All Chapters of Dendam Sang Bintang : Chapter 31 - Chapter 40
119 Chapters
31. Wasiat Arkanza Lee
Bukan hanya anggota keluarga Lee yang terkejut, tapi Bintang juga. Dia sama sekali tidak menyangka kalau Arkanza justru mempercayakan Lee Group beserta cabang-cabangnya kepada seorang menantu yang tidak berpendidikan sepertinya."Maaf, nona Mentari. Sebagai putra tertua, aku keberatan dengan wasiat Almarhum ayahku. Kalau ayahku mewariskan Lee Group kepada Miran, aku bisa menerimanya," kata Ekaputra sopan.Mentari tak berkomentar, dia menunggu pendapat anggota keluarga Lee lainnya.Saat Angga Lee berdiri dan mendekati Bintang, Mentari hanya menatapnya dalam diam.PLAKKK !!!!BUKKK !!!!Darah segar mengalir dari sudut bibir dan pelipis mata Bintang, akibat tamparan dan pukulan beruntun dari Angga.Bintang sama sekali tak merasakan sakit. Dia masih shock menerima tiga kenyataan sekaligus. Pertama pernikahan yang dipikirnya palsu, ternyata asli. Kedua dia shock ketika mendengar kalau Arkanza Lee justru mewariskan Lee Group beserta cabang-cabangnya pada dirinya yang hanya seorang menantu. K
Read more
32. Ketika Miran Ketakutan
Bintang langsung mendekati Miran dan berbisik kesal, "Hentikan sandiwaramu, Miran! Keluarga Lee mungkin saja tak bisa membedakan tangisanmu, tapi tidak denganku! Aku tahu betul kamu hanya pura-pura menangis, kan? Aku mohon Miran, serius-lah, ini bukanlah masalah sepele. Ini tentang wasiat keluarga mu, Miran!""Miran, percayalah pada paman. Masalah ini akan paman bereskan secepatnya, Lee Group pasti akan kembali ke tanganmu," kata Angga. Dia yakin Miran pasti akan menyetujuinya.Bagi mereka, menghadapi Bintang akan lebih sulit dibandingkan dengan Miran. Jadi satu-satunya cara, maka mereka harus membuat Miran menceraikan Bintang terlebih dahulu. Mereka tidak mau kalau Bintang justru menggugat cerai Miran."Sesuai permintaan kakek, maka Miran tak akan menceraikan Bintang, Paman. Kecuali Bintang sudah bosan dan meminta cerai, maka Miran setuju."Jawaban Miran seperti bom waktu yang baru saja meledak dalam rumah keluarga Lee."Disaat seperti ini, harusnya kamu bersikap dewasa, Miran! Ini m
Read more
33. Miran sesungguhnya
Miran tak menjawab, dia langsung naik ke sofa dan bersembunyi dibalik selimut. Hanya beberapa menit saja, Miran sudah terlelap.Bintang yang tak tega melihat Miran tidur di sofa, langsung memindahkan Miran ke kasur. Dia memilih tidur di sofa.Bintang menatap langit-langit kamarnya dalam diam.Tuan Arkanza, aku rasa kamu mempercayakan cucumu kepada orang yang salah.Cucumu bukan berada ditangan yang tepat, tapi justru sebaliknya. Kamu menyerahkan cucumu kepada lelaki yang penuh dengan kebencian dan dendam.Parahnya keluarga Lee juga termasuk dalam daftar itu. Kamu tahu kenapa? Karena putramu berada di lokasi, di mana ayah dan ibuku meregang nyawa. Jika saatnya tiba, aku akan membunuh semua anggota keluarga Lee. Kecuali Miran. Kamu tahu kenapa? Karena Miran hanyalah gadis lemah, cengeng, manja, dan bodoh! Dia bahkan tak tahu kerugian yang dialaminya, kalau aku benar-benar menggugat cerai dirinya. Orang sepertinya mudah untuk dikelabui. Karena dia selalu percaya akan keputusan mu, Ark
Read more
34. Demi Bintang
***Hari terus berganti.Kalau anggota keluarga Lee menggunakan segala cara untuk membujuk Miran, agar menceraikan Bintang. Berbanding terbalik dengan Bintang.Bintang sama sekali tidak pernah menginjakkan kakinya di perusahaan keluarga Lee, walaupun statusnya yang merupakan pemilik sah.Dia sibuk mengajari tim Not Worthy, tanpa didampingi Stiven.Ya! Semenjak menemukan kenyataan kalau tim Not Worthy sama sekali tak bisa diharapkan, Stiven tidak mau lagi berurusan dengan mereka. Bahkan sekedar melihat saja tak dilakukannya.Sampai suatu hari, Rivaldo mendadak muncul dan meminta tim Not Worthy bertanding dengan tim empat."Maaf, Bos Rivaldo. Aku rasa ini terlalu dini untuk meminta mereka bertanding dengan tim empat." Rivaldo menatap Bintang tanpa ekspresi dan bertanya tegas, "Apa ada sesuatu yang kamu sembunyikan? Jangan-jangan kamu mempersiapkan mereka untuk menjadi Boomerang bagi Fierce Spider,""Satu lagi, jangan pernah memanggil ku dengan sebutan bos. Karena di sini aku hanyalah t
Read more
35. Ketika nyawa Bintang ditawar seharga 5 miliar
"Sejujurnya, saat melihat kecemasan dari wajah bos, kami sepakat mengalah secara alami. Jadi tak ada satupun yang curiga akan kelebihan kami. Apa kami mengambil langkah yang salah?" tanya pimpinan tim Not Worthy khawatir. Dia takut salah mengambil langkah."Kalian mengambil keputusan yang tepat. Sekarang bukan waktunya menunjukkan kemampuan kalian. Masih banyak yang harus aku ajarkan kepada kalian, agar saatnya tiba kalian sudah siap secara fisik maupun mental.""Apa saatnya tiba, kami akan turun tangan langsung untuk membunuh orang, sama seperti tim lainnya?" tanya pimpinan tim Not Worthy dengan tangan gemetar."Kalau kalian ingin menjalankan tugas seperti tim lain, aku bisa kabulkan. Hanya saja kalian dituntut hidup tanpa memiliki hati nurani. Namun, jika kalian ingin memilih jalan yang berbeda, tanpa harus meninggalkan Fierce Spider, aku juga akan mengabulkannya."Bukannya menjawab, tapi anggota tim Not Worthy justru diam mematung."Kalian punya waktu sebulan untuk memikirkannya. A
Read more
36. Permintaan Bintang
Bintang tersenyum getir, ketika membaca harga nyawanya.Walaupun dia dapat menebak siapa yang menginginkan kematiannya, tapi Bintang memilih untuk bertanya.[Siapa yang memberi penawaran?] tanya Bintang.[Keluarga besar Lee yang memberi penawaran. Apa kamu pernah menyinggung salah satu anggota keluarga Lee? Bukankah kamu salah satu menantu dari keluarga itu?] tanya Stiven.[Terima tawaran mereka sekarang juga!] balas Bintang.Membaca pesan singkat dari Bintang, sontak saja membuat Stiven terkejut. Stiven sama sekali tak habis pikir dengan jalan pikiran Bintang! "Apa Bintang sudah gila? Mana mungkin kita menerima tawaran konyol itu? Tidak ada satu orangpun yang berani membunuh bos-nya sendiri!" umpat Stiven benar-benar kesal."Apa maksudnya, Stiven?" tanya salah satu anggota Fierce Spider."Seseorang menawarkan uang sejumlah lima miliar untuk membunuh Bintang Morales bos kita! Kalian tahu apa yang diperintah Bos? Dia meminta kita menerima tawaran itu! Bukankah itu gila?" Penjelasan,
Read more
37. Terkejut
"Kalau saja aku memecat mu waktu itu, maka tak akan terjadi hal semacam ini!" sungut Angga penuh penyesalan."Kami masih punya pekerjaan lain, jadi katakan tujuanmu meminta kami berkumpul. Lagi pula, aku tak tahan mencium aroma sampah dari tubuhmu, Bintang!" ujar Alea pedas.Setiap cacian, hinaan, diterima Bintang dalam diam."Apa kamu memanggil kami, hanya untuk menyaksikan kamu diam?" bentak Manda tambah emosi."Ada satu orang lagi yang belum datang," kata Bintang."Maksudmu?""Bukankah aku meminta kehadiran nona Mentari?" jawab Bintang."Apa ini artinya, Bintang mau menyerahkan Lee Group ke tangan kita?" bisik Angga."Apa dia baru menyadari kalau tak bisa menjalankan perusahaan sebesar ini?" tanya Alea dalam bentuk bisikan.Angga dan Alea saling berpandangan, ada secercah harapan dari sinar mata mereka.Berbeda dengan Manda, dia justru sebaliknya. Dia merasa ada yang tak beres dengan pertemuan mendadak itu.Sesuai permintaan Bintang, akhirnya Angga mendatangkan Mentari."Maaf, apa
