Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Chapter 2621 - Chapter 2630

All Chapters of Menantu Pahlawan Negara: Chapter 2621 - Chapter 2630

2651 Chapters

Bab 2621 Monster Absolut

"Tapi ada satu hal yang bisa kupastikan, yaitu kekuatannya pasti nggak di bawah Vita!""Sedangkan Vita sendiri adalah anak muda berbakat yang menempati peringkat depan di Organisasi Snakei cabang Gotawa. Kala itu, dia datang ke Provinsi Aste untuk bertugas, aku pernah berduel dengannya. Walau pada akhirnya kami seri, aku merasa dia belum mengerahkan seluruh kekuatannya.""Intinya, bocah bernama Ardika itu pasti nggak kalah menakutkannya dari Vita.""Aku yang sudah terlalu meremehkan orang berbakat ...."Domio menghela napas panjang.Kali ini, Ardika memang telah memberinya pembelajaran yang berharga, membuatnya sepenuhnya sadar.Sementara itu, setelah mendengar ucapan ini, Wilgo yang berada di sampingnya, serta Zilvana dan yang lainnya tersentak kaget.Hanya segelintir orang yang bisa mendapatkan penilaian seperti ini dari Domio.Kalau sampai ucapannya ini tersebar keluar, Ardika pasti sudah bisa menggemparkan seluruh ibu kota provinsi!Domio sendiri segera mengeluarkan ponselnya dan b

Bab 2622 Hanya Memohon Satu Kesempatan

Ardika mengamati bocah itu dengan sorot mata agak terkejut, lalu mengangguk pelan dan berkata, "Kamu benar. Sekarang cabang Provinsi Denpapan terbagi menjadi dua kubu, yang satunya adalah kubu Wilgo, sedangkan yang satunya lagi adalah kubu aliansi dua orang anak muda, yaitu Vita dan Cahdani. Di antara dua orang anak muda ini, yang satunya sangat berbakat, sedangkan yang satunya lagi memegang relasi dan sumber daya Keluarga Halim. Boleh dibilang ini adalah aliansi adalah orang-orang yang sama-sama kuat.""Wilgo ingin menduduki posisi sebagai ketua cabang Provinsi Denpapan, taktik atau strategi apa pun nggak ada gunanya. Pada akhirnya tetap harus memiliki kekuatan absolut untuk menekan lawan.""Selain itu, jadwal duel dengan Vita dan Cahdani sudah makin dekat. Dia pasti akan menyiapkan banyak sumber daya manusia, menghubungi berbagai ahli yang bisa dihubunginya untuk menjadi pendukungnya."Ardika berbicara dengan santai.Ini juga adalah alasan dia tidak terburu-buru untuk menyingkirkan W

Bab 2623 Teman Sejati

Sementara itu, Rosa yang menyaksikan pemandangan tersebut, menatap Ardika dengan sorot mata kagum.Hanya saja, mengingat kejadian di restoran hotpot daging domba sebelumnya, dia tetap tidak bisa menahan diri untuk menasihati Ardika, "Ardika, ayahku adalah tipe orang yang berdarah dingin. Baginya, wajar saja dia mengorbankanku demi keuntungannya sendiri.""Jadi, kamu nggak perlu mengorbankan keuntunganmu sendiri karena urusanku. Lakukanlah apa yang ingin kamu lakukan.""Penawaran-penawaran yang dia ajukan padamu, kamu terima saja dengan tenang.""Selain itu, dia benar. Biarpun kamu nggak menganggap serius dia, bagaimanapun juga, Betty memiliki Keluarga Darma sebagai pendukungnya.""Ardika, sebenarnya aku sudah bisa merasakan kebaikanmu padaku. Kamu benar-benar nggak perlu menyinggung sebuah keluarga besar seperti itu demi aku.""Bagaimanapun juga, musuhmu sendiri sudah cukup banyak. Jerfis, Keluarga Mahasura ... semua musuhmu ini nggak mudah diprovokasi, mereka memiliki pendukung yang k

