Semua Bab Bodyguard-Ku Ternyata Mafia: Bab 21 - Bab 30

46 Bab

21. Lupa

Naka langsung masuk ke dalam rumah dan bergegas menuju kamarnya, terlihat sang istri tengah menangis sesunggukan di pinggiran ranjang.“Hei, Sayang…. kamu kenapa?” tanya Naka sambil menggenggam jemari Orin.“Abang, kenapa bohong sama aku!?” seru Orin“Bohong, bohong soal apa?” Naka tampak kebingungan, dia takut jika Orin tahu kalau selama ini Naka sudah menyembunyikan identitasnya, “Abang nggak nyembunyiin apapun dari kamu, Sayang. Dan belum saatnya kamu tahu semuanya.”Orin langsung berhenti menangis, menatap suaminya karena merasa aneh dengan ucapan sang suami yang baru saja dia ucapkan.“Apanya yang belum saatnya aku tahu?” tanya Orin“Ehm, itu…. Jenis kelamin anak kita,” jawab Naka sekenanya sambil garuk-garuk kepala.“Itu kan emang kita harus USG lagi nantinya, Bang!” seru Orin“Lalu kenapa kamu nangis?” tanya Naka
Baca selengkapnya

22. Ada Yang Meledak

Naka sudah tidak bisa berkata-kata lagi, akhirnya dia membelokkan mobilnya menuju bandara, dengan Orin tetap ikut karena sudah marah karena tiba-tiba suaminya ditelepon oleh seorang wanita yang Orin tidak kenal.“Sayang, Michi itu anak tirinya Mommy Daniah,” kata Naka, “Ups!”“Kok kamu jadi ikut-ikutan manggil Mommy?” tanya Orin“Eh, keceplosan, sayang,” jawab Naka sambil menepuk bibirnya sendiri.“Bang, kamu itu kenapa dari kemaren-kemaren seperti orang salah tingkah terus!” omel Orin, “Sebenarnya ada apa!? Jawab!”“Enggak, Enggak ada apa-apa,” balas Naka justru semakin gugupMereka akhirnya tiba dibandara, dan seorang gadis cantik berdarah Jepang China tampak berlarian sambil melambaikan tangan dan langsung menabrak Naka meloncak kepelukan pria itu, membuat Orin langsung melotot tidak percaya.“Haihhh!! Siapa kamu! Enak aja main peluk-peluk sua
Baca selengkapnya

23. Kembali Diserang

Naka sudah tidak bisa berkata-kata lagi, akhirnya dia membelokkan mobilnya menuju bandara, dengan Orin tetap ikut karena sudah marah karena tiba-tiba suaminya ditelepon oleh seorang wanita yang Orin tidak kenal.“Sayang, Michi itu anak tirinya Mommy Daniah,” kata Naka, “Ups!”“Kok kamu jadi ikut-ikutan manggil Mommy?” tanya Orin“Eh, keceplosan, sayang,” jawab Naka sambil menepuk bibirnya sendiri.“Bang, kamu itu kenapa dari kemaren-kemaren seperti orang salah tingkah terus!” omel Orin, “Sebenarnya ada apa!? Jawab!”“Enggak, Enggak ada apa-apa,” balas Naka justru semakin gugupMereka akhirnya tiba dibandara, dan seorang gadis cantik berdarah Jepang China tampak berlarian sambil melambaikan tangan dan langsung menabrak Naka meloncak kepelukan pria itu, membuat Orin langsung melotot tidak percaya.“Haihhh!! Siapa kamu! Enak aja main peluk-peluk sua
Baca selengkapnya

24. Musuh dari Mertua

Naka membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi, sementara Reiji dan 4 anak buahnya mengikuti mobil Naka dengan mobil lain. Selama dalam perjalanannya, Naka terus mengajak Orin berbicara, terlihat dari sambungan video call Orin tampak ketakutan sekali.“Sayang, kamu mendengar apa lagi?” tanya Naka, “Papi dan Mami dimana?”“Papi, sama Mami  dan juga Indra lagi keluar, katanya pulangnya masih nanti,” jawab Orin, “Diluar hanya ada Pak Azam dan asisten rumah tangga. Ada teriakan orang mencari Papi.”“Tenang, Sayang. Sebentar lagi aku akan sampai,” kata Naka, “Pintu kamar sudah kamu kunci kan?”“Su-sudah,” balas Orin, “Aku sudah kunci pintunya, tapi jeritan asisten rumah tangga itu kasihan, Bang. Aku takut. Aku takut mereka disakiti dan dilukai.”“Tenang, abang akan segera sampai,” kata NakaNaka kembali memacu mobilnya dengan kecepatan
Baca selengkapnya

