Rahasia Gelap Kekasihku

Rahasia Gelap Kekasihku

By:  Alya Feliz  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
32 ratings
80Chapters
1.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Selama hidupnya, Arsen tidak pernah mengenal apa itu cinta. Ayah yang seharusnya memberikan kasih sayang justru menuduhnya telah membunuh ibu dan adiknya serta mencampakkannya. Hatinya menjadi dingin dan tak tersentuh. Sampai ia bertemu dengan Rose, seorang gadis cantik misterius yang mampu menarik perhatiannya. Pertemuan singkat mereka meninggalkan kesan yang mendalam untuk Arsen, namun gadis itu tiba-tiba menghilang. Selama dalam pencariannya, secara tak sengaja ia bertemu dengan Claire, seorang gadis yang terlihat lugu, namun berwajah sama dengan gadis misterius yang selama ini dicarinya. Di tengah-tengah kebingungannya, ia memutuskan untuk mendekati gadis lugu itu untuk mengobati kerinduannya pada sang gadis misterius. Namun semakin lama ia mengenal Claire, semakin banyak keanehan yang membuatnya ragu dan takut. Ia tak pernah menyangka bahwa kekasih yang dikiranya begitu lugu dan polos itu ternyata menyimpan banyak sekali rahasia. Apakah ia harus menjauh sebelum semuanya terlambat?

View More
Rahasia Gelap Kekasihku Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
APStory
ceritanya bikin candu
2024-01-24 09:18:16
0
user avatar
Sigma Rain
ceritanya seru banget
2024-01-23 15:36:49
0
user avatar
Fii
aku suka ceritanya kak
2024-01-23 10:30:55
0
user avatar
Lil Seven
mantap ceritanya seru
2024-01-23 05:19:26
0
user avatar
Seccomander
bagus banget ceritanya. marathon baca deh
2024-01-23 01:12:22
0
user avatar
Haifa Dinantee
seru banget, teka-teki nih...
2024-01-23 00:01:51
0
user avatar
Piki
cerita nya seruu....
2024-01-22 22:31:37
0
user avatar
Vanilla_Nilla
Seru banget ceritanya, bisa baca maraton nih.
2024-01-22 21:08:34
0
user avatar
Clau Sheera
baca blurb nya udah bikin penasaran. pas baca prolognya, malah tambah bikin penasaran. pas baca bab 1, rasanya gak bisa berhenti buat baca karena semakin penasaran. Itu Rose dan Claire dua jiwa berbeda, kah?
2024-01-22 20:42:36
0
user avatar
Ririichan13
malang kali kau Arsen ... Semoga ada kebahagiaan untukmu yaa
2024-01-22 20:22:23
0
user avatar
Laras_7779
Bakal gimana ya nasib Arsen. Next
2024-01-22 20:10:09
0
user avatar
Radd
Buku bagus ini. Suka sama ceritanya
2024-01-22 18:11:25
0
user avatar
MAF_0808
duh arsen lebih baik menjauh sebelum terlambat
2024-01-22 15:38:18
0
user avatar
Dinara Sofia
Claire nyimpan rahasia apa aja yah? Penasaran sama keputusan Arsen.
