All Chapters of My Perfect Stranger: Chapter 31 - Chapter 40
120 Chapters
Chapter 31: Sehari Sebelum Pernikahan
Setelah melewati mimpi buruk mengerikan itu, akhirnya Cedric bisa mengawali harinya dengan semangat. Saat membuka matanya perlahan, satu hal yang difokuskannya adalah sosok pujaan hatinya masih tertidur menampakkan senyuman terindah. Sebagai balasan sudah memberikan momen terindah sepanjang malam, Cedric mendaratkan kecupan manis di kening pujaan hatinya selama beberapa detik. “Terima kasih sudah mengobati lukaku, Eleanor.” Beberapa saat kemudian, giliran Eleanor terbangun dari dunia mimpi. Mengamati sekelilingnya tidak menampakkan sosok pemuda yang tidur di sebelahnya sepanjang malam. Padahal ia merasa seperti seseorang menciumnya beberapa saat lalu. Tanpa disadari tangan kanannya terus menyentuh dahinya bekas dicium. Ia memutuskan menghampiri sang calon suami sibuk memasak sarapan di dapur. Menghirup aroma masakan sangat harum pada hidung tajamnya, membuat perutnya semakin tergoda dan mengeluarkan suara sangat memalukan bagi semua orang. Ditambah penampilan sang calon suami terl
Read more
Chapter 32: Kasih Sayang Sesungguhnya
Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Upacara pemberkatan pernikahan berlangsung di sebuah ballroom hotel berbintang lima yang dipilih Cedric secara khusus. Hari ini adalah hari paling istimewa. Tentunya sang pengantin pria dan wanita membuang pikiran negatifnya jauh-jauh. Yang mereka fokuskan adalah pada akhirnya mereka menikah juga setelah sekian lama bertekad tidak ingin menikah sampai penjahat tertangkap. Penampilan Eleanor kini sudah terlihat seperti seorang putri kerajaan ingin menikah. Dengan balutan gaun pengantin mengembang dan juga rambut panjangnya disanggul serta dihiasi mahkota kecil di puncak kepalanya. Siapa lagi kalau bukan Cedric yang memilih gaun spesial itu untuk istri tercinta supaya terlihat semakin bersinar di antara semua wanita di dunia ini. Pertama yang masuk ke dalam ballroom adalah kedua orang tua Cedric, lalu disusul ibu Eleanor. Sekarang hanya tersisa sepasang pengantin bersama sang ayah yang akan menuntun menuju altar pernikahan. Seketika nama Cedric d
Read more
Chapter 33: Kehidupan Baru
Masih suasana tengah malam. Di sisi lain, sosok pria yang cintanya berakhir tepuk sebelah tangan tidak bisa tertidur karena membayangkan acara pernikahan cinta pertamanya terkesan sangat manis baginya. Apalagi ia semakin ingin menggila karena ungkapan isi hati wanita itu yang sangat tulus pada pria lain. Seandainya saja ia yang menggantikan posisi dengan pria di altar tadi, mungkin ia sudah bersenang-senang bersama cinta pertamanya sekarang. Semua itu hanya sebuah mimpi. Austin terus berbalik badan seperti sedang memanggang sate. Padahal AC di kamarnya sudah diatur menjadi suhu paling rendah, tetap saja tubuhnya masih berkeringat. Perkataan yang diucapkan cinta pertamanya itu masih menghantuinya sekarang. Dengan kesal ia memposisikan tubuhnya duduk bersandar di sandaran ranjang sambil menundukkan kepala seperti orang tidak waras. Apalagi membayangkan ciuman mesra terang-terangan itu membuat tingkahnya tidak beraturan sekarang. Yang ada di benaknya selalu ada pertanyaan sama. Kenapa
Read more
Chapter 34: Ungkapan tidak Terduga
Setelah menempuh perjalanan lumayan lama di dalam pesawat, akhirnya sepasang pengantin baru tiba juga di negeri Sakura. Negeri idaman semua wisatawan yang menyukai pemandangan musim semi melihat pohon sakura bermekaran indah di sepanjang jalan maupun taman kota. Sepasang pengantin baru menginjak kaki di lobby bandara, tingkah sang pengantin wanita kegirangan seperti anak kecil seketika pertama kali mengamati pohon sakura secara langsung. Melihat tingkah istri tercintanya sangat menggemaskan tidak seperti biasanya selalu galak di hadapannya, Cedric tertawa terbahak sambil menarik koper miliknya dan mengelus kepala sang istri seperti mengelus anak kecil. Senyuman manis yang ditampilkan sang istri mampu membuatnya tersenyum girang juga. “Ternyata Eleanor yang kukenal biasanya selalu galak, bisa bersikap seperti anak kecil juga. Beginikah sifat aslimu sesungguhnya?”“Tidak! Kamu saja yang sudah asal menilaiku. Padahal karakter asliku sebenarnya sangat galak. Maka dari itu, tidak heran
Read more
Chapter 35: Ketulusan Hati Suami
Sepanjang hari jantung Eleanor berdebar kencang. Siapa lagi kalau bukan sang suami tampan yang selalu menggombalnya setiap saat. Apalagi sekarang lagi menjalani masa bulan madu, tentu saja perkembangan level cinta semakin berkembang pesat. Eleanor mengakuinya, tapi ia masih belum mengakui terang-terangan di hadapan suaminya. Seperti biasa, ia masih belum mengerti dengan isi hatinya. Apakah hatinya siap menerima Cedric sebagai pendamping hidupnya permanen? Adegan saat melihat pohon sakura dan tidak sengaja bisa menggombal ungkapan puitis, sebenarnya Eleanor masih tidak menyangka bisa menggombal suaminya seolah-olah seperti sudah jatuh cinta sepenuhnya. Sejak saat itu, pandangannya terhadap sang suami bukan pria menyebalkan, melainkan suami termanis dan terlucu.Sekarang Eleanor melupakan sejenak soal adegan tadi siang. Sekarang saatnya ia menikmati makan malam romantis bersama sang suami di sebuah restoran elit lumayan terkenal di Jepang. Memang interior restoran tidak berbeda jauh d
Read more
Chapter 36: Panggilan Unik
Cedric semakin candu memandangi pesona kecantikan sang istri membuatnya menganggap dunia milik berdua. Apalagi sedang menjalani masa bulan madu, tentu saja cintanya semakin bertumbuh berkali-kali lipat terhadap sang istri. Perlahan Cedric memajukan kepalanya mendekati bibir merah sang istri yang membuatnya tidak bisa menahan godaannya sejak awal. Tangannya sudah bersiap-siap menyentuh pipi lembut itu dan langkah terakhir ia harus mengecup bibir indah itu tanpa perlu berbasa-basi. Namun, itu hanya sebuah khayalan. Kenyataannya, Cedric hanya memberanikan diri mendekatkan wajahnya menuju wajah sang istri. Sebenarnya ia ingin melakukan ciuman mesra, namun cemas sang istri tidak nyaman melakukannya. Mengingat belum mencintai sepenuh hati. Terpaksa ia mengurungkan niatnya dan lebih menikmati pemandangan sang istri sudah sangat indah di matanya. 