25. Dihadang Sekretaris Seksi

Anindito menarik napas panjang, lalu menceritakan bagaimana dia tahu tentang Fujitora, Daddy dari Naka. Ternyata sejak awal, Anindito tahu jika Fujitora adalah ayah kandung dari Naka, maka dari itu Anindito mempercayakan putri bungsunya pada Naka, sudah jelas-jelas bukan keturunan sembarang orang juga.“Kenapa Papi nggak cerita dari dulu?” tanya Naka“Papi nggak mau ikut campur urusan keluargamu, Naka. Akan lebih baik kamu memang mengetahuinya sendiri. Papi juga tidak bisa menebak reaksimu nanti kalau Papi sendiri yang cerita sama kamu soal siapa keluargamu yang sebenarnya,” jawab Anindito.“Jadi, suamiku ini dari keluarga mafia?” tanya OrinAnindito menganggukkan kepalanya, begitu juga Naka. Orin tentu saja masih tidak percaya, jika dulu menentang keras pernikahannya dengan Naka yang notabene hanyalah bodyguard, maka sekarang keadaan berbalik, Naka seorang anak mafia, sekaligus pemegang beberapa perusahaan dibawah keku
Baca selengkapnya

26. Alena Berulah

Naka terkejut melihat Orin masuk ke dalam ruangannya dengan wajah cemberut, ditambah membanting pintu, sudah dipastikan wanita hamil itu sedang dalam mode marah.“Sayang…. Kesini kok nggak bilang-bilang?” tanya Naka sambil bangkit dari duduknya, dan menyambut sang istri dengan kecupan hangat dikeningnya.“Kalau aku nggak kesini, pasti kamu sedang senang-senang dengan sekretaris seksimu itu!” jawab Orin“Hah!? Apa maksudnya?” tanya Naka, “ Sekretaris yang mana?”“Sekretarismu hanya satu Tuan Muda Naka, anda nggak sedang amnesia kan?!” cibir Orin sambil melangkah, duduk di sofa.“Maksudmu Alena?” Naka menyusul istrinya duduk disofa, “Kamu cemburu pada Alena?” “Istri mana yang tidak cemburu melihat suaminya setiap hari ditemani wanita seksi ketika bekerja!?” sembur Orin dengan nada jengkel“Astaga! Aku bukan laki-laki yang suka menikmati tubuh wanita, sayang,” balas Naka. Naka paham ibu hamil satu ini sedang dalam mode merajuk. Usia saja boleh lebih tua, tapi secara kedewasaan, jelas Na
Baca selengkapnya

27. Muncul Disaat Yang Tidak Tepat

Naka nyaris limbung ketika melihat siapa yang datang. Siapa lagi kalau bukan Bayu, laki-laki yang pernah menjadi kekasih hati istrinya dimasa remaja dulu, dan Bayu adalah teman sekolah Naka. Sayangnya, karena dulu Bayu hanya main-main saja pacaran dengan Orin yang waktu itu baru saja selesai kuliah, membuat Orin meninggalkan Bayu. Tetapi mereka tetap berteman baik hingga sekarang. Jika dulu Naka akan cuek saja setiap kali Bayu main bersama Orin, maka berbeda dengan sekarang. Ada rasa tidak rela Orin jalan bersama pria itu.“Lama nggak ketemu, ternyata jodohmu sahabatku sendiri,” kata Bayu sambil terkekeh, “Naka nyebul kamu berapa kali sehari sih! Sampai udah nyembul aja perutmu!”“Hisss!!! Ini sih bukan disebul! Tapi dibuat melendung pakai pompa dia,” balas Orin ikut tertawa“Ka! Diem aja!” seru Bayu sambil menabok lengan pria itu“Sakit, Bay!” balas Naka sambil mengusap lengannya, “Ngapain kamu kesini?”“Lah dia lupa, kan kita ada kerja sama bisnis, tadinya aku kira bosnya siapa, eh
Baca selengkapnya

