All Chapters of Bermain Api Dengan Tuan Mafia: Chapter 31 - Chapter 40
42 Chapters
31. 2 Hari Yang Seperti Neraka Untuk Mika
Sudah sekitar 2 hari sejak kedatangan Paula ke rumah Eros. Dan benar saja, rumah rasanya seperti neraka, Mika tidak pernah merasakan ketenangan lagi. Paula dan Eros tidak pernah sedetikpu membuat hidupnya berjalan dengan tenang. "Mika, bisakah kamu membawakan handuk milikku? Aku lupa membawa handuk ke kamar mandi," teriak seorang wanita dari dalam kamar mandi. Paula benar-benar memanfaatkan keberadaan Mika sebagai pelayannya selama 2 hari ini. "Kenapa tidak membawanya sendiri! Tidak akan ada yang melihat tubuh telanjangmu itu," gerutu Mika sangat kesal karena Paula terus bersikap seenaknya di rumah ini."Bawakan saja handuknya padaku! Kalau tidak dibawakan, aku akan membasahi lantai kamar Eros dan membuatmu dimarahi olehnya," ancamnya. Paula selalu menjadikan Eros sebagai kelemahan untuk Mika agar Mika mau melakukan apa yang ia suruh."Wanita murahan ini, dia selalu mengancamku dan membawa Eros dalam ancamannya," batin Mika. Ia harus terus menelan amarahnya bulat-bulat setiap berha
Read more
32. Kai Datang Dan Menemukan Keberadaan Paula!
"Kai, apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Mika dengan panik. Ia tidak menyangka kalau Kai akan berani datang tanpa memberitahu Mika terlebih dahulu. "Untuk bertemu denganmu," jawab Kai dengan santainya, pria itu masih menyunggingkan senyumannya dan menatap wajah Mika dengan lekat. Ia sangat merindukan wanita yang berdiri di hadapannya sekarang, dan tidak mempedulikan kepanikan Mika. "Apa kamu gila? Di sini ada Eros!" seru Mika dengan sedikit berbisik, ia menoleh ke belakang dan mengecek keberadaan Eros. Namun, Kai tampak tidak peduli, dan ikut melihat ke dalam rumah. "Kai, Eros akan curiga kalau kamu datang tiba-tiba seperti ini." "Tapi aku ingin bertemu denganmu, sudah 2 hari kita tidak bertemu. Pesanku saja tidak kamu balas," keluh Kai dengan ekspresi sedih di wajahnya. Mika memang tidak sempat mengecek ponselnya karena Paula selalu membuatnya sibuk selama 2 hari ini. Tapi ia tidak menyangka kalau Kai akan mendatanginya secara langsung. "Kita bisa bertemu nanti, sekarang kamu se
Read more
33. Ancaman Kai Pada Paula
Paula terlihat sedih karena harus pulang lebih awal. Padahal ia berniat untuk tinggal lebih lama karena Eros juga tampak tidak keberatan dan Mika selalu bisa membuatnya terhibur dengan membuat wanita itu kesal. Dan Eros hanya bisa membiarkan Paula pergi, karena takut Kai curiga kepadanya.  Kalau Kai sampai tahu kalau Paula adalah kekasihnya, maka image-nya akan buruk karena ia sudah menikah sekarang. Meski ia dan Kai sangat dekat, tapi Eros tidak ingin Kai mengetahui masalah rumah tangganya dengan Mika, apalagi kebiasaan buruknya yang tidak pernah berubah.  "Di mana alamat rumahmu? Aku lupa belum menanyakannya," tanya Kai ketika mereka sudah masuk ke dalam mobil. "Tolong turunkan aku di Rose Restaurant saja," jawab Paula.  "Kenapa? Biar aku antar sampai ke rumah saja." Tapi Paula
