Semua Bab Rahasia Suami Pengganti : Bab 11 - Bab 20
20 Bab
Bab 11 : Mulai Membuka Hati 
Setelah kepergian Su-Tian dan Tuan Kay, Zishu pun memandang wajah sang suami di teras rumah."Jangan lama-lama memandangku, nanti bisa jatuh cinta." ucap Mahesa meledek dengan sangat percaya diri."G-R, siapa yang memandangi mu," sambung Zishu kemudian pergi masuk ke dalam rumah.Mahesa pun tersenyum, dan ia semakin senang karena tadi dia melihat sang istri cemburu, itu tanda bahwa telah tumbuh benih cinta di hati Zishu."Ling-ling dan Mei-mei, hantar aku kesalon." ajak Zishu pada kedua P-R-T yang masih sibuk bekerja."Tapi Nyonya, pekerjaan kita belum selesai." sambung Mei-mei setelah melempar pandangan pada Ling-ling."Tinggal saja, biar di lanjutkan Mahesa." sahut Zishu."Tapi Nyonya … " jawab Mei-mei."Kalian berdua di pekerjakan oleh Mahesa untuk melayani aku." sahut Zishu dengan kesal."Maaf Nyonya, maafkan kami berdua." tutur Mei-mei."Ka
Baca selengkapnya
Bab 12 : Berangkat Keluar Negeri 
"Hallo Qiang, Aku ada urusan di luar negeri, besok berangkatnya. Aku mau titip restoranku padamu selama aku pergi." tutur Mahesa saat panggilan terhubung."Tuan serius mau menitipkan restoran pada saya?" tanya Gan Qiang dari jauh sana dalam sambungan telepon."Aku sudah sangat percaya padamu, dan satu lagi. Di restoran masih ada satu masalah."ini tentang HHC, jadi bekerja samalah dengan Minzo." tutur Mahesa pada Gan Qiang yang ada dalam sambungan telepon."Apa yang harus saya lakukan untuk Tuan Muda?." tanya Gan Qiang dalam sambungan telepon.Mahesa pun menjelaskan pada Qiang tugas-tugas yang harus dilakukan saat ia berada di luar negeri, setelah selesai menjelaskan Mahesa bergegas mematikan sambungan telepon, karena mendengar gagang pintu Zishu."Sudah selesai?" tanya Mahesa gugup, takut Zishu mendengar semua pembicaraan dia dan Qiang."Sudah, kapan kita berangkat? tapi aku sedikit merasa takut." ja
Baca selengkapnya
Bab 13. Semakin Dekat 
Tak terasa waktu sudah berganti malam, Mahesa baru saja selesai Miting dengan staf restoran. dia pun segera berganti pakaian di kamar mandi, kemudian menggosok gigi. selepas itu dia pun bergegas membaringkan tubuh di atas ranjang."Zishu, ini pertama kali aku melihat dia tersenyum dan tertawa lepas." gumam Mahesa terngiang-ngiang akan candaan serta tawa dari Zishu."Apa dia sudah mencintai ku ya?" gumamnya sambil menatap langit-langit kamar."Akh, tidak mungkin. pasti dia hanya merasa berhutang budi atas pertolongan yang aku berikan pada Ayah mertua." ucap Mahesa menjawab pertanyaannya sendiri.Tanpa terasa, dia sudah terlelap dalam mimpi, Mahesa tidur sangat nyenyak, hingga ia tak mendengar suara ketukan pintu kamar.Zishu yang mengetuk pintu sedari tadi tak ada jawaban dari dalam pun menekan daun pintu.Crek. "Tidak di kunci." gumam Zishu lalu masuk ke dalam kamar Mahesa.Dia menjalan
Baca selengkapnya
Bab 14 : Semakin Dekat 2
Tak berselang lama, mereka pun keluar dari ruangan dokter, karena sudah selesai konsultasi."Kamu pasti bisa berjalan seperti dahulu." ucap Mahesa menyemangati Istri."Aku mau bertanya padamu. Sebelum aku mulai terapi." ucap Zishu menghentikan Mahesa."Aku tahu, bahkan kamu juga tahu–kalau biaya terapi dan operasi itu tidak murah?"yang jadi pertanyaan di benakku itu … uang dari mana untuk biaya semua ini?." tanya Zishu lalu mendongak menatap kearah suami yang berada di belakang.Mahesa terkejut dengan pertanyaan Zishu, ia tampak terlihat gugup. "I–Itu. A–Aku–Aku dapat hadiah lotre." jawab Mahesa berbohong.Zishu pun mengerutkan kening, dia menatap wajah Suami dengan lekat-lekat."Kenapa kamu tidak bilang dari awal, kamu bahkan sudah menggunakannya untuk melunasi hutang Ayahku. Atau jangan-jangan, kamu berhutang pada kak Su-Tian?." sambung Zishu."Enggak, aku benar-benar dapat hadiah lot
Baca selengkapnya
Bab 15 -  Bayangan Masa lalu.
