Bermain Api Dengan Tuan Mafia

Bermain Api Dengan Tuan Mafia

Oleh:  Damon Salvatore  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat
42Bab
872Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Mikaela Wilson secara tidak sengaja melakukan hubungan satu malam dengan orang asing yang ia temui di sebuah klub malam, 2 minggu sebelum pernikahannya dengan Eros Aaron Ryder-CEO Ryder Group dan pernikahan mereka hanyalah sebuah pernikahan bisnis. Tidak berhenti sampai disitu, Mika bertemu dengan pria yang tidur dengannya di pernikahannya sendiri dan ternyata pria tersebut adalah sahabat suaminya dan dia adalah seorang mafia, namanya adalah Kai. Kai menawarkan kesepakatan untuk tidak memberi tahu Eros, asalkan Mika membayar Kai dengan tubuhnya. Lalu apa yang harus Mika lakukan? Apakah Mika mau tidur dengan Kai lagi meskipun Kai dan suaminya adalah teman?

Lihat lebih banyak
Bermain Api Dengan Tuan Mafia Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Damon Salvatore
Hallo guys! Mulai hari ini “Bermain Api Dengan Tuan Mafia” bakal update setiap hari sampe tamat! Jadi stay tune terus yaaa buat liat chapter terbaru dari Mika, Kai, dan Eros.
2024-01-29 21:44:10
0
42 Bab
01. Perjodohan dan Pria Asing Di Club Malam
"Apa? Menikah? Ibu, aku masih kuliah sekarang. Bagaimana bisa aku menikah?" teriak Mika terkejut. Ia baru saja pulang dari kampus dan tiba-tiba mendapatkan permintaan gila dari ibunya."Mika! Ini demi perusahaan ayahmu. Apa kamu mau melihat keluarga kita bangkrut?" ucap ibunya dengan isak tangis yang membuat Mika perlahan merasa bersalah. "Aku akan mencari kerja," ujar Mika dengan suara tegas, tapi bukannya setuju, ibunya malah terus menangis. "Kamu kira hutang kita dan biaya ganti rugi hanya sedikit?” isak ibunya. "Lagipula pria yang akan menikah denganmu juga pria yang baik dan berasal dari keluarga yang sangat kaya!” "Tapi, Bu—" Tiba-tiba wanita paruh baya itu berlutut di depan Mika, memohon agar anaknya mau mengikuti apa yang mereka inginkan. Mika tentu saja terkejut, ia lekas menarik tangan ibunya untuk berhenti berlutut kepadanya. "Ibu, kenapa kamu sampai melakukan ini?" suara Mika bergetar. Ia benar-benar sedih dan tidak suka melihat ibunya begitu putus asa. "Mika, Ibu m
Baca selengkapnya
02. Tidur Bersama Pria Asing Sebelum Pernikahan
"Aku memang sedang mabuk, tapi aku tidak gila!" Mika berteriak marah, sambil melepaskan diri dari dekapan pria itu. Gerakan tiba-tiba itu membuat kepalanya bertambah pusing karena efek alkohol. Mika pun bersandar pada meja bar untuk menopang tubuhnya sendiri."Aku hanya meminta hakku saja," jawab pria itu ringan, masih dengan senyuman yang membuat Mika bergidik."T-tapi tidak dengan tubuhku! Apa kamu pikir aku seorang pelacur?" Meski kesal, tapi Mika tidak bisa menelan rasa gugupnya karena terus ditatap oleh pria tampan itu."Kalau begitu, kamu bisa membayarku saja. Mudah, kan?""Aku tidak punya uang sebanyak itu!”"Kamu tahu ada pilihan lain." Pria itu berjalan ke arah Mika dan menyeringai. Kedua tangannya ia letakkan di kedua sisi tubuh Mika, mengurungnya di meja bar hingga tidak bisa ke mana-mana."Kamu tidak perlu takut,” bisik Kai dengan suara rendah, membuat jantung Mika berdegup kencang. Gadis itu merasakan sesuatu yang aneh karena pria itu berbisik di telinganya."Aku tidak p
Baca selengkapnya
03. Hari Pernikahan
Ibunya tidak banyak bertanya saat Mika pulang ke rumah. Mereka segera pergi ke butik dan ibunya memilihkan gaun pengantin dengan penuh semangat. Berbeda dengan Mika justru terlihat murung."Bagaimana Mika, apa kamu menyukainya?" Mika selesai mencoba satu gaun. Mika menatap dirinya sendiri di cermin dan memaksakan senyumnya."Ibu yakin kamu akan bahagia. Ibu kenal calon suamimu dan dia orang yang baik. Pak Ergan memintamu untuk menikah dengan anaknya karena dia tahu kamu adalah gadis yang baik." Mika tersenyum kecut mendengar ucapan ibunya. Tatapannya terpaku pada dirinya lewat cermin."Ayo cepat keluar, kamu harus menemui calon suamimu sebelum kalian berdua menikah." Kejutan lain muncul, memaksa Mika untuk menemui calon suaminya. Ketika pintu terbuka, Mika dapat melihat ayahnya dan orang-orang yang tidak dikenalnya sedang berbicara."Lihat! Mika sudah selesai mencoba gaun pengantinnya." Ibunya menunjukkan penampilan Mika kepada seorang pria tua yang bernama Ergan, ayah dari Eros yan
