Semua Bab Rahasia Gelap Kekasihku : Bab 21 - Bab 30
80 Bab
Bab 20
Arsen menelungkupkan kepalanya di atas kemudi setelah memindahkan mobilnya ke basement apartemen. Setelah terbangun dengan seluruh tubuh terasa pegal dan memergoki Rose kembali sekitar pukul 3 dini hari, ia memutuskan untuk tetap menunggu di dalam mobil. Seharusnya ia sudahi saja semuanya dan kembali menjalani hidup normal. Tak perlu lagi merasa paranoid saat Claire ada di apartemennya, tak perlu lagi merasa kaget saat tiba-tiba saja gadis itu berubah menjadi pribadi yang lain, dan tak perlu lagi berurusan dengan cinta. Tapi ia tidak bisa begitu saja meninggalkan semuanya, meninggalkan gadis itu. Bagaimanapun juga, semenjak kedatangan Claire beserta alter egonya, cara pandangnya terhadap hidup sedikit demi sedikit mulai berubah. Ia tidak lagi merasa jenuh dengan hidupnya, tak lagi membenci musim gugur, dan mulai memaafkan ayahnya meskipun sangat sulit. Lantas kenapa ia harus meninggalkan gadis itu hanya karena memiliki alter ego? Jika boleh meminta, pastilah Claire ingin hidup baha
Baca selengkapnya
Bab 21
Emily membuka matanya secara perlahan, namun pandangannya masih buram. Entah sudah berapa lama ia tidak sadarkan diri, tapi yang pasti kepalanya terasa sangat pusing. Sekali lagi gadis itu membuka matanya dan mengerjap-ngerjapkannya agar bisa melihat dengan jelas sedang berada dimana ia sekarang.Setelah bersusah payah mengerjapkan mata bahkan sampai melotot, akhirnya Emily bisa melihat dengan sedikit jelas keadaan di sekitarnya. Dia melihat ke sekeliling ruangan yang begitu mewah dan perabotan yang menghiasinya terlihat mahal. Gadis itu mengira-ngira pastilah kamar ini berada di rumah seseorang yang sangat kaya raya. Tapi mengapa dia harus disekap di sini? Siapa orang kaya itu? Apakah Arsen? Jantungnya tiba-tiba berdegup kencang saat memikirkan nama itu."Apa kau bermimpi indah, tukang tidur?"Emily langsung terlonjak kaget saat mendengar suara seorang gadis yang mau tak mau diakuinya sangat seksi. Bahkan darahnya sempat berdesir saat mendengar suara itu. Dilihatnya sekeliling ru
Baca selengkapnya
Bab 22
Rose memasuki kamar Leo dan mendekati cermin. Dilihatnya bayangannya yang terlihat murung dengan mata berkaca-kaca."Berhentilah menangis, Claire!" bentak Rose pada bayangannya di cermin.Bayangan itu menggeleng sambil mengusap air matanya yang terus mengalir."Aku mencintainya, Rose. Dan aku yakin bahwa dia juga sangat mencintaiku. Tolong jangan pisahkan kami. Hanya dia yang mau mengerti aku," ucap Claire dengan wajah murung.“Persetan dengan cinta! Kau hanya punya aku, Tatiana, dan James. Tidak ada yang bisa mengerti kau kecuali kami!” teriak Rose murka, lalu melempar cermin itu dengan asbak dari batu hingga hancur berkeping-keping. Ia menatap serpihan kaca itu dengan sebelah alis terangkat, sampai akhirnya menyadari bahwa bayangan Claire tadi bukan berada tepat di depannya, melainkan di belakang bayangannya sendiri.Cepat-cepat ia berbalik untuk memastikan, dan langsung terkesiap saat mendapati Claire benar-benar berada di sana. “Bagaimana bisa?” gumamnya sambil menatap Clair
Baca selengkapnya
Bab 23