Read more
34. Mika Cemburu?
Paula tidak menyangka kalau hanya karena ia memanggil nama Mika, Kai akan berubah menjadi iblis. Ia menyesal telah mengajaknya berbicara dan mencoba untuk menggodanya, kalau ia tidak melakukan itu, ia mungkin tidak akan berakhir seperti ini.  "Ma-maafkan aku," mohon Paula kembali menangis. Cekikan Kai membuatnya susah bernafas dan Kai masih tampak sangat marah.  "Kalau sampai kamu berani mengatakan nama Mika lagi, aku tidak akan melepaskanmu. Aku bisa membunuhmu dengan mudah, membuatmu hilang dan aku yakin Eros tidak akan mencarimu. Aku akan mengatakan pada Eros kalau kamu pergi bersama pria lain. Ia pasti akan mempercayaiku. Kamu tahu sedekat apa aku dengan Eros, kan?" Senyuman miring Kai kembali dan tangisan Paula semakin kencang.  "Tidak, tolong jangan lakukan itu. Aku mohon.
Read more
35. Istri Yang Tidak Berguna
"Ayo Mika masuk ke dalam kamar mandi," ajak Eros. Mika hendak berjalan mengikuti Eros, namun Eros langsung menghentikannya. "Tunggu, kamu mau membantuku dengan memakai pakaian seperti itu?” tanyanya."Tidak apa-apa, aku akan mengganti bajuku kalau basah,” jawab Mika, tapi Eros menggelengkan kepalanya tidak memperbolehkan Mika memakai pakaiannya ketika membantunya mandi. "Tidak, lepaskan saja bajumu,” tolak Eros. Mika hendak mengatakan kalau tidak mau, tapi tatapan Eros padanya langsung berubah menjadi tajam. "Mika, apa aku harus memintanya dua kali? Aku sudah memintamu dengan perkataan yang sangat baik.” Mika tidak menjawab, ia terus menundukan kepalanya, tidak tahu harus melakukan apa. "Kamu adalah istriku, Mika. Apapun permintaanku, kamu harus memberikannya,” ucap Eros. Baru di saat seperti ini, Eros mengakui Mika sebagai istrinya padahal biasanya Eros selalu mengakui Mika sebagai pelayan atau budaknya. "Apa kamu tidak mendengarkanku?” Karena takut Eros semakin marah, Mika meng
Read more
36. Kedatangan Ayah Mertua Mika Di Tengah Malam
Sudah hampir tengah malam dan Eros belum juga pulang. Mika tidak bisa tidur karena ia merasa khawatir pada suaminya itu. Mika terus berjalan kesana kemari, menghabiskan waktunya sembari menunggu Eros.  “Apa Eros tidak akan pulang?” batin Mika. Ia mulai berpikir kalau mungkin saja Eros pergi menemui Paula dan tidur dengan wanita itu. Namun, entah kenapa perasaan Mika semakin gusar, seperti akan terjadi sesuatu yang buruk.  Mika mengambil ponselnya dan menelepon Eros berkali-kali, tapi Eros tidak mengangkatnya. “Benar, sepertinya dia sedang bersama Paula.” Mika memutuskan untuk tidak memikirkan suaminya itu lagi, dan karena malam sudah semakin larut, Mika akhirnya menjatuhkan tubuhnya ke atas sofa dan merebahkan dirinya di sana. Ia terus menenangkan dirinya dengan berpikir kalau Eros sedang bersama Paula.
Read more
37. Ergan Murka Karena Eros Tidak Berubah
Kai segera pergi ke tempat di mana club malam yang Eros sering datangi. Tentu saja Kai tahu, ia sudah berteman dengan Eros sangat lama dan tahu kemana sahabatnya itu akan pergi ketika ingin bersenang-senang. Kai sampai di club malam itu, dan semua mata langsung tertuju ke arahnya."Hallo, selamat malam Tuan Kai. Sudah lama sekali saya tidak melihat anda kesini.” Ia di sambut oleh salah satu penjaga club malam dan hampir seluruh penjaga di club malam ini mengenal Kai, itu karena dia sering kesini dan pemilik club malam ini adalah salah satu kenalannya."Apa kamu melihat Eros? Aku sedang mencarinya,” tanya Kai tidak ingin berbasa-basi. Ia sedang ditunggu oleh Mika dan Ergan, jadi ia harus segera menemukan sahabatnya. "Maksud anda Tuan Eros Ryder? Saya melihatnya masuk 2 jam yang lalu bersama dua orang wanita,” jawab penjaga club malam itu dan Kai akhirnya bisa bernafas lega karena ia tidak perlu mencari Eros ke tempat lain. "Baguslah kalau dia di sini. Apa kamu tahu dia ada di mana?”
