My Perfect Stranger

My Perfect Stranger

Oleh:  Chocollacious  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
4 Peringkat
120Bab
3.8KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Eleanor dan Cedric terpaksa menjalin hubungan kontrak selama dua bulan dikarenakan skandal aneh mengenai hubungan satu malam mereka di hari Valentine. Mereka mencurigai pelaku yang menyebarkan gosip itu adalah penguntit yang mengincar mereka semenjak masih remaja, meski mereka tidak memiliki hubungan apa pun sejak dulu. Sebelum insiden itu terjadi, Eleanor mengunjungi sebuah toko buku misterius, merupakan toko buku yang berisi kehidupan masing-masing manusia bumi. Eleanor menemukan sebuah buku berjudul "My Perfect Stranger" merupakan buku kisah kehidupannya selama ini. Tertulis dalam buku tersebut bahwa Cedric adalah cinta sejatinya. Apakah Eleanor akan menerima Cedric sepenuhnya meski hubungan mereka sangat kaku akibat skandal itu? Siapakah penguntit yang selama ini mengincar Eleanor dan Cedric sehingga menciptakan sebuah luka masa lalu dalam diri mereka? Berhasilkah Cedric menaklukkan hati Eleanor selama menjalin hubungan kontrak dua bulan?

Lihat lebih banyak
My Perfect Stranger Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Chocollacious
hai semuanya. terima kasih atas antusias kalian baca kisah Eleanor dan Cedric. aku punya pengumuman nih, makin byk yg mampir, maka aku akan adain kejutan spesial. jgn lupa follow igku ya, nama akun sama kyk nama di GN
2023-11-11 09:24:33
1
user avatar
Audreynatasha20
kalau lembar kosongnya nanti ditulis hal bagus masih mending, tapi kalau kebalikannya aduhh
2023-10-15 05:23:43
1
user avatar
Audreynatasha20
Kalau ada buku seperti itu, agak serem sih..
2023-10-15 05:23:14
1
user avatar
ViRuz04
Keren ... semangat untuk Ka Author ......
2023-10-06 10:40:57
1
120 Bab
Chapter 1: Toko Buku Misterius
“Jadilah istriku, maka kamu akan bisa menemukan jawaban semua misteri yang kamu hadapi selama ini bersamaku!” Wanita muda berdiri mematung dan sebenarnya dalam lubuk hatinya ia setengah kesal. Bagaimana bisa pada akhirnya ia harus menikah dengan pemuda yang baru saja ia kenal dalam sehari? Tangannya terkepal kuat ingin menampar pipi lembut pemuda tampan itu. Namun, tangan lembut wanita cantik ini tidak tega menampar pemuda itu, karena di sisi lain, ia merasa kasihan padanya. Lamaran paksaan itu sudah berlangsung hampir lima menit, tapi wanita muda ini tentunya tidak akan mudah memberikan jawaban yang dapat memengaruhi hidupnya di masa depan. ‘Haruskah aku menjadi istrinya supaya hidupku bisa terbebas dari semua ancaman yang kuhadapi selama ini?’*****Seminggu lalu… Wanita ini sedang melakukan sesi pemotretan untuk iklan produk kecantikan. Sorot matanya yang terlihat berkilauan dan juga gigi putihnya tampak bersinar. Eleanor Winter. Wanita cantik yang selalu diperbincangkan bany
Baca selengkapnya
Chapter 2: Ajakan Tidak Terduga
Jantung Eleanor menggebu-gebu mendengar suara pria yang berhasil mengejutkannya dari lamunan. Apalagi ini merupakan pertemuan pertama mereka, apakah pertemuan ini sungguh kebetulan?Penampilan gagah pemuda itu membuat mata Eleanor sampai tidak berkedip memandanginya. Bahkan dengan tangan lincah Eleanor langsung merapikan penampilannya yang terlihat kusut menjadi sempurna. Ia tetap berusaha menahan godaan tampan pemuda itu, mengingat prinsipnya selalu selektif dalam hal memilih pasangan hidup. Apalagi kalau bertemu dengan pria di hotel secara acak, pasti pria itu kerjaannya mempermainkan wanita di kamar hotel. Namun, Eleanor tetap menyambutnya dengan ramah. Ia tidak ingin dikenal sebagai model sombong di mata orang lain. “Tentu saja boleh.”Dengan cepat pemuda itu langsung menduduki bangku di sebelah Eleanor dan memesan sebotol wine yang kadar alkoholnya paling rendah. Senyuman gagah terpampang pada wajah pemuda itu membuat pipi Eleanor memerah dalam sekejap. Jantungnya mulai berdebar
Baca selengkapnya
Chapter 3: Dipertemukan Kembali
Kondisi kamar hotel masih terlihat rapi tanpa ada pakaian berserakan. Seperti tidak terjadi apa pun pada mereka. Bahkan keduanya masih dibaluti bathrobe masing-masing dalam kondisi masih tertidur pulas. Perlahan Eleanor membuka matanya sambil mengamati sekelilingnya sedikit bingung. Apalagi pandangan matanya baru tersadar bahwa tempat ini bukan kamar pribadinya, melainkan kamar hotel tempat ia berbincang dengan pemuda tampan itu sebelumnya. Sekarang giliran Cedric terbangun dari dunia mimpi. Pertama yang ia lakukan langsung mencemaskan kondisi wanita cantik yang masih duduk manis di ranjang. Untuk mengurangi suasana canggung, dengan lincah ia menghampiri Eleanor dan menduduki tepi ranjang. “Semalam kamu tidur nyenyak?” “Lumayan.” Eleanor mengangguk gugup. Eleanor mengatupkan bibir dengan senyuman malu, bertekad ingin melampiaskan isi pikirannya. “Terima kasih sudah tidak menodai tubuhku. Aku kira kamu sungguh melakukannya diam-diam.”Cedric tertawa lepas hingga wajahnya memerah.
