Semua Bab Sepupu Rasa Suami: Bab 51 - Bab 60
103 Bab
Bab 50 - Merindukan masa kecil
Daffa mencebik."Gombal banget tuh, preeett tak akan berhenti mencintai, paling-paling juga akan pudar seiring datangnya Wanita cantik lagi." ejek Daffa "Ha...Ha...Ha... cinta itu tubuh tak semudah membalikkan telapak tangan, Daffa. Dia datang dengan sendirinya, bahkan tanpa permisi, jadi kau harus tau jika aku dan Ara sudah ditakdirkan untuk saling mencintai dan melengkapi.""Dengan cara berselingkuh" Tanya Daffa menohok.Fathur memberhentikan langkahnya, kemudian menarik lengan Daffa yang terus berjalan."Selingkuh atau tak selingkuh itu urusan kami bukan urusanmu, Daffa."Daffa mencebik melihat Fathur meninggalkannya begitu saja.'Dasar lelaki bucin.'---Ara terbangun saat tengah malam, malam ini dia merasa hambar, Fathur tak ada mengirim pesan. Ara mendesah lesu, seketika kantuknya hilang. Ara menoleh kesamping, Ehan pun sudah tertidur, dengan pelan, Ara bangun lalu membuka laptopnya. Siang tadi Daffa mengirim email tentang keuangan perusahaan, dan Ara belum sempat membukanya.
Baca selengkapnya
Bab 51 - Terlalu banyak ujian
Ara tersenyum, entah kenapa dirinya rindu masa-masa kecil dulu, hidup tak ada beban menikmati makanan sepuas hati, dan... bermain seenaknya tanpa lelah, Ara sangat merindukan kebersamaannya dengan Rayyan. Lelaki itu, sukses membuat hatinya porak poranda. [Ok, deal. Silahkan kau panggil Rayyan. Tapi... hanya di depanku saja. Kau harus tau Ara, nama itu membuatku sedih.][Apa... aku tak ada harganya dimatamu, Bang? Aku hanya ingin memanggil Rayyan seperti waktu kecil, tapi malah membuatmu sedih.][Tidak, Ara... Abang tak sedih, abang mengizinkanmu untuk itu, jangan marah lagi ya.]Ara tertawa geli, Fathur selalu mengalah, dan membujuk dengan segala cara agar Ara tak merajuk. Kemudian Ara tak membalasnya, matanya sudah sangat mengantuk, tanpa sadar dia pun tertidur.Di Apartemen simpang lima.Fathur berjalan ke apartemennya dengan gontai, gelisah tentu saja, pesan terakhirnya tak di balas Ara, Fathur merutuki dirinya sendiri yang lupa memberi pesan. Dengan malas Fathur memasuki kamar
Baca selengkapnya
Bab 52 - Hati yang berbunga
Wardah pun tersenyum, kemudian menyandarkan kepalanya di pundak suaminya."Terimakasih, Yah. Kau selalu ada untukku,""Sebenarnya.. yang membuatku kuat adalah kamu Wardah. Aku tak akan mampu hidup seorang diri, kau adalah kepingan puzzle ku."Wardah terdiam, lalu menoleh pada wajah suaminya."Dapat kata-kata manis dari mana, yah?" lirih Wardah "Dari... novel online." kekeh Rudy.Membuat Wardah tertawa geli, semakin tua makin berkarisma, begitulah menurut Wardah, suaminya selalu membuat hatinya bahagia dan meleyot.Dari sudut ruang yang berbeda Ara juga tengah termenung, hari ini Ehan pergi ke Bandung, dia mengetahuinya dari Elma. Mengirimkan foto Ehan yang sedang duduk di ruang tunggu bandara menuju Bandung.Ada yang berbeda pada diri Ara, jika dulu dia akan menangis dan hatinya sakit, kali ini dia hanya bisa tersenyum. Ara langsung menekan nomor seseorang."Abang... jalan Yuk." Kata Ara manja.Fathur, lelaki yang dia telepon hanya tertawa. Ara tak akan bisa marah lama-lama."Kau dim
Baca selengkapnya
Bab 53 - Kebersamaan
