All Chapters of Terjebak Gairah Paman Billionaire: Chapter 251 - Chapter 260
266 Chapters
Extra Part 3 : Periksa Kandungan
Hari itu Shanaya dan Oriaga ke rumah sakit untuk mengecek kondisi kandungan Shanaya. Oriaga terlihat tak tenang. Dia tampak canggung dengan sekitar, apalagi banyak orang yang juga sedang menunggu giliran untuk diperiksa.Sebenarnya Oriaga sudah meminta Shanaya menemui dokter secara private, tapi Shanaya malah memilih antrean biasa dengan alasan tidak perlu membiasakan calon anak mereka menikmati fasilitas mewah sejak dari kandungan.“Di sini banyak sekali orang,” bisik Oriaga. Entah kenapa Oriaga tiba-tiba merasa malu karena orang-orang tampak memandang aneh padanya. Padahal sebelumnya dia tidak peduli dan bersikap cuek.Shanaya bahkan sampai terkejut mendengar ucapan suaminya itu. Dia sempat memindai wajah Oriaga sebelum menjawab," “Ya, namanya juga tempat umum, pasti ramai."“Bukan begitu,” ucap Oriaga sambil memperlihatkan rasa tak nyamannya.Shanaya menatap bingung ke Oriaga, suaminya itu tampak begitu gelisah tak seperti biasa.“Lihat tatapan mata mereka ke kita, apa mereka mengi
Read more
Extra Part 4 : Identitas Terbongkar
Mauri berjalan menyusuri koridor perusahaan dengan terburu-buru. Raut wajahnya menunjukkan rasa kesal karena dia baru saja mendengar temannya membicarakan tentangnya di belakang.Bagaimana mungkin Mauri tidak kesal. Dia dituduh mendekati direktur perusahaan tempatnt bekerja agar mendapat jabatan sebagai manager, hal ini membuat Mauri geram karena merasa gosip itu sangat murahan.“Apa maksud mereka menggosipkanku seperti ini?”Mauri benar-benar geram hingga kata-kata rekan kerjanya itu kembali terngiang di kepala.“Mustahil dia tidak mengenal direktur yang sekarang, tidak mungkin dia menjilat kalau tidak tahu.”“Benar, bukankah sudah biasa kalau mau mendapat jabatan harus pandai mencari muka.”“Aku yakin, Mauri pasti kenal Pak Andra. Makanya dalam sekejab dia bisa menduduki posisi manager.”Kepala Mauri semakin ingin meledak saat teman-temannya menyebut nama Andra. Dia pun kesal karena Andra selama ini sudah berbohong kepadanya.Mauri hampir sampai di ruangan Andra, hingga dia menghent
Read more
Extra Part 5 : Masayu Malik
Sudah lebih dari 3 bulan Arumi berada di rumah sakit jiwa, dan hari itu Masayu pergi menjenguknya ke sana. Namun, tentu saja sudah bisa diterka bagaimana sikap Arumi.“Mau apa kamu ke sini?” Arumi menyambut Masayu tak ramah, apalagi Masayu datang bersama Malik hingga membuatnya kesal.“Aku hanya ingin melihat keadaanmu,” jawab Masayu.Arumi tampak memalingkan muka, dia langsung tersenyum mencibir mendengar jawaban Masayu.“Aku tahu itu hanya alasanmu saja, karena sebenarnya kamu hanya ingin pamer hidupmu baik-baik saja, kan? Kamu hanya ingin aku melihat kalau kamu bahagia dengan pria itu, kamu mau pamer dan mencibirku," kata Arumi."Kamu tetap saja bodoh dan terlalu bucin, kamu seharusnya tidak usah datang memperlihatkan semua itu kepadaku!” Arumi menyindir karena tak menyukai kedatangan Masayu bersama Malik.“Kamu selalu berpikiran negatif, padahal aku datang ke sini karena mencemaskanmu. Aku masih menganggapmu sebagai adikku, kenapa kamu malah jahat dengan menuduhku seperti itu?”