Arsen sedang termenung di dekat dinding kaca apartemennya. Setelah James tiba-tiba menyerang Andreo dengan berpura-pura sebagai Rose sebelumnya, mereka sepakat untuk melakukan terapi pada Claire dengan lebih sering. Dengan sangat terpaksa, gadis itu harus dikurung di kamar dan dikunci dari luar. Sikap James membuat mereka semakin waspada. Jika sebelumnya Leo begitu yakin bahwa yang dia hadapi adalah Rose, maka sekarang pria itu bahkan kecolongan dengan akting James yang begitu sempurna. Paul bilang James itu hampir mendekati psikopat dan memiliki IQ yang tinggi, jadi tidak mengherankan jika dia bisa meniru perilaku alter ego lain dengan sempurna. James adalah tipe pengamat dalam diam, dan itu benar-benar menyulitkan proses kesembuhan Claire. Untuk sementara, Claire harus benar-benar dijauhkan dari segala macam kekerasan baik itu berupa fisik maupun verbal. Bahkan Rose pun mulai melemah dan agak sulit untuk dipanggil ketika proses terapi. Sepertinya James berbuat sesuatu pada mereka
Baca selengkapnya
Bab 24
"Kau sudah siap untuk menjalankan rencana kita? Aku sudah menyuruh Leo dan Chloe untuk menjebak Arsen nanti malam," kata Sergio sambil memandangi Claire yang tengah berjalan menuju ke loker."Yap! Aku mau kesana dulu. Kau pergilah dari sini kalau tak mau Claire curiga dengan kebersamaan kita," jawab Josh lalu berjalan menuju ke loker tempat Claire berada.Josh mendekati Claire dengan sekuntum bunga mawar di tangan kanannya. Setelah sampai tepat di belakang gadis itu, ia menyodorkan bunga mawar itu ke depan wajah Claire, membuat gadis itu terkesiap dan segera membalikkan badannya menghadap Josh."Josh?" ucap Claire seraya mengerutkan keningnya."Bunga cantik untuk gadis yang sangat cantik," kata Josh lalu mengedipkan sebelah matanya pada Claire."Apa-apaan kau ini? Kenapa jadi menggombal padaku?" tanya Claire sambil memukul lengan Josh.Pria itu tertawa melihat reaksi Claire yang terlihat masih kaget. "Sudah kubilang bahwa aku mencintaimu, Claire. Tidakkah kau mengetahuinya lewa
Baca selengkapnya
Bab 25
"Claire, Ayah sangat kecewa padamu. Kau telah menjadi seorang pembunuh!""Ayah, aku tidak pernah merasa menjadi seorang pembunuh. Aku tak pernah melakukannya. Ayah! Tolong dengarkan aku!""Tidak, Claire. Kau sudah mengkhianati kepercayaan Ayah. Sekarang pergi dari rumah ini! Ayah sudah tidak sanggup untuk melihatmu lebih lama lagi. Lebih baik Ayah hanya memiliki Sergio daripada seorang pembunuh sepertimu.""Tapi Ayah, aku bukan pembunuh! Aku tidak pernah melakukannya. Jangan percaya pada Sergio, Ayah. Dia bermuka dua! Dia sudah membenciku meskipun aku tidak tahu apa kesalahanku padanya.""Tapi seluruh pelayan menjadi saksinya, Claire. Masih beruntung kau tidak kujebloskan ke dalam penjara.""Kenapa Ayah tega melakukan ini padaku? Kenapa Ayah lebih memilih untuk membela perempuan jahat itu? Perempuan yang bahkan tidak ada hubungan darah sama sekali denganku. Di mana akal sehatmu, Ayah? Secepat itukah Ayah melupakan Ibu dan berpaling pada perempuan itu?""Pergi dari rumah ini Clai
Baca selengkapnya
Bab 26
Andreo terlihat waspada, namun tetap mendekati Claire dengan senyum lebar. Pria itu tidak peduli jika yang ada di hadapannya saat ini adalah James. Ia tidak mau mengulangi kesalahan bodohnya di masa lalu dengan mengabaikan putri satu-satunya itu. “Claire? Bagaimana perasaanmu sekarang?” tanya Andreo sambil menuntun putrinya masuk ke kamar dan mendudukkannya di atas ranjang.“Aku mendengar kalian menyebut nama Kanzo. Aku baru saja bertemu dengannya tadi. Dia bilang dia adalah harapanku karena...” Claire mengernyitkan dahinya karena melupakan perkataan Kanzo. “Yang pasti karena aku begitu ketakutan. Ya, seperti itu.”Andreo dan Paul berpandangan sejenak, kemudian Paul mengangguk. Diam-diam mereka merasa lega karena yang ada di hadapan mereka saat ini adalah Claire. James tidak bisa meniru Claire karena sorot matanya terlalu tajam dan dia tidak pernah merasa ketakutan. “Claire, perlu kau ketahui bahwa kau memiliki tiga alter ego...”“Ya, aku sudah tahu dari Arsen,” potong Claire