2024-01-22 15:08:15
0
user avatar
De Lilah
Wah.. arsen dan rose.. smg berjodoh ya kelen
2024-01-22 10:41:48
0
  • 1
  • 2
  • 3
80 Chapters
Prolog
“Kau terlihat frustrasi. Oh, kalau boleh kubilang, kau terlihat depresi.” Leo duduk di sampingnya sambil melepaskan jasnya.“Enam malam aku tak bisa tidur karena paranoid,” gumam Arsen sambil merogoh saku celananya.“Paranoid?” Leo tertawa terbahak-bahak sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. “Kau menghabiskan malam dengan kekasihmu, dan kau bilang paranoid? Kosakata baru yang menakjubkan.”Arsen melemparkan selembar kertas yang sudah terlipat beberapa kali sampai lusuh. “Aku punya pacar psikopat, oh bukan! Dia gila, atau kerasukan? Ah, aku bahkan bisa melihat Rose dalam diri Claire.” Ia terkekeh sambil menyandarkan kepalanya di meja bar. “Sepertinya aku yang sudah gila di sini. Kami bahkan hanya berciuman sepanjang malam, tak ada adegan panas seperti kebanyakan pasangan kekasih.”Leo membuka kertas itu, melihat coretan-coretan tangan Arsen yang tak beraturan di sana. Nama Rose disejajarkan dengan nama Claire. Di bawahnya ada deskripsi keahlian masing-masing, ciri khas, apa yang t
Read more
Bab 1
Suara hingar bingar musik yang memekakkan telinga tak membuat sesosok gadis cantik dengan pakaian serba hitam yang melekat di tubuhnya merasa terganggu. Ia melangkah layaknya model Victoria's Secret dengan rambut pirang palsunya dan bibir terpoles lipstik berwarna merah marun. Langkah kakinya yang begitu elegan dan percaya diri membawanya menuju ke bar yang sudah diisi oleh beberapa pengunjung salah satu klub malam di Portland. Ia memesan cocktail dengan wajah bosan, lalu duduk menunggu tanpa mempedulikan banyaknya pasang mata yang memperhatikannya. "Ada target baru?" tanya seorang bartender berambut coklat sambil menyerahkan pesanan gadis itu. Gadis itu hanya tersenyum miring, sama sekali tak berniat untuk menjawab. Dengan santai ia menyesap sedikit minuman itu. Jemari kirinya mengetuk-ngetuk meja bar dengan irama teratur, seolah-olah sedang menghitung sesuatu. Saat ketukan jarinya sudah sampai pada hitungan ke sepuluh, suara beberapa wanita terdengar berisik mendekatinya. Ia kem
Read more
Bab 2
Rose melihat tangannya yang berlumuran darah. Hidungnya mengernyit jijik, namun ia memutar matanya bosan setelah itu. "Selalu merepotkan," gumamnya kesal. "Sudah kubilang aku begitu benci melihat darah. Kenapa sih, dia begitu menyebalkan dan bebal?" Ia melangkahi tubuh Albert yang sudah babak belur sambil memasang wajah jijik dengan sebelah alis terangkat. "Aku benci melihat semua ini."Ia membasuh kedua tangannya di westafel dengan terburu-buru, tak mau berlama-lama di tempat itu. Kedua matanya melihat pantulan wajahnya di cermin. Ia berdecak kesal. "Aku benar-benar membenci warna rambut pirang. Wajah cantikku jadi terlihat seperti seorang j*lang."Diambilnya sedikit air untuk menghapus darah yang mengenai dahi dan pipinya sambil terus menggerutu. Ia jadi harus memperbaiki riasannya setelah ini. Setelah semuanya bersih, ia keluar dari toilet dengan tergesa-gesa. Pemandangan tadi benar-benar merusak moodnya. Langkah kakinya menggema di lorong kecil menuju ke pintu belakang klub. Ta
Read more
Bab 3
