Terjebak Gairah Paman Billionaire

Terjebak Gairah Paman Billionaire

By:  Adinasya Mahila  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
59 ratings
248Chapters
35.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

"Om, lepaskan!" "Aku sudah membayarmu mahal, seharusnya kamu tidak mabuk atau mengonsumsi stimulan saat melayaniku." _ _ Shanaya harus merelakan keperawanannya direnggut oleh Oriaga, seorang presdir arogan yang berumur dua puluh tahun lebih tua darinya. Demi menjaga citra baiknya sebagai pengusaha, Oriaga memberikan apa yang Shanaya butuhkan dengan syarat gadis itu tidak akan muncul lagi di hadapannya. Namun seperti terkena mantra, Oriaga kehilangan gairah bercinta dengan wanita lain setelah malam panas bersama Shanaya. Hingga benang takdir kembali mempertemukan mereka dan Oriaga menawarkan sesuatu yang tak bisa ditolak oleh Shanaya. Info update bisa cek IG aku @Nasyamahila

View More
Terjebak Gairah Paman Billionaire Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Margaretha Indrayani
memang mengasuh bayi repot tapi menyenangkan kok
2024-04-23 17:47:17
0
user avatar
Margaretha Indrayani
semoga cepat sembuh ya . ...
2024-03-18 00:04:20
0
user avatar
Margaretha Indrayani
kudukung thor untuk season 2
2024-02-22 12:48:41
0
user avatar
Billie E
gak pernah gagal bikin readers penasaran sama cerita nya ... sllu ditunggu sampai bolak balik liat ..
2024-02-09 22:57:45
0
user avatar
🕊Alya💐
semoga cinta kalian kuat
2024-02-09 22:24:33
0
user avatar
🕊Alya💐
menunggu dede bayi sehat" ya debay d perut momy
2024-02-09 22:24:07
0
user avatar
🕊Alya💐
Shananya dan om ori love love
2024-02-09 22:23:33
0
user avatar
Mbak Lina
ceritanya menarik.... keren banget
2024-02-09 14:05:11
0
user avatar
Retna Saipudien
Kereennn ceritanya,,
2024-02-09 13:14:56
0
user avatar
Dinar Lestari
suka sama ceritanya ...
2024-02-08 18:50:47
0
user avatar
Margaretha Indrayani
semakin seru dan bikin deg deg an bin penasaran terus . semangat thor ceritanya bagus banget
2024-02-07 23:21:53
0
user avatar
Na.Mee
Ceritanya seru...
2024-01-30 04:30:05
0
user avatar
Margaretha Indrayani
kapan arjmi, masayu dan farah akan kena batunya karena perbuatannya sendiri, jangan lama2 ya thor
2024-01-30 04:19:18
0
user avatar
Margaretha Indrayani
ceritanya bagus kok, aku selalu baca karyamu thor. semangat ya......
