All Chapters of Rahasia Gelap Kekasihku : Chapter 41 - Chapter 50
80 Chapters
Bab 40
Perkiraan awal sekitar lima atau sepuluh menit sudah cukup bagi Arsen untuk menyelesaikan urusannya, namun ternyata salah seorang dosen memintanya untuk mengisi seminar Kewirausahaan, karena dia sudah menjadi seorang pengusaha. Ingin sekali ia menolak permintaan itu, namun sayangnya ia sudah mengenal dosen itu dan menganggapnya seperti ayahnya sendiri. Satu jam kemudian, barulah ia keluar dari gedung fakultasnya dan terburu-buru menuju ke Park Blocks. Tak sampai lima menit kemudian, ia sudah memarkirkan mobilnya di pinggir jalan dekat plang universitas, lantas mencari keberadaan Claire. Cukup sulit menemukan gadis itu, karena suasana taman jauh lebih ramai daripada saat ia dan Claire baru tiba di sini tadi.“Claire?” panggil Arsen pada seorang gadis berambut hitam ikal dan mengenakan jaket berwarna putih yang membelakanginya. Dalam hati ia merasa lega, karena ternyata gadis itu tidak pergi kemanapun selain di area taman yang sangat panjang ini. “Maaf, aku tadi harus mengisi semina
Read more
Bab 41
"Gawat, Romeo sudah berhasil mendapatkan Claire," lapor Leo pada Jack dan Brandon melalui video call. "Apa? Bagaimana bisa? Bukankah kau bilang ada orang yang mengawasi Claire?" bentak Jack dengan wajah garang. "Mereka fokus pada rumah saksi, bos. Seharusnya Arsen yang menjaga Claire, tapi dia malah sibuk di kampus," sesal Leo. "Freddy baru saja mendapatkan lokasi Romeo. Ada di hotel dekat Haystack Rock. Akan kukirimkan titik lokasinya pada kalian setelah ini. Pastikan kita sampai di sana tepat waktu sebelum semuanya terlambat," sahut Brandon dengan terburu-buru. "Jack, anak buahku berangkat hanya dengan 3 personilmu saja. Apa tidak kurang?" "Leo, kirimkan tim tambahan. Pastikan mereka hanya melumpuhkan target," perintah Jack sambil menyambar-nyambar jaketnya. "Kau mau kemana?" tanya Leo sambil berlari ke arah mobilnya. "Aku harus ikut ke sana. Kita tidak punya waktu lagi. Brandon, jangan lupa panggil ambulans untuk berjaga-jaga."Dan setelah itu sambungan mereka berakhir dan Br
Read more
Bab 42
Claire yang melihat itu kembali ketakutan, namun kedua matanya tiba-tiba terpejam sejenak. Saat membuka matanya, Rose muncul dengan ekspresi jijik di wajahnya, apalagi saat melihat tubuhnya yang hanya mengenakan pakaian dalam.“Ew, benar-benar menjijikkan,” gumamnya saat merasakan lembab di beberapa bagian tubuhnya, lalu mendongak untuk menatap Sergio yang tengah memegang sebilah pisau di tangan kanannya.“Kau benar-benar akan membuat lelucon dengan itu? Di sini?” Rose tertawa meremehkan, lalu mengangkat sebelah alisnya. “Apa kau benar-benar semenyedihkan itu, sampai-sampai harus memakai benda tajam untuk menghadapi seorang gadis? Benar-benar laki-laki banci. Cih!” Ia memutar matanya dan berpura-pura muntah.Rahang Sergio mengeras mendengar hinaan itu. Kedua matanya menatap Rose nanar dan tangan kanannya menggenggam pisau bergerigi itu dengan erat. “Berhenti mengataiku banci!” hardiknya marah.“Kau memang banci, tak punya otak, tak punya hati, dan yang lebih menyedihkan lagi...”