28. Mengincar Wanitanya Naka

Naka dan Fujitora tentu dibuat bingung harus bagaimana karena dihadang oleh dua mobil yang tidak mereka kenali dengan jelas siapa. Beberapa orang keluar dari mobil dengan membawa beberapa senjata tajam seperti parang dan pedang.“Dad! Bawalah mobil, aku dan paman botak akan menghadapi mereka. Renata harus segera sampai rumah sakit,” kata Naka“Tapi, Ka. Ini bahaya buat kamu,” balas Fujitora, seolah tidak terima jika terjadi sesuatu pada putranya.“Percaya aku, aku bisa menghadapi mereka!” tegas Naka sambil mengambil sebilah pedang dari jok mobil belakang, “Paman botak! Kita turun!”“Siap Tuan Muda!” balas Baldy yang sudah turun duluan dengan membawa pedang juga, lalu disusul Naka. Fujitora kemudian mengambil alih kemudi dan memundurkan mobil, mengambil jalan lain untuk segera sampai di rumah sakit. “Mereka ada 10 orang paman, bagi dua bisa?” tanya Naka“Tentu saja bisa,” jawab Baldy.“Kalian siapa!?” tanya Naka, “Dan kita punya urusan apa!?”“Jadi, kamu yang bernama Naka? Anak dari
Baca selengkapnya

29. Masih Menjadi Incaran

Kebahagiaan keluarga besar Naka sangat tergambar jelas, kelahiran kembali seorang putra membuat Fujitora semakin mantap bahwa kelak penerus keluarganya akan kuat seperti dirinya, apalagi kelak anak Naka juga akan lahir dengan jenis kelamin laki-laki.Renata dan si kecil Saga akhirnya diperbolehkan pulang ke rumah. Selama perjalanan pulang, Naka mengerahkan beberapa anak buah untuk melakukan penjagaan dengan ketat, tidak mau kejadian saat Saga akan lahir terulang lagi, apalagi jelas-jelas sekarang keluarga Asoka terang-terangan menabuh genderang perang pada keluarganya.Harta memang selalu menjadi incaran banyak orang, karena dengan harta maka kekuasaan juga akan mengikuti, itulah yang Naka pelajari selama ini hidup sebagai anak seorang Saito. Meski klan Saito merupakan klan keluarga besar, namun nyatanya tidak ada ketenangan didalamnya.Satu pelajaran berharga lain yang menjadi patokan untuk Naka, bahwa hubungan saudara tiri, terkadang justru menjadi boomerang dikehidupan yang akan da
Baca selengkapnya

30. Orinaka Akeno

Umur kehamilan Orin sudah memasuki 9 bulan. Naka semakin protektif karena istrinya sebentar lagi melahirkan. Sebagai seorang pria dewasa, tentu Naka harus memikirkan segala kemungkinan yang terjadi. Naka masih bisa menjaga istrinya sendiri, tetapi Naka juga harus memikirkan keamanan keluarga istrinya, keluarga sang mertua juga harus dia perhatikan karena Asoka pasti tengah mencari titik kelemahan Naka ada dimana. Fujitora sudah memperingatkan Naka untuk berhati-hati pada semua sepak terjang Asoka, karena mereka selalu muncul tiba-tiba dan berbuat licikpun dilakukan demi mendapatkan apa yang mereka inginkan.Sore itu, Orin tengah duduk dikursi malas sambil menonton acara favoritnya, kartun spongebob. Sementara Naka tampak baru saja keluar dari kamar mandi, tubuhnya terlihat lebih segar setelah mandi. Setelah mengenakan pakaian santai kemudian dia duduk disebelah istrinya."Sayang, kamu tidak lapar?" tanya Naka"Tadi udah makan bareng Renata. Renata makannya banyak banget, anaknya minum
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status