2024-01-09 16:26:47
0
user avatar
Yum
selalu suka ceritamu mba naa
2024-01-07 18:05:36
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
248 Chapters
Bab 1 : Wanita Pemuas Nafsu
"Om, Jangan! Ini sakit!" Shanaya bingung dengan apa yang terjadi padanya. Saat ini gadis itu sedang terbaring di atas ranjang kamar sebuah hotel sambil menahan dada seorang pria agar tidak mencium bibirnya. “Om, lepaskan!” Pria itu lagi-lagi berhasil mencumbu ceruk leher Shanaya, meninggalkan tanda merah keunguan yang kentara. Kepala Shanaya terasa berat, dia tahu ini salah tapi tubuhnya malah menggeliat seolah menikmati sentuhan pria itu. Dengan sisa kewarasan yang dimiliki, Shanaya berusaha menolak. Ia menggeleng, tapi tangannya malah memegang erat lengan pria asing itu. "Aku sudah membayarmu mahal! Seharusnya kamu tidak mabuk atau mengonsumsi stimulant seperti ini.” “Membayar mahal?” Kata-kata itu terlukis jelas di kepala Shanaya. Ia menggeleng kemudian memohon untuk yang kesekian kali,” Om, aku … “ Bibir Shanaya terbungkam oleh ciuman yang sedikit kasar dari pria itu. Untuk beberapa saat mata mereka bersirobok. Meski pandangan Shanaya sedikit kabur, tapi dia sadar tidak seu
Read more
Bab 2 : Hidupku Menyakitkan
“Dari mana kamu sampai semalam tidak pulang? Melacur?”Bentakan Ariani membuat Shanaya diam mematung di ruang tamu. Ibu tirinya itu terlihat murka bahkan memasang muka garang. Shanaya hanya bisa menunduk, tak berani membantah karena sadar sudah melakukan kesalahan.Perlakuan seperti ini sebenarnya sudah Shanaya dapat sejak berumur delapan tahun. Lebih tepatnya saat Nugroho — sang ayah menikah lagi dengan Ariani. Namun, bagi Shanaya rasanya tetap saja menyakitkan dibentak seperti ini meski sudah kerap mengalami.“Dasar anak tidak tahu diuntung!”Suara Ricky kakak tiri Shanaya terdengar dari arah ruang makan. Pria itu mendekat sambil memakai jaket hanya untuk ikut memaki.“Sana cepat gantikan istriku membantu ayah makan! Sejak semalam Rahma repot karena kamu tidak pulang. Istriku itu hamil anak kembar. Dia butuh banyak istirahat, bukannya malah sibuk mengurus ayah. Kalau sampai terjadi apa-apa pada Rahma, apa kamu mau tanggungjawab?”Shanaya tak membalas, lebih memilih pergi ke kamarnya
Read more
Bab 3 : Gadis Lima Puluh Juta
Shanaya duduk berhadapan dengan Oriaga. Sementara dirinya takut pria itu meminta kembali uang yang ditinggalkan untuknya, Oriaga takut jika sampai Shanaya melaporkannya dengan tuduhan melakukan pemerkosaan. “Bagaimana Anda bisa tahu saya bekerja di sini?” Tanya Shanaya setelah itu menundukkan kepala. “Sepertinya ucapanku ke wanita yang menyerangmu tadi cukup jelas, sangat mudah bagiku melakukan apapun yang aku inginkan. Seperti sekarang, aku ingin membuat kesepakatan denganmu untuk melupakan kejadian kemarin,” ucap Oriaga. “Aku tahu siapa nama lengkapmu, ayah, ibu, alamat rumah dan di mana kamu kuliah,” imbuhnya. Shanaya terkesiap sampai mengangkat kepala untuk memandang Oriaga. Dia pikir pria itu masih memiliki sifat baik karena sudah menolongnya tapi ternyata keliru. Oriaga sangat sombong setelah dia setuju bicara empat mata seperti ini. “Bodoh! Mana mungkin pria baik suka meniduri wanita yang bukan istrinya?” Gumam Shanaya di dalam hati. “Aku tahu kamu ke King hotel untuk mengh
Read more
Bab 4 : Jatuh Pingsan