Baca selengkapnya
Chapter 4: Skandal Panas
Dengan panik Cedric menggeser layar tab membaca berita itu hingga dirinya terlihat seperti orang tidak waras dan netranya mulai memerah. Sedangkan Eleanor baru menyelesaikan menandatangani kontrak kerja, masih belum mengetahui kejadian sebenarnya yang membuat wajah tampan direktur memudar dalam sekejap. “Cedric, kamu kenapa?”Cedric masih membisu. Tangan kanannya dengan lemas memberikan tab untuk Eleanor. Baru membaca judul berita, bola matanya terbelalak. Dengan tangan lincah Eleanor menggeser layar tab mengamati foto-foto kejadian di hotel semalam dan saat sarapan di restoran hotel. Netranya kini memerah dan tangannya gemetar ketakutan. “Siapa … yang menyebarkan berita ini?”“Aku juga tidak tahu. Tadi tiba-tiba pegawai kantor ramai memperbincangkan berita ini. Apalagi beritanya sekarang—““Beritanya masuk trending 5!!” Amarah Cedric meledak. Eleanor berjalan mondar mandir dengan panik menggigit bibirnya. Pertama kali ia menghadapi persoalan skandal panas, mustahil ia tidak pani
Baca selengkapnya
Chapter 5: Masa Terpuruk
Eleanor bingung melihat ekspresi wajah sang asisten berubah drastis. Dengan penasaran hingga dahinya berkerut, Eleanor menggeser tubuhnya mendekati Alice, namun Alice langsung menghindarinya cepat. Eleanor masih tetap tidak menyerah. Ia ingin mengambil ponsel itu, langsung direbut kembali oleh Alice. Batas kesabarannya sudah habis kali ini. Pasti ada sesuatu yang tidak beres sampai sang asisten terus menyembunyikannya seolah-olah seperti ada kaitan dengannya. “Kamu kenapa sih mau intip ponselku?!” Alice mengomel sedikit gugup. “Sedangkan kamu sendiri kenapa menyembunyikannya dariku? Ada seseorang yang mengancamku?”“Bukan karena itu. Tapi—”“Tapi kenapa? Cepat perlihatkan pesan itu kalau ada kaitannya denganku!”Alice menggarukkan kepala kesal hingga rambutnya sedikit terlihat berantakan. Kali ini ia menyerah dan memperlihatkan isi pesan itu untuk Eleanor. “Direktur Cedric memintaku bertemu dengannya nanti.”Dahi Eleanor berkerut kesal. “Apa yang dia inginkan sebenarnya setelah me
Baca selengkapnya
Chapter 6: Lamaran Dadakan
Kali ini Eleanor tidak ingin membiarkan sang direktur menunggu terlalu lama di depan pintu. Ia membuka pintu kediamannya perlahan mengamati sang direktur yang awalnya berwajah lesu kini kembali bersemangat. Cedric langsung berdiri percaya diri dan merapikan penampilannya sedikit kusut. Akhirnya senyuman tipis kembali menghiasi wajah tampannya. Tidak peduli ia menunggu sampai membutuhkan waktu sekitar satu jam, akhirnya ia bisa berbincang lagi dengan wanita yang sangat ia percayai. “Masuklah.” Pada akhirnya Eleanor mengucapkan satu kata yang sangat ingin didengarkan Cedric. Tanpa berbasa-basi, tentunya Cedric langsung memasuki kediaman itu dan mengekori sang pemilik kediaman dari belakang. Sorot matanya mengamati sekeliling kediaman ini masih terlihat rapi membuatnya sedikit lega. Eleanor dan Cedric duduk bersebelahan di sofa ruang tamu. Sampai sekarang bibir mereka masih terkunci rapat. Namun, tidak berlaku untuk Eleanor ingin mengomelinya sekarang, karena direktur tampan sempat
Baca selengkapnya
Chapter 7: Malam Sesungguhnya
