Rahasia Suami Pengganti

Rahasia Suami Pengganti

Oleh:  Seto Luluk   On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
6 Peringkat
20Bab
724Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Dia adalah Wanita yang pernah menolongku disaat aku hampir mati kelaparan, aku menikah dengan dia sebagai pengantin pengganti. takdir yang mempertemukan kami sebagai majikan dan pembantu. tapi tak ada yang tahu siapa aku sebenarnya. inilah Kisah Rahasia Suami Pengganti

Lihat lebih banyak
Rahasia Suami Pengganti Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
lulugn960
Hay Reader's Reader's ku tercinta, mohon maaf sebesar-besarnya, untuk author tidak bisa melanjutkan cerita ini, dikarenakan akun Auhtor yang ini hilang dan lupa kata sandi Author minta maaf sebesar-besarnya ...
2024-01-07 11:43:39
0
user avatar
Seto Luluk
Semoga ada yang berkomentar
2023-11-06 12:19:37
1
user avatar
Aspasya
Yuhu aku mampir nih...
2023-10-28 17:37:18
1
user avatar
Rai Seika
Mampir nih, Kak 。◕‿◕。
2023-10-28 16:23:31
1
user avatar
Seto Luluk
jangan lupa untuk kasih bintang 5...️
2023-09-25 11:42:05
0
user avatar
Seto Luluk
Kasih ★★★★★ Bila kalian menyukai Cerita ini ...️
2023-09-20 17:44:40
0
20 Bab
Bab 1 : Menikah Sebagai Pengantin Pengganti
"Tidak Ma! Aku tak mau menikahi Zishu ma, pa. Karena aku sudah menganggap dia sebagai Adikku sendiri." tolak Rian setelah Orang Tua Rian mengatakan tentang perjodohan.Tentunya penolakan yang dilontarkan oleh Rian suatu pukulan untuk kedua Orang Tua Rian "Rian! Kami sudah terlalu memanjakan mu jadi membuat mu keras kepala seperti ini." bentak sang Papa"Rian, kamu harus tahu … jika keluarga kita membutuhkan suntikan dana untuk mempertahankan perusahaan kita." tutur Sang mama ikut menimpali pembicaraan Papa."Itu bukan urusanku Ma, dan aku tidak ingin jadi tumbal dalam bisnis kalian berdua." Rian tetap Menolak. Kemudian ia berjalan mendekati Jendela yang Ada di dekat Ranjang."Kamu memang anak tak tahu di untung. Papa tidak menerima penolakan dari mulutmu, tiga hari lagi kamu harus menikah dengan Zishu, Titik!" tampik sang Papa lalu keluar dari kamar Rian.Setelah kepergian Orang tuanya Rian pun menghela nafas panjang, ia Sangat-sangat terkejut, bingung harus berbuat apa dan harus bag
Baca selengkapnya
Bab 2 : Pindah Rumah
"Kenapa Ayah menyembunyikan ini semua? Kenapa Ayah tak berterus-terang padaku!" ungkap Zishu sambil menatap wajah Kay yang baru saja masuk kedalam Kamar."Maaf Zi, Semua ini untuk kebaikan mu." jelas Tuan Kay lalu bersimpuh di depan Zishu."Kebaikan Apa Ayah? yang jelas aku sangat kecewa dengan Ayah." ucap Zishu sambil menyeka air mata yang tiba-tiba jatuh tanpa permisi."Kamu Akan mengerti nanti, mulai sekarang kamu harus menerima Mahesa sebagai Suami mu. Dan tidak ada lagi pertanyaan-pertanyaan yang tidak penting seperti itu." pinta Tuan Kay lalu mengusap wajah sendiri dengan kedua tangan sangat Frustasi."Enggak! sampai kapan pun aku tak sudi menerima dia sebagai Suamiku. Dia cuma Suami Pengganti, dia Juga bukan pengantin yang sebenarnya" tolak Zishu lalu memperlihatkan Akta Nikah yang baru saja ia dapat.Namun, kenyataannya Lain dengan apa yang diinginkan oleh Zishu. Tertera jelas nama Mahesa Bowen pada Akta Nikah yang di tunjukkan oleh Zishu."Dia Suami mu Zi. Sudah, Ayah lelah be
Baca selengkapnya
Bab 3 : Menandatangani
"Oh iya, kamu tak perlu khawatir. kita tidak akan tidur satu ranjang kok, disini ada beberapa kamar … dua diatas dan dua dibawah." jelas Mahesa."Sekarang kamu mau pilih yang mana, atas atau bawah?" tanya Mahesa dan langsung mendapat tatapan tajam dari Zishu."Nggak–kok bercanda saja, tapi jika hasrat ku naik aku mau kamu layani aku sebagai suamimu" goda Mahesa yang membuat Zishu melarikan diri dari masuk kedalam kamar."Gadis nakal." gumam Mahesa lalu mengambil koper yang masih berada didalam mobil.Setelah selesai membawa koper masuk kedalam rumah, Mahesa langsung keluar untuk mencari persediaan bahan makan."Mau kemana dia?" tanya Zishu sambil mengintip di balik jendela kamarnya."Mumpung pria mesum itu pergi, aku koper-koper ku saja." gumam Zishu lalu menyalakan mesin otomatis di kursi roda untuk berjalan.Setelah berselang lama, Mahesa pulang dengan membawa belanjaan yang sangat banyak.Zishu hanya mengintip dari balik pintu, Mahesa yang mengetahui hal itu, ia pun menghela nafas.
