All Chapters of Wanita Simpanan Mafia Kejam: Chapter 101 - Chapter 110
118 Chapters
BAB 101
“Pesta besar?” Sontak Evelyn membulatkan mata. “Ah, tidak perlu. Buang-buang uang saja. Aku tidak butuh yang seperti itu. Lebih baik uangnya ditabung saja untuk masa depan calon anak-anak kita,” imbuhnya.Zach terpukau mendengarnya. Dia kira, Evelyn akan bereaksi gembira atau langsung mengangguk setuju tanpa perlu berpikir lagi. Namun, ternyata penilaiannya salah. Evelyn sudah merasa cukup bahagia dengan cara yang sangat sederhana.“Apa kau lupa siapa suamimu ini, hm?” Tatapan elang Zach menyelami setiap sentimeter lekuk wajah Evelyn yang tak pernah membosankan untuk dipandang. “Hanya karena merayakan pesta, bukan berarti kita buang-buang uang. Ini adalah bentuk apresiasi untuk perjuangan panjang yang telah kita lalui bersama,” katanya.“Sayang, aku tau uangmu banyak. Bahkan tidak akan habis meskipun kita mengadakan pesta terbesar dan termewah sekalipun, tapi untuk apa? Aku sudah tidak membutuhkan itu lagi sekarang, yang aku mau hanyalah keutuhan rumah tangga kita.” Evelyn bicara panja
Read more
BAB 102
Juli, 2024Dengan langkah mantap dan penuh keyakinan, Zach memasuki ballroom hotel, memancarkan karisma yang selalu melekat pada dirinya. Mengenakan tuxedo hitam dan pantofel mengkilat yang memperlihatkan kesan maskulin dan elegan.Setiap langkahnya membuahkan rasa percaya diri yang tidak pernah tumbang—seperti biasanya—menunjukkan keberanian yang tak tergoyahkan.Sorot matanya penuh dengan kehangatan saat menggandeng lengan istrinya yang hari ini tampil sangat memukau.Gaun merah marun yang Evelyn kenakan melambangkan keindahan dan keanggunan yang memikat, mengikuti bentuk tubuhnya yang ramping dan berlekuk sempurna. Rambut keriting gantung yang diikat satu dan biarkan melewati bahu, membuatnya semakin terlihat cantik.Leher yang jenjang, betis yang ramping, pinggul sempurna bak gitar Spanyol, kulit putih mulus dipadukan dengan wajahnya yang cantik alami. Laki-laki normal mana yang tidak akan tenggelam pada pesona Evelyn yang seolah menjadi saingan bagi para bidadari?Ditambah, aroma
Read more
BAB 103
Setiap kata yang terlontar dari mulut Zach, sukses membuat Evelyn terenyuh dan tak henti-hentinya melengkungkan senyuman. Bahkan air mata sudah menetes di pipinya tanpa disadari.“Evelyn ... meskipun usia pernikahan kita masih sangat muda, tetapi sudah banyak sekali air mata yang kau keluarkan karena perbuatanku,” tutur Zach dengan suasana hati yang menggebu. “Untuk itu, aku ingin minta maaf yang sedalam-dalamnya. Maaf, karena terlalu banyak luka yang kau rasakan dalam hidupmu. Maaf, sudah menjadi alasan kenapa kau selalu menangis setiap malam. Maaf ... karena kesalahanku, keegoisanku, keserakahanku ... kau harus kehilangan sosok cinta pertama yang selalu menjadi cerminan bagi setiap anak perempuan, dalam menemukan cinta sejatinya.”Zach kembali menunduk, menyeka sudut matanya yang semakin basah. “Evelyn ... terima kasih sudah bertahan sejauh ini, untuk selalu berada di sisiku, bahkan tak pernah meninggalkanku dalam keadaan sesulit apa pun. Maafkan suamimu yang belum bisa menjadi yang
Read more
BAB 104
