All Chapters of WANITA LAIN SUAMIKU: Chapter 11 - Chapter 20
39 Chapters
MENEMUKAN FAKTA
MENEMUKAN FAKTA“Siang Mbak Re…” sapa salah seorang karyawan setelah Renata tiba di Butiq.“Siang… Mama sedang ada tamu ya?” tanya Renata setelah mendengar suara orang berbincang di ruangan sang mama.“Iyah Mbak, Nyonya Rianti,” jawab karyawan butiq tersebut.Renata tersenyum sambil berjalan menuju ruangan namun langkahnya terhenti tatkala lamat-lamat mendengar perbincangan dua wanita paruh baya di dalam sana.Tangan yang sudah memegang handle pintu pun diurungkan untuk membukanya.“Martha, aku mohon beri aku kesempatan untuk memeluknya sebagai putriku,” suara Rianti sambil terisak.“Aku tidak melarangnya, Cuma kondisi dan situasi sedang tidak memungkinkan untuk saat ini,” timpal Martha memberi pengertian.“Siapa yang sedang mereka bicarakan, putri Tante Rianti siapa?” gumam Renata di balik pintu.“Kamu tau, puluhan tahun aku merindukannya, puluhan tahun aku hidup dalam penyesalan,” kembali suara Rinati terd
Read more
TUJUH BULANAN
TUJUH BULANANWanita cantik dengan perut yang mulai membesar menambah keanggunannya sebagai ibu muda.Renata sibuk mempersiapkan acara tujuh bulanan yang tepat di hari ulang tahunnya.Tidak ada pesta yang meriah, hanya pesta kebun di tepi kolam renang belakang Rumah dengan menghadirkan bebrapa anak-anak dari panti asuhan terdekat.Acara tujuh bulanan berlangsung dengan di iringi lantunan doa dan naeshat dari bebrapa ulama yang diundang. Begitu sakral dengan beberapa rangkaian tradisi dalam acara tujuh bulanan.Renata nampak anggun dengan kebaya hamil Rancangan disainer ternama, rambut sanggul modern, bunga ronce melati yang menghiasi kepala sebagai bandana menambah aura kecantikan seorang Renata. Di dampingi Davin Erlangga sang suami menggunakan kemeja batik warna senada dengan Renata, nampak sangat serasi dengan ketampanan yan Davin miliki.Senyum yang selalu menghiasi bibir mungilnya. Renata menyambut kedatangan para tamu hingga ran
Read more
KECEELAKAAN
KECELAKAANPestapun usai satu persatu para tamu sudah pamit untuk pulang, tanpa terkecuali Reynaldi dan Ibunya.“Re… selamat ulang tahun ya sayang, semoga panjang umur, sehat-sehat bersama Babynya, salam dari om Gunawan maaf tidak bisa hadir tapi titip doa yang terbaik untuk kamu,” ucap Rianti seraya mengelus perut Renata yang sudah mulai membesar.“Iya Tante terimakasih banyak sudah hadir dan turut mendoakan, Rey… terimakasih banyak juga ya… aku pikir kamu adalah orang asing tapi ternyata kita sedekat ini,” papar Renata yang telah mengetahui bahwa ia dan Reynaldi adalah beraudara, meski belum faham saudara seperti apa mereka yang sebanarnya.Rianti memutuskan untuk bermalam di rumah Raynaldi untuk pertama kalinya Rianti tahu tempat tinggal putranya, selain itu Rianti ingin sekali bercerita tentang siapa Renata.Kedua oarang tua Davin dan Renata pun ikut pamit setelah para tamu benar-benar sudah habis.“Bi Imah kami titip Renata
Read more
KOMA
