All Chapters of Dokter Cantik Kesayangan Tuan Muda : Chapter 11 - Chapter 20
61 Chapters
Bab 11
"Dokter, ada pasien di UGD yang butuh penanganan dari dokter," ucap salah seorang suster yang berjalan dengan tergesa menghampiri Cheryl yang baru saja keluar dari ruang pasien."Ayo kita kesana." dengan sedikit berlari Cheryl menuju ke UGD bersama dengan suster itu.Suster pun menunjuk kearah pasien yang dimaksudkan, disana ada seorang bapak-bapak setengah baya sedang berbaring di brankar dengan kepala dan hidungnya mengeluarkan darah. Sepertinya dia habis mengalami kecelakaan atau sejenisnya."Segera balut lukanya dan cepat hentikan pendarahannya." perintah Cheryl pada suster yang bertugas."Baik dok."Karena memang Cheryl kini ditugaskan di UGD, jadi sewaktu-waktu jika dia dibutuhkan dia harus selalu siaga. Ya benar banget, kini Cheryl sudah kembali ke Jakarta untuk bertugas di sebuah rumah sakit besar disana.Setelah masa magangnya selesai 5 bulan yang lalu, ia memutuskan untuk kembali ke Jakarta dan bertugas di rumah sakit RENDRA INTERNATIONAL HOSPITAL sesuai kesepakatan sebelumn
Read more
Bab 12
"Ki, kakak sibuk banget, kayaknya kakak nggak bisa, sorry ya." tolak Cheryl saat Kiran kembali menelpon dan mengajaknya makan malam bersama untuk kesekian kalinya. Selalu dengan alasan yang sama yaitu sibuk, apakah pekerjaan dokter memang sesibuk itu? Sampai-sampai tidak sempat untuk makan malam bersama keluarga?Bukan hanya makan malam bersama, tapi Cheryl juga selalu saja menolak ajakan Kiran saat gadis itu mengajaknya pulang ke rumah menjenguk mamanya. "Apa kakak masih marah sama mama? Atau kakak masih benci dengan mama? Makanya kakak selalu beralasan kalau aku ajak pulang." ujar Kiran terdengar sedih. "Aku minta maaf atas nama mama kak, kalau selama ini telah__""Bukan Ki, tapi kakak beneran sibuk. Kakak tidak membenci tante atau marah sama tante, kamu jangan terlalu banyak berpikir." jawab Cherl."Baiklah, tapi kakak harus janji kalau kakak harus ikut pulang walau cuma setahun sekali, pokoknya harus titik." ucap Kiran sedikit memaksa."Kakak nggak bisa janji, tapi akan kakak usah
Read more
Bab 13
"Ryan, apa dia tidak ada menanyakan kabarku hari ini?" tanya laki-laki muda yang kini duduk di kursi kebesarannya."Dia? Dia siapa tuan muda?" Ryan bingung siapa yang dimaksud tuan mudanya itu.Laki-laki muda itu langsung memberikan tatapan tajam kearah Ryan yang masih berdiri di depannya setelah membacakan jadwal kerja.Seketika tenggorokan Ryan kering dan ia susah payah hanya sekedar mau menelan ludahnya sendiri. "Ka-kalau maksud anda adalah nona Cheryl, maka tidak ada tuan Muda. Sudah dua Minggu ini beliau tidak ada menelpon atau mengirim pesan pada saya untuk menanyakan kabar tuan muda." jawab Ryan.Laki-laki muda yang tidak lain adalah Abercio itu tampak kecewa dengan jawaban Ryan, biasanya dia selalu mendengar dari Ryan kalau Cheryl selalu menanyakan kabarnya. Tapi kenapa akhir-akhir ini Ryan tidak pernah melaporkan tentang Cheryl yang menanyakan kabarnya lagi."Apa perlu saya menghubungi nona Cheryl?" tanya Ryan.Abercio menatap tajam kearah Ryan, “Nggak perlu, kerjakan saja tu
Read more
Bab 14
