Lahat ng Kabanata ng Hasrat Cinta Sugar Daddy: Kabanata 31 - Kabanata 40
46 Kabanata
31 // Genetik
"Aa~"Satu sendok penuh makanan pun meluncur ke mulut Gaffandra yang terbuka, lalu pria itu mulai mengunyah bubur ayam yang diberi topping suwiran ayam, irisan jamur, potongan daun bawang dan seledri serta bawang goreng itu dengan penuh semangat. Dua tangan kokohnya terjulur untuk memeluk erat pinggang ramping Katya yang saat ini sedang berada di atas pangkuannya.Meskipun ini adalah posisi yang tidak biasa bagi gadis itu untuk menyuapi makan seseorang, tapi Katya tidak membantah saat Gaffandra yang memintanya.Lebih tepatnya, ia malas berdebat. Lebih baik ia menyuapi pria ini sambil duduk di atas pangkuannya daripada Gaffandra yang menariknya ke atas tempat tidur. "Kenapa kamu nggak bisa tidur semalam?" tanya pria itu tiba-tiba, di sela-sela kunyahannya."Uhm... mungkin karena aku nggak pernah tinggal di tempat semewah dan seluas itu sendirian," sahut Katya jujur. Seumur hidupnya, ia bahkan tidak pernah tidur sendirian. Terkadang di satu tempat tidur bersama Bu Sadna, atau salah sa
Magbasa pa
32 // Pertemuan
"Ya ampun, apa yang bisa kukenakan kalau begini??" Katya meringis ketika melihat onggokan kain yang menumpuk berserakan di atas lantai, yang merupakan baju serta pakaian dalamnya.Semuanya sudah robek di sana sini tak berbentuk, akibat keberingasan Gaffandra yang tadi sangat tak sabaran untuk membukanya.Gadis itu baru saja terbangun lima belas menit yang lalu, dan lagi-lagi hanya menemukan ranjang kosong di sebelahnya. Selalu seperti ini. Katya memang tahu tak sepantasnya ia berharap lebih dari Gaffandra yang super sibuk sebagai CEO di perusahaannya, hanya saja terkadang ia sebal karena selalu terbangun paling akhir dan selalu menjadi yang ditinggalkan.Tiba-tiba suara ketukan sopan di pintu membuyarkan lamunannya, yang seketika membuatnya refleks melompat dari atas ranjang. Manik coklat Katya pun berkelana ke segala penjuru untuk menemukan sesuatu yang bisa ia kenakan untuk menutupi tubuhnya, dan pandangannya pun tertumbuk pada bath robe putih yang tergeletak di atas kursi. Katy
Magbasa pa
33 // Terima Kasih dan Sampai Jumpa
"Arsel?" Seorang pemuda yang sedang tertawa dan bercanda dengan anak-anak panti asuhan itu pun seketika menoleh, ketika mendengar seseorang menyebut namanya.Pemuda yang bernama Arsel itu pun tersenyum dan melambaikan tangannya kepada Katya yang barusan memanggilnya.Gadis itu baru saja tiba di rumah singgah karena kangen dengan adik-adik asuhnya, namun ia tak menyangka jika akan bertemu dengan temannya yang telah lama tidak berjumpa.Arsel bangkit dari duduknya yang semula di atas rumput bersama anak-anak untuk menyambut Katya yang baru saja turun dari sebuah mobil mewah. Tatapan pria itu sejenak memindai busana Katya yang sangat berbeda dari biasanya. Yang ia ingat, Katya itu cuek dan lebih menyukai baju kaus longgar dibandingkan gaun feminin selutut bermotif bunga-bunga yang manis yang saat ini ia kenakan.Gaun yang indah dan terlihat mahal, juga mobil mewah. Jangan lupakan juga rumah singgah untuk anak panti asuhan yang lebih mirip villa properti milik orang kaya.Katya sudah b
Magbasa pa
34 // Bagaimanapun Hasilnya Nanti
"Pak~~"Katya pun hanya bisa meringis saat protesnya sejak tadi tak didengar sama sekali oleh Gaffandra. Pria itu terus membawanya masuk ke dalam kamar utama, lalu merebahkannya di atas kasur empuk dengan perlahan.Desah napas hangat pria itu berhembus menyapa kulit wajah Katya yang mulai merona, karena kini wajah Gaffandra yang berada dekat di atasnya. Memandangi wajah cantik gadisnya dari jarak yang sedekat ini, entah kenapa serta merta meluruhkan semua kekesalan di hati Gaffandra. Ia memang masih cemburu, tapi sudah tidak semarah tadi. Bagaimana ia bisa terlalu lama marah pada manik coklat yang mengerjap dengan polosnya dan menatapnya seperti ini?"Jangan bertemu dengannya lagi, Katya."Katya mengangguk pelan. "Arsel cuma mau pamit, karena besok dia mau berangkat ke Jepang dan tinggal di sana," cetus Katya memberitahu. "Hm. Dia menyukaimu, kan?" Katya mengerjap kaget mendengar tebakan Gaffandra yang sangat tepat, namun gadis itu akhirnya hanya diam saja tak menjawab. Gaffandr
Magbasa pa
35 // Obsesif
"Daddy mau pergi?"Seorang gadis muda memeluk manja ayahnya dari arah belakang. "Pasti mau kencan ya??" Pria paruh baya itu serta merta tertawa pelan sembari membalikkan badan untuk berhadapan dengan putrinya."Jangan mengada-ada, Kendra. Daddy cuma ada janji dengan klien," sahut ayahnya sembari mengecup sayang kening gadis muda itu. "Dan dia laki-laki, by the way. Jadi hilangkan prasangkamu itu, Sweetheart." Kendra pun serta merta memajukan bibirnya cemberut. "Kenapa harus laki-laki sih, Dad? Padahal aku sudah berharap Daddy akan bertemu dengan wanita cantik," cetusnya penuh harap, yang dibalas dengan usapan lembut ayahnya di ubun-ubun gadis itu. "Daddy sudah terlalu tua untuk berkencan, Kendra. Siapa yang mau dengan pria tua yang tak menarik ini?" "No! Siapa bilang Daddy-nya Kendra tua dan tidak menarik? Pasti orang itu matanya sudah rusak!!" cetus gadis itu, yang membuat Daddy-nya kembali tertawa."Apa aku boleh ikut, Dad? Aku janji tidak akan mengganggu pertemuan Daddy kok."A
Magbasa pa
36 // Sedarah
Katya menarik dua lembar tissue dari dinding di sampingnya untuk membasuh wajahnya yang basah. Sekarang setelah ia membersihkan sisa-sisa make up, wajahnya pun terlihat lebih bersih, tak ada lagi lipstik yang belepotan seperti sebelumnya.Gadis itu lalu merapikan sedikit rambutnya yang tergerai bebas di punggung serta memeriksa kerapihan busana yang ia kenakan, sebelum akhirnya ia melangkahkan kakinya keluar dari kamar kecil untuk wanita."Sudah selesai?" Gaffandra dengan senyumnya yang terkembang di bibir menyambut Katya yang baru muncul. Katya mengangguk. "Lama ya? Maaf." "Nggak masalah," sahut Gaffandra sembari memandangi Katya yang tak lagi mengenakan make up karena telah dihapus oleh gadis itu. Jika sebelumnya dia terlihat dewasa dan sensual dengan dandanan di wajahnya, kini Katya terlihat lebih polos. Lebih imut, tapi sama seksinya. Gaffandra tersenyum, dan menghadiahkan sebuah kecupan lembut di ujung hidung Katya sebagai apresiasi untuk keindahan yang memanjakan matanya, s
Magbasa pa
37 // Tak Ternilai
"Akulah ayahmu, Katya! Dan kamu adalah putriku!" FLASHBACK YANG TERJADI SEBELUMNYASejujurnya, Gaffandra cukup terkejut ketika menyaksikan bagaimana Andrew yang tiba-tiba memeluk Katya dan mengakui identitas dirinya dengan begitu cepat.Pria paruh baya itu bahkan tersedu penuh keharuan saat mengucapkannya, membuat Gaffandra yakin bahwa Katya sesungguhnya bukanlah putri yang dibuang oleh ayahnya.Gaffandra bahkan memperhatikan dengan seksama bagaimana pandangan Andrew bergetar saat menyebutkan nama ibu kandung Katya, yakni Binar Rahayu.Seolah nama itu memiliki makna yang mendalam bagi pria paruh baya itu. Mungkin tak salah juga, karena menurut Andrew, Binar adalah mantan sekretarisnya.Selain sikap impulsif Andrew yang langsung memeluk Katya dan mengakui bahwa dia adalah ayahnya, satu hal lagi yang di luar prediksi Gaffandra, yakni reaksi Katya.Gadis itu sangat terkejut, tentu saja. Dipeluk oleh pria asing yang tiba-tiba mengakui bahwa dirinya adalah ayahmu, sungguh suatu hal yang m