Read more
38. Ekaputra murka
***BRAKKK !!!!PRANGGG !!!!PRANGGG !!!!Sapuan tangan Ekaputra Lee mampu membersihkan meja kerja Rivaldo Gonsales. Benda berharga yang semula tertata rapi di atas meja, kini hancur dan tak berarti.Rivaldo yang masih tak paham, bingung akan perilaku lelaki yang ditakutinya selama ini. Ekaputra menarik Krah kemeja Rivaldo dan berteriak, "Apa kamu tahu yang terjadi pada keluargaku?""Si Brengsek itu mengalahkan aku secara telak! Kamu tahu apa yang dilakukannya? Dia mempermainkan kami selayaknya anak kecil! Bukan itu saja, dia bahkan membalikkan keadaan. Sekarang aku hanya bisa berharap, keponakan bodohku itu mau menggugat cerai suami sampahnya!" umpat Ekaputra melanjutkan kalimatnya, tanpa melepaskan cengkraman tangannya dari leher Rivaldo. Cengkraman tangan Ekaputra justru semakin kencang, membuat nafas Rivaldo terasa sesak.BRUKKK!!!!Auw ....Rivaldo menjerit pelan, ketika dengan mudahnya Ekaputra membantingnya ke lantai.Wajah Rivaldo langsung pucat pasih, ketika melihat tangan
Read more
39. Sepertinya aku yang akan menjadi mahasiswa abadi, bukannya Miran.
"Tidak ada yang dapat dilakukan Miran selain menangis. Sedangkan Mentari Hisoka tidak ada kelebihan apapun yang dimilikinya, selain kepintaran. Dia hanyalah gadis lemah yang bisa dimanfaatkan oleh orang lain. Bahkan dia sendiri tak menyangka telah masuk ke dalam jebakan si tua bangka itu!"'Aku harus menjadikan kakakku sebagai kambing hitam dari kondisi ini! Aku tak ingin menjadi korban kemurkaan Ekaputra,' batin Rivaldo yakin."Oh ya, apa kamu yang membebaskan si bodoh Angga dari genggaman polisi?" tanya Ekaputra."Aku melepaskan Angga Lee dari jeratan hukum, karena dia adalah adikmu. Aku hanya tidak mau masalahnya akan menjadi Boomerang bagi kariermu." jawab Rivaldo."Oh ya, siapa yang menggantikan mu memimpin Fierce Spider?" Akhirnya pertanyaan yang ditakuti Rivaldo keluar juga dari mulut Ekaputra."Sudah lama aku tak berkecimpung langsung dengan Fierce Spider. Semua yang berurusan dengan dunia bawah tanah itu, aku serahkan sepenuhnya kepada kakakku Stiven Gonsales. Termasuk menca
Read more
40. Kevin Bagaskara
Bintang menatap gedung institusi AA dengan kesal.Kenapa harus Business Information Technology? Kenapa harus jurusan yang sama sekali tak aku pahami? Kenapa bukan ilmu kedokteran? Kalau ilmu kedokteran, mungkin tidak sulit untukku menyesuaikan diri!Walaupun kesal, tapi tak ada pilihan bagi Bintang selain memasuki gerbang institusi AA. Dia menatap sekelilingnya, mencari dua sosok wanita yang di tugaskannya untuk menjaga Miran.'Ini namanya mencari jarum diantara tumpukan jerami!' batin Bintang tambah kesal.Banyaknya mahasiswa baru, membuat Bintang kesulitan mencari dua anggota Fierce Spider. Dia bahkan kehilangan Miran.Dengan postur tubuh ideal, membuatnya langsung menjadi pusat perhatian, baik dari mahasiswa senior maupun anak baru.Ditambah lagi Bintang yang sudah tidak menggunakan pewarna kulit, membuatnya semakin terlihat sempurna.Langkah kaki Bintang, seperti hipnotis masal untuk mahasiswa institusi AA.Mereka langsung memberi jalan kepada Bintang dan mengekor dibelakangnya.
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status