Fathur berhenti tepat di hadapan Ara, memandangnya dengan tajam. Lalu memegang kedua pundak Ara."Kau tak akan sendiri, Ara. ada Abang disampingmu."Deg."Awas, Bang. Aku mau beli buah." Ara mengelak, hatinya terus berdebar di pandang Fathur dengan tatapan sendu.'Bisa gila aku... jika di tatap begitu.'Fathur mengikutinya, Lelaki itu masih penasaran. Lalu dia mengirim pesan pada Daffa.[Kau tau jika Ehan sekarang ada di Bandung?]Tanpa menunggu lama, Daffa pun membalas. Fathur melirik Ara sekilas, dia masih sibuk memilih buah.[Tentu, rumah itu pengamanan ketat dan ada CCTV yang tersambung di ponselku. Kenapa?][Kenapa kau tak memberi tahu, Jika aku tahu Ehan ada disana setiap dua Minggu, aku akan bawa Ara pergi dari rumah sialan itu.][Hidup ini tak ada yang gratis, Brother. Meskipun Ara kakaku, jika kau butuh informasi cukup kirim dua digit. Maka... kau akan tahu kapan Ara sendiri. Ha ha ha...]'Sialan nih bocah. Dasar mata duitan.' Umpat Fathur dalam hati. Dia tertawa membaca pesa
Baca selengkapnya
Bab 54 - Dendam
Dengan susah payah Fathur menahan dirinya agar tak kebablasan, Fathur pun mencium kening Ara sangat lama. Lalu dia ikut berbaring di samping Ara, memeluk nya dengan erat."Seperti ini saja, ini lebih baik. aku merindukanmu, Ara." Lirih Fathur.Ara tersenyum, meski dia bingung dengan sikap Fathur, tapi dia membalas pelukan itu, dia pun merasakan kenyamanan yang luar biasa, Ara membenamkan dirinya di dada Fathur. Rasanya, Ara ingin terus dalam pelukan Fathur.Fathur menarik nafas dalam-dalam, hawa panas kian menjalar ke tubuhnya, tapi dia tak ingin menyakiti Ara, meskipun Ara tak akan keberatan tapi Fathur tak ingin melanggar batasan-batasan yang ada. Gegas, Fathur melepas pelukan itu, dia ke kamar mandi, membasuh wajahnya dan membiarkan air mengalir tepat di atas kepalanya. Setelah reda dan tenang, Fathur keluar dari kamar mandi, terlihat makanan sudah siap."Lama amat di kamar mandi, Bang. Duduk dulu, yuk. Makan biar kuat." Canda Ara menyipitkan matanya.Fathur hanya tertawa kecil,
Baca selengkapnya
Baba 55 - perpisahan
"Setelah keduanya cerai, aku tak akan melepaskan, Ara. Dia harus ada di barisanku, agar aku memimpin RW Glow. Ah, aku memang cerdas dari lahir, hanya saja ayahku sangat bodoh telah mentelantarkan aku." Hati Elma sudah di penuhi dengan dendam dari kecil, meskipun Ehan sudah berpisah dari istrinya, dia tetap ingin Ehan hidup melarat. Bukan hanya Ehan yang menjadi sasaran Elma, Ara dan Fathur pun menjadi target, karena mereka telah merusak semua rencana awalnya sampai Aldo dan orang-orang suruhannya di penjara.'Aku tak akan melepaskan kalian semua.' Elma menyeringai, di dalam otaknya hanya ada dendam pada semua orang, padahal dia tak sadar jika perbuatannya sendiri yang membuat orang menjauh darinya.---Ara tertidur dalam dekapan Fathur, lelaki yang dalam waktu enam bulan ini membuat hatinya nyaman, tanpa aba-aba cinta itu datang dengan sendirinya.Begitu pula dengan Fathur, meski dulu pernah ada rasa dan menghilang, sejak mengetahui Ara di selingkuhi Ehan, hatinya sangat marah. Mun
Baca selengkapnya
Bab 56 - Rudy pingsan
"Kenapa kau ingin menghabisi mereka?" Tanya Bagas, dia ingin tahu kenapa bos nya menjadi sasaran Elma.Elma terkekeh."Karena... dia telah menghancurkan semua rencanaku, sebenarnya, aku sangat sayang padanya. Tapi, karena dia rencanaku gagal, jika dia terluka dan menderita, maka... Semuanya akan berpihak padaku." Kata Elma penuh kebencian.Bagas terdiam."Bagaimana? tiga ratus juta? apa kau mau?" Tanya Elma lagi. Bagas mengangguk dan tersenyum licik. 'Maafkan aku, Bos. Aku harus melakukannya, aku butuh uang itu untuk biaya pernikahanku.' Batin Bagas nelangsa.Dilema, tentu saja, antara uang dan kesetiaan pada bosnya. Bagas, terus berpikir mencari cara untuk melukai Fathur dengan halus, agar tak cidera parah. Bagaimanapun, Dia mencari nafkah di Rayyan Hotel.---Rudy duduk dengan tatapan kosong, di cafe simpang lima, dia mengingat kedua sahabatnya Ahmad Ghofur Anggara dan juga Prasetyo. Lelaki berumur enam puluh tahun itu menarik nafas dalamSang asisten selalu setia mendampingi."Seb