Read more
Bab 43
Awalnya Arsen benar-benar tidak yakin dengan teori Josh, namun tetap saja ia melajukan mobilnya menuju ke Cannon Beach yang ada di Clatsop County. Berkali-kali ia beradu argumen dengan Josh dan mengancamnya macam-macam, namun Josh tetap pada pendiriannya. Ia menelpon polisi tambun tadi yang bernama Andrew Bredford, lalu menelpon Leo untuk menanyakan bagaimana perkembangan yang didapatnya. Sayang sekali Leo tidak menemukan Sergio di tempat-tempat yang disebutkan oleh Juan, dan itu semakin menambah kegelisahannya. Bagaimanapun juga Claire hanyalah seorang gadis yang akan tetap kalah jika berhadapan dengan psikopat bertubuh kekar seperti Sergio.“Kita harus mencari Claire dimana?” tanya Arsen ketika mereka sudah memasuki kawasan Ecola State Park yang dipenuhi dengan pohon-pohon tinggi di kiri-kanan jalan. “Itulah yang aku tidak tahu. Banyak hotel di sekitar pantai. Kita hanya akan membuang-buang waktu saja jika mengunjunginya satu persatu,” sahut Josh sambil membuka kaca jendela di s
Read more
Bab 44
“Ya Tuhan, aku benar-benar bodoh sekali selama ini sudah tertipu oleh topengnya. Dia bertingkah selayaknya pria sejati dan lembut.” Laura menggeleng-gelengkan kepalanya geram. “Tapi setidaknya aku sudah terbebas darinya, meskipun mungkin setelah ini aku akan sering bermimpi buruk.”Josh tidak menyahuti perkataan Laura dan malah meraih remot di atas nakas. Ia memperbesar volume televisi yang menyiarkan berita mengenai penangkapan seorang buronan asal Rusia di hotel yang ada di dekat garis pantai Oregon. Wajah Sergio terpampang jelas di sana dengan ekspresi datar. Penyiar berita itu mengatakan bahwa Sergio melakukan pembunuhan tidak hanya di Rusia saja, tetapi juga di Portland. Pria itu sedang menyekap dan menganiaya seorang gadis saat ditangkap polisi, dan saat ini gadis itu sedang dalam kondisi kritis di Nortwest Urgent Care.“Dia benar-benar psikopat sinting! Bagaimana bisa dia menganiaya seorang gadis tanpa merasa bersalah sekalipun?” ucap Josh geram.“Jadi, selama ini Sergio me
Read more
Bab 45
Arsen menunggu proses operasi Claire dengan gelisah. Berkali-kali ia mondar-mandir dan menoleh ke arah pintu ruang operasi yang tak kunjung terbuka. Tidak dipedulikannya sekumpulan wartawan dari beberapa televisi swasta dan surat kabar yang terus saja mendesak ingin mewawancarainya. Untungnya polisi menghalangi mereka agar tidak berbuat keributan di depan ruang operasi. Ia benar-benar sudah muak dengan para wartawan itu. Mereka menanyakan tentang hal-hal pribadi Claire dan mengait-ngaitkannya dengan Sergio. Dilihatnya dua orang agen FBI bersetelan hitam yang berdiri tak jauh dari posisinya, entah apa yang mereka lakukan di sana. Ia tak mau ambil pusing dan memilih untuk duduk di depan ruang operasi. Sekali lagi ia menengadahkan tangannya ke atas untuk berdoa agar Claire selamat. Tak ada lagi yang bisa dilakukannya saat ini selain berdoa dan mondar-mandir tak jelas. Suara langkah kaki terburu-buru dari samping kirinya sama sekali tidak mengganggunya, karena yang ia pikirkan saat in
Read more
Bab 46
“Arsen, ini tidak seperti yang kau pikirkan...”“Bagaimana mungkin kau bilang ini tidak seperti yang kupikirkan, sedangkan pada kenyataannya kau telah membohongiku selama bertahun-tahun? Apa lagi yang kau sembunyikan dariku, Leo? Aku sudah membagi semua kisahku padamu dengan jujur, tapi ternyata selama ini kau hanya bersandiwara?” Arsen mengangguk-anggukkan kepalanya. “Jadi itulah kenapa tiba-tiba saja kau bisa tahu semuanya? Bahkan kau bisa tahu dimana James berada disaat aku tak punya gambaran apa-apa saat itu. Oh, atau jangan-jangan alter ego Claire juga hanya bohongan belaka?”“Nak, dengarkan dulu penjelasan dari Leo. Tidak selamanya kebohongan itu bertujuan buruk. Ada hal-hal yang harus disimpan rapat, agar keselamatan orang lain tidak terancam,” saran Andreo sambil menepuk bahu Arsen. “Alter ego Claire bukan bohongan. Dia memang memilikinya.”Arsen mendengus sinis. “Keselamatan siapa? Keselamatan Leo sendiri?”“Claire,” jawab Leo dengan tegas, lalu melirik ke belakang Arse