Bab 2624 Pergi Berkeliaran ke Mana Lagi

Rosa menghela napas, dia tahu jelas apa yang diucapkan Ardika itu benar.Biarpun Wilgo benar-benar tega membiarkan Betty jatuh koma, tetapi Keluarga Darma pasti tidak akan mengizinkan hal itu terjadi.Yah, kecuali Wilgo punya keberanian untuk bermusuhan dengan Keluarga Darma.Namun, ini tidak mungkin terjadi.Terlepas dari seberapa banyak relasi yang telah dimiliki oleh Wilgo, tetapi dia tidak bisa menyangkal Keluarga Darma tetap pendukung terbesarnya.Jadi, seperti yang Ardika katakan, dalam situasi terdesak, baik Wilgo dan Betty bersedia maupun tidak, pada akhirnya mereka tetap akan tunduk pada Ardika."Ardika, kalau ayahku benar-benar menyetujui dua persyaratanmu itu, apakah kamu akan memenuhi janjimu, menyembuhkan Betty?" tanya Rosa dengan penasaran.Ardika tersenyum dan berkata, "Tentu saja, aku bukan tipe orang seperti ayahmu. Karena aku sudah berjanji, aku pasti akan memenuhi janjiku.""Lagi pula, menyembuhkan Betty juga nggak ada ruginya bagiku.""Kalau dia masih berani membuat

Bab 2625 Pasokan Rokok dan Alkohol Khusus 1

Nada bicara Luna sangat tenang, tetapi Ardika malah merasa kepalanya berdenyut sakit.Tanpa perlu dipertanyakan lagi, Luna sudah cemburu.Ardika terkekeh canggung dan berkata, "Sayang, bukankah kamu berada di rumah? Bagaimana mungkin aku bisa bermalam di luar? Selain itu, Staco, kakak seperguruan Rosa dan yang lainnya juga tinggal di vilanya."Saat berbicara, Ardika juga melangkah maju untuk memeluk Luna.Mendengar ucapan ini, raut wajah Luna baru sedikit membaik. Namun, dia tetap menepis tangan suaranya dan berkata dengan nada bicara dingin, "Pergi mandi dulu sana!"Ardika menghela napas lega, lalu buru-buru pergi mandi.Baru saja keluar dari kamar mandi, dia sudah menerima satu panggilan telepon.Melihat itu adalah panggilan telepon dari Draco, dia langsung mengangkatnya. "Ada apa, Draco?""Bos, beberapa waktu yang lalu Pasukan Naga Terbang di bawah naungan Pasukan Naga Perang sudah kembali dari medang perang, ditugaskan untuk berlatih di tim tempur Provinsi Denpapan.""Tapi, kamu ju

Bab 2626 Pasokan Rokok dan Alkohol Khusus 2

Mendengar itu hanyalah hal sepele, Ardika langsung mengangguk setuju. "Besok aku akan meluangkan waktu ke sana.""Haha! Kalau Bos yang menanganinya, sudah aman. Kalau begitu, aku akan memberi tahu Kino, memintanya melakukan persiapan!"Setelah mengakhiri panggilan telepon, Ardika berjalan ke arah kamar tidur. Saat dia mencoba untuk membuka pintu kamar, dia mendapat pintu kamar sudah dikunci dari dalam."Kamu tidur di kamar lain saja, aku masih mau bekerja lembur, takut mengganggumu."Suara dingin Luna terdengar dari dalam.'Oke, oke, pasti karena cemburu pada Rosa lagi.'Ardika tersenyum dengan tidak berdaya, lalu pergi ke kamar lain.Pagi-pagi keesokan harinya, sekembalinya ke vila nomor satu usai lari pagi, Ardika melihat staf manajemen vila mengantarkan beberapa kotak kemari."Barang apa ini? Dari siapa?"Desi yang memang adalah tipe orang serakah dan menikmati mendapatkan keuntungan dari orang lain, saat ini dia bertanya dengan sorot mata berbinar.Staf manajemen vila berkata denga

Bab 2627 Keluarga Liwanto Mengadakan Perjamuan Keluarga Lagi

"Cih! Rokok dan alkohol, ya? Ardika, ini adalah pemberian dari teman-teman nggak jelasmu itu lagi?"Hati Desi langsung diliputi kekecewaan. Dia memelototi Ardika dengan kesal dan berkata, "Lihatlah teman-teman seperti apa yang kamu punya ini?!""Beri hadiah pun nggak bisa pilih yang agak bagus, dimasukkan ke dalam kardus begitu saja. Hanya dilihat sekilas saja, sudah kelihatan barang-barang ini berkualitas buruk. Kalau dimasukkan ke dalam vila kita, hanya menjatuhkan level vila kita saja. Menurutku, sebaiknya dibuang saja!""Aku yang menentukan barang-barang apa yang ditaruh di dalam rumahku."Ardika langsung mengambil salah satu kotak itu, membukanya, lalu mengeluarkan beberapa bungkus rokok dan membagikannya pada masing-masing staf tersebut satu orang satu. "Terima kasih, tolong bantu aku masukkan semuanya ke dalam, ya."Para staf tersebut segera berterima kasih pada Ardika, lalu memasukkan semua rokok dan alkohol itu ke dalam vila.Ucapannya dibantah oleh Ardika dengan satu kalimat