Seorang pria berusia 25 tahun tengah melihat deretan gedung bertingkat dari balik dinding kaca apartemennya di Northwest Park Avenue. Dinginnya musim gugur sama sekali tak membuatnya menggigil, meskipun saat ini ia tengah memakai t-shirt tipis berwarna abu-abu. Pandangannya beralih pada lantai kayu mengkilap di bawahnya, teringat kembali bagaimana perjuangannya bisa menyewa apartemen mewah di Distrik Pearl ini. Bekerja paruh waktu di sebuah restoran setelah pulang sekolah, menjadi operator kilang minyak setelah lulus SMA selama tiga tahun, dan yang terakhir menjadi staf operasional sebuah perusahaan software selama dua tahun.Semua itu dilakukannya bukan karena dia tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah, melainkan karena ingin pergi jauh dari jangkauan ayahnya yang saat ini tinggal di Brooklyn, New York. Hidup seperti dua orang asing dalam satu rumah sama sekali bukan ide yang bagus untuknya, tak peduli seberapa banyaknya harta yang dimiliki oleh sang ayah. Nam
Read more
Bab 4
"Sudah kuduga kau juga akan terpesona padanya." Suara Leo mengalihkan perhatian Arsen pada gadis itu."Siapa dia?" tanya Arsen penasaran."Namanya Rose. Dia adalah mimpi basah setiap pria yang melihatnya. Tapi tak seorangpun dari pria itu yang pernah merasakan tubuhnya," jelas Leo dengan pandangan tak lepas dari Rose.Gadis itu duduk di depan meja bar dan meminum segelas tequila. Banyak pria yang berusaha mendekatinya, namun langsung mundur teratur begitu dihadiahi dengan tatapan tajam dari kedua mata indah itu."Dasar pria-pria bodoh! Apa mereka tak mengerti kalau Rose memakai baju serba hitam, itu artinya dia baru saja membuat perhitungan dengan seseorang?" gumam Leo setelah puas memperhatikan Rose.Arsen mengerutkan keningnya, merasa semakin penasaran. "Apa maksudmu?""Kau kemana saja, Sobat? Dia itu sudah terkenal di kalangan banyak pria. Kau tahu, dia pernah membuat koma beberapa laki-laki. Jadi jangan sampai kau berurusan dengannya, kalau tak ingin bernasib sama seperti m
Read more
Bab 5
Seminggu berlalu setelah pertemuannya dengan Rose, namun Arsen tetap tak bisa melupakan gadis itu. Hampir setiap malam ia rajin mengunjungi bar langganannya atau tempat-tempat yang pernah dikunjunginya bersama Rose, namun tak kunjung mendapati keberadaannya. Leo belum juga memberikan kabar padanya sampai saat ini, dan itu membuatnya gelisah. Gadis itu seakan-akan adalah hantu yang datang dan pergi sesuka hati. Ia sempat berdoa dalam hati, semoga dipertemukan dengan Rose dimana saja gadis itu berada. Namun doanya tak terkabulkan. Mungkin ia memiliki banyak dosa, sehingga Tuhan pun enggan untuk mengabulkan doanya. Semua orang yang mengenal Arsen terkejut dan heran dengan penampilannya yang berubah kacau dan putus asa. Padahal sebelumnya pria itu selalu tampil rapi dan menarik."Ternyata kau ada di sini. Sudah dari tadi aku mencarimu di tempat-tempat biasa, tapi kau malah mendekam di apartemenmu dengan kondisi yang menyedihkan," ucap Leo begitu menemukan Arsen yang tengah memandang ko
Read more
Bab 6
Claire baru saja keluar dari ruang ganti dan menaruh bajunya di loker khusus karyawan. Sudah enam bulan ia bekerja di restoran yang terletak tak jauh dari kampusnya ini, dan selama itu pula ia merasa betah bekerja di sini. Rekan-rekan kerjanya sangat ramah, begitu pula dengan manajernya. Apalagi suasana restoran begitu nyaman, dengan interior yang mayoritas terbuat dari kayu keras berkualitas tinggi. Setelah berdoa sejenak, ia bergegas menuju ke depan untuk melayani pengunjung restoran yang terus berdatangan."Claire," panggil Tuan Peterson, manajer di restoran ini."Ya, Tuan Peterson? Ada yang bisa saya bantu?" jawabnya sambil mendekati pria berusia kira-kira 25 tahunan itu di samping ruang khusus staf."Layani pria yang ada di sana. Dia adalah pemilik restoran ini, jadi bersikaplah yang sopan padanya," perintah Tuan Peterson sambil menunjuk meja di bawah televisi layar datar, tepatnya di dekat jendela kaca yang menampilkan pepohonan yang daunnya sudah mulai memerah.Claire men