Read more
Bab 47
Andreo masuk dengan langkah tertatih-tatih karena Leo tidak bisa mengantarnya. Ia mendekati putrinya yang terlihat tenang, namun wajahnya begitu pucat. Hidung dan mulutnya ditutupi masker oksigen untuk membantu pernafasannya.“Hei, lihat! Ayahmu juga ada di sini. Kau tidak sendirian lagi, kan? Maafkan kami yang tidak bisa menjagamu selama 24 jam penuh. Kalau kau mau menikah denganku, aku mungkin bisa melakukannya. Mumpung ayahmu ada di sini, siapa tahu saja dia langsung merestui kita,” seru Arsen begitu Andreo sudah sampai di sampingnya.Andreo terkekeh geli lalu menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia membelai dahi Claire sembari tersenyum.“Lihatlah, Nak. Ada laki-laki temperamental yang bersedia menjagamu selama 24 jam, padahal dirinya sendiri masih labil,” ejek Andreo lalu kembali terkekeh.“Hei, bagaimanapun juga aku ini cuma manusia biasa. Memangnya pria harus selalu terlihat tegar dan kuat? Bahkan kau sendiri juga sering menangis,” protes Arsen sembari melirik Andreo sinis.Mer
Read more
Bab 48
“Aku pingsan karena dehidrasi dan kelaparan, lalu ayahku datang. Dia dan Bibi Viviana menyuruhku untuk berpura-pura amnesia. Aku yang saat itu tidak mengerti hanya mengangguk saja, karena Bibi Viviana mengancamku akan mengurungku kembali di kamar yang gelap itu jika aku tidak mau. Setelah itu aku diberi makanan yang enak-enak dan tubuhku kembali bugar. Bahkan aku diijinkan untuk keluar dan jalan-jalan bersama Josh, dengan diantar oleh seorang laki-laki seumuran ayahku. Di tengah perjalanan, tiba-tiba saja mobil yang kami tumpangi ditabrak dan akhirnya kami kecelakaan,” lanjut Tania dengan kening mengernyit.Leo menaikkan sebelah alisnya. “Kecelakaan itu memang murni karena musibah atau sudah direncanakan sebelumnya?” “Aku tidak tahu.” Tania menggeleng. “Ayahku datang bersama Bibi Viviana dan seorang laki-laki ke rumah sakit tempat aku dan Josh dirawat. Yang kutahu setelah itu, namaku adalah Emily William, aku bukanlah anak dari ayahku, aku adalah adik dari Josh, harus mendekati ora
Read more
Bab 49
"Jadi, siapa temanmu ini?" tanya Arsen tak tahan lagi. Leo mengernyit melihat tingkah aneh Arsen yang terlihat curiga. Dia melihat Jack yang tiba-tiba sudah berada di samping Claire. "Oh, kenalkan ini Jack Reeves, atasanku. Dia juga atasan Claire... ""Apa?" potong Arsen tak mengerti. "Atasan Claire?" "Maksudku atasan Rose," koreksi Leo. "Hei, kau makanlah dulu. Aku membawakan makanan dari restoranmu sekalian baju ganti. Paman Andreo akan kesini nanti untuk menggantikanmu.""Apa maksudmu dengan atasan Rose?" kejar Arsen lagi, tak mau melepaskan begitu saja. Jack yang mendengar kegigihan Arsen langsung berbalik dan mengulurkan tangannya. "Aku Jack Reeves, kepala FBI sekaligus atasan Rose, agen khusus FBI. Senang akhirnya bisa bertemu denganmu."Arsen hanya melihat tangan Jack tanpa berniat untuk menyambutnya. Dia justru memicingkan matanya. "Rose adalah agen khusus FBI? Bagaimana bisa? Maksudku, sejak kapan?" "Dengar, Arsen. Kami kesini hanya ingin melihat keadaan Claire, tidak be
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status