Lahat ng Kabanata ng Istri Muda sang Hot Duda: Kabanata 41 - Kabanata 50
120 Kabanata
Mencegah Masalah
"Mas Elang sih kenal Ayunda di mana?" sebuah pertanyaan keluar dari mulut sepupu Ayunda, setelah suasana hening terjadi sejak tiga orang yang ada di rumah itu, duduk bersama mengelilingi meja makan.Dengan keberanian yang cukup tinggi, Aleta berusaha membuka obrolan dengan sebuah pertanyaan basa-basi kepada pria yang sedari tadi dia kagumi secara diam-diam. Senyum termanis bahkan Aleta kembangkan demi menarik pria yang sedari tadi memasang wajah datar dan dingin.Namun sekian detik berlalu, tidak ada tanggappan dari pria yang duduk di hadapannya. Aleta menahan sabar dan dia tetap akan berusaha."Eh, aku manggil kamu Mas nggak apa-apa kan?" karena tidak ada respon sama sekali dari Elang, Aleta kembali bersuara untuk menarik perhatian suami dari sepupunya itu.Ayunda sendiri hanya menoleh dan menatap suami dan sepupunya secara bergantian. Sebagai wanita, Ayunda pastinya tahu kalau sang sepupu tertarik pada suaminya. Maka itu dia memilih diam, daripada mewakili Elang, menjawab pertanyaan
Magbasa pa
Pergi Ke Hotel
"Pak, Bu, kami berangkat dulu.""Baiklah, hati-hati di jalan. Salam buat keluarga kamu, Lang."Elang mengangguk. Setelah berjabat tangan dengan dua mertuanya, pria itu bersama sang istri segera masuk ke dalam mobil. Tak jauh dari sana, ada seseorang yang menatap pengantin baru itu dengan tatapan iri atas apa yang didapat oleh wanita muda yang usainya lebih tua sedikit dari sosok itu.Tak butuh waktu lama, mobil yang harganya terbilang sangat mahal itu melesat meninggalkan tiga orang yang ada di rumah dan juga beberapa mata tetangga yang menyaksikan kepergian pengantin baru tersebut."Pengantin baru mau kemana itu, Mbak Rum?" tanya salah satu tetangga yang rumahnya persis di hadapan rumah Ayunda. Jiwa ingin tahunya tidak bisa dia tahan, jadi tetangga itu nekat melempar pertanyaan."Mau menemui mertua Ayunda, Mbak. Mereka katanya hari ini mau pulang ke ibu kota," jawab Rumana santai dan apa adanya."Oh begitu. Mungkin sekalian bulan madu kali ya, Mbak. Keluarga Elang kan tinggal di hote
Magbasa pa
Suasana Hangat
Amanda, wanita yang baru saja mengatakan sesuatu kepada Ayunda adalah wanita yang kemarin datang ke pernikahannya bersama dengan keluarga Elang. Ayunda tentu masih ingat sikap angkuh yang ditunjukan wanita itu sama persis dengan sikap yang kemarin saat mereka dikenalkan satu sama lain.Ucapan Amanda cukup membuat Ayunda tertegun. Hal itu membuat ingatan Ayunda kembali melayang pada foto Elang yang menjadi gambar latar di ponsel suaminya. Apa yang dikatakan Amanda, semakin meyakinkan Ayunda tentang wanita yang sudah mengisi hati Elang.Bukannya menunjukan sikap marah ataupun kecewa, Ayunda justru malah terssenyum dan bersikap ramah. Tentu saja sikap yang ditunjukan Ayunda membuat Amanda terperangah. Bukan sikap seperti itu yang ingin dilihat Amanda, tapi lebih ke sikap wanita yang sakit hati."Kenapa kamu malah tersenyum? Kamu tidak percaya dengan apa yang aku katakan?" Amanda kembali bersuara dengan sikap yang masih angkuh. Tatapannya begitu sinis dengan gerak tubuh yang seakan menunj
Magbasa pa
Masih Bersama Mertua