Read more
Chapter 37: Keinginan
Sang suami ternyata bisa membaca isi pikirannya juga. Sebenarnya Eleanor ingin memperpanjang masa bulan madu mereka lebih lama lagi. Kalau perlu perpanjang dua minggu. Entah kenapa Eleanor sudah malas memikirkan persoalan penguntit lagi. Masa bulan madu adalah masa terindah baginya. Di sini, mereka tidak perlu mencemaskan soal nyawa mereka terus mengancam setiap hari. Lalu, tidak perlu cemas soal para penggemar mereka terus memantau mereka dari belakang seperti bintang idola. Namun, tidak selamanya Eleanor terus bersembunyi dari kenyataan yang dialaminya. Prinsipnya selalu ia ingin bertarung dengan penguntit itu. Ia bukan seorang pengecut yang hidupnya selalu bersembunyi dari permasalahan besar. Maka dari itu, ia bertekad tidak ingin memperpanjang masa bulan madu sampai semua masalah berakhir. Sekarang kondisi mereka duduk di atas pasir putih. Salin
Read more
Chapter 38: Awal Kehidupan Baru
Tidak terasa waktu berjalan sangat cepat. Baru saja sepasang pengantin baru menikmati masa bulan mereka, kini harus kembali ke kota asal mereka. Masa bulan madu hanya terasa singkat, tapi sudah sangat memuaskan bagi pasangan pengantin baru ini. Apalagi banyak perkembangan cinta mereka, meski tidak melakukan apa pun, terutama soal larangan aturan ketiga pada kontrak pernikahan. Penerbangan dari Jepang ke kota asal mereka tidak terlalu lama. Mereka langsung kembali ke kediaman mereka seperti sewaktu sebelum menikah. Eleanor sudah terbiasa tinggal di penthouse milik sang suami. Bahkan sebenarnya ia merindukan menghabiskan waktu bersantai di penthouse sepanjang hari. Hanya saja ada perbedaan pemandangan saat sebelum dan sesudah menikah. Sebelum menikah masih belum ada hiasan berbau romantis. Sedangkan sekarang, ruang tamu penthouse dihiasi foto-foto per
Read more
Chapter 39: Kriteria Pria Idaman
Bukankah ini terlalu cepat menghasilkan keturunan? Apalagi hubungan mereka masih dikatakan terlalu singkat umurnya untuk melakukan suatu adegan yang biasanya dilakukan sepasang suami istri sudah bercinta terlalu dalam. Ditambah lagi, Eleanor belum mencintai suaminya sepenuhnya. Cedric tidak masalah karena ia sudah sangat mencintai istrinya melebihi siapa pun di dunia ini. Hanya permasalahan hati sang istri belum menerimanya sepenuhnya.Seperti biasa adegan selama ini selalu terjadi, entah di drama, dunia novel atau komik, dan bahkan dunia realita pasti akan dipertanyakan juga kalau sudah memasuki kehidupan pernikahan. Eleanor sudah memiliki firasat pasti cepat lambat akan dipertanyakan hal ini. Sejujurnya, Eleanor bingung ingin menjawabnya seperti apa. Tidak mungkin ia berkata jujur bahwa sebenarnya ia b
Read more
Chapter 40: Kembali Profesional
Sekarang memasuki dunia realita. Sepasang pengantin baru kembali bekerja dengan posisi masing-masing sebagai direktur seperti biasa. Sebelum berangkat kerja, sepasang suami istri menyulap penampilan mereka di walk in closet dengan pakaian kerja profesional berkelas atas. Cedric sibuk memilih salah satu arloji mahal koleksi miliknya yang akan dipakai nanti. Sedangkan Eleanor sibuk merias wajahnya dengan peralatan kosmetik andalannya merupakan produk Violette Star. Sepasang pengantin baru mengambil tas kerja mereka bersiap ingin berangkat kerja. Namun, sebelum itu, netra Eleanor sedikit terganggu dengan penampilan sang suami terlihat berantakan di matanya. Dengan lincah Eleanor menggenggam tangan sang suami mencegah langkahnya. “Tunggu sebentar, Sayang.”
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status