Rahasia Suami Pengganti

Rahasia Suami Pengganti

last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-05
Oleh:  Lucky Star Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
6 Peringkat. 6 Ulasan-ulasan
20Bab
1.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Dia adalah Wanita yang pernah menolongku disaat aku hampir mati kelaparan, aku menikah dengan dia sebagai pengantin pengganti. takdir yang mempertemukan kami sebagai majikan dan pembantu. tapi tak ada yang tahu siapa aku sebenarnya. inilah Kisah Rahasia Suami Pengganti

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1: Pembatalan perjodohan.

Seorang pria tengah duduk manis menyesap sebatang rokok dibawah pohon rindang, dia adalah Mahesa Chutong pemuda berusia 25 tahun yatim piatu saat berusia 5 tahun.

Dahulu Keluarga Tong sangatlah kaya, bahkan bisa dibilang semut pun tiada nyali untuk melukai dan menghancurkan kebahagiaan keluarga tersebut, hingga suatu hari, seseorang masuk dan menghancurkan kebahagian dan kepercayaan keluarga tersebut.

Bayang-bayang 20 tahun yang lalu menguasai pikiran Mahesa.

*20 tahun yang lalu*

Mahesa memberikan sebuah gambar pada ayah yang baru saja pulang bekerja. “Pa lihatlah,” ucap Mahesa kecil.

“Anakmu sangatlah jenius,” tutur Yun Cindy memberitahu suami, tentang kecerdasan putra saat berada dalam taman kanak-kanak. “Dia mendapat nilai 100, saat mengerjakan tugas dari guru.”

“Benarkah?” sambung Tong Guang.

“Ibu hanya memberitahu nilai tinggi ku, Ayah. Aku sangat kesulitan saat mengerjakan matematika,” sahut Mahesa kecil.

“Aku akan mencarikan guru privat, supaya anak kita tambah pintar,” balas Tong Guang memberikan semangat pada sang anak. “Em, kenapa keluarga kita berempat, bukankah kita hanya bertiga, Papa, Mama dan Mahesa?”

Yun Cindy tersenyum ketika mendapat tatapan tanda tanya dari suami. “Kita akan tambah anggota keluarga,” ungkap Yun Cindy lantas mendapat pelukan hangat dari Tong Guang.

Malam pun berlalu, Tong Guang datang bersama dengan seorang pria dewasa kemudian mengenalkan pada sang putra. “Mahesa, Paman ini akan menjadi guru privat mu,”

***

Lamunan Mahesa buyar ketika seorang pelayan wanita datang, “Mahesa, bolehkah aku menemanimu?” tanya Wanita berumur 18 tahun bernama Xixi.

“Kau satu-satunya orang yang berani mendekatiku, bahkan pelayan lainpun enggan memandangku, apa yang kau inginkan dari seorang tukang kebun miskin seperti ku?” balas Mahesa ketika wanita itu berjalan mendekat.

“Aku tahu kau menyembunyikan sesuatu, aku bukan orang yang mudah terpancing ketika melihat uang, bahkan aku enggan tertarik dengan orang berstatus sosial tinggi,” jelas Xixi.

“Lantas?” tanya Mahesa lalu mengerutkan dahi ketika memandang wajah wanita itu.

“Terima kasih sudah menolongku saat aku di tuduh mencuri jam tangan Tuan Besar,” jawab Xixi kemudian memberikan permen dari saku.

“Mengapa kau berikan semuanya?” tanya Mahesa. “Alangkah lebih baik jika kita makan bersama.” Senyuman hangat pun mengembang di bibir sang wanita, “Baiklah, aku pergi dulu, masih ada pekerjaan yang harus aku selesaikan,” ucap Xixi pamit kemudian melangkah pergi.

“Naif sekali, bukankah kau selalu ingin bersama Tuan muda?” gumam Mahesa tidak terlalu suka dengan pelayan tersebut, mengingat dia pernah menjadi penghalang balas dendamnya.

***

Ketika hendak memejamkan mata, ponsel yang dia taruh di atas nakas pun berdering, bibir pun tersenyum namun senyuman itu sulit di artikan ketika melihat nama seseorang tertera dalam ponsel.

“Gimana? informasi apa yang kau dapat?” tanya Mahesa disaat panggilan itu tersambung pada seseorang.

“Gu Qiang memiliki putra dan putri memiliki nama Gu Shincen dan Gu Zishu, Gu Shinchen sangat menyayangi adiknya, aku hanya mengingatkan kau harus berhati-hati terhadap Gu Shinchen, beliau sangat sensitif setelah …,” ucap seseorang dalam telepon terhenti.

“Setelah apa?” tanya Mahesa.

“Setelah Yu Li ibunda mereka meninggal dan Gu Qiang menikah dengan Fang Wei-wei.” orang itu pun memutuskan sambungan telepon setelah berkata, “Kini, beliau bertambah sensitif, setelah sang adik kecelakaan dan dinyatakan lumpuh.”

“Sangat menarik,” gumam Mahesa tersenyum licik.

Pagi pun tiba, Mahesa sedang menyirami tanaman di taman depan, aktifitasnya terhenti di saat melihat mobil mewah melewati gerbang.

Mahesa pun berkumpul dengan pelayan dan bodyguard untuk menyambut kedatangan bos besar.

“Selamat datang kembali Tuan Gu!” sambut mereka serentak.

Gu Qiang terhenti di depan Mahesa, “Anak muda, apakah kita pernah berjumpa?” ia merasa wajah itu sangat familiar.

“Maaf Tuan, mungkin Anda salah mengenali orang,” jawab Mahesa menunduk sopan.

“Benar, orang dari kalangan bawah sepertimu, bisa bertemu denganku suatu keberuntungan.” sambung Gu Qiang dengan angkuh dan sombong lalu berjalan masuk tanpa rasa bersalah karena ucapan tersebut sangat menyakiti hati seseorang.

“Gu Qiang, tunggu hari kehancuran mu,” batin Mahesa menatap pria itu dengan kebencian.

***

“Apa! Kau ingin membatalkan perjodohan kita?!” seru Gu Qiang pada seseorang dari dalam telepon, suara itu sangat keras karena terkejut.

“Kau tidak bicara dari awal jika putrimu itu lumpuh sulit di obati,” balas Zao Bai.

“Aku sudah menyuntikkan dana pada perusahaan mu yang hampir bangkrut, mengapa kau balas kebaikan kami seperti ini!” ucap Gu Qiang tidak terima dengan pembatalan perjodohan sepihak itu.

“Tuan Gu, Aku tidak ingin Zao Lian menderita, aku ingin dia menikah dengan bahagia memiliki keturunan, kau tahu sendiri, Lian satu-satunya putra kami,” balas Zao Bai.

“Baiklah jika memang seperti itu, aku tarik kembali dana yang aku berikan untuk perusahaan mu,” tutur Gu Qiang mengancam.

“Apa kau lupa isi dalam kontrak perjanjian kita?” tanya Zoa Bai.

“Apa maksudmu?” tanya Gu Qiang bingung dengan pertanyaan tersebut.

Mahesa yang mendengar percakapan dalam telepon itu langsung tersenyum puas, “Sesuai dengan keinginanku,”

*Beberapa hari lalu setelah Mahesa masuk ke kediaman Gu*

“Tuan Zao kondisi perusahaan kita sangat darurat, hampir separuh dana perusahaan dibawa kabur oleh pegawai korup,” tutur menejer keuangan Zhen Liwei. “Satu-satunya jalan hanya kerja sama dengan perusahaan Gu Properti.”

“Tapi tawaran itu sama saja menjual anakku!” balas Zao Bai. “Jika memang itu jalan terbaik, aku siap menikahi Nona Gu,” sahut Zao Lian pasrah.

“Tapi, kau satu-satunya putraku!” ucap Zao Bai mengingatkan sang putra.

“Aku bisa bantu perusahaan kalian, tapi dengan syarat …” ucap seorang pria tiba-tiba masuk ke ruangan tersebut.

“Kau siapa? Beraninya masuk ke perusahaan ku, dimana satpam?!” teriak Zao Bai hingga menampakkan urat leher. Namun, pria itu tetap santai bahkan masih sempat tersenyum, “Di dalam kartu ini ada lebih dari 80 juta, asalkan kalian turuti kemauanku,” tawarnya.

“Siapa kau sebenarnya, apa yang membuatmu mau membantu kami,” tanya Zao Bai.

“Aku adalah Tuan Muda Tong, kau pasti sangat tahu seperti apa keluarga Tong?” Jelas pemuda itu membuat Zao Bai bergidik ngeri langsung berlutut. “Tuan muda Tong, bukankah keluarga Tong sudah lama hilang?”

“Itu tidak penting, bangunlah jangan sembarangan berlutut, aku tak ingin dikutuk oleh leluhurku,” ucap Mahesa membantu Zoa Bai berdiri.

“Apa kau bisa setia padaku?” tanya Mahesa memastikan kesetiaan keluarga Zao, meskipun keluarga tersebut terkenal akan kesetiaannya pada penolong.

“Manipulasi kontrak perjanjian, ingat jangan sampai di curigai oleh Gu Qiang,” tutur Mahesa.

“Hah! Kami takut pidana hukum, maaf Tuan Muda, bukankah itu juga akan membahayakan Anda?” sambung Zoa Bai.

“Kita main cara aman saja, dan itu tidak akan melanggar hukum,” jelas Mahesa kemudian membicarakan niat dan rencana yang dia susun rapi.

***

“Kurang ajar! Beraninya kalian permainkan aku!” teriak Gu Qiang kesal. “Ternyata kontrak hanya menguntungkan dia.” Dalam perjanjian tersebut tertulis (Bila mana anak dari pihak Zao membatalkan perjodohan, tidak akan membayar ganti rugi berapapun yang diberikan oleh pihak Gu) Qiang melemparkan dokumen tersebut, tatapan mata sangat menggambarkan kemarahan di dalam hati.

“Nyalimu sangat besar, hingga berani mencoret arang pada muka keluarga Gu,” gumam Qiang mengepalkan tangan geram. “Apa yang harus aku lakukan? Tak mungkin aku biarkan putriku menanggung malu, tapi, aku harus segera bertindak.” ketika hendak keluar menemui Zao Bai tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.

“Maaf Tuan, maaf mengganggu Anda, saya hanya ingin menghantarkan teh,” ucap Mahesa menunduk.

“Kau …,” balas Gu Qiang sambil mengacungkan jari telunjuk di depan wajah Mahesa, kemudian pergi.

“Permainan semakin seru, ini baru permulaan belum sepenuhnya balas dendam, aku akan merebut satu persatu keluargamu, hingga tiada orang yang berani membantumu,” batin Mahesa tersenyum licik.

“Nona muda Gu ataupun Tuan Muda Gu, mereka harus merasakan penderitaan atas perbuatan Gu Qiang,” gumam Mahesa kemudian mengambil ponsel untuk menghubungi seseorang.

“Selidiki siapa Nyonya Fang Wei-wei, gali informasi sebanyak-banyaknya” perintahnya disaat sambungan telepon terhubung, kemudian ia putuskan sepihak.

***

Waktu sudah berganti siang, Mahesa sengaja membatu menyiapkan hidangan untuk makan siang.

“Xixi, apa lagi yang bisa saya bantu?”

“Tolong hidangkan tumis iga babi di atas meja makan,” jawab Xixi, “Hidangkan juga acar daun bawang,” sambung pelayan lain.

Tepat saat membawa dua hidangan tersebut, Nyonya besar Fang Wei-wei datang untuk makan siang bersama sang Putra Gu Shinchen.

Akan tetapi, Mahesa tidak memperdulikan mereka, mengingat informasi tentang Shinchen belum dia dapatkan dari orang yang dia suruh.

“Kau …, tukang kebun baru di rumah ini,” tanya Fang Wei-wei wanita berusia 45 tahun tetapi masih terlihat sangat-sangat muda, bahkan belum muncul kerutan-kerutan di wajah saking teraturnya perawatan.

“Benar Nyonya, maaf bilamana kehadiran saya membuat Anda kurang nyaman,” jawab Mahesa dengan sopan dan santun.

“Bukan-bukan, bukan itu, semoga kamu betah kerja dengan kami,” balas Fang Wei-wei.

Tatapan mata Gu Shinchen menyapu dari ujung kaki hingga ujung kepala, entah apa yang ada di pikiran orang itu, Mahesa pun pergi setelah mengangguk.

Tak berselang lama, Gu Qiang pun datang, dengan raut wajah kesal. “Sial, Keluarga Zao berani mempermainkan kita, bisa-bisanya mereka membatalkan perjodohan sepihak.”

“Apa! Kenapa bisa?” tanya Fang Wei-wei dan Gu Shinchen secara bersamaan.

“Bagaimana dengan Zishu Pa? dia sudah sangat menderita, kenapa harus menanggung beban seberat ini?” kata Gu Shinchen tak tega melihat sang adik harus menanggung malu akibat gagal nikah. Mengingat undangan pernikahan sudah tersebar. “Aku akan tuntut mereka.”

“Shinchen, jika kita menuntut mereka, kita akan bangkrut,” tutur Qiang menghentikan sang putra.

“Apa?! Bagaimana bisa?” tanya Shinchen bingung dengan pernyataan si Papa.

Gu Qiang mengambil dokumen perjanjian itu, Gu Shinchen tak percaya bahkan sampai terduduk di kursi saat membaca satu naskah bertuliskan (Bila mana pihak Gu menuntut pembatalan tersebut, keluarga Gu dengan sukarela memberikan seluruh harta yang dimiliki) “Tidak mungkin, ini pasti palsu kan Pa?”

“Ini bukan palsu, bahkan naskah yang asli ada di tangan Tuan Zao,” jawab Gu Qiang lemas. Pernikahan ini harus tetap berjalan, kita harus cari cara supaya tetap terselenggarakan.”

“Tapi siapa yang jadi mempelai pria, Pa?” tanya Shinchen bingung harus bagaimana.

“Aku ada ide …,” tutur Gu Qiang kemudian menatap punggung Mahesa yang semakin menjauh dari pandangan mereka.

“Kau berhenti,”

“Akhirnya, aku mendapatkan senjata cadangan, bahkan bisa dibilang kartu keberuntungan bukan kartu as sesungguhnya.” gumam Mahesa dalam hati.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Ulasan-ulasanLebih banyak

Lucky Star
Lucky Star
Hay Reader's Reader's ku tercinta, mohon maaf sebesar-besarnya, untuk author tidak bisa melanjutkan cerita ini, dikarenakan akun Auhtor yang ini hilang dan lupa kata sandi Author minta maaf sebesar-besarnya ...
2024-01-07 11:43:39
0
0
Seto Luluk
Seto Luluk
Semoga ada yang berkomentar
2023-11-06 12:19:37
2
0
Aspasya
Aspasya
Yuhu aku mampir nih...
2023-10-28 17:37:18
2
1
Rai Seika
Rai Seika
Mampir nih, Kak 。◕‿◕。
2023-10-28 16:23:31
1
1
Seto Luluk
Seto Luluk
jangan lupa untuk kasih bintang 5...️
2023-09-25 11:42:05
0
0
20 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status