Baca selengkapnya
04. He’s My Husband’s Bestfriend!
Sebuah pesta setelah upacara pernikahan diadakan. Para tamu bergantian memberikan ucapan selamat kepada Eros."Mika, kemarilah! Aku akan memperkenalkanmu pada teman-temanku," Eros memanggilnya."Wah, istrimu cantik sekali ya?" Teman Eros menganga kagum ketika melihat kecantikan Mika. Eros tersenyum, tampak bangga."Tentu saja dia cantik, aku pandai memilih istri, kan?" Eros meraih pinggang Mika dan memeluknya dengan erat. Mika hanya bisa tersenyum dengan terpaksa. "Benar, kamu sangat pandai memilih istri. Tapi aku tidak pernah mendengar kamu menjalin hubungan serius dengan seorang wanita dan sekarang tiba-tiba kamu menikah." Mika melihat Eros yang terlihat gugup saat mendengar perkataan temannya. Ia menyadari bahwa Eros tidak memiliki jawaban atas perkataan temannya itu. "Kami berteman sejak kecil, dan kami bertemu lagi setahun yang lalu." Mika berbohong, dan Eros terkejut karena Mika yang menjawab pertanyaan tersebut."Benarkah? Tidak heran! Eros jarang sekali mau menjalin hubungan
Baca selengkapnya
05. Syarat Agar Kai Tidak Memberitahu Eros
"Apa kamu ingat, ketika kamu menarik tanganku dan meminta aku menyentuhmu?” ucap Kai masih dengan seringai menakutkannya. Kai juga terus berjalan mendekati Mika. Kedekatan ini membuat Mika teringat kejadian di malam itu."Berhenti..." Mika berusaha membuat Kai berhenti mendekatinya. "Tapi Mika, aku sangat menyukainya. 2 minggu ini, aku tidak bisa melupakanmu. Wajahmu ini.." Tangan Kai terulur untuk menyentuh wajah Mika dan mengusapnya dengan lembut."Selalu terbayang dipikiranku,” lanjut Kai. Mika bergerak dengan cepat dan menepis tangan Kai, berusaha menghindari sentuhan Kai. Tapi tangan Kai tiba-tiba saja menarik pinggangnya, hingga Mika tidak bisa bergerak."Lepaskan aku, a-aku tidak mengerti apa yang kamu katakan." Kai kembali tertawa karena Mika berpura-pura melupakan dirinya padahal ia tahu kalau Mika mengenalnya. "Ayolah, Mika. Aku tidak bodoh, aku tahu kamu mengingatku dari tatapanmu itu. Ekspresi wajahmu itu yang mengatakan segalanya padaku.""Aku kira, kamu dan aku berjodo
Baca selengkapnya
06. Terperangkap Dalam Jebakan Kai
Kecupan Kai bergerak perlahan ke arah pipi Mika dan menciumnya dengan lembut membuat Mika menggigit bibir bagian bawahnya. Ia berusaha menahan dirinya yang hampir gila karena apa yang Kai lakukan kepadanya. Ia merasa seperti terperangkap dalam jebakan Kai dan ia tahu kalau pria itu tidak akan dengan mudah melepaskannya. "Aku akan dengan senang hati menjaga rahasiamu, asalkan kamu memberikan apa yang aku mau," bisik Kai lagi di telinga Mika. Mika membuka matanya perlahan dan kembali menatap Kai yang ternyata sudah sangat dekat dengannya. "T-tapi aku takut Eros mengetahuinya," balas Mika berusaha menolaknya. Kalau Eros mengetahuinya, tentu saja itu akan menjadi mimpi buruk untuknya dan keluarganya. "Tenang saja, aku pastikan dia tidak akan mencurigai kita.""Atau aku biarkan saja dia tahu, agar kamu bisa bersamaku?" Mata Mika terbelalak terkejut dan dia segera menggelengkan kepalanya dengan kencang. "Tidak, Kai. Aku mohon jangan lakukan
Baca selengkapnya
07. Sifat Asli Eros