Read more
Bab 7
“Nona! Nona, hei jangan takut! Aku tak berniat jahat padamu, aku hanya ingin mengembalikan barangmu yang jatuh,” seru pria itu sambil menahan serangan tangan Claire.Suara pintu mobil dibanting dan langkah kaki berlari mendekati mereka tak didengar oleh Claire sama sekali, karena ia sibuk dengan ketakutannya sendiri.“Ada apa ini?” tanya pengemudi mobil itu.“Aku hanya ingin mengembalikan ponsel ini padanya, tapi gadis ini tiba-tiba saja lari ketakutan. Aku mengejarnya, dan dia justru semakin cepat berlari sampai aku kewalahan,” jawab pria berambut panjang itu sambil menyerahkan ponsel milik Claire.“Terima kasih. Lain kali potonglah rambutmu agar tidak membuat orang lain ketakutan ketika melihatmu. Kau boleh pergi.” Pengemudi itu menerima ponsel itu dan memegangi kedua lengan Claire.“Claire, hei! Ini aku, Arsen. Kau tak apa-apa? Jangan takut, kau aman,” kata pengemudi mobil yang ternyata adalah Arsen, setelah pria berambut panjang tadi benar-benar sudah menjauhi mereka.Claire
Read more
Bab 8
“Hah? Tidak, aku tidak punya saudara kembar. Aku punya adik, tapi wajahnya tidak mirip denganku. Kenapa?” tanya Claire sambil mengelap tangannya dan berbalik menghadap Arsen.“Eh? Umm...tidak, hanya saja...” Arsen berhenti sejenak, bingung harus mengatakan apa. “Aku...aku pernah melihat ada seseorang yang hampir mirip denganmu. Tidak. Bukan hampir, melainkan sangat mirip. Namanya Rose. Dia berasal dari Belanda. Apa kau benar-benar berasal dari Spanyol?” Claire mengangkat kedua alisnya. “Ya, aku memang berasal dari negara itu. Kau yakin Rose memiliki wajah yang sangat mirip denganku? Orang Belanda dan orang Spanyol jelas memiliki ciri fisik yang jauh berbeda. Dia seharusnya berwajah seperti orang-orang Amerika berkulit putih pada umumnya, kan?"Arsen terdiam, membenarkan perkataan gadis itu. Kenapa ia baru menyadarinya sekarang? Oh, tentu saja. Dia terlalu fokus pada pesona Rose yang memabukkan. Sekarang Arsen bingung harus bertanya apa lagi, karena kebingungannya semakin bertamba
Read more
Bab 9
"Kau suka?" tanya Arsen begitu mereka sampai di tempat tujuan. "Suka sekali, Arsen. Tak kusangka ada tempat yang seindah ini," jawab Claire setengah berteriak saking kagumnya dengan tempat itu, Portland Japanese Garden. Claire langsung berlari ke tengah-tengah taman bernuansa Jepang itu dengan senyum merekah. Berbagai jenis tanaman bonsai dan pohon-pohon perdu membuat nuansa Jepangnya begitu terasa. Apalagi daun-daun dari setiap tanaman sudah mulai berubah ke dalam warna yang tak disangkanya begitu indah. Beberapa pohon masih berwarna hijau, namun banyak yang daunnya sudah berubah warna. Ada pohon yang keseluruhan daunnya berwarna merah marun, kuning, oranye, biru, bahkan ada bonsai yang hanya tinggal rantingnya saja dan berwarna ungu. "Ya Tuhan, tempat ini benar-benar seperti surga!" Claire menuju ke sebuah kolam yang dikelilingi oleh pohon dengan daun berwarna-warni. “Arsen, lihat ada air terjun mini! Hei, ada ikannnya juga! Astaga, tempat ini benar-benar membuatku merasa bah
Read more
DMCA.com Protection Status