"Ah, kudengar kafe di hotel itu melayani selama 24 jam," gumam yang lainnya. Dengungan mulai menyebar dan makin keras hingga Embun menghela napas. "Tenang, semua," tegur manajer kafe menengahi. "Ini kan baru rencana. Bu Embun pasti ingin yang terbaik untuk kafe ini." Embun mengangguk. "Betul. Ini masih berupa rencana," ucap Embun. Kontrak kerja sama belum ada, dan mereka baru akan membicarakannya dengan bantuan Kaisar. "Saya masih akan bertemu dengan beberapa pihak untuk bicara terkait hal ini. Namun, saya melihat kesempatan ini sebagai hal yang positif." Kemudian, Embun melanjutkan, "Terima kasih atas respons dan pemikiran kalian, tapi jangan khawatir. Untuk saat ini, tetap fokus seperti biasa dan--" Ucapan Embun terhenti saat ponselnya berdering. Wanita itu mengambil ponsel dan melihat siapa yang menghubunginya. Kaisar. Waktu yang tepat. "Baiklah, semua. Selamat bekerja kembali." Embun membubarkan pertemuan singkat pagi itu sebelum mengangkat panggilan tersebut. "Halo, Kaisar
Read more