Read more
Extra Part 6 : Ajaklah Makan Malam
Pagi itu Shanaya baru saja keluar dari kamar mandi. Dia melihat Oriaga berdiri di dekat jendela sedang menerima telepon. Shanaya pun memilih duduk di tepi ranjang bermain ponsel sembari menunggu Oriaga selesai menerima panggilan. Dia agak curiga karena suaminya itu tampak serius.Oriaga terlihat bicara dengan mimik tegang, hingga beberapa saat kemudian mengakhiri panggilan. Oriaga menoleh dan melihat Shanaya yang sedang duduk.“Siapa yang menelepon? apa ada seseuatu yang buruk?" tanya Shanaya yang tak bisa menyembunyikan rasa penasaran.“Masayu,” jawab Oriaga sambil mendekat ke Shanaya lantas meletakkan ponsel di atas nakas.Shanaya hanya mengangguk pelan mendengar jawaban Oriaga, hingga pria itu duduk di sampingnya.“Apa ada masalah?” tanya Shanaya sambil menatap penasaran ke sang suami “Tidak,” jawab Oriaga, “dia hanya mengabari ingin datang ke sini untuk mengatakan sesuatu,” ujar Oriaga yang sebenarnya juga penasaran. "Aku sudah memintanya datang untuk makan malam sekalian."Sha
Read more
Extra Part 7 : Yang Bayi Inginkan
Malam itu Shanaya tampak berpenampilan sangat anggun. Wajahnya berseri menunjukkan betapa bahagianya dia saat ini seperti tak memiliki beban.“Apa semuanya sudah siap?” Shanaya yang sekarang sedang berada di ruang makan bersama Pak Wira pun bertanya, dia mengawasi pelayan yang sibuk menata meja makan.“Semua makanan sudah siap, Nona. Tinggal menyajikan saja,” jawab Pak Wira lantas menoleh Shanaya.Pak Wira mengamati penampilan Shanaya yang tampak semakin bersinar, hingga tatapannya turun ke perut gadis itu.“Melihat Nona berada di sini lagi, saya tiba-tiba saja mengingat masa lalu,” ucap Pak Wira.Shanaya langsung menoleh Pak Wira dengan kening berkerut, dia penasaran dengan maksud ucapan pria itu.“Apa yang Pak Wira ingat?” tanya Shanaya.“Soal Tuan Ori, dulu saat baru saja kembali dari Belanda setelah meninggalkan Nona,” jawab Pak Wira.Tentu saja Shanaya begitu penasaran hingga tampak antusias mendengarkan.“Memangnya kenapa?” tanya Shanaya ingin tahu.Pak Wira menghela napas pela
Read more
Extra part 8 : Berkumpul
Shanaya dan Oriaga masih bermesraan di kamar, mereka bertingkah layaknya pengantin baru yang kasmaran, hingga semua adegan romantis yang tengah mereka lakukan itu harus terhenti saat terdengar suara ketukan pintu. Keduanya pun saling pandang sebelum memandang ke arah pintu secara bersamaan. Mereka mendekat, Oriaga mengizinkan orang di balik sana masuk lalu tertawa. Dia seharusnya sudah paham kalau satu-satunya orang yang berani mengganggunya dan Shanaya hanyalah Pak Wira. “Tuan, Nyonya Masayu sudah datang bersama Malik,” ucap Pak Wira. Shanaya langsung menoleh Oriaga untuk melihat reaksi suaminya itu mendengar informasi dari Pak Wira. Keningnya berkerut halus melihat suaminya hanya memasang wajah datar. “Baiklah, kami akan segera turun,” kata Oriaga ke Pak Wira. Pak Wira pun menganggukkan kepala, lantas meninggalkan kamar untuk kembali ke ruang makan. “Kamu tidak apa-apa, kan?” tanya Shanaya menyadari raut muka suaminya yang berbeda. “Memangnya aku kenapa?” Oriaga balas
Read more
Extra Part 9 : Istri Manja
“Apa kamu harus berangkat kerja hari ini?” tanya Shanaya sambil menatap manja ke Oriaga.Oriaga sudah berpakaian rapi dan siap berangkat kerja pagi itu. Dia terkejut mendengar pertanyaan Shanaya yang sedang duduk di tepian ranjang lalu mendekat padanya.“Iya,” jawab Oriaga sambil merapikan dasi.Shanaya memeluk lengan Oriaga, bergelayut manja seolah tak mau ditinggal.“Tidak usah berangkat kerja, ya. Hari ini libur saja,” pinta Shanaya sambil memasang wajah mengiba.Oriaga pun mengerutkan alis mendengar permintaan Shanaya, tidak biasanya gadis itu melarangnya bekerja.“Kenapa mendadak memintaku tidak kerja?” tanya Oriaga keheranan.“Baby ingin sama papanya, jadi papanya harus diam di rumah hari ini,” jawab Shanaya sambil mengusap perutnya. Memberi alasan mengatasnamakan calon bayi mereka.Oriaga menatap Shanaya yang bersikap manja. Dia pun hanya diam mendengarkan ucapan istrinya itu.“Ya, libur saja. Tidak usah ke kantor hari ini, hanya sehari saja ini,” rengek Shanaya.Oriaga menghel
Read more
Extra Part 10 : Mantan Pelanggan?
