All Chapters of Menantu sang Jendral Besar: Chapter 51 - Chapter 60
295 Chapters
Bab 51. SATU TRILIUN
Bab 51. SATU TRILIUN Penumpang mobil mewah ini terlihat sangat senang melihat Darko yang sedang duduk di tepi jalan sambil melemparkan uang kertas sepuluh ribuan sebanyak sepuluh lembar. “Ambil uang itu untuk beli makan, kalau mau mengemis duduk di tempat ramai. Jangan duduk di tempat sepi seperti ini. Untung kamu bertemu dengan kami, ha ha ha ha….!” Darko menatap kearah orang yang sedang berteriak kepadanya, seketika mukanya menjadi jelek. Darko sangat mengenal orang yang ada di mobil mewah sambil mengejeknya. Ternyata orang itu adalah Rinto Wibisono pamannya Angeline, Rinto duduk di kursi belakang dan kaca pintunya terbuka. Sementara di sampingnya ada seorang wanita cantik yang menemaninya. Setelah tahu siapa orang yang mengejek sambil melemparkan uang kertas sepuluh ribuan kearahnya, Darko segera berdiri dan mengambil semua uang itu yang berserakan. Kemudian uang itu dia kepal menjadi bola kemudian dilemparkan kembali ke arah Rinto dan tepat mengena
Read more
Bab 52. IKUT ANTRI PELAMAR KERJA
Bab 52. IKUT ANTRI PELAMAR KERJA Darko tidak memperdulikan keanehan ini, dia langsung pergi ke dapur begitu masuk ke apartemen dan sibuk memasak untuk makan malam mereka sekeluarga. Malamnya Darko melihat wajah istrinya sangat aneh sebelum tidur, tidak biasanya Angeline wajahnya terlihat penuh tekanan saat pulang kerumah. Biasanya meski seberat apapun tekanan di tempat kerja, dia akan berwajah cerah setelah sampai ke rumah. “Apa ada masalah di tempat kerja?” Tiba-tiba terdengar sebuah suara yang mengagetkan Angeline yang sedang membaringkan tubuhnya. “Untuk apa tanya-tanya, urusi saja urusanmu sendiri!” Angeline berkata dengan ketus setelah mendengar perkataan Darko, dia sama sekali tidak bersikap ramah dengannya. Darko yang mendengar nada suara istrinya begitu ketus akhirnya terdiam dan tidak ingin melanjutkan pembicaraan ini. Percuma saja mengajak bicara Angeline kalau jawabannya begitu ketus. “Hari ini kamu pergi kemana saja? Apa kamu keluyu
Read more
Bab 53. PRESDIR
Bab 53. PRESDIR Satu persatu antrian pelamar kerja memasuki gedung perusahaan PT Bintang Utama. Para pelamar sangat antusias untuk di terima bekerja di perusahaan ini. Apalagi mereka sangat mengenal perusahaan Real estate dan Transportasi yang sudah sangat tua di kota Mandiraja. Karena Darko berpakaian sederhana, sehingga semua pelamar menganggapnya sebagai bagian dari mereka. Beberapa pelamar terlihat sangat sombong dengan pakaian kerja yang cukup bagus. Sementara itu pelamar kerja yang berpakaian sederhana seperti Darko terlihat lebih ramah. Mereka menyapa dan mengajak ngobrol Darko, membuat Darko menjadi terhibur bertemu dengan orang-orang dari kalangan pekerja. Akhirnya tiba giliran Darko untuk masuk ke ruang HRD. Satpam yang bertugas mengatur antrian sama sekali tidak menanyakan CV maupun surat lamaran kerja Darko. Di perusahaan yang baru di akuisisinya memang sedang membutuhkan banyak karyawan baru yang akan mengisi berbagai posisi dari tingk
Read more
Bab 54. BERCINTA DI KAMAR MANDI
Bab 54. BERCINTA DI KAMAR MANDI Pelayan ini semakin bingung dan bertanya-tanya, setelah melihat sikap ketiga pria yang memakai pakaian kerja profesional berjalan di belakang Darko dan terlihat sangat menghormatinya. Mereka berempat kembali ke perusahaan Bintang Utama, kali ini Darko ingin melihat-lihat seluruh lingkungan perusahaan. Salah seorang karyawan menemani Darko berkeliling di perusahaan, sementara kedua karyawan HRD melanjutkan sesi wawancara. Darko datang ke bengkel bagian belakang perusahaan, di hadapannya berjejer puluhan truk dan bus yang sudah cukup berumur. Darko sampai geleng-geleng kepala melihat kondisi kendaraan ini, bagaimana perusahaan tidak akan mengalami pailit kalau truk dan busnya sudah tua dan modelnya juga ketinggalan jaman. Darko berjalan mendekat kearah truk dan bus yang teronggok di garasi bagian belakang. Saat sedang berjalan masuk kebagian belakang dia terkejut ketika telinganya mendengar suara desahan wanita dari
Read more
Bab 55. PENJAHAT CABUL
Bab 55. PENJAHAT CABUL “Hallo sayang, maaf aku diluar kota.” “Di luar kota? Apa yang kamu lakukan?”Angeline bertanya dengan rasa curiga, karena tidak biasanya Darko pergi keluar kota selama mereka menikah. ‘Apakah Darko kembali ke militer dan tidak merasa kerasan tinggal bersamanya?’ Tanda tanya besar berkecamuk di pikiran Angeline yang menduga-duga sendiri. Kemudian terdengar suara Darko yang meminta maaf padanya. “Maaf saya ketiduran di pantai, untung kamu menelepon jadi tidurnya tidak sampai pagi.” “Kamu ini, cepat pulang! Ibu dan ayah menunggu masakan yang di buat kamu.”Setelah memerintahkan Darko untuk segera pulang, panggilan ditutup oleh Angeline yang merasa kesal dengannya. Darko garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal setelah mendengar perkataan istrinya, dia bingung dengan wanita. ‘Apakah mereka menyuruhnya pulang hanya untuk memasak, apakah mereka tidak mengkhawatirkan keselamatannya?’ Darko tertawa sendiri memikirkan hal ini. Setela
Read more
Bab 56. MELECEHKAN REMAJA SMA
Bab 56. MELECEHKAN REMAJA SMA Jalan menuju pantai sangatlah sepi saat malam hari, tidak ada kendaraan yang lewat maupun sengaja datang ke daerah ini. Berbeda jika siang hari, jalanan ke arah pantai sangatlah ramai, banyak warga yang datang dan pergi silih berganti. Darko tampak bingung bagaimana caranya agar bisa sampai ke kota yang jaraknya tiga puluh kilometer dari pantai. Kring… kring…!! Saat keheningan menyelimuti dua insan yang sedang berjalan dalam gelapnya malam, mereka dikejutkan oleh suara ponsel berdering. Darko segera memegangi saku celananya dimana ponselnya berada, akan tetapi dia tidak merasakan getaran maupun suara ponsel dari sakunya. Bunyi ponsel masih terus berdering membuat kedua orang ini menjadi sibuk. Akhirnya Rianti, remaja wanita ini tersadar dari lamunannya. Ternyata sejak tadi Rianti sedang melamun sambil berjalan di samping Darko. Rianti tersadar setelah beberapa saat, kemudian dia menurunkan tasnya yang ada di punggungny
Read more
Bab 57. SALAH SANGKA
Bab 57. SALAH SANGKA Tap…Sosok tubuh yang melayang dari dalam bak truk berisi muatan kambing ternyata adalah Darko dan Rianti yang ada dalam pelukannya. Rianti belum sadar kalau dirinya baru saja dibawa meloncat turun dari dalam bak truk berisi muatan kambing. Dia sedang pusing dan tubuhnya gemetar dan sangat lemas setelah beberapa kali memuntahkan isi perutnya. Udara segar malam menyadarkan Rianti, dia membuka matanya dan melepaskan diri dari pelukan Darko. Seketika mata Rianti terbelalak dan menatap sekelilingnya dengan tidak percaya. Aroma kambing dan kotoran tidak ada, dia memandang ke sekeliling dan wajahnya seketika terperanjat dan menatap sekeliling dengan rasa tak percaya. “Kita ada berada dimana?”Rianti berkata sambil menatap wajah Darko dalam gelapnya malam. Dia masih tidak percaya dengan keadaan ini, baru beberapa detik yang lalu dia berada di sekumpulan kambing dan sekarang dia berada di jalan lagi, seakan dia tidak pernah naik ke atas truk
Read more
Bab 58. MENJADI PESAKITAN
Bab 58. MENJADI PESAKITAN “Kamu ini anak kecil tahu apa? Di dunia yang penuh dengan akal bulus, setiap orang bisa membuat rencana untuk menjebak gadis kecil sepertimu. Sudah kamu minggir, biar ayah berurusan dengan pria ini!”Wardoyo memarahi anaknya meskipun Rianti mencoba membela Darko akan tetapi perkataannya sama sekali tidak di pedulikan. Sementara itu Darko tersenyum kecut, sepertinya dia akan mengalami sedikit masalah dengan orang tuanya Rianti. Darko tidak bisa memarahi Wardoyo, karena sikapnya adalah hal yang wajar sebagai orang tua. “Ayah, baiknya kita bicara di dalam. Jangan marah-marah diluar, malu dilihat tetangga.”Terdengar suara wanita menasehati Wardoyo, ternyata yang berbicara adalah Maimunah atau ibunya Rianti. Sepertinya perkataan istrinya ada benarnya, dengan kasar Wardoyo menggenggam lengan Darko dan mengajaknya ke dalam rumah. Sopir taksi memandang ke arah Darko seakan sedang menunggu arahannya, sepertinya Darko menyadari tatapan sopir
Read more
Bab 59. TERPAKU
Bab 59. TERPAKU “Ahhhh…”Angeline menutup mulutnya begitu melihat Darko yang masuk ke kamar dalam keadaan tanpa busana. Teriakan Angeline tidak terlalu keras akan tetapi sudah membuat Darko terpaku bagai patung di belakang pintu kamar. Sepasang matanya menatap ke arah sumber suara, jakunnya bergerak naik turun berulang kali sebagai tanda kalau dirinya sedang menelan ludahnya. Sementara itu Angeline juga sama paniknya, dia tidak menyangka akan melihat tubuh telanjang Darko begitu saja. Meskipun mereka sudah bersuami istri akan tetapi mereka belum pernah sekalipun melakukan hubungan suami istri. Pernikahan mereka selama ini hanya untuk memenuhi permintaan almarhum kakek Agung Wibisono saja. Darko segera tersadar dan berlari ke arah tas ranselnya sambil menutupi burungnya menggunakan telapak tangannya dan segera menutupi tubuhnya dengan selimut begitu sampai ke pojok kamar dimana barang-barangnya berada. Angeline masih duduk terpaku bagaikan patung dia
Read more
Bab 60. ANGELINE DI BIUS DAN DI BERI OBAT PERANGSANG
Bab 60. ANGELINE DI BIUS DAN DI BERI OBAT PERANGSANG Waktu berlalu dengan cepat dalam waktu dua bulan perkembangan perusahaan Investasi Cahaya Timur melesat bagaikan meteor. Sudah ada sepuluh kantor cabang perusahaan Investasi Cahaya Timur di tiap provinsi yang ada di negara Nusantara. Masih banyak provinsi lain yang belum dimasuki, dengan semakin banyaknya kantor cabang Cahaya Timur, maka pusat intelijen negara di bawah pimpinannya semakin kuat pula. Sebenarnya sangat aneh pendirian perusahaan Cahaya Timur Group, anehnya kenapa kantor pusat perusahaan berada di kota kecil seperti kabupaten Mandiraja. Meskipun kota kabupaten akan tetapi kota Mandiraja memang sangat maju perekonomiannya. Hanya saja masih kalah ramai dan maju dengan ibu kota propinsi. Darko belum pernah mengunjungi kantor-kantor cabang ini, dia hidup dengan santai sebagai menantu Matrilokal yang menumpang hidup kepada istrinya. Hanya Bambang dan yang lainnya sajalah yang tahu siapa sebenar
Read more
PREV
1
...
45678
...
30
DMCA.com Protection Status