Suasana di dalam restoran sangat Romantis, Mahesa sangat menikmati setiap waktu, setiap jam, setiap detik, saat bersama Zishu di dalam restoran hotel."Zishu? Kamu juga berada di sini?." tanya Pria yang tiba-tiba muncul di belakang Mahesa. yang tak lain adalah Sony bersama dengan wanita cantik berpakaian modis."Kamu?" ucap Zishu terkejut saat melihat sosok pria yang sudah mempermainkan perasaannya di masa lalu."Kamu masih saja seperti ini, apa dia kekasih mu? sungguh menyedihkan." tutur pria itu yang tak lain adalah Sony."Dia kekasihku atau tidak … itu bukan urusanmu!" jawab Zishu dengan ucapan yang di pertegas Sony tampak memperhatikan penampilan Mahesa, kemudian ia tertawa kecil lalu menatap dengan tatapan hina. "Zishu-Zishu, aku tak habis pikir. Bagaimana bisa kau mempunyai kekasih jauh di bawahku. Seleramu memang rendahan." ucap Sony dengan nada menghina.Mahesa pun bangkit, kemudian membalik
Baca selengkapnya
Bab 16 : Parasit
"Kamu kenapa? kamu sakit?" tanya Zishu kemudian berdiri dari kursi roda dan menyentuh kening suami."Aku tak apa-apa." sambung Mahesa menggenggam tangan Zishu dengan lembut, lalu menarik Zishu dalam pelukan."jika kamu tahu tentang aku, apa kita akan tetap bersama?" tanya Mahesa, membuat Istri terkejut sekaligus bingung."Kamu ini bicara apa? aku masih bersama mu." sahut Zishu merasa ada yang aneh.Zishu mendapatkan firasat kalau ada yang di sembunyikan oleh suami, dia akan bertanya di saat Mahesa sudah siap untuk bercerita."Apa kamu mimpi buruk lagi?" tanya Zishu teringat dulu saat Mahesa juga sering mimpi buruk.Mahesa pun mengangguk, lalu terlihat Zishu ada tatapan mata penyesalan di dalam pandangan suami. "Kita tidur lagi, aku akan menemanimu." ucap Zishu kemudian ia pun mengajak suami masuk ke dalam kamar.Mahesa pun menuntun istri dan membantu dia naik di atas ranjang. "Aku tidak
Baca selengkapnya
Bab 17: Parasit 2
"Zi, maafkan aku meninggalkanmu." ucap Mahesa saat tiba di rumah sakit, dan kebetulan Zishu tengah istirahat."Tak apa, aku tahu kamu pasti ada urusan." sambung Zishu mencoba memahami suami."Terima kasih, oh iya? gimana? apa sudah ada perkembangan dengan terapi yang kamu jalani." tanya Mahesa."Aku sudah tidak boleh menggunakan kursi roda lagi, kata dokter agar cepat memperkuat kaki ku." jawab Zishu lalu tersenyum."Syukurlah, setelah dari sini. Kamu ingin makan dimana?" tanya Mahesa lagi, karena ingin mengajak sang istri kencan."Aku ingin makan seafood yang masih segar." sambung Zishu, kemudian perawat datang dan mengajak Zishu untuk terapi lagi.*Di tempat yang lain*"Kurang ajar!. dia cukup lincah dalam berkendara." ucap Sony mengumpat dengan kesal. Tak berselang lama, dia mendapati ponsel bergetar, saat layar ponsel menyal. Sony melihat ada notifikasi Email dari seseorang, yang di
Baca selengkapnya
Bab 18 : Keajaiban Cinta