Baca selengkapnya
Bab 57 - Ara dan Fathur
Mas... Apakah kemarin itu sebuah isyarat dari mu? maafkan aku, mas. bertahanlah... demi aku dan anak-anak." Batin Wardah. Wardah tak berhenti berdoa, sudah hampir empat jam suaminya belum juga sadar. Wardah terdiam, dengan penuh harap agar lekas pulih.Sebastian hanya diam saja, dibanding keluarga Rudy, dia lah yang paling terpukul. Karena selama ini Sebastian selalu ada di dekat Rudy.'Tuan.... Bertahanlah.'Sebastian bekerja dengan Rudy dari bujangan, sampai Rudy menikah kedua kali, Sebastian masih setia. Dia tahu tuannya itu sudah melalui banyak cobaan. Kasih sayang pada anak-anak nya tak pernah berbeda.Hanya saja, Elma sang anak tertua selalu merasa terintimidasi, padahal Rudy sudah menyiapkan satu perusahaan textil untuknya. Sebastian menghela nafas. Dia merasa harus menjelaskan semuanya pada Elma dan juga Ehan.---Sementara itu, Ehan masih syok saat mendengar ayahnya dilarikan di rumah sakit, sepanjang perjalanan, Ehan hanya diam. Dia kembali menitipkan Dinda pada pada Bik J
Baca selengkapnya
Bab 58 - Kecurigaan Ehan
Fathur begitu mencintai Ara, dia hanya ingin Ara bahagia, melupakan kesedihannya karena perceraian.Ara menoleh dan tersenyum. "Apa aku harus kembali ke rumah itu? dan... berpamitan ada ayah dan ibu?" Fathur mengangkat dagu Ara dan tersenyum."Tentu, kau memulai dengan baik-baik, dan mengakhiri juga dengan baik-baik, jadilah menantu yang baik. Ara tersenyum lalu mengangguk. Dia pun bangkit, membuka ponsel dan membaca pesan-pesan yang masuk. Saat membaca pesan Ehan, mata Ara membulat, lalu menutup mulutnya. Ara menoleh pada Fathur. "Ada apa?" Tanya Fathur cemas karena melihat perubahan di wajah Ara."Ayah... di rumah sakit," Jawab Ara terbata. Fathur langsung berdiri dan memeluk Ara."Kita kesana sekarang." Keduanya langsung menuju rumah sakit Insan cinta, salah satu rumah sakit terbesar di Kota Pekanbaru, sambil melajukan mobil, Fathur menggenggam tangan Ara, agar tetap tenang. Bagaimanapun om Rudy adalah ayah pengganti bagi Ara.Ara menatap jalanan dengan tatapan kosong, sekele
Baca selengkapnya
Bab 59-Impian Ara dan Ehan
Dengan lemah, Fathur kembali ke kamar Rudy, disana Wardah, Ara dan Ehan sedang duduk terdiam, semuanya memperhatikan dokter dan perawat yang sedang memeriksa kondisi terkini. Fathur melangkah dan duduk di samping Ehan, ekor matanya terus memindai wajah Ara yang belum juga berhenti menangis. Fathur mendesah lesu, dia sangat tak suka melihat wanita yang dia cintai menangis. Tatapan itu tak luput dari pandangan Ehan, 'Pandangan itu penuh arti, mungkinkah Fathur mencintai Ara?' Batin Ehan curiga.Tiba-tiba Ehan teringat kata-kata Elma, jika Ara sudah dekat dengan lelaki dari dulu, Ehan pun kembali mengingat kejadian demi kejadian. Dia kini sadar, Ara dekat dengan Fathur saat dia kembali ke kota ini. Ehan mendengus kesal."Jika memang saat itu mereka sudah dekat, bukankah mereka juga ada hubungan, dan... bisa jadi mereka juga selingkuh, pantas saja Ara tak pernah marah-marah jika aku ke rumah Dinda,' Batin Ehan.Pandangan nya tak terlepas dari wajah Fathur dan Ara, keduanya sangat serasi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status