bagiku dia merupakan bom waktu! Karena itu aku berani membayar mu dengan harga satu nyawa, hanya untuk tahu identitasnya!" "Jangan katakan kalau kamu meragukan informasi yang telah ku berikan! Atau kamu ingin mendengar aku mengarang semua tentang Bintang Morales, agar kamu puas?" bentak Rivaldo dari seberang."Bukannya aku meragukan informasi yang kamu berikan. Hanya saja, aku menemukan fakta baru tentang kediaman Bintang Morale
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status