Read more
38. Bersiap Untuk Murka Ayahnya
"Tapi aku takut Kai bangun dan marah ketika melihatmu," ucap Mika merasa kalau dirinya berada di posisi yang serba salah. Ia ingin Kai berada di sini, tapi ia juga takut kalau keberadaan Kai akan memperburuk situasi antara dirinya dan Eros. "Apa aku harus pulang ke rumah orang tuaku dulu?” gumam Mika, mulai memikirkan cara agar ia bisa menghindari Eros untuk sementara. Tapi Kai menggelengkan kepalanya lalu kembali melangkah masuk ke dalam rumah."Kalau kamu pulang jam sekarang, orang tuamu akan mengira kalau ada sesuatu yang salah antara kamu dan Eros. Eros juga akan semakin marah kalau tahu kamu pergi,” balas Kai memberi saran pada Mika. "Biarkan aku menemanimu malam ini.”"Aku akan mengatakan kalau aku kelelahan setelah mengantarnya pulang, jadi aku menginap,” lanjut Kai lagi. Ia tahu ketakutan Mika jadi ia sudah memikirkan alasannya. “Apa aku tidak merepotkanmu?” tanya Mika merasa tidak enak. Kai hanya terkekeh pelan dan menggelengkan kepalanya. "Tidak, Mika. Ayo masuk dan bersi
Read more
39. Terbebas Dari Eros
Setelah pulang dari rumah Ergan. Eros langsung pergi ke kamarnya dan terlihat mengepak pakaiannya ke dalam koper. Mika yang terkejut, langsung ikut masuk ke dalam kamarnya. "Eros, kamu mau pergi kemana?” tanya Mika ketika ia melihat pakaian Eros yang sudah masuk ke dalam koper. "Ayah akan marah kalau tahu kamu pergi,” peringat Mika lagi. Padahal mereka baru saja dimaafkan, tapi Eros sepertinya masih belum kapok. "Mau kemanapun aku pergi, itu bukan urusanmu. Kenapa? Kamu merasa senang karena ayah memaafkanku karena kamu?Kamu harus ingat, Mika. Kalau yang membuatku berada di situasi ini itu kamu! Kalau kamu semalam menuruti keinginanku, mungkin aku tidak akan pergi,” sungut Eros. Pria itu masih belum terima dengan amarah ayahnya yang ia terima semalam dan terus menyalahkan Mika. "Aku tahu aku salah, Eros. Maafkan aku, tapi kamu seharusnya tidak pergi ke club malam dan mabuk,” balas Mika. "Tentu saja aku melakukan itu karena aku muak melihatmu menangis dan menolak permintaanku. Untuk
Read more
40. Bad Girl
Kai pergi ke tempat Mika berada. Ia berkendara dengan kecepatan tinggi karena Kai ingin segera sampai di club malam itu. Dan tak lama, sampailah ia di tempat ia dan Mika pertema kali bertemu.“Apa ini tempat favoritnya? Tapi bagaimana bisa ia pergi kesini? Eros akan marah kalau tahu,” batin Kai sembari berjalan masuk, dari kejauhan ia bisa langsung melihat Mika. Ia bisa melihat, Mika mengenakan pakaian yang seksi dan itu membuat Kai semakin terkejut. Kai mengedarkan pandannya ke sekitar dan bisa melihat ada beberapa pria yang menatap ke arah Mika. Ia kesal karena pria itu menatap miliknya dan melayangkan tatapan tajam pada mereka untuk memberi peringatan. Karena aura menakutkan Kai, mereka langsung menundukan kepala mereka. "Mika.” Kai memanggil wanita yang mabuk itu berkali-kali mencoba membangunkannya. "Mika, ayo bangun. Kenapa kamu bisa mabuk seperti ini? Apa Eros mengusirmu?” tanya Kai lagi. "Eros? Mana Eros? Tolong sembunyikan aku!” pekik Mika. Mika tiba-tiba terbangun dan m
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status