All Chapters of Dendam Sang Bintang : Chapter 51 - Chapter 60
119 Chapters
51. Akhir pertandingan
Namun, penonton justru menjadi bingung ketika melihat pertandingan antara sang bos dan lelaki terkuat di Fierce Spider."Apa yang terjadi? Kenapa aku tak bisa membedakan; yang mana bos Bintang, mana Diego Smith? Apa mataku bermasalah?""Sepertinya tidak, aku juga tak bisa membedakan bos dan Diego. Gerakan mereka sangat cepat dan tidak terbaca."Ya! Mereka hanya melihat sosok yang berputar seperti angin, tanpa dapat membedakan orangnya. "Kenapa pertandingan ini justru membuat udara semakin dingin? Bukannya panas?""Apa selama ini kita salah dalam menilai bos Bintang?"Kembali bisikan-bisikan antar sesama anggota, dapat didengar jelas oleh Stiven.Mereka hanya melihat sosok yang berputar seperti angin, tanpa bisa melihat jelas siapa orangnya. Bahkan sosok yang tidak bergerak dalam lingkaran, tak dapat mereka lihat dengan jelas. Melihat pertandingan itu secara langsung, seperti tamparan buat Anggun Maharani. Sosok yang merupakan orang ke dua terkuat dari Fierce Spider.'Ja-ja-jadi pert
Read more
52. Bintang menentang Rivaldo
Rivaldo Gonsales menghentikan langkah kakinya, ketika menyadari dia telah melewatkan kesempatan emas.Dengan cepat dia berbalik menuju ruangan Stiven.Kenapa tak gunakan kesempatan ini untuk mengusir Bintang dan menetapkan Diego Smith sebagai pimpinan baru Fierce Spider?Dengan begitu semuanya akan terkendali, baik nyawaku maupun perusahaan serta Fierce Spider sendiri.Bukankah selama ini Bintang sama sekali tak pernah menggunakan kartu hitam yang diberikan Stiven? Jadi Ekaputra tidak akan menemukan kejanggalan.Memikirkan semua sisi positifnya, Rivaldo mempercepat langkah kakinya.Diego, Bintang, dan Stiven langsung terdiam. Ketika melihat sosok yang kini berdiri didepan pintu.Tanpa satu katapun, Rivaldo melangkah masuk kemudian menutup pintunya rapat-rapat."Bintang, aku ingin kamu mengundurkan diri secara resmi!" tegas Rivaldo.Bintang menatap Rivaldo dalam diam.Aku jadi penasaran, sebenarnya seberapa besar kekuasaan yang di miliki sosok yang kau takuti?Apa identitas ku, akan me
Read more
53. Kematian Devano Willow
***Di dalam ruangan pimpinan Fierce Spider.Diego Smith duduk dengan mata terpejam.Kenapa ilmu beladiri Bintang Morales sama denganku?Dengan kehebatan yang dimilikinya, sangat mustahil kalau dia tak memiliki guru!Apa mungkin Bintang adalah murid tersembunyi guru Devano Willow? Murid yang memiliki kekuatan sempurna?Aku harus menyelidikinya, tapi bagaimana caranya?Sedetik kemudian dia tersenyum, dia menemukan ide untuk mengetahui semua tentang masa lalu Devano Willow, gurunya.Lelaki tampan itu langsung mengeluarkan ponsel dari saku jasnya dan mengirim pesan melalui aplikasi hijau.[Bayar dunia hitam Fierce Spider untuk membunuh Devano Willow. Tawar dengan harga dua miliar. Ingat berapa pun harga yang mereka tawarkan, maka terima itu. Ini fotonya.] [Baik, Bos.]Ya! Diego Smith memiliki perusahaan yang tidak diketahui oleh Fierce Spider, termasuk Rivaldo. Jangankan anggota Fierce Spider, bahkan publik dan karyawan perusahaan itu sendiri tak mengetahui siapa pemilik asli perusahaan
Read more
54. Dirty Chill