Magbasa pa
38 // Kompetisi
"Gaffandra!!" Pria itu menoleh ke sumber suara yang memanggilnya. Tampak seorang gadis melambaikan tangan sambil tersenyum.Kendra Harrison.Sesuai dengan isi chat semalam, Gaffandra menemui Kendra di sebuah cafe yang tak begitu jauh dari kantornya. Gaffandra memang sengaja mengatur pertemuannya dengan Kendra di tempat yang netral tanpa embel-embel pekerjaan.Pria bersurai gelap itu pun melangkahkan kakinya menuju meja dimana Kendra berada, lalu ikut duduk di seberang gadis itu saat dipersilahkan."Halo Kendra, apa kabar?" Pria itu mengulurkan tangannya kepada Kendra sambil tersenyum. "Dan bagaimana dengan Andrew?" "Kabarku baik. Sedangkan Daddy... dokter menyuruhnya untuk bedrest seharian ini agar perasaannya lebih tenang," sahut Kendra.Gaffandra mengangguk mengerti. "Maaf kalau semalam aku tidak kembali lagi ke nightclub," ucapnya meminta maaf, namun ia tidak mengatakan bahwa Katya-lah yang meminta."It's okay, Gaffandra, aku mengerti. Kamu pasti mencemaskan pacarmu itu kan?" Kend
Magbasa pa
39 // Memaafkanmu Dengan Satu Syarat
Harum.Diam-diam Katya tersenyum sambil menghirup aroma bunga mawar putih yang terbungkus kertas buket mengkilat berwarna hitam. Perpaduan yang kontras juga sekaligus terlihat mewah dan elegan. Feminin sekaligus maskulin. Bahkan kertas hitam itu seolah bukan saja membungkus bunga mawar putih yang rapuh, tapi juga menjaganya. Sangat Gaffandra sekali.Katya melirik ke arah pria yang sedang asyik melahap makanan yang ia masak dan bawa dari rumah. Gadis itu pun kembali tersenyum melihat isi lunch box yang hampir tandas oleh Gaffandra. Sebenarnya bisa saja pria ini membeli makanan mahal yang jauh lebih enak dari resto mewah dengan Chef-nya yang bertaraf Internasional. Tapi Gaffandra malah meminta Katya memasak dan membawanya ke kantor setiap hari. "Kamu nggak makan?" Pria bersurai hitam itu bertanya dengan nada heran kepada Katya yang sejak tadi hanya diam sambil menggenggam buket bunga.Katya menggeleng pelan. "Nanti saja. Aku masih kenyang," sahutnya. "Pak?""Ya, Katya?""Makasih y
Magbasa pa
40 // Terbangun
"Sudaah... ampuun!!" Sejak tadi Katya terus memekik dan tertawa karena tak bisa menahan geli, akibat Gaffandra yang tak hentinya menggelitik pinggang, leher serta telinganya.Gaffandra menggunakan jemarinya untuk menggelitik pinggang Katya, dan ujung lidahnya untuk menjilati kulit leher dan lekuk telinga Katya.Ia tahu Katya tidak tahan jika tiga bagian sensitif itu disentuh, dan Gaffandra memang sengaja melakukannya karena ingin menghukum Katya."Pak... please. Aku nggak tahan..." Napas gadis itu sampai terengah karena tak sanggup lagi menahan merinding."Tapi aku masih ingin menghukum kamu, Baby Girl..." goda Gaffandra yang kini telah memindahkan bibirnya dari leher Katya untuk memagut bibir gadis itu dengan kecupan yang selembut kapas."Uhm..." Katya pun mengguman pelan, saat kecupan pria itu semakin mendalam namun tanpa menanggalkan seluruh kelembutannya. Jemari Gaffandra yang semula menggelitik Katya, kini telah berubah menjadi membelai pinggang ramping gadis itu dengan gerakan
Magbasa pa
PREV
12345
DMCA.com Protection Status