KOMA“Jadi Renata butuh pendonor darah?” tanya Rianti dan dijawab dengan anggukan lemah olah Martha.“Golongan darah Renata sama dengan Mas Wicaksana, aku akan menelphonenya.”Rianti pun menjauh dari semua orang, mencari tempat yang lebih kondusif untuk menelphone suaminya.“Mas aku mohon pulang lah. Untuk saat ini Renata membutuhkan bantuanmu,” ucap Rianti menephone sang suami.“Aku tidak bisa pulang untuk saat ini,” timpal suara dari seberang sana.“Demi Renata Mas, jangan samapai kita menyesal di kemudian hari,” isak Rianti mulai terdengar.Bersamaan dengan itu Reynaldi mendekati Rianti tanpa sepengetahuan Rianti Reynaldi mendengar semua percakapan telpohone mereka.“Bu… apa maksud percakapan Ibu sama Ayah tadi?” tanya Reynaldi setelah komunikasi mereka selesai.Rianti langsung menghamburkan diri ke pelukan Reynaldi dan menumpahkan tangis dalam pelukan sang putra.“Renata, Rey… dia harus dioperas
Read more
KECEMASAN KANZA
KECEMASAN KANZA“Kamu kelihatan gelisah, ada apa?” tanya Davin melihat sikap Kanza tidak seperti biasanya.“Tidak apa-apa, mungkin hanya lelah saja,” kilahnya.“Permisi, dengan keluarga Nyonya Renata?” tanya seorang Suster disela perbincangan Davin dan Kanza.“Iya Sus, saya sumainya,” jawab Davin sambil berdiri.“Bisa keruang perawatan Bayi Pak, ada informasi yang ingin Dokter samapaikan,” papar sang Suster.“Baik sus,” ucap Davin sambil mengikuti langkah Suster dan memberikan isyarat agar Kanza menunggu.“Siang Dok, saya Davin suami dari Renata,” ucap Davin setelah berada di ruagan Dokter.“Baik, Pak Davin silahkan duduk.”“Begini Pak, mengenai bayi dari Nyonya Renata, saya ingin menginformasikan perkembangannya. Mengingat bayi Nyonya Renata lahir secara prematur.”“Untuk saat ini kami sedang melakukan bebrapa pantauan terhadap alat vital, seperti detak jantung, pernafasan pada paru-parunya, karena
Read more
REYNALDI vs BIMANTARA
REYNALDI vs BIMANTARAReynaldi, berdiri di balkon kamar, menatap lekat rumah Renata yang nampak sepi tak berpenghuni, beberpa hari lalu rumah itu ramai penuh kegembiraan. kebahgiaan terpancar dari senyum nyonya rumah yang ramah.“Istirahatlah Re, Aku akan melakukan sesuatu untukmu,” ucapnya seraya mengepalkan tangan. Kemudian Reynaldi bergegas ke luar rumah. Ia menemui seseorang di sebuah kaffe.“Apa kamu sudah mendengar kabar tentang Putri ibu, yang selama ini dicari?” tanya Reynaldi kepada Bimantara, adik tirinya.Bimantara adalah salah satu putra Wicksana hasil pernikhan siri dari wanita lain, yang kini tinggal bersama Rianti dan Wicaksana.“Iya, Mas, ibu sudah menceritakannya, tapi aku belum pernah bertemu dengan orangnya,” jawab Bimantara.“Namanya Renata, dia tinggal di sebelah rumahku bersama dengan suaminya,” jelas Reynaldi.“Sekarang ia sedang terbaring koma, karena melahirkan,” sambung Reynaldi.“Lalu?” tan
Read more
Pernikahan. DAVIN dan KANZA
Pernikahan DAVIN dan KANZA.Satu bulan sudah Renta terbaring koma, Bayi laki-laki yang ia lahirkan masih terus di bawah pengawasan dokter-dokter specialis di Rumah Sakit.Martha dan Rianti rutin menugnjungi sang putri, mengajaknya bicara meski Renata belum menunjukan respon apapun. Sesekali Riana sang mertua ikut mengunjunginya.“Re… bangun Nak, kami sangat merindukanmu,” ucap Martha lirih seraya menggenggam tangan Renata, air mata yang selalu membasahi pipi setiap kali rasa rindu akan kembalinya Renata berkumpul di tengah keluarga.Sementara Rianti sedang berada di ruang NICU. Duduk menghadapi inkubator di mana sang cucu terbring.“Cucu, Nenek, kamu tampan sekali” ucapnya tersenyum. “Kamu anak yang kuat, berjuanglah bersama Bunda ya, Nak,” sambungnya lirih.Bayi mungil yang di beri nama Arkana Mahardika, menggerakan tubuh, mulut mungilnya menguap lalu tersenyum ke arah Rianti. Seakan merasakan kehadiran seseorang di dekatnya.