***Setelah mempercayakan Miran kepada Mentari, Bintang berangkat ke kota terkejam. Kota di mana dia tumbuh dewasa.Begitu tiba di tempat tujuan, Bintang memilih duduk manis sambil menyaksikan perkelahian antar warga.Salah satu polisi mengarahkan pistol ke atas, kemudian menembak.DORRR!!!! DORRR!!!! DORRR!!!!Namun, bukannya berhenti warga justru melempar polisi itu dengan batu.Tidak mau nyawa melayang, polisi itu memilih melarikan diri, sebelum warga menyerangnya karena geram. Hal yang sama dilakukan polisi lainnya.Pemandangan itu sama sekali tak asing bagi Bintang."Bukankah tak ada yang berubah? Kamu pun begitu, sama sekali tak berubah. Kamu masih santai saja, ketika melihat perkelahian antar warga."Suara seseorang langsung membuyarkan lamunan Bintang. Dia langsung menatap asal suara. Begitu melihat sosok yang kini duduk disampingnya, tak urun membuat Bintang terkejut."Apa aku tak salah lihat? Bukankah kamu sudah meninggalkan kota ini? Ngapain kamu di sini?" tanya Bintang bi
Read more
55. Perkelahian antara Dirty dan Bintang
"Apa ada yang kau sembunyikan dariku? Kenapa kamu harus jujur?" tanya Bintang kebingungan.Bukannya menjawab, tapi Dirty Chill justru meneruskan langkah kakinya memasuki hutan lebih dalam.Bintang mempercepat langkah kakinya, mengikuti Dirty dan bertanya, "Apa dulu pernah ada seorang lelaki yang sumuran denganku tinggal di kota ini? Postur tubuhnya sama sepertiku. Hanya saja kulitnya sedikit kecoklatan."Mendengar pertanyaan Bintang, membuat Dirty sadar ada sesuatu yang dia lewatkan. Kalau se-usia Bintang, itu artinya yang ditemui Bintang bukanlah kakak seperguruan Devano.Terus siapa lelaki yang ditemui Bintang, hingga membuatnya kembali ke kota ini hanya untuk mencari informasi? Apa mungkin lelaki itu murid kakak seperguruan Devano? Tapi bagaimana aku bisa tahu muridnya? Bahkan kakak seperguruan Devano Willow sendiri saja tak pernah bertemu denganku.Pertanyaan demi pertanyaan muncul di dalam benak Dirty Chill."Apakah ilmu beladiri yang dia miliki sama denganmu?" tanya Dirty tan
Read more
56. Lebih tepatnya kekuatan itu yang memilih kita
"Tubuh tak mampu menerimanya? Maksudnya?" tanya Bintang kebingungan.Bukannya menjawab, tapi Dirty kemudian membuat gerakan. Tidak mau mengambil resiko, Bintang langsung waspada.Namun, pada detik berikutnya Bintang terkesiap ketika melihat kepalan tangan Dirty membentuk ruam kemerahan."Ini merupakan kode, kalau tubuhku tak mampu menggunakan kekuatan seratus persen," jelas Dirty yang kemudian menetralkan kekuatannya.Bintang tak menjawab, dia masih tak percaya pada penglihatannya."Jika aku memaksakan menggunakan tenaga itu sepenuhnya, maka ada harga yang harus ku bayar," ujar Dirty hampir tak terdengar."Harga?""Iya, aku akan membayarnya dengan nyawa atau organ tubuhku akan rusak total. Itu artinya aku akan hidup dalam kelumpuhan selamanya," jawab Dirty."Apa?" pekik Bintang terkejut.Ya! Dirty pernah menggunakan hampir seratus persen dari tenaganya. Terlambat sedikit saja, mungkin Dirty hanya tinggal nama. Beruntung gurunya mengetahui lebih awal, hingga menetralkan semuanya, sehin
Read more
57. Gubuk tua
"Maksudku, kedipkan matamu dua kali kalau jawabannya iya. Tapi kalau jawabannya tidak, maka kedipkan matamu sekali saja. Apa kamu mengerti?" Bintang meluruskan penjelasan sebelumnya.'Setelah semua yang terjadi, dapatkah aku mempercayai lelaki ini? Jangankan nama, wajahnya pun aku tak pernah melihatnya,' batin lelaki asing itu ragu-ragu.Namun, memikirkan kalau sejak awal nyawanya memang sudah dalam bahaya, membuat lelaki itu pasrah. Dia memilih menyetujui permintaan Bintang."Bagus. Dapatkah kamu melihat bangunan kokoh yang berdiri di sampingmu?" tanya Bintang.'Apa? Bangunan kokoh? Apa penglihatan ku yang bermasalah ataukah lelaki ini yang sudah gila,' batin lelaki asing itu kebingungan.Melihat ekspresi lelaki asing itu langsung membuat Bintang dan Dirty tersenyum. Tanpa menjawab pun, mereka berdua tahu jawabnya."Apa kamu dapat melihat jelas pepohonan dan bambu liar di sekelilingmu?" tanya Bintang.Mata lelaki itu menatap sekelilingnya dan membatin, 'Ternyata lelaki ini masih wara