*****Mengingat kejadian pada malam yang sebenarnya. Memang saat itu Cedric yang tidak sengaja menumpahkan gelas winenya sehingga mengotori gaun milik Eleanor. Lalu, Cedric berinisiatif mengajak Eleanor menginap di kamar hotel, karena kebetulan ia juga ingin menginap di kamar hotel demi menghindari perjodohan yang tidak diinginkannya telah diatur sang ayah. Saat Cedric melangkah keluar dari kamar mandi dengan balutan bathrobe membuat hati Eleanor langsung bermekaran dan menatapnya dengan candu. Apalagi ditambah rambutnya terlihat basah dan menyegarkan, tanpa disadari mulut sang model sedikit menganga dan handuk digenggamnya hampir terlepas dari genggaman tangannya. ‘Pria ini tampan juga ternyata.’Untung saja Eleanor mengucapkan hanya dalam hati. Seandainya ia mengucapkannya terang-terangan, mungkin ia akan bingung ingin menaruh mukanya di mana. Apalagi selama ini ia dikenal sebagai seorang model selalu jual mahal. Cedric menaruh handuk pada kursi dan menduduki sebuah sofa sambil m
Baca selengkapnya
Chapter 8: Jawaban
Kembali lagi di saat Eleanor dan Cedric duduk di sofa ruang tamu. Dengan penampilan gagahnya, Cedric masih memegang kotak cincin itu. Sedangkan Eleanor masih kesal dengan lamaran terkesan kurang ajar. Meminta menikah tiba-tiba tanpa ada rasa cinta, sudah pasti semua orang sangat tidak menyetujuinya, terutama menikah karena skandal. Tangannya terkepal kuat seolah-olah ingin menampar direktur tampan ini tanpa segan. Tapi setengah hatinya, ia juga merasa kasihan karena sang direktur sebenarnya tidak bersalah. Jika dipikirkan maksud tawaran pernikahan terkesan paksaan, ada sisi untungnya juga. Jika diingat kisah masa lalu Cedric secara sekilas, Cedric juga mengalami hal yang sama dengannya, yaitu sama-sama diberi ancaman akan dicelakai seketika menginjak usia dewasa. Maka dari itu, mereka memiliki trauma yang sama. Jika Cedric mempersilakan mempergunakannya demi mencari pelaku yang ingin mencelakai mereka. Sangat tidak masalah. Yang membuat masalah baginya adalah pernikahan impian yang
Baca selengkapnya
Chapter 9: Pertemuan Keluarga
Dari awalnya perdebatan karena masalah pernikahan kontrak, akhirnya berujung tidur bersama lagi dalam satu kamar. Namun, situasi kali ini sedikit berbeda. Cedric menemaninya tidak setengah-setengah seperti sebelumnya. Meski Eleanor menyetujui ditemani sampai tertidur lelap, tapi tetap saja Eleanor tidak mengizinkan Cedric menemaninya dalam jarak dekat. Cedric tetap keras kepala. Seketika tunangannya sudah tertidur lelap, ia masih tetap ingin menemaninya. Cedric menduduki ranjang sambil menyentuh kepala Eleanor dengan penuh kasih sayang. Sebenarnya ia sangat keberatan dengan kontrak pernikahan itu yang membuat hidupnya sengsara. Bagaimana bisa ia bertahan hidup tanpa melakukan semua hal tertera pada aturan-aturan itu? Apalagi ini pertama kalinya ia sangat ingin melakukan sentuhan fisik dengan seorang wanita. Wanita itu adalah calon istrinya sekarang tidur seperti bayi. Senyuman manis terus terpampang pada wajah cantik Eleanor, menambah rasa candunya ingin terus bertahan di kamar ini.
Baca selengkapnya
Chapter 10: Firasat
Seketika baru memasuki apartemennya, Eleanor langsung melepas stilettonya berserakan dan membaringkan tubuhnya di ranjang miliknya. Membayangkan pelukan hangat selalu membuatnya selalu nyaman, ia sedikit menyesal menolak tawaran itu demi menjaga harga dirinya keras seperti tembok beton. Ia terus merutukki dirinya berguling-guling di ranjang. Drrt…drrt… Tiba-tiba terdengar suara getaran ponsel menunjukkan sebuah notifikasi pesan masuk. Di dalam pikirannya, ia sedikit berharap dari calon suaminya. Maka dari itu, ia langsung menggeser layar ponselnya menatap pesan itu. Ekspektasi berbeda jauh dari realita. Yang mengirimkan pesan itu adalah salah satu temannya tukang pamer. Siapa lagi kalau bukan Jessica? Beberapa saat lalu memamerkan hubungan asmaranya dengan temannya sendiri, lalu sengaja mengompori Eleanor supaya iri. Senyuman manis langsung memudar. Eleanor menaruh ponselnya kasar di ranjang dan menghembuskan napas kasar. ‘Sudah kuduga dia manis di mulut. Sedangkan urusan menghub
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status