“Apa yang Anda katakan? Apa saya tidak salah dengar? Saya masih berpikir Anda berbeda dari pria tadi, tapi ternyata sama saja!”Suara Shanaya bergetar, takut setengah mati karena sadar sudah melukai Oriaga dengan membuat bibir pria itu berdarah. Shanaya hendak keluar saat pintu lift terbuka, tapi pria matang itu menghadang dan menutup pintu lift lagi.“Mari kita bicara dulu!” Pinta Oriaga.“Apa yang Anda mau, Pak? Bukankah Anda meminta agar saya tidak menampakan diri di depan muka Anda lagi?” Tanya Shanaya yang mulai frustasi.Gadis itu mendengar ucapan Oriaga ke pria mesum tadi soal hotel itu yang merupakan miliknya. Shanaya tak habis pikir berapa banyak hotel yang dimiliki Oriaga di kota ini, selain King Hotel tempat mereka pertama kali bertemu dua bulan lalu.“Aku benar-benar serius soal menjadi sugar baby-ku. Bagaimana?”“Anda pasti sudah gila, Anda sama saja seperti tamu tadi. Anda pasti berpikir saya tidak punya harga diri setelah menerima uang lima puluh juta itu.”Shanaya mund
Read more
Bab 5 : Pria Yang Selalu Peduli
“Anda bisa pergi! Untuk apa terus di sini?”Shanaya duduk di atas ranjang pesakitan. Dia menatap dingin Oriaga lantas membuang muka saat pria yang sedang sibuk dengan ponselnya itu menoleh.“Aku memang akan pergi, tapi pertimbangkan tawaranku tadi!”“Untuk orang miskin seperti saya, harta yang paling berharga hanya harga diri,” ucap Shanaya. “Jadi tanpa mempertimbangkan, Anda jelas sudah tahu jawaban saya.”Oriaga hanya diam memandang wajah Shanaya yang pucat. Berpikir gadis itu ternyata sedikit keras kepala.“Aku meminta sekretarisku pergi ke rumahmu untuk menyampaikan bahwa kamu sedang tugas ke luar kota, jadi sebaiknya kamu tetap di sini. Kalau kamu pulang sekarang jelas malah akan membuat keluargamu curiga.”Shanaya tak membalas ucapan Oriaga, memilih berbaring lalu memejamkan mata. Dia tak peduli lagi pria itu benar-benar pergi atau masih berada di sana.Shanaya berpikir sejenak kemudian memutuskan, memang lebih baik dia berada di rumah sakit dulu untuk memulihkan kondisi, karena
Read more
Bab 6 : Tawaran Menikah
Ariani melongo tak menduga dari mana datangnya pria yang tiba-tiba ingin mengambil tanggung jawab atas biaya rumah sakit suaminya. Dia tersenyum mencibir, tapi tak lama menyadari penampilan Oriaga yang begitu elegan.Ariani memandang sepatu dan jam tangan mewah yang dikenakan Oriaga lantas membaui parfum pria itu yang wanginya berbeda. Dia menatap Shanaya kembali kemudian bertanya,"Apa dia atasanmu yang mengajakmu ke luar kota?"Shanaya menelan ludah susah payah. Ada dokter dan beberapa pasang mata yang memerhatikan mereka. Shanaya takut Ariani mempermalukannya lagi, meskipun dia sadar sudah tak memiliki harga diri setelah apa yang wanita itu lakukan tadi.Oriaga tak memedulikan tingkah Ariani. Dia menoleh dokter memintanya melakukan yang terbaik. Oriaga juga memanggil Aston untuk mengurus semua yang dibutuhkan Nugroho."Tempatkan ayah Shana di kamar VVIP, aku ingin beliau mendapat fasilitas dan perawatan terbaik.”Aston mengangguk lantas pergi bersama dokter. Sedangkan Ariani sendir
Read more
Bab 7 : Makan Malam Mengejutkan
Pagi itu Oriaga berhasil membuat jantung Shanaya hampir berhenti berdetak. Setelah kemarin Oriaga tiba-tiba mengajaknya makan di restoran mewah, dan malamnya mengunjungi sang ayah untuk meminta izin menikah, sekarang Oriaga sudah mengulurkan buku nikah padanya.“Meskipun kamu sedang sibuk, jika aku menginginkan itu darimu maka kamu harus menjadikan keinginanku prioritas, aku tidak suka diminta menunggu apalagi ditolak, kecuali saat kamu datang bulan.”Kalimat Oriaga itu terdengar seperti perintah dari pada penjelasan.“Masih banyak aturan dariku yang harus kamu patuhi, tapi akan terlalu panjang jika aku mengatakannya di sini. Aku akan menuangkannya di sebuah dokumen.” “Apa Anda datang ke sini hanya untuk memberikan ini?” Tanya Shanaya. “Kamu pikir untuk apa? Aku heran, bagaimana bisa kemarin kamu begitu berani membalas ucapan Olivia, tapi sekarang seperti anak kucing yang baru saja tersiram air,” hina Oriaga. Shanaya diam tak bisa menjawab, matanya terus saja memandangi dua buku ni
