All Chapters of Suami Ojolku Ternyata Presdir: Chapter 91 - Chapter 100
111 Chapters
Chapter 91
Zavar duduk di tepi ranjang, pandangannya tertuju pada wajah lelah Sarah yang terbaring di sebelahnya. Meskipun ia mencoba menyembunyikan kekhawatirannya, namun getaran suara saat ia menghela nafasnya mengungkapkan segalanya. “Tapi, sayang—” ucap Zavar, mencoba meredakan kecemasannya.Namun, jawaban tenang Sarah seolah menjadi hembusan angin segar bagi hati Zavar yang gelisah. “Nggak apa-apa kok, sayang. Beneran, aku ini cuma lelah kok,” jelas Sarah sambil meyakinkan suaminya.Zavar tetap terdiam sejenak, merenungkan kata-kata istrinya. Tapi, kekhawatiran dalam dirinya belum sepenuhnya hilang. Perasaan cemasnya semakin kuat saat mendengar penegasan dari Sarah.“Baiklah jika kamu nggak mau diperiksa. Tapi, jika sampai besok kamu belum sembuh, aku akan membawamu ke rumah sakit,” ucap Zavar dengan suara penuh perhatian, mencoba memberikan solusi terbaik untuk kondisi istrinya.“Iya,” jawab Sarah sambil mengangguk pelan. Terdengar suara lemah dalam jawabannya, mencerminkan kepatuhan pad
Read more
Chapter 92
“Oh, aku pikir mengenalinya,” ucap Zavar sambil mengangguk pelan, wajahnya dipenuhi dengan bayangan kenangan. Namun, Fando masih belum yakin, “Tidak, memang siapa dia?” tanyanya dengan rasa penasaran yang menguar di matanya. Zavar menjelaskan dengan nada misterius, “Dia Selena, saudara tirinya Sarah. Sejak lama, keberadaannya selalu menyisakan tanda tanya,” kata Zavar. Fando menegakkan tubuhnya, meresapi informasi yang baru didengarnya. “Apakah dia jahat pada Sarah?” tanyanya serius, mencoba membongkar misteri di balik sosok Selena. “Aku tak tahu dia jahat atau tidak,” ujar Zavar dengan keraguan, matanya menyiratkan ketidakpastian. “Tetapi, aku pernah melihatnya mengganggu Sarah. Ada sesuatu yang tak beres dalam interaksi mereka.” Fando mengangguk mengerti, meresapi kisah yang semakin rumit. “Kenapa tidak kau tanyakan pada Sarah saja?” saran Fando, mencoba mencari pemahaman lebih dalam tentang hubungan rumit di antara mereka. Zavar menghela nafas, “Sudah kucoba, tapi Sarah selalu
Read more
Chapter 93
Fando, asisten Zavar, menjelaskan situasi terbaru pada Zavar dengan intonasi yang penuh perhatian, seolah-olah setiap kata yang dia ucapkan adalah informasi penting yang harus disampaikan dengan hati-hati. Dia menyampaikan informasi terbaru yang dia dapatkan, seolah-olah dia adalah mata dan telinga Zavar di dunia luar.“Selena masuk bekerja di sini murni sendiri tanpa adanya orang dalam, terus menurut informasi yang aku dapat, perusahaan ayahnya Sarah sudah bangkrut, mungkin itu sebabnya Selena mencoba bekerja,” jelas Fando pada Zavar.“Oh, jadi begitu ya,” ucap Zavar sambil mengangguk mengerti, menyerap setiap kata yang disampaikan oleh Fando. Dia tampaknya benar-benar memahami apa yang disampaikan Fando, seolah-olah dia bisa melihat gambaran yang sama dalam pikirannya.“Iya, jadi mungkin inilah alasannya dia melamar di sini. Kesempatan yang tepat dengan adanya lowongan di perusahaan kita,” jelas Fando lagi, mencoba memberikan gambaran lebih jelas tentang situasi Selena kepada Zavar.