“Di hari yang spesial ini, izinkan saya memberikan kado spesial kepada suami saya,” ucap Evelyn seraya menatap kotak kado yang telah terbungkus rapi dan diikat dengan pita merah, bertengger di atas meja kecil di pojok panggung.“Sayang, bolehkah aku memintamu naik ke atas panggung?” tanya Evelyn, memandang Zach setelah mengambil kotak kado itu.Zach menuruti permintaan istrinya. Naik ke atas panggung, lalu menerima hadiah yang disodorkan oleh wanita itu.“Boleh dibuka sekarang?”Evelyn mengangguk. “Tentu," jawabnya, dikawal ekspresi wajah yang ... sepertinya sudah tidak sabar ingin melihat bagaimana reaksi Zach setelah memeriksa isinya.Zach membuka kotak kado itu dengan penuh rasa penasaran, ternyata di dalamnya terdapat sebuah sweater rajut bayi berwarna biru muda.Pria itu terdiam sejenak. Matanya berkaca-kaca. Dia menatap Evelyn dengan perasaan campur aduk antara kebahagiaan dan kebingungan.“Sayang,” bisiknya, “ini apa?”Evelyn tersenyum lebar. “Aku ... hamil,” beritahunya. Air ma
Read more
BAB 105
Zach segera mengumpulkan timnya untuk membahas situasi ini. Mereka memutuskan untuk melakukan investigasi internal untuk mencari tahu siapa dalang di balik bocornya berita tersebut.Tim IT bekerja keras untuk melacak sumber berita. Mereka menganalisis data dan juga informasi dari berbagai sumber.Setelah beberapa hari penyelidikan, tim IT menemukan beberapa kejanggalan. Ada seseorang yang telah mengakses sistem IT mafia dan menyebarkan berita tentang Zach.Zach mulai curiga kepada Julian, mantan wakilnya yang telah menggantikannya menjadi ketua mafia.“Sistem rahasia hanya diketahui oleh orang-orang yang bergabung menjadi bagian dari organisasi mafia The Killer Panther. Aku curiga pelakunya adalah Julian,” ucap Zach. “Atau anggota mafia lainnya, tapi ... besar kemungkinannya bahwa dalangnya adalah Julian.”“Tapi kenapa Julian melakukan itu, Tuan? Bukankah itu bisa membahayakan dirinya juga?” tanya Robby keheranan.Zach bergeming. Menyandarkan punggungnya pada kursi putar yang dia dudu
Read more
BAB 106
Zach meremas erat map di tangannya. Isinya adalah bukti-bukti yang dia kumpulkan untuk menunjukkan bahwa dia sudah mengundurkan diri sebagai bos mafia. Dia harus menyerahkan ini kepada Daniel, seorang anggota kepolisian yang dia kenal, untuk membersihkan namanya.Zach masih ingat malam itu, malam di mana dia memutuskan untuk keluar dari dunia mafia. Dia telah meninggalkan bisnis gelap itu dan memulai hidup baru. Namun, masa lalu masih saja menghantuinya. Dia dituduh masih menjadi kepala organisasi mafia The Killer Panther.Zach tahu bahwa dia harus membuktikan dirinya tidak bersalah. Dia tidak ingin menghabiskan sisa hidupnya di balik jeruji besi. Dia ingin hidup bebas dan bahagia bersama Evelyn dan bayi-bayinya.Zach menarik napas dalam-dalam dan melangkah ke kantor polisi. Dia melihat Daniel duduk di mejanya. Daniel adalah orang yang dia percaya. Dia yakin Daniel akan membantunya.“Apa yang kau inginkan?” tanya Daniel yang sedang duduk di sofa di hadapan Zach. Saat ini mereka sedang
Read more
BAB 107
Beberapa tahun setelah melewati banyak rintangan dalam perjalanan karir dan cinta mereka, Evelyn dan Zach akhirnya dikaruniai tiga malaikat kecil; Fathe, Florez, dan Freya.Kehadiran mereka membawa keceriaan dan kebahagiaan yang tak terkira bagi keluarga Muller.Fathe, si anak laki-laki tertua, memiliki rambut hitam tebal dan mata cokelat yang tajam. Dia adalah anak yang pemberani dan paling dominan. Wajahnya adalah duplikat Zach saat kecil dulu.Florez, si anak perempuan tengah, memiliki rambut cokelat lurus dan mata yang indah. Dia adalah anak yang manis dan suka bermain.Freya, si anak perempuan bungsu, memiliki rambut pirang ikal dan mata biru cerah. Dia adalah anak yang penyayang dan suka membantu orang lain. Kepribadiannya yang lembut dan baik hati diwariskan oleh Evelyn.Zach selalu membantu Evelyn mengurus dan mendidik anak-anak mereka. Dia juga selalu meluangkan waktu untuk bermain bersama anak-anaknya di akhir pekan.Meskipun mengurus tiga anak kembar bukanlah hal yang mudah,
Read more
BAB 108
Aroma harum roti bakar dan telur dadar memenuhi ruang makan. Sejak memiliki anak, Zach dan Evelyn memilih untuk tidak bergabung dengan anggota keluarga Muller lainnya saat makan. Mereka ingin menjaga waktu berkualitas bersama keluarga kecil yang telah dimiliki saat ini.“Mami, aku mau duduk di sini!” seru Florez, sambil mendorong kursi ke tengah-tengah Zach dan Evelyn, membelah kedekatan jarak kedua orangtuanya.“Tidak, aku yang mau duduk di sini!” sahut Fathe, tidak mau kalah dengan adiknya.“Tidak bisa, aku sudah memintanya duluan,” ucap Florez. “Katamu, kau sudah dewasa, ‘kan? Orang dewasa itu sudah seharusnya mengalah dengan anak kecil,” sindirnya.Fathe meliriknya tajam. “Justru karena aku sudah dewasa, kau tidak boleh membantah ucapanku. Sebagai seorang adik, harusnya kau menghormati keputusan kakakmu.”Sementara kedua kakaknya ribut, Freya hanya terkikik di atas kursi miliknya tanpa berniat masuk ke dalam perdebatan itu.“Orang dewasa macam apa yang tidak mau mengalah dengan adi
Read more
BAB 109
“Aku mengatakan hal yang benar,” kata Florez. “Di sekolah, kau sering meminta makanan Freya, padahal kita sudah beli makanan masing-masing,” ungkitnya.Ya, mereka bertiga sudah mulai menjalani program prasekolah sejak usia tiga tahun. Florez dan Fathe sudah mulai bisa mengeja tulisan pelan-pelan, sedangkan Freya baru mengenal huruf alfabet dan angka.“Itu adalah bentuk tanggung jawabku sebagai kakak,” bela Fathe dengan suara menggebu-gebu. “Makanan yang kita beli dari luar, itu kita tidak tahu apakah higienis atau tidak. Jadi, sebagai kakak yang baik, aku harus mencicipi makanan yang dibeli adikku, demi memastikan keamanannya. Jika itu beracun, maka aku duluan yang celaka, bukan adik-adik kesayanganku.”Florez mendelik sebal. “Adik-adik kesayangan?” sindirnya. “Kau hanya melakukannya pada Freya, tapi tidak denganku!”“Bukankah kau selalu marah dan memukul lenganku saat aku ingin mencicipi sedikit makananmu?” ungkit Fathe.“Itu karena kita sudah memegang makanan masing-masing,” balas Fl
Read more
BAB 110
Karena didesak ketiga anak kembarnya, mau tidak mau Zach harus menemui kakak dan ayahnya untuk meminta maaf. Karena, sebagai orangtua, dia harus mencontohkan sikap yang baik, benar dan bijaksana.“Ayo, Papiiiiii!” Freya menarik lengan kanan Zach, lalu Florez di sebelah kiri, sedangkan Fathe mendorong tubuhnya dari belakang.Mereka tampak tidak menyerah walaupun Zach memiliki tubuh tinggi besar dan tidak sebanding dengan tubuh miniatur mereka.Zach hanya bisa pasrah menerima perlakuan anak-anaknya. Dia terus berjalan mengikuti ke mana si kembar membawanya pergi.“Paman Aldrick!” Fathe memanggil Aldrick yang sedang berjalan di koridor mansion.Pria itu menoleh, mengernyit melihat ketiga anak itu menghampirinya sambil menyeret Zach dengan tangan mungilnya.Sesekali Aldrick terkekeh geli pada saat menyaksikan Freya dan Florez yang terlihat berjalan mundur untuk bisa menarik tangan Zach dengan tenaga yang lebih besar.“Papi, bisakah berjalan lebih cepat sedikit? Kami hampir kehabisan tenaga
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status