Read more
58. Racun mematikan
***Sementara itu di dalam hutan terlarang, Bintang dan Dirty menatap lahan kecil yang dipenuhi segala jenis tumbuhan herbal.Dengan hati-hati Bintang melangkahkan kakinya di tengah-tengah, kemudian memetik beberapa helai daun, dari lima tumbuhan yang berbeda.Dirty menunjuk tiga jenis tumbuhan yang daunnya berwarna ungu dan hijau kepada Bintang, "Kenapa kamu tak menambahkan ke tiga tumbuhan itu? Bukankah itu akan mempercepat kesembuhan lelaki asing itu?" "Aku membutuhkan ini," jawab Bintang, kemudian memetik lima helai daun berwarna kuning."Apa ada masalah dengan darahnya? Hingga kamu memilih menambahkan daun itu?" tanya Dirty kebingungan."Aku curiga di dalam aliran darah lelaki itu terdapat sejenis racun mematikan. Racun yang tak bisa di deteksi melalui alat medis biasa. Racun yang akan menggerogoti tubuh lelaki itu secara berlahan dan merusak organ dalamnya. Walaupun aku tak yakin, tapi tak ada salahnya, kan, kalau aku mencoba?" ujar Bintang menatap Dirty meminta persetujuan.Di
Read more
59. Latihan ilmu beladiri
"Dalam darahmu mengalir racun yang mematikan. Racun yang tak bisa dideteksi oleh kecanggihan teknologi kedokteran saat ini. Racun itu akan menggerogoti organ tubuh mu secara bertahap,""Jadi, apabila terjadi sesuatu denganmu di kemudian hari, maka itu akan dianggap wajar. Dokter hanya akan menemukan kalau kamu mengalami komplikasi, bahkan mungkin penyakit langka yang merusak organ dalam mu hanya dalam hitungan jam,"Jari telunjuk Dirty menunjuk Bintang dan berkata kepada lelaki asing itu, tanpa melepaskan pandangan matanya pada Bintang. "Tapi bersyukurlah, karena lelaki ini menyadari adanya keganjalan dalam aliran darahmu. Jadi kamu bisa selamat." Penjelasan Dirty secara bertahap, sontak saja membuat lelaki asing itu terkejut. Belum hilang keterkejutannya, tiba-tiba Dirty kembali bertanya, "Apakah kamu telah menjalani pengobatan kurang lebih dua tahun, tanpa tahu penyakit apa yang kau derita? Aku tebak, pasti dokter itu mengira kamu sedang berhalusinasi. Bahkan mungkin dokter mengan
Read more
60. Pohon Beringin
"Gugurkan semua daun-daun dari pohon itu, tanpa meninggalkan satu helai pun. Namun, dengan satu syarat. Jangan membuat ranting-rantingnya bergerak terlalu kuat."'Apa Dirty sudah gila? Sekuat apapun Bintang, tak mungkin baginya untuk mengugurkan semua dedaunan itu. Apalagi dengan syarat tak masuk akal itu!' batin Julio terkejut, ketika mendengar perintah Dirty yang tak masuk akal.Bintang menatap pohon yang ditunjuk Dirty. Pohon beringin yang masih remaja, yang dipenuhi dengan dedaunan. "Dirty, kamu jangan mengada-ada, mana mungkin aku bisa mengugurkan semua dedaunan pada pohon beringin itu?" sungut Bintang kesal, dia merasa sedang dipermainkan oleh sahabat sekaligus gurunya.Ya! Sejak Dirty menyetujui permintaan Bintang. Bintang tidak hanya menganggap Dirty sebagai sahabatnya, tapi sekaligus gurunya. Walaupun Bintang menghormati Dirty sebagai guru, tapi tak membuat suasana keduanya menjadi canggung. Karena Bintang masih bersikap biasa, meskipun ada beberapa sifat yang diubahnya."A
Read more
PREV
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status