Read more
Chapter 94
Setelah menyampaikan keinginannya kepada Selena, Lolly dengan cepat kembali memasuki mobilnya yang terparkir di tepi jalan.“Tolong ya, titip,” ucap Lolly.Ekspresi heran masih terpancar jelas di wajah Selena, yang terdiam sejenak menyaksikan Lolly melaju pergi. Rasa penasaran dan kebingungan tergambar di matanya, menciptakan suasana yang hening di antara mereka.Tetapi, sebelum Selena bisa menyusun kata-kata berikutnya, Lolly memotongnya dengan pertanyaan yang menggantung di udara. “Jangan lupa, berikan ke Zavar,” lanjut Lolly sebelum benar-benar pergi.“Apa? Nitip katanya, untuk Zavar pula?” ujar Selena dengan nada sinis, memberikan kesan bahwa tindakan Lolly begitu tidak terduga dan membingungkan. Dengan ekspresi kesal, Selena merespon, “Enak sekali dia. Dipikirnya aku beneran OB disini?” Sorot mata Selena mencerminkan ketidaksetujuan yang mendalam terhadap tindakan Lolly yang tiba-tiba.Selena hanya menggelengkan kepala dengan santai. “Oh, baiklah. Aku punya ide yang brilian,” g
Read more
Chapter 95
“Rasanya aku seperti diperhatikan oleh seseorang,” ucap Selena di dalam hatinya. Selena pun mencoba menoleh ke arah belakang untuk memastikan.Selena melangkah jauh keluar dari sekitar ruangan sang Presdir, membawa serta perasaan tak enak yang menggelayut di hatinya. Langkahnya berat, seolah-olah ada beban yang melekat pada setiap jejaknya. Wajahnya mencerminkan kebingungan dan pertanyaan yang berputar di benaknya.Sesaat setelah pintu ruangan tertutup, Selena mulai mempercepat langkahnya. Suasana kantor yang sepi dan sunyi di jam istirahat menambah intensitas ketidak nyamanannya. Ruangan-ruangan kosong tanpa aktivitas.Namun, tidak disadari oleh Selena, langkah-langkahnya yang cepat terus diawasi oleh sosok misterius yang tak terlihat oleh matanya. Di balik tirai bayangan, mata penuh perhatian terus mengikuti setiap gerakannya. Sosok itu, tanpa dirinya ketahui, tengah memelototi Selena dengan pandangan rasa penasaran.***Jam pulang tiba, memberikan nafas lega pada Selena. Perasaan s
Read more
Chapter 96
Zavar mengirimkan pesan singkat yang penuh perhatian kepada Sarah ketika dia tengah meninggalkan area kantornya.“Sayang, apa kamu ingin dibawakan sesuatu?” tanya Zavar dengan penuh kehangatan dalam hatinya.Tak beberapa lama kemudian, kotak obrolan di ponsel Zavar bergetar, menandakan pesan dari Sarah telah tiba. Antisipasi dan rasa ingin tahu pun menyelimuti Zavar saat ia membuka pesan tersebut.“Tidak usah sayang, aku sedang tidak ingin apa-apa,” balas Sarah, menciptakan gambaran bahwa saat itu mungkin bukanlah saat yang tepat untuk keinginan atau kebutuhan khusus.Namun, Zavar tetap ingin memastikan bahwa istrinya benar-benar baik-baik saja.“Yakin?” tanya Zavar dengan lembut, ingin memastikan bahwa ia dapat memenuhi keinginan atau membantu Sarah jika diperlukan.“Iya,” jawab Sarah dengan singkat, menegaskan bahwa pada saat itu, keadaannya memang tidak memerlukan sesuatu yang spesifik.Senyum muncul di wajah Zavar saat ia membaca pesan dari istrinya. Meskipun Sarah tidak merasa pe
Read more
Chapter 97
Fando baru saja tiba di area basement ketika dia melihat kerumunan dan kehebohan yang tidak biasa. Kepo dengan kejadian tersebut, ia tanpa ragu-ragu bertanya kepada salah seorang staf yang sedang berada di sekitar.“Apa yang terjadi di sini? Kenapa ramai sekali?” tanya Fando dengan wajah penuh keheranan, mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi di lingkungan kantornya.Salah seorang staf, yang tampaknya tahu lebih banyak, dengan cepat memberikan penjelasan. “Ada yang berantem, pak!” jelasnya, mencoba memberikan informasi singkat kepada Fando.Tentu saja, Fando semakin penasaran. “Siapa?” tanya Fando, ingin mengetahui pihak-pihak yang terlibat dalam insiden tersebut.“Nggak tau, Pak. Sepertinya staf baru, berantem dengan orang luar,” tambah staf tersebut, memberikan klarifikasi bahwa situasi yang kacau ini melibatkan staf kantornya sendiri yang baru atau orang luar yang belum dikenal.Fando mengangguk, mencerna informasi yang baru saja didapatinya. Memang, ia tidak terlalu tahu apa
Read more
Chapter 98
“Ma-ma!”Lena, sibuk di dapur, mendengar teriakan riang Selena dari ruang tamu.“Ada apa, Selena?” Lena menjawab seraya menyeka tangan basahnya di kain serbet.Dengan senyum sumringah, Selena berlari mendekati mamanyanya. “Mama, tau nggak, hari ini tuh aku senang sekali,” ucap Selena sambil melompat-lompat kecil.“Senang karena apa?” Lena, sang mama, bertanya sambil menyelipkan sendok kayu di tangan kanannya. Karena tak ada pembantu, Lena yang memasak di rumah saat ini.“Tadi, di kantor,” Selena mulai bercerita dengan antusias. “Aku berhasil menyingkirkan satu pengganggu yang berusaha mendekati Zavar. Lena tersenyