All Chapters of Pembuktian Pria yang Terbuang: Chapter 41 - Chapter 50
60 Chapters
Tergoda
Flow memberanikan diri datang ke perusahaan Barnard lalu mengambil beberapa berkas yang ada di dalam tasnya kemudian menyerahkan pada Barnard. "Aku akan bekerja di sini, apa kau mengizinkannya?" tanya Flow pada Barnard yang masih fokus dengan laptopnya. "Hanya beberapa waktu saja."Padahal saat ini otak Barnard begitu pusing, sebenarnya ia begitu malas melayani dan berdebat dengan Flow. Sekilas ia melirik wanita yang berpenampilan seksi di depannya. Flow yang selalu memakai pakaian terbuka membuat Barnard merasa sedikit terangsang. "Kau ingin bekerja atau ke bar?" Kembali Barnard menatap laptopnya setelah mengatakan hal itu, ia berpikir sudah lama kalau Flow bisa di jadikan alat untuk menghancurkan Jack. Jack yang selalu lemah jika berada di dekat wanita dapat ia jadikan sebagai sasaran yang tepat oleh Barnard. "Bekerja di perusahaan ini, ada syaratnya yang harus di penuhi." Barnard berkata demikian lalu menutup laptopnya. "Apapun itu, aku ingin dekat denganmu." Sebenarnya ucap
Read more
Orang Asing Aneh
Bugh .... Satu pukulan Jack berikan pada Elvaro yang masih belum menyadari kedatangan Jack yang tiba-tiba sudah ada di sampingnya. Jack yang kesal karena menganggap Elvaro ingin menghianati putrinya dengan cara meninggalkan Starla begitu saja, padahal Jack melum mendapatkan yang ia inginkan dari Elvaro. "Daddy!" "Bangsat!" Satu pukulan lagi mendarat di perut Elvaro setelah sebelumnya Jack memukul wajahnya. Elvaro meringis, sudut bibirnya mengeluarkan darah. "Kau ingin menjual putriku?" lanjut Jack. Sifat Jack yang kadang sesekali berubah baik dan memperhatikan orang terdekatnya membuat Starla tidak tega jika Jack mendekam di penjara karena kasus penganiayaan pada dirinya. "Lalu apa lagi?" Tanya Jack saat Elvaro menggeleng pelan dan mundur beberapa langkah. "Segera ceraikan Starla!" pinta Jack sambil menatap nyalang ke arah Elvaro. Elvaro hanya diam, ia tidak berani mengatakan apa-apa. Elvaro takut kalau Starla bisa terluka lagi dan akan terus teraniaya oleh Jack, setelah Starl
Read more
Penyekapan
"Tuan, Jack. Apa Anda belum puas membuat saya menderita sejauh ini, Tuan?" tanya Barnard yang tiba-tiba saja datang menemui Jack di tambang batu bara miliknya. Sebenarnya Barnard cukup heran dengan isu yang cukup cepat beredar, bagaimana bisa secepet itu berita tersebar luas dan sampai di telinga Jack, sementara Barnard juga baru mengetahuinya. Barnard sungguh geram dengan tingkah Jack namun ia tidak bisa berbuat apapun saat ini karena sedang membangun bisnis dan nama baiknya agar ia bisa kembali bangkit di perusahaannya. Barnard telah berjanji akan membuat Jack menderita setelah mendapat segala yang ia inginkan. "Jelas ini semua menjadi urusan semua orang karena tambang milikmu ini ilegel," ketus Jack membuat Barnard geram. Memang benar seperti yang Jack katakan, beberapa orang telah hadir di sana menyaksikan apa yang membuat tambang milik Barnard mendapatkan bongkahan berlian berharga. Bugh .... Kali ini Barnard lepas kendali, ia telah membuat Jack mengeluarkan darah segar dar
Read more
Ingin Membuktikan
Hari ini banyak angota pemerintahan yang datang ke pertambangan ilegal milik Barnard, benar saja semua milik Barnard telah di sita termasuk dirinya telah di seret ke kantor polisi dan di tahan beberapa hari. Jack licik dapat tersenyum bahagia setelah kabar yang mengatakan kalau Barnard telah di dalam jeruji besi saat ini, itu yang Jack inginkan sesungguhnya. Jika tangannya tak mampu menyentuh Barnard maka ia akan menghalalkan segala cara untuk membuat Barnard menderita termasuk apa yang Barnard rasakan saat ini ada campur tangan Jack. 'Apa?" Suara Jack terdengar begitu lantang saat ia menatap ke arah anak buahnya yang memberikan kabar kalau Barnard saat ini di bebaskan karena terbukti tidak melakukan kesalahan besar. "Ini gila, bagaimana bisa si bajingan itu lolos begitu saja, kebohongan apa lagi ini?!." Jack terus mengumpat kesal. rasa tak percaya dengan apa yang terjadi pada Barnard saat ini membuat Jack semakin murka. Jack menelpon salah satu rekannya lalu menanyakan apa yang t
Read more
Musuh Dalam Selimut
Pertandingan pun usai setelah beberapa pukulan yang membuat Barnard nyaris terluka parah, Barnard berjalan gontai sambil memegang kakinya yang terasa perih, perutnya yang terasa nyeri pun membuat Barnard begitu lemah. "Selamat, Bos. Kau keren!" Frans mendekat saat laki-laki yang begitu ia segani menghampirinya, sementara Barnard tersenyum kecut. Andai saja Frans tahu betapa sakitnya tubuh Barnard saat ini mungkin Frans akan diam seribu bahasa dan memilih mengobati luka Barnard terlebih dahulu daripada ucapan selamat untuknyauntuknya yang sebenarnya tak begitu istimewa. "Berikan aku air." Napas Barnard yang terasa begitu berat memaksanya untuk duduk. Tak terlihat ada Jack di sana namun ada seseorang yang datang mendekat setelah Frans meninggalkan Barnard. "Kita bertemu lagi," ucapan laki-laki itu membuat Barnard mendongak dari posisinya yang tadi menundukkan kepalanya saat mengingat perkataan Jack yang begitu menyakitkan. "Kau suruhan Jack?" tanya Barnard tanpa mengalihkan pandan
Read more
Edgar si Penghasut
Brugh.... Barnard melemparkan uang yang masih berada dalam koper di atas meja, usai pertandingan kemarin yang membuat dirinya kehilangan teman sekaligus asistennya kini telah pergi untuk selamanya. Menyesal tapi Barnard tak ingin berlarut karena ada hal yang lebih penting yang harus ua selesaikan. "Bagus. Mulai besok tambang milik kalian akan berjalan seperti biasa." Senyuman sinis laki-laki itu tersungging jelas, ini yang ia inginkan. Mendapatkan uang dengan cara instan dan cepat walaupun itu sebenarnya tidak harus ia lakukan karena dalam negaranya itu adalah pelanggaran, demi uang seseorang akan melakukan apapun yang tak harus ia lakukan. Barnard pun tidak peduli akan hal itu asalkan dirinya bisa menjadi lebih baik untuk terus menjalankan bisnisnya yang ilegal. "Berikan aku surat izin," ucap Barnard, ia tidak ingin terjadi hal yang sama untuk kedua kalinya. "Baik. Tunggu sebentar," ucapnya lalu mengambil kertas lalu menulis sesuatu di atas kertas itu kemudian membubuhkan tanda
Read more
Jack Ingin Menghabisi Barnard
"Kau pikir kau itu hebat?" Jack menantang Barnard saat ini. Rasa kesal Jack pada Barnard membuat ia lupa di mama mereka saat ini. Masih di bar Nexo mereka duduk di meja yang sama namun Barnard tidak terlihat gentar sama sekali, wajahnya datar dan selalu menatap manik mata Jack. "Aku tidak berpikir demikian, aku hanya melakukan apa yang aku inginkan. Tidak lebih. Apa kehidupanku sekarang menganggu Anda, Tuan?" Barnard terlihat kesal namun ia mencoba menahan amarahnya. Jika kedatangan Jack untuk menghabisinya saat ini maka ia akan terus waspada untuk waktu yang akan terus berjalan ke depannya, namun rasa takut tak lagi ada pada diri Barnard. "Kembalikan putriku!" Jack berdiri lalu memegang kerah baju Barnard sambil menariknya kasar. "Putrimu? Aku tidak akan lagi menyentuhnya setelah penghinaan itu. Camkan itu, Tuan!" Tangan kiri Barnard secepatnya memindahkan tangan Jack yang masih memegang kerah bajunya dengan kasar. Menepuk bekas pegangan tangan Jack lalu Barnard tersenyum keci
Read more
Kelicikan Edgar
"Kau ingin mengatakan sesuatu?" tanya Carlos pada Barnard yang masih duduk di sofa. "Ya." Barnard bangkit dari duduknya. Jika bukan karena satu hal yang masih mengganjal dalam otaknya mebuat Barnard penasaran. "Duduklah, apa kau datang ingin menanyakan Flow?" Pikiran Carlos yang bodoh malah berpikir kalau Barnard saat ini mencari Flow lagi untuk melampiaskan nafsunya. Ya walaupun Barnard sudah lama tidak bertemu dengan Flow tapi dirinya tidak ingin mencari wanita karena akan terlihat begitu lemah hanya karena seorang wanita, terlebih wanita yang ia cintai. "Tidak. Aku ingin menanyakan tentang Edward," ucap Barnard sesaat setelah menjatuhkan bokongnya lagi. "Ada masalah apa kau dengannya?" tanya Carlos sesaat setelah Carlos ikut duduk di samping Barnard. "Tidak ... tidak, kami tidak ada masalah apapun, Aku hanya penasaran apakah Edward memiliki seorang kakak?" tanya Barnard dengan mimik wajah yang begitu serius. "Kakak? Dia yatim piatu, ya lebih kurangnya sama sepertimu. Apa kau
Read more
Wanita dan Berlian Berharga
Dua hari berlalu setelah Barnard mempertimbangkan apa yang menjadi beban dalam otaknya, akhirnya ia menyetujui apa yang Edgar inginkan. "Starla." Barnard bergumam lirih lalu mengikuti wanita yang pernah bertahta di hatinya itu. wanita cantik itu terlihat begitu buru-buru. Starla yang tidak menyadari kedatangan Barnard terus berjalan menuju sebuah rumah yang begitu besar, Starla yang baru saja pulang dari suatu tempat membuka pakaian luar yang ia kenakan lalu membuangnya ke dalam tempat sampah yang ada di depan rumah tanpa menoleh ke kiri dan kanan, ia tak menyadari ada seseorang yang mengikutinya. Rasa penasaran Barnard terus saja timbul terlebih saat Starla masuk ke dalam rumah orang yang ingin ia kunjungi. "Darah," lirih Barnard saat melihat jacket milik Starla yang telah di buangnya dengan seksama. Satu pisau belati ikut Starla buang dengan jaketnya. sejuta pertanyaan timbul di dalam pikiran Barnard, ia ingin mengetahui siapa Starla sebenarnya karena Starla yang dulu adalah wa
Read more
Kecewanya Barnard
"Tunggu ...." "Yak ... haish ...." Edgar menghela napas kasar, Edgar begitu kesal. Saat ia berdiri dan menyaksikan apa yang sedang terjadi di hadapannya saat ini, sekelompok pemuda yang telah menjual permata pemberian Barnard tersenyum sumringah setelah menerima uang dari Barnard. "Sial." Edgar segera naik kedalam mobil dan mencari beberapa pemuda yang melarikan diri saat seorang polisi mengetahui kalau penjualan permata milik mereka adalah ilegal. Barnard telah merencanakan semuanya dengan cara menukar orang yang biasanya mengecek berlian asli atau palsu. "Ini asli." "Saya membelinya dan segera bawa pemuda itu untukku." Edgar yang mengucapkan kata itu beberapa menit lalu kini menyesalinya.Edgar menyesal telah percaya pada orang yang telah menipunya, percaya begitu saja pada orang yang mengatakan kalau berlian itu asli. Edgar rugi dua kali lipat saat ini. Lalu bagaimana dengan pemuda yang melarikan diri? Edgar tidak akan melepaskan mereka begitu saja, ia akan mencari orang yan
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status