Read more
RENATA SADAR DARI KOMA
RENATA SADAR DARI KOMAMartha baru saja menerima telpon dari pihak Rumah Sakit memberitahukan perkembangan Renata.Tanpa menunggu lama Martha langsung menelpon suaminya Gunwan yang sedang berada di kantor ia pun bergegas ke Rumahh Sakit.Gunawan dan Martha tiba di rumah sakit secara bersamaan.“Apa yang tadi Dokter katakan Mah?” tanya Gunawan meminta penjelasan.“Kita ke ruang dokter saja agar lebih jelas,” ajak Martha.Mereka pun berjalan menuju ruangan Dokter yang menangani Renata.“Siang, Dok,” sapa Gunawan setelah mendapatkan ijin masuk oleh Suster yang bertugas.“Siang, Bapak, Ibu Gunawan, silahkan duduk,” sambut Dokter.“Bagaimana dengan kondisi Putri kami Dok,” tanya Gunawan.“Dari hasil pemeriksaan, ada respon positif dari pasien, meski belum sadarkan diri namun semua alat vital dalam tubuh pasien sudah mengalami peningkatan,” papar sang Dokter.“Saran kami, agar keluarga lebih
Read more
TERBONGKARNYA PERNIKAHAN DAVIN dan KANZA
TERBONGKARNYA PERNIKAHAN Davin dan KanzaSebelum Riana dan Erlngga ke Rumah Sakit, mereka singgah dulu ke rumah Davin dan Renata. karena Martha minta tolong diambilkan bebrapa baju ganti untuk Renata.Setelah tiba di rumah Davin, bi Imah membukakan pintu dengan raut wajah sedikit kebingungan.“Davin belum pulang Bi?” tanya Riana.“Belum Nyonya, tapi…” jawab bi Imah sedikit bingung.“Owh, tidak apa, mungkin ia akan ke Rumah Sakit sepulang dari kantor nanti.”“Saya mau ambil beberapa baju Renata untuk dibawa kerumah sakit,” lanjut Riana seraya menaiki tangga menuju kamar Davin.“Kenapa Bi? Kok kelihatan bingung? Buatkan dulu teh buat Tuan, setelah itu susul saya ke kamar Renata ya,” papar Riana.memerintahkan bi Imah membuatkan teh untuk Erlangga yang menunggu di ruang tamu. “Baik Nyonya,” ucap bi Imah patuh.Riana membuka kamar Davin tanpa mengetuk pintu, sosok wanita di kamar Davin membuat Riana terkeju
Read more
KERINDUAN RENATA
KERINDUAN RENATASelepas kepergian orang tuanya, Davin tertunduk lemas di sofa.“Orang tuamu sudah sangat keterlaluan kepadaku Mas,” ucap Kanza.“Apa yng sudah kita lakukan pun sudah keterlaluan terhadap Renata,” ucap Davin sambil mengusap wajah lelahnya.“Sekarang, aku juga isrtimu, Mas, aku punya hak yang sama dengan Renata,” ujar Kanza.“Sudahlah, jangan membuat kepalaku bertamabah pusing,” jawab Davin seraya bangkit dari duduknya.“Bersiaplah, aku antar kamu ke apartemen, aku mau kerumah sakit,” sambung Davin, sebelum ia berjalan menuju kamar di lantai dua rumahnya.“Tudak usah, aku ada janji dengan agency,” ujar Kanza dengan raut wajah kesal.Di rumah sakit Riana dan Anggara baru saja tiba, mereka langsung menuju kamar rawat Renata sesuai dengan pentunjuk dari Gunawan.Setiba di kamar rawat, Martha langsung memeluk menantunya, tangisny pecah menahan anatara bahagia dan sedih dengan keadaan Renata.
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status