Aditya melempar senyuman hangat lalu mendekat. Oriaga tak menyangka akan bertemu mantan bawahannya itu. Aditya datang bersama istri dan anaknya yang berumur sekitar enam bulan. “Ternyata kalian, duduklah!” Oriaga mengajak Aditya dan istri pria itu untuk ikut duduk bersama. “Perkenalkan, ini istriku namanya Thea,” ucap Aditya memperkenalkan sang istri ke Shanaya dan Oriaga. Shanaya pun menyambut hangat, lantas memperkenalkan dirinya ke Thea setelah membersihkan bibir dan tangannya. “Anak kalian lucu sekali, boleh aku menggendongnya?” tanya Shanaya saat melihat anak Aditya. Thea terkejut karena Shanaya ingin menggendong bayinya. Dia menoleh ke Aditya yang menganggukkan kepala sebagai tanda agar mengizinkan. Shanaya pun terlihat senang karena diperbolehkan menggendong bayi mungil itu. Apalagi sama seperti anak Kirana, bayi Aditya dan Thea cukup anteng. “Shanaya inilah yang dulu aku jaga, aku pernah cerita kepadamu, kan.” Aditya menceritakan tentang Shanaya ke Thea. Shan
Read more
Extra Part 11 : Membuat Repot Mertua
Hari itu Oriaga tampak mengemudikan mobil ditemani Isaak. Isaak melirik Oriaga yang sedang menyetir, dia kesal karena subuh-subuh begini harus menemani sahabat merangkap menantunya itu pergi. “Kenapa harus mengajakku? Bukankah kamu bisa pergi sendiri?” Isaak mulai menggerutu karena masih mengantuk. Oriaga menoleh Isaak sejenak, lantas membalas, “Ini juga demi cucumu. Memangnya kamu mau kalau cucumu ileran.” Isaak tentunya terkejut mendengar ucapan Oriaga. Bantahan dari sang sahabat jelas tak terelakkan, meskipun tidak wajar di Belanda tapi Isaak tahu hal semacam itu lazim di Indonesia. “Ya, tentu saja tidak mau,” ucap Isaak. “Maka dari itu, kamu harus menemaniku mencari apa yang Shanaya inginkan,” balas Oriaga. Di dalam hatinya Oriaga pun tertawa menang . Isaak hanya bisa mendengkus karena harus ikut repot padahal seharusnya itu tanggung jawab Oriaga sebagai suami. “Meski begitu, seharusnya tidak perlu mengajakku juga. Itu bagian dari tanggung jawabmu, kepedulianmu k
Read more
Extra Part 12 : Laki-Laki Baik Itu .....
Setelah mentraktir mertuanya makan Oriaga pun pulang membawa durian pesanan Shanaya. Saat baru saja sampai, ternyata istrinya itu sudah menunggu di depan.“Kenapa kamu menunggu di teras?” tanya Oriaga yang terkejut melihat Shanaya menunggu di sana.“Apa kamu dapat duriannya?” Shanaya menyambut kedatangan Oriaga. Ekspresi wajahnya berubah semringah karena melihat suaminya membawa apa yang diinginkan.Shanaya menghampiri Oriaga karena ingin menyambar durian yang dipegang, tapi Oriaga yang melihat tingkah sang istri pun mencoba menjauhkan durian itu dengan menyembunyikan tangannya ke belakang badan.“Kenapa?” tanya Shanaya bingung karena Oriaga malah menjauhkan buah itu darinya.“Kamu sudah sarapan?” tanya Oriaga sambil menatap Shanaya yang terkejut tapi menggemaskan.“Tentu saja su ….” Shanaya ingin berbohong, sayangnya Pak Wira tiba-tiba muncul di sana hingga membuatnya menjeda ucapan.“Nona belum sarapan Tuan,” ucap Pak Wira karena mendengar pertanyaan Oriaga. Dia melirik Shanaya yang
Read more
PREV
1
...
222324252627
DMCA.com Protection Status