Abercio mengerutkan keningnya, apa maksudnya tidak ada dokter yang bernama Cheryl. Bukankah benar jika klinik tersebut satu-satunya klinik yang ada di desa? Dan di situ juga tempat Cheryl bertugas, lantas kenapa resepsionis tersebut bilang tidak ada dokter yang bernama Cheryl. Atau jangan-jangan dia salah memasuki klinik?"Oh baiklah, terimakasih." Abercio yang masih bingung pun mau tidak mau berjalan meninggalkan resepsionis menuju kearah pintu keluar klinik, ia kembali mencoba untuk menghubungi nomor ponsel Cheryl siapa tahu sekarang sudah aktif, pikir Abercio."Abercio?" Ucap seseorang yang terdengar memanggilnya namun juga sepertinya orang itu tidak yakin.Abercio yang merasa dipanggil itu pun menoleh sebelum dia sempat memencet tombol panggil di ponselnya."Om Burhan? Oh God syukurlah. Aku pikir kalau aku tersesat dan salah memasuki klinik." ucap Abercio terdengar lega."Memangnya kamu tadi tersesat?" tanya Dokter Burhan bingung. "Kita ke ruanganku saja. Ayo." ajak Dokter Burhan y
Read more
Bab 15
"Apa kamu sudah tahu di rumah sakit mana dia bekerja?" tanya Abercio yang kini sudah berada di ruangannya setelah kemarin baru kembali dari Desa."Oh, nona Cheryl bekerja di rumah sakit Rendra Internasional hospital. Sementara ini dia di tempatkan di UGD tuan muda."Abercio mengerutkan keningnya dan melihat kearah Ryan, “Bukankah itu salah satu rumah sakit yang berada di bawah naungan Danurendra group?” tanya Abercio memastikan kalau rumah sakit tersebut memang berada dibawah naungan Danurendra group.Selama ini Abercio tidak pernah melakukan kunjungan ke rumah sakit tersebut, dia hanya terfokus pada kantor pusat."Benar sekali tuan muda, itu salah satu rumah sakit milik Danurendra group yang berada di pusat kota jakarta." jawab Ryan.Abercio tersenyum tipis mendengar jawaban Ryan. Pucuk dicinta ulam pun tiba, 'Ternyata kamu bekerja padaku selama ini, kenapa aku bisa berpikir kalau kamu akan membantu orang yang bernama Arjun itu.''Dulu aku berpikir kalau Arjun adalah kekasihmu, itula
Read more
Bab 16
Senyum tipis terukir di kedua sudut bibir Abercio, entah kenapa rasa sakit yang sejak tadi ia rasakan tiba-tiba hilang begitu saja ketika Cheryl ada di hadapannya. Perasaan lega bercampur bahagia membuatnya tidak berhenti memandangi Cheryl dari atas ranjang pasien tempatnya berbaring.Ia tidak peduli dengan tatapan aneh para suster yang mengamatinya, ia juga tidak peduli mereka semua sedang berbisik-bisik apa tentang dirinya. Yang jelas kini dia sangat berbahagia, dan dia tidak ingin kalau ia berpaling sebentar saja maka Cheryl akan menghilang dari hadapannya.Merasa tidak nyaman dengan tatapan Abercio yang tidak berkedip melihatnya, membuat Cheryl menjadi salah tingkah bahkan kedua pipinya bersemu merah. "Sus, bersihkan dulu lukanya agar segera bisa dijahit." perintah Cheryl pada suster yang ada disitu untuk mengalihkan rasa gugupnya."Baik, Dok.""Tunggu,__" cegah Abercio saat 2 orang suster berjalan mendekati Abercio.Semua yang mendengar itu langsung menoleh kearah Abercio termasu
Read more
Bab 17
“Kak, akhirnya ketemu juga.” ucap seorang wanita cantik berjalan menghampiri Cheryl yang baru saja keluar dari ruang istirahat dokter. Dengan wajah cerianya.“Kiran? Sedang apa kamu disini? Bukankah bapak-bapak itu sudah keluar dari rumah sakit?" Cheryl bingung kenapa Kiran ada di rumah sakit. Karena Cheryl berpikir jika Kiran datang untuk menemui orang yang di tolongnya beberapa hari lalu.“Oh itu, aku baru saja menjenguk tunangan aku kak. Dia di rawat disini juga. Bukan untuk menemui bapak itu.” jawab Kiran dengan senyum manisnya.Sesaat Cheryl lupa jika Abercio dirawat di rumah sakit ini juga karena insiden penusukan kemarin. Dan entah kenapa disaat Kiran mengatakan kata TUNANGAN, membuat dada Cheryl seketika terasa sesak.“Oh, emangnya dia sakit apa?” tanya Cheryl pura-pura tidak tahu.“Katanya kemarin ada perampok gitu, terus dia kena tikam di perutnya. Untungnya dia segera di bawa ke rumah sakit, kalau tidak aku tidak tahu lagi apa yang akan terjadi padanya.” jawab Kiran.“Oh sy
Read more
Bab 18
"Cheryl, tumben jam segini belum pulang?" tanya salah satu partner-nya di UGD yang bernama dokter Jihan sambil melihat kearah jam tangannya yang menunjukkan hampir jam 12 malam."Sebentar lagi kak Jihan, ini masih menyelesaikan beberapa laporan." jawab Cheryl sambil tersenyum."Tapi ini udah tengah malam loh, kamu yakin akan lembur malam ini? Padahal besok kamu masuk pagi." ucap dokter Jihan merasa kasihan pada Cheryl yang harus lembur sampai tengah malam begini."Hem yakin kak, bentar lagi selesai kok, kakak balik duluan aja." jawab Cheryl yakin akan keputusannya."Beneran di tinggal nih?" seakan dokter Jihan tidak yakin meninggalkan Cheryl yang masih berkutat dengan komputer didepannya."Iya kak, kakak duluan aja. Serius deh ini juga bentar lagi kelar kok." jawab Cheryl."Baiklah, kalau begitu kakak duluan ya. Hati-hati nanti pulangnya, kalau bisa minta di antar sama sopir ambulan aja biar aman. Toh kalau malam sopir ambulan ka
Read more
Bab 19
“Laporan macam apa ini? Benar-benar tidak berguna, kalau kamu masih ingin tetap bekerja disini. Buat ulang semuanya, aku tidak akan menerima laporan sampah seperti ini.” teriak Abercio dengan melempar berkas yang baru saja dia ambil dari atas meja kerjanya.“Ini lagi, presentasi sampah seperti ini apa layak untuk bersaing dengan perusahaan lain? Apa kamu yakin akan memenangkan tender kalau begini saja tidak becus.” lagi-lagi Abercio meluapkan emosinya.“Dan kamu__” tunjuk Abercio pada salah satu dari orang yang sedang berdiri didepannya.“Sudah berapa lama kamu bekerja di perusahaan ini? Kenapa semua laporan yang kamu buat tidak ada yang beres? Apa sebenarnya kerjamu selama ini?”Mereka yang ada di hadapan Abercio terdiam tak berani untuk menjawab. Entah kenapa Abercio semarah itu hanya karena kesalahan-kesalahan kecil? Ini benar-benar sangat mengerikan.“Kalian semua, kerjakan ulang kalau kalian masih ingin merasakan gaji di perusahaan Danurendra group.” pungkas Abercio setelah puas m
Read more
Bab 20
Kunjungan dadakan Abercio ternyata hanya melihat-lihat sebentar area rumah sakit, setelahnya rombongan yang di pimpin oleh direktur sebagai penunjuk arah berjalan menuju ke sebuah ruang meeting yang memang sudah sejak tadi sudah di sulap menjadi ruang makan."Mari, mari kita makan siang bersama terlebih dahulu sebelum tuan muda meninggalkan rumah sakit. Anggap saja ini sambutan untuk tuan muda Abercio yang baru pertama kalinya berkunjung ke rumah sakit ini." direktur rumah sakit mempersilahkan Abercio masuk ke ruang meeting.Abercio tidak menjawab, tapi langkah kakinya mengikuti arahan tangan sang direktur pertanda jika Abercio menyetujui ajakan direktur.Abercio duduk di kursi yang sudah disediakan dengan diikuti Ryan yang ada disisi kirinya. Beberapa orang pelayan yang memang sudah disiapkan bersiap untuk melayani mereka.Abercio melirik Cheryl saat melihat Cheryl duduk di kursi yang ada didepannya walaupun tidak tepat dihadapan Abercio. Senyum tipis penuh makna tercetak jelas di ra
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status