Bab 2628 Berkembang Dalam Segala Aspek

"Eh, Ardika, hanya otakmu itu yang bisa kepikiran untuk menghadiahkan produk-produk berkualitas rendah ini untuk Nyonya Besar!"Desi melambaikan tangannya pada Ardika dengan jijik dan berkata, "Minggir saja, jangan menambah-nambah masalah di sini!"Luna jelas juga tidak menyetujui saran Ardika. Setelah berpikir sejenak, dia berkata, "Menurutku, sebaiknya kita memilihkan giok atau semacamnya untuk dihadiahkan kepada Nenek.""Baiklah, sepakat."Desi menyetujui saran ini.Menjelang jam sebelas.Usai memilih hadiah, satu keluarga itu pun berangkat. Mereka juga membawa Futari yang numpang tinggal di vila nomor satu tadi malam.Melihat gelang giok yang dipilih oleh Luna, yang kualitasnya biasa-biasa saja, Ardika merasa hadiah itu kurang cocok. Dia pun mengambil sebuah plastik hitam dengan santai, memasukkan dua bungkus rokok dan dua botol alkohol, lalu meletakkannya di dalam mobil untuk berjaga-jaga.Saat itu tiba, kalau Nyonya Besar tidak puas dengan hadiah yang diberikan oleh Luna dan yang

Bab 2629 Luna Ingin Mempersiapkan Kehamilan

Ada banyak orang yang maju untuk menyapa Luna, terutama beberapa orang pemuda. Mereka sangat tertarik pada kecantikan dan identitas Luna.Kalau mereka bisa menarik perhatian wanita cantik ini, maka mereka bisa mendapatkan wanita cantik sekaligus kekayaan yang berlimpah.Hati siapa yang tidak tergerak?Bagaimana mungkin Luna tidak tahu niat orang-orang ini? Saking kesalnya dibuat oleh lalat-lalat yang beterbangan di sekelilingnya itu, dia langsung menarik Ardika dan berkata, "Perkenalkan, ini suamiku, Ardika."Ardika menatap lalat-lalat yang menunjukkan ekspresi agak terkejut itu, berkata sambil tersenyum, "Aku adalah Ardika, harap arahan dan bimbingannya.""Oh, oh, ternyata Nona Luna sudah menikah, ya ...."Para pemuda itu melirik Ardika, lalu melirik Luna. Mereka terkekeh canggung, suasana menjadi terkesan agak kaku.Melihat Luna menarik Ardika sebagai tamengnya, Leon, pamannya berkata dengan agak kesal, "Luna, nggak ada yang bisa Ardika bicarakan dengan mereka.""Semua orang tahu kam

Bab 2630 Perlakuan Berbeda Terhadap Menantu Laki-Laki

"Oh, baru kuambil dari showroom!"Pria ini bernama Jefandro Hinata, pacar baru Irvy. Saat ini, dia berkata dengan ekspresi bangga, "Selama ini aku mengurus bisnis Kak Jerfis, kakak sepupuku. Belakangan ini performaku bagus, kakak sepupuku sangat puas. Beberapa hari yang lalu, dia baru menghadiahkan Cullinan untukku!""Hari ini aku baru mengambilnya dari showroom, ingin memberimu kejutan, Irvy."Mendengar bocah ini adalah adik sepupu Jerfis, Ardika mengangkat alisnya, mengamatinya sejenak.Sementara itu, orang-orang di tempat itu juga jelas tahu siapa Jerfis. Saat ini, mereka menatap Jefandro dengan sorot mata penuh hormat.Jerfis, salah satu dari tujuh tuan muda ibu kota provinsi. Baik identitas maupun kedudukannya, cukup untuk mengungguli semua orang di tempat ini."Ih, kamu jahat sekali! Bukankah hanya Cullinan? Kamu malah sampai menyembunyikannya dan memberiku kejutan!"Irvy memukuli Jefandro dengan nada bicara menyalahkan, tetapi sorot matanya sudah berubah menjadi berbinar.Kedata

...

261 262 263 264 265 266

SCAN CODE TO READ ON APP