"Kamu harus kuat, kita akan segera sampai rumah sakit." ucap Zishu saat dalam perjalanan, dia sangat khawatir pada suami."Aku tak apa-apa, maaf membuatmu khawatir." sambung Mahesa lirih, sambil menahan rasa sakit akibat pukulan dari anak buah Sony."Jangan banyak bicara, apa kamu ingin membuat aku mati mendadak di sini" balas Zishu dengan nada cemas.Mahesa tersenyum, dia melihat sang istri sudah bisa berjalan dan sekarang mengemudikan mobil.tak berselang lama, mereka pun sampai di rumah sakit. Zishu bergegas turun dan memapah suaminya masuk ke dalam rumah sakit."Suster! Tolong!–Darurat!" teriak Zishu dengan keras sampai menampakkan urat leher.beberapa perawat datang dengan mendorong brangker, Mahesa pun di baringkan diatas brangker lalu di dorong masuk ke kamar pasien, untuk di periksa dokter."Syukurlah, cuma luka ringan. Mungkin besok sudah pulih." ungkap Dokter setelah memeriksa
Baca selengkapnya
Bab 19 : Menyingkir dari Parasit.
"Foto Tuan Rian masih di pajang." batin Mahesa saat tatapan mata tertuju pada bingkai foto di atas nakas.Zishu yang menyadari hal itu pun bergegas menghampiri suami dan memeluk dia dari belakang.."Dia teman masa kecilku, aku tak bisa melupakan dia. Kamu jangan khawatir–Aku sudah sangat mencintaimu." ucap Zishu saat memeluk tubuh suami."Aku tahu itu … " ucap Mahesa lalu membalikkan badan dan menatap wajah Zishu. "Seandainya dia masih hidup, aku pasti tidak akan pernah bisa menjadi pengisi hatimu." lanjut Mahesa."Itu belum tentu. Kita terpaksa menerima tawaran papa karena orang yang hendak di jodohkan aku sebelum Rian, dia melarikan diri dari perjodohan yang telah direncanakan tapi, tak tahu kemana perginya pria itu." sambung Zishu menundukkan kepala.Glekkk."Kamu tak usah bersedih, aku akan berusaha membuat dirimu bahagia." ucap Mahesa membuat Istri mendongak menatap wajah Suami dengan lekat-lekat.
Baca selengkapnya
Bab 20 :Pelajaran Berharga 
"Kau dengar sendiri kan? belum sampai lima menit aku bicara, dia sudah datang." ucap Mahesa."Kalian temui dia dulu, aku nanti menyusul." perintah Mahesa pada Gan Qiang dan Minzo.Mereka berdua pun pergi ke depan setelah mengatakan "Baik tuan"Mahesa pun tersenyum menyeringai, dia sangat menunggu apa yang akan di lakukan oleh pamannya Billy."Kalian lagi! mana pria sampah itu, pria pengecut yang tiba-tiba menghilang dan lari dari masalah, dan membuat masalah denganku." ucap Yin Wu-pen dengan nada tinggi."Tutup mulutmu! kamu memang pria tak tahu diri." sahut Gan Qiang dengan tatapan tajam, hingga melototkan mata."Aku tidak pengecut seperti yang kamu katakan." ucap Mahesa tiba-tiba muncul dari belakang Gan Qiang dan Minzo."Cepat kembalikan Bar Bintang Sempurna padaku." pinta Yin Wu-pen dengan berteriak sampai menampakkan urat leher."Hahahaha. Kamu minta B-B-S yang sudah
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status