Baca selengkapnya
Bab 4 : Salah Paham
“Nona Zi, mau dimasakin apa?” Tanya P-R-T dari luar kamar.“Terserah Mbak. Apa aja yang penting Enak” sahut Zi dari dalam kamar.“Kok rumah terasa sepi ya. padahal biasanya aku juga sendiri ” gumam Zi merasa kesepian.ia pun keluar dari rumah, dengan niatan hati jalan-jalan agar bisa menghilangkan rasa sepi.“Mbak, Saya keluar sebentar." pamit Zishu pada P-R-T yang sedang sibuk di dapur.“Iya Nyonya, hati-hati.”pesan P-R-T.Zishu sedikit terhibur dengan suasana di sekitar rumah, suasana yang Asri nan indah begitu memanjakan Mata Zishu.“Disini sangatlah tenang.” gumam Zi lalu menghirup udara segar dalam-dalam dan ia hembuskan perlahan.***“Mbak. Zi pergi keman ya? kok didalam kamar nggak ada.” tanya Mahesa.“Nona muda keluar sebentar Pak, tadi katanya akan segera kembali.” jawab P-R-T.“Saya permisi dulu Pak.” pamit P-R-T kembali ke dapur, namun karena ia terlalu sembrono, Ia terpeleset lantai yang masih basah karena baru saja selesai di pel.Mahesa dengan sigap menangkap tubuh P-R-T
Baca selengkapnya
Bab 5 : Hinaan Dari Teman Sosialita
Setelah selesai makan Mahesa mencuci piring dan merapikan dapur, tak berselang lama Mahesa pun selesai dan dapur terlihat bersih dan rapi. kemudian dia pun menghampiri Zishu yang masih berada di ruang makan.“Tunggu sebentar, aku mau mandi dulu.” tutur Mahesa pada Zi."Hm– jangan lama-lama, nanti jika telat. Aku yang malu." sambung Zi sambil bercak kesal.setelah 15 belas menit berlalu, dia berjalan setengah berlari menghampiri Zishu "Ayo buruan aku sudah siap." tutur Mahesa.Zishu tampak terlihat terpesona saat menatap Mahesa, walaupun dia hanya menggunakan pakaian dengan harga yang sangat murah. Tapi itu mampu membuat Mahesa terlihat begitu menawan.Zishu hanya berdehem kemudian ia pun didorong oleh Mahesa keluar Rumah.***Saat dalam perjalanan Zishu pun berucap “Ingat! jangan sampai membuat aku malu. Di dalam acara reunian banyak anak orang kaya yang tak bisa di singgung oleh siapa pun.” jelas Zishu memperingati.“Baik Nyonya Zi, aku akan lakukan seperti kemauan Nyonya.” sambung Ma
Baca selengkapnya
Bab 6 : Siapa yang Berbuat, Siapa yang Tanggung Jawab 
Setelah selesai menghubungi nomor Mahesa, Zishu pun mengirim pesan kepada Tuan Kay sambil melirik kearah Dua Scurity yang sedang menahan dirinya.Zishu sangat berharap bisa cepat mendapatkan pertolongan dan bantuan dan terbebas dari Scurity yang sendiri tadi memperhatikan dia dengan tatapan nafvu.FLASHBACK ON."Zi kamu tunggu di sini dulu, aku selesaikan urusanku dengan temanmu yang tidak tahu sopan santun itu." ucap Mahesa setelah membawa Zishu ke tempat yang lumayan aman."Jangan lama-lama, aku takut sendirian di sini." tutur Zishu."Kamu tenang saja, aku akan segera kembali." sambung Mahesa kemudian pergi meninggalkan Zishu.setelah kepergian Mahesa, ada dua Scurity yang datang."Maaf nona, kami mendapat tugas dari atasan kami untuk membawa anda ke pos Scurity." ucap salah satu Scurity kemudian membawa Zishu.FLASHBACK OFF.setelah mengirim pesan pada sang Ayah, Zishu merasakan firasat yang tidak mengenakkan karena melihat lirikan yang mencurigakan dari mata scurity.“Sepertinya,
Baca selengkapnya
Bab 7 : Menuntut Balas
Melihat barang pemberian dari Mahesa, Tuan Kay berdecak menghina. “Ck, kamu kira ini perkara main-main. saya tahu itu barang K-W.” tutur Tuan Kay menghina.“Maaf sebelumnya Tuan, sudikah anda melihat dulu. Siapa tahu tuan menyukai barang pengganti ini” ungkap Mahesa lalu mengambil Guci yang sangat cantik dan mewah, yang pasti itu lebih indah dari pada Guci Sebelumnya.“Dari mana kamu dapat uang untuk membeli Guci seindah ini?” tanya Tuan Kay dengan Tatapan menyelidik“Saya … ”“Kamu mencuri? Dasar orang miskin.” sahut Tuan Kay kemudian pergi meninggalkan Mahesa.Mahesa hanya bisa menghela nafas, dia sangat sedih karena usahanya tak begitu dihargai oleh Majikan. Hinaan serta cacianlah yang Mahesa dapatkan dikarenakan ia Miskin tak punya apa-apa.“Terserah Tuan mau berkata apa tentang saya, yang paling penting saya sudah mengganti guci yang sudah saya pecahkan.” jelas Mahesa kemudian pergi setelah mena
Baca selengkapnya
Bab 8 : Menuntut Balas 2
"Tamu? siapa?" tanya Mahesa."Saya sangat takut jika kejadian kemarin terulang lagi, jadi saya ingin mengenalkan seseorang yang akan melindungi bapak kedepannya." lanjut Minzo.Mendengar penuturan dari asisten pribadinya, Mahesa bertambah bingung, ia belum paham betul arah ucapan dari Minzo."Maksud kamu?." tanya Mahesa lagi."Tadi saya menemui seseorang, beliau orang yang paling kuat di kota X. jadi saya berinisiatif untuk mengenalkan beliau pada pak bos, untuk melindungi anda dan menjaga keselamatan pak Bos." jawab Minzo menjelaskan.Mahesa tampak berpikir sesaat, ia baru menyadari bahwa bahaya bisa saja datang setelah keluar dari restoran. Dan bisa menyangkut keselamatan sang istri."Baiklah, aku ikut saja apa katamu. Dan apa yang kamu katakan ada benarnya juga." sambung Mahesa.***Setelah berselang lama, Mahesa dan Minzo pun sampai di kafe X.Saat hendak turu
Baca selengkapnya
Bab 9 : Menuntut Balas 3
Plakkk!Satu tamparan keras mendarat di pipi Yin Billy, hingga membuat dia terhuyung kesamping. Billy sangat terkejut mendapati tamparan tersebut."Itu belum seberapa dibandingkan hinaan yang kamu lontarkan untuk Tuan Muda Mahesa." tutur Gan Qiang sambil menunjuk Billy yang masih mengelus pipi yang masih terasa panas.Tak hanya Billy, Tuan Kay Albert Abiyasa pun terkejut sekaligus tercengang melihat pemandangan yang ada di depan mata, sampai-sampai ia terdiam tak bisa berkata-kata."Kak Qiang, mengapa anda menampar saya? Seharusnya anda memberikan pelajaran pada pria sampah itu." ucap Billy lalu mengusap sudut bibir yang mengeluarkan darah."Mulutmu memang harus di sumpal, agar tidak banyak bicara." ucap Qiang kemudian menarik kerah baju Billy setelah Billy berdiri, Qiang pun menampar wajah Billy lagi. Kali ini lebih keras dari tamparan pertama.Setelah mendapat dua kali tamparan, Billy tak berani be
Baca selengkapnya
Bab 10 : Cemburu.
Saat dalam perjalanan, Mahesa teringat aka perubahan sikap dari sang Ayah mertua, ia masih belum percaya dengan pembelaan yang dilakukan oleh Kay Albert Abiyasa."Benarkah dia tadi membela ku, atau hanya sekedar membalas budi, atas pertolongan yang aku lakukan tadi pagi?" batin Mahesa bertanya-tanya sendiri pada diri sendiri.Tak berselang lama, Mahesa pun sampai pada tempat yang diminta oleh wanita yang ada didalam telepon."Mahesa." sapa Wanita yang terlihat cantik dan anggun melambaikan tangan."Kamu kenapa? wajahmu terlihat kusut seperti baju yang belum di setrika." tanya wanita itu yang tak lain adalah Su-Tian ."Aku banyak masalah hari ini." sambung Mahesa saat mendaratkan bokongnya di kursi."Masalah? bukankah pernikahan mu baik-baik saja?." lanjut Su-Tian bertanya lagi."Ini bukan masalah pernikahan. hanya saja … " ucapan Mahesa terhenti lalu menyingkap rambut kebelakang.
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status