"Tuan, apa ada masalah?" tanya Aldi setelah beberapa saat melihat Elang terdiam begitu menerima telfon masuk entah dari siapa. Aldi penasaran karena wajah atasannya berubah tegang serta bahkan ada guratan kemarahan yang nampak menonjol pada rahang tegasnya. Bahkan Elang langsung mamutus hubungan telfon tersebut sebelum ada percakapan. "Eh, em... tidak, tidak ada," jawab Elang agak gugup. Pria itu langsung kembali fokus pada pekerjaannya yang sempat terhenti beberapa detik.Aldi mengangguk. Walaupun tidak puas dengan jawaban yang keluar dari mulut Elang, adik ipar dari bosnya itu tidak memiliki keberanian untuk kembali bertanya hanya karena rasa penasarannya. Aldi lantas ikut fokus dengan pekerjaannya yang juga sempat terjeda karena sikap atasannya tersebut.Namun, selang beberapa saat kemudian, fokus Aldi kembali terbagi gara-gara menyaksikan tingkah bosnya. Elang terlihat tidak fokus dengan pekerjaannya. Bahkan sesekali sang bos nampak gusar. Tapi lagi-lagi Aldi tidak bisa berbua
Magbasa pa
Pergi Ke Kota Besar
"Bu, Yunda berangkat dulu ya?" wanita muda yang baru beberapa hari menikah itu, memeluk wanita yang telah melahirkannya, dengan pelukan yang sangat erat. Matanya memerah dengan diiringi tetesan air yang keluar dari dua sudut matanya."Ya, jaga diri kamu di sana baik-baik. Ingat, patuh sama suami kamu, selama itu masih dalam lingkup kebenaran," sebuah nasehat kembali meluncur dari bibir wanita yang sudah memiliki tiga anak. Wanita itupun tak kuasa menahan air yang keluar dari dua sudut matanya.Hari ini, setelah beberapa hari menjadi istri seorang pengusaha sukses, Ayunda memang harus pergi mengikuti suaminya dan tinggal bersama di kota besar. Rasa haru jelas sekali terlihat pada wajah wanita berusia 23 tahun lebih beberapa bulan tersebut.Bukan hanya dia, rasa haru juga menyelimuti kedua orang tua Ayunda, dan dua adik serta beberapa tetangga yang menyaksikan perpisahan Ayunda dengan orang tuanya. Karena ini adalah pertama kalinya Ayunda akan pergi jauh dengan status yang sudah berubah
Magbasa pa
Menikmati Hidangan Berdua
"Mas Elang? Ayok Makan! Kenapa malah bengong?" ajakan Ayunda seketika membuyarkan otak Elang yang tanpa sadar memikirkan sesuatu sampai membuat pria itu terdiam untuk beberapa saat."Eh, iya, Ay," Elang sedikit tergagap begitu dia sadar sembari mengembangkan senyum canggung seperti kebingungan. Pria itu lantas bersiap diri untuk menyantap hidangan di depannya dengan hati dan pikiran yang masih mencernna sesuatu akibat sikap yang ditunjukkan sang istri setelah Elang menerima telepon.Keduanya lantas menyantap hidangan berupa nasi merah yang ditemani ikan bakar serta ayam goreng serundeng laos, di dampingi dua jenis sambal, yaitu sambal matah dan sambal bawang, serta ada tumis kangkung serta lalapan. Ada juga gorengan tempe sebagai pelengkap makanan.Tidak ada obrolan penting selama sepasang pengantin baru itu menikmati hidangan. Hanya obrolan ringan yang menjadi bahan perbincangan agar suasana tidak terlalu hening. Meski suasana rumah makan tersebut cukup ramai, tapi akan terlihat ane
Magbasa pa
Tamu Tak Diundang
Seorang wanita terlihat keluar dari mobilnya, setelah mobil yang dia kendarai terparkir dengan sempurna di halaman rumah yang dia datangi. Dari gayanya, jelas sekali wanita itu begitu nampak anggun, melangkah mendekati beberapa pasang mata yang menatap kepadanya.Wanita itu tersenyum begitu lebar, sembari melangkah dengan percaya diri, menunjukan sisi anggun dan elegan yang terpancar dalam dirinya.Namun begitu jarak langkah semakin dekat, wanita itu tertegun sampai langkah kakinya berhenti, kala matanya menangkap wajah seorang wanita yang berdiri di sisi pria yang ingin dia temui."Ayana! Bagaimana mungkin?" wanita itu bergumam dengan menatap tak percaya. Kepada sosok wanita lain yang juga sedang menatapnya. Untuk beberapa detik wanita itu terdiam dengan pikiran yang cukup berkecamuk. Tak lama setelah berhasil menguasai dirinya dari rasa terkejut, wanita itu kembali memancarkan senyum cerianya sembari mendekat ke arah pria yang berdiri dengan senyum yang cukup menawan."Hai, Lang,