Read more
Bab 8 : Lingerie Merah Jambu
Semua orang menoleh ke sumber suara. Mereka memandang seorang gadis seumuran Shanaya yang tampak mematung dengan raut wajah kebingungan."Bersikaplah yang sopan! Jangan seenaknya memanggil namanya karena dia adalah bibimu," balas Oriaga."Ki ... Kirana?" Lirih Shanaya.Gadis bernama Kirana itu mendekat dengan kening terlipat halus, memandang Masayu yang merupakan ibunya lalu Shanaya. Kirana memaksakan senyuman, lantas duduk setelah pelayan memersilahkan."Aku tahu dia teman kuliahmu, tapi sekarang dia istriku," kata Oriaga.Mulut Kirana menganga, dia menggeleng membuang muka dan berakhir menatap linglung Oriaga. "Istri? Apa Paman bercanda? Apa paman tahu seperti apa dia?" Pertanyaan Kirana membuat semua orang kaget dan secara bersamaan memandang ke arahnya kecuali Oriaga. "Paman, dia itu .... "Oriaga baru mengangkat kepala dan menatap tajam Kirana saat keponakannya itu membuka mulut lagi. Tanpa menunjukkan reaksi yang berlebihan Oriaga lantas melirik Shanaya, ia menyadari ada gura
Read more
Bab 9 : Malam Pertama Di Rumah Utama
"Bagaimana bisa Paman menikah lagi tanpa memberitahu kita?" Kirana tampak kesal, setelah Oriaga juga Shanaya pergi gadis itu mulai bicara lantang ke ibu dan tantenya."Apa Mama tidak ingin melakukan apa-apa? Apa tante Arumi juga akan diam melihat Paman tiba-tiba membawa orang asing ke sini?" Amuk Kirana. Gadis itu tak peduli banyak telinga pelayan yang mendengar ucapannya."Jaga mulutmu Kirana! Kamu seharusnya sudah paham betul sifat Pamanmu." Masayu memperingatkan sang putri, dia sendiri bingung kenapa tiba-tiba Oriaga menikah tanpa memberitahu mereka. Arumi sendiri terlihat lebih tenang. Wanita yang berprofesi sebagai perancang perhiasan itu memilih menyantap steak yang dihidangkan dengan khidmat. Meskipun di dalam hatinya Arumi juga bertanya-tanya, tapi dia tak ingin bersikap reaksioner seperti Kirana."Lagipula kenapa kamu terlambat pulang? Untung saja pamanmu tidak marah," ucap Masayu seraya melempar tatapan kesal ke anaknya."Kenapa? Bahkan Andra juga tidak datang," balas Kira
Read more
Bab 10 : Kenapa Harus Kamu?
“Nona, saya baru akan menjelaskan aturan dan beberapa hal yang Tuan inginkan untuk Anda lakukan besok, saya pikir Anda bisa bersabar tapi malah berkeliaran malam-malam.” Pak Wira memberanikan diri mengungkapkan perasaannya saat ini. Meski terdengar sedikit mengeluh, tapi dia membungkuk di samping Shanaya. “Maaf! Apa mungkin aku sudah membuat Pak Wira berada dalam masalah?” Shanaya memberikan respon yang membuat pak Wira merasa gadis itu berbeda dari para wanita penghuni rumah utama lainnya. “Aku lapar. Tuan Oriaga memintaku datang untuk makan malam, tapi setelah sampai di sini aku bahkan hanya duduk dan tak lama dia memintaku mengikutinya pergi.” Shanaya bicara dengan nada lemah. Dia memegangi perut hingga pak Wira meminta pelayan memberitahu koki agar mempercepat proses menyiapkan hidangan. Entah dari mana datangnya keberanian mengeluhnya ini, yang pasti Shanaya merasa senang. “Ngomong-ngomong, kenapa Anda memanggil suami Anda sendiri dengan sebutan Tuan?” Shanaya menoleh pak
Read more
DMCA.com Protection Status