Baca selengkapnya
Bab 27
"Apa maksudmu, Yah? Bagaimana caranya Laura mengalihkan perhatiannya?” tanya Claire bingung.Andreo menelan ludahnya, lalu bangkit dan duduk bersandar di kepala ranjang dengan sedikit kesusahan karena faktor usia. Claire mengikutinya dan membantu ayahnya agar bisa mendapatkan posisi yang nyaman.“Ada satu hal yang harus kau ketahui, Claire.” Andreo menggenggam tangan Claire dengan tubuh tegang. “Sebenarnya Laura bukanlah adik kandungmu. Dia...ada karena ibumu melampiaskan rasa sakit hatinya, ketika ayah memutuskan untuk menikahi Viviana. Laura adalah anak dari ibumu dan teman kuliahnya.”Claire membuka mulutnya dengan mata mengejap beberapa kali. “Apa? Ja...jadi...”“Maafkan ayah, Nak. Semua ini terjadi karena ayah dulu adalah laki-laki yang bejat dan tak bermoral. Tapi ayah sangat menyesal. Ayah bertobat dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Ayah hanya membutuhkan maaf darimu.” Andreo tidak bisa lagi menahan tangisnya saat mengingat perbuatannya dulu. “Maafkan ayah, Claire.
Baca selengkapnya
Bab 28
"Claire? Kau ada di mana?” teriak Leo saat tak mendapati Claire di kamar gadis itu. Pintu kamar di dekat balkon masih tertutup, begitu juga dengan pintu kamar mandi. Ia kembali keluar dari kamar Claire dan mencarinya di kamarnya, namun hasilnya nihil. Di ruang tamu yang merangkap perapian, ruang makan, ruang teater, dan sepanjang balkon pun tak dilihatnya juga gadis itu, membuatnya waswas bukan main. Sampai ketika ia memasuki dapur, ia mendapati Andreo yang tengah membuat kopi instan di sana.“Paman, dimana Claire?” tanya Leo langsung.“Dia sedang diterapi oleh Paul di kamarku. Perkembangannya lumayan pesat. Paul bilang James enggan muncul saat terapi berlangsung,” jawab Andreo sambil mengaduk kopinya.“Kau tidak bersama Arsen? Tadi Claire menanyakannya berkali-kali. Dia benar-benar membutuhkan pria itu untuk menenangkannya sebelum terapi. Bahkan keberadaanku pun masih belum cukup...” Perkataan Andreo terhenti saat ia menoleh dan mendapati ada orang lain yang berdiri di belakang
Baca selengkapnya
Bab 29
Arsen menaikkan sebelah alisnya, bingung dengan perkataan terakhir dari Andreo. “Tunggu sebentar! Aku masih sibuk mencerna kisah masa lalu Claire, dan tiba-tiba saja kau membahas tentang ayahku dan ayah tiri Sergio. Bisakah kau jelaskan lebih detail?” tanyanya sambil menatap Andreo yang sedang meminum air dibantu oleh Juan."Lebih baik kau menanyakannya pada ayahmu secara langsung, Nak. Tidak baik mendengarkan cerita dari orang lain, yang bisa jadi justru tidak sesuai dengan kejadian yang sebenarnya. Aku hanya tidak mau membuatmu berprasangka buruk karena tidak mendengarnya secara langsung dari ayahmu,” jawab Andreo dengan nafas sedikit tersengal, kemudian tersenyum pada Juan.Arsen mengangguk-angguk sambil menatap ayahnya. “Silahkan, kalau ayah berkenan mau menceritakan masa lalumu padaku, aku akan merasa sangat tersanjung. Mengingat bahwa selama ini aku terlihat seperti bayangan saja, bukan?” katanya dengan nada sarkastis, membuat Juan mengerutkan keningnya.“Arsen, apa yang kau b
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
DMCA.com Protection Status