Magbasa pa
Malam Hari Di Tempat Baru
"Gadis aneh. Padahal aku sudah memintanya untuk masuk, kenapa malah tidur di luar?" Elang menggerutu setelah merebahkan istrinya di atas ranjang. Sesekali pria itu tersenyum dan juga menggelengkan kepalanya, sembari menatap wajah lelap sang istri yang nampak lusuh.Pria itu termenung dengan mata yang lekat menatap wajah Ayunda. Istrinya masih terlihat cantik meski wajahnya kusam. Wanita itu memang belum sempat mandi atau sekedar mencuci muka setelah menempuh perjalanan jauh. "Wajah kamu memang sangat mirip Ayana, tapi, sifat dan tingkah kamu, jauh berbeda dengan mantan istriku, Ay," lagi-lagi Elang bergumam kala ingatannya kembali tertuju pada mantan istrinya.Elang menghela nafasnya yang tiba-tiba merasakan sesak. Mengingat mantan istrinya, secara langsung Elang juga mengingat kembali luka istrinya yang pernah dia torehkan, yang dulu sempat tidak disadari olehnya."Apa mungkin kamu diutus Tuhan, untuk menghukumku karena kesalahanku pada mendiang istriku, Ay?" Elang kembali bermonolo
Magbasa pa
Mengenai Bella
Elang terdiam. Matanya menatap lekat wanita yang sedang menikmati makan malamnya yang telar, tapi pikiran Elang berkelana, mencerna setiap kata yang terucap dari bibir wanita yang beberapa hari ini telah sah menjadi istrinya.Bella, nama wanita yang memang dari dulu dekat dengan Elang sejak usia mereka masih muda. Mereka saling kenal melalui teman Elang yang juga sepupu dari wanita itu. Hubungan mereka semakin akrab saat mengetahui orang tua keduanya telah menjalin kerja sama."Kalau Bella suka sama aku, kenapa dia tidak ngomong langsung? Malah waktu aku dekat dengan istriku dulu, dia sangat mendukung dan terlihat senang?" Elang mencoba menyangkalnya berdasarkan fakta yang dia ketahui dari sikap yang ditunjukan Bella selama ini.Ayunda lantas tersenyum dan sebelum menjawab, wanita itu terlebih dahulu menghabiskan makanannya yang tinggal beberapa suap lagi. Kurang dari satu menit, hidangan dalam piring telah dia habiskan."Ya elah, Mas, Mas Elang mungkin memang ahli dibidang bisnis. Ta
Magbasa pa
Masih Membahas Wanita itu
Kaget, itulah ekpresi yang ditunjukan Ayunda saat ini. Mata wanita itu menatap penuh tanya pada pria yang sedang bersandar pada ujung ranjang. Pria itu juga membalas tatapan sang istri dengan sorot mata penuh dengan rasa sesal."Apa aku boleh tahu apa yang terjadi pada istri Mas Elang dulu?" Ayunda memberanikan diri untuk bertanya. Apa yang dikatakan Elang terlanjur membuat wanita itu penasaran. Meski dia juga tidak terlalu berharap lebih, agar rasa penasarannya menghilang."Kalau Mas Elang mau menceritakannya ya terimakasih, tapi kalau berat, jangan dipaksain," Wanita itu benar-benar mencoba mengerti. Ayunda hanya berpikir tidak mau terlalu jauh mengetahui kehidupan pribadi suaminya.Elang menghela nafasnya perlahan. Lalu dia mengalihkan pandangan matanya ke layar ponsel yang kembali berdering. "Angkat saja, Mas. Mungkin ada hal penting yang memang akan dia bicarakan," Ayunda mencoba memberi saran, walaupun dia agak sebal karena dering ponsel itu mengganggu rasa penasarannya yang in
Magbasa pa
PREV
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status