Setelah pulang dari pesta pernikahannya dengan Eros, akhirnya Mika sampai di rumah Eros. Rumah yang akan ia tinggali selama menikah dengan Eros dan mungkin Mika akan menghabiskan seumur hidupnya di rumah ini bersama pria yang sama sekali ia tidak cintai. "Apa ini rumahmu sendiri?" tanya Mika memecah keheningan diantara mereka karena sejak dari mobil tadi, Eros hanya diam dan sama sekali tidak mengajaknya berbicara. Mika juga mengira mereka akan tinggal bersama Tuan Ergan, jadi ia terkejut karena ternyata Eros tidak tinggal di rumah keluarganya. "Iya, aku sudah lama membelinya. Orang sepertimu tidak akan mampu membeli rumah sendiri, kan?" Eros membalas pertanyaannya tapi jawabannya membuat Mika langsung terdiam."Apa maksudmu?" tanya Mika berpura-pura tidak mengerti, ia hanya memastikan apa yang ia dengar tadi. "Orang sepertimu,” jawab Eros sembari menunjuk Mika dan tersenyum menghina. "Orang yang rela menjual dirinya sendiri demi uang
Baca selengkapnya
08. Perlakuan Lembut Kai
Setelah selesai sarapan, Eros beranjak bangun dari duduknya. Ia harus segera pergi ke kantor. "Aku sudah terlambat, aku harus pergi ke kantor sekarang." Mika ikut beranjak bangun dan segera membereskan piring di meja makan."Aku akan pulang malam karena ada makan malam dengan klien," lanjut Eros lagi. "Bukan karena ingin menikmati waktu dengan wanita lain?" timpal Kai, ia menopang dagunya dan menatap Eros dengan tatapan jahilnya yang membuat Eros mendengus. Ia tahu kalau temannya itu sedang membuat lelucon dan berusaha menggodanya. "Tentu saja bukan! Aku adalah suami yang baik," balas Eros. Ia berjalan melewati Kai lalu meninju pelan lengan Kai. "Berhenti mengatakan omong kosong seperti itu, Kai. Aku takut Mika akan mempercayainya." "Tenanglah, aku hanya bercanda.""Mika," panggil Eros tiba-tiba. Mika yang sedang merapikan meja makan segera menatap ke arah Eros. "Pergilah berbelanja hari ini, aku akan mengirimkan uangnya.""Ba
Baca selengkapnya
09. Sentuhan Siapa Yang Lebih Kamu Sukai?
"Ayo pergi sekarang, kamu harus berbelanja, kan? Biar aku temani." Kai dengan cepat beranjak bangun dan mengambil handuk yang ia pakai tadi. Dan Mika cukup terkejut karena Kai tidak lagi menyentuhnya. "Cepat ganti pakaianmu, aku tunggu di depan rumah." Setelah mengatakan itu, Kai melangkah pergi ke depan rumah. Meninggalkan Mika yang masih terduduk dan merasakan kalau jantungnya mulai berdebar.Tidak ingin membuat Kai menunggu, Mika segera mengganti pakaiannya dan menghampiri Kai yang sudah menunggunya di mobil. 20 menit perjalanan mereka sampai di pusat perbelanjaan. Mika sibuk memilih bahan makanan dan barang yang ia butuhkan karena Eros juga menyuruhnya untuk membeli sesuatu yang ia butuhkan. Kai yang menemaninya, terus mengikuti wanita itu sembari terus menatapnya. "Kalau kamu memilihku, mungkin kamu tidak harus bertahan dengan Eros,” ujar Kai tiba-tiba ketika Mika sibuk berbelanja. Ia menoleh pada Kai sebentar lalu mendengus karena merasa
Baca selengkapnya
10. Kai Ternyata Benar-benar Peduli Padaku?
Setelah melakukannya, mereka berdua terbaring di atas sofa. Entah kenapa berada di pelukan Kai membuat Mika melupakan semua kesedihan setelah menikahi Kai. Ia merasa aman dan nyaman berada di pelukan Kai dan Kai juga memeluk tubuh Mika erat seolah enggan melepaskannya. "Apa lehermu masih sakit, Mika?" tanya Kai, ia terus menatap lebam di tubuh Mika dengan perasaan khawatir dan mengelusnya dengan lembut."Tidak, sudah tidak apa-apa," jawab Mika. Ia tidak menyangka kalau Kai masih mengkhawatirkan lebam di tubuhnya dan sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari lebam itu. "Apa perlu aku belikan obat agar lebamnya hilang?" tawar Kai tapi Mika langsung menggelengkan kepalanya menolak. "Ayo kita makan malam. Makanannya sudah dingin." Mika tiba-tiba saja melepaskan pelukan Kai dan hendak melangkah pergi ke dapur. Namun, suara deringan telepon terdengar dari ponsel Kai yang tergeletak di atas lantai. Kai ikut beranjak bangun dan mengangkat telepon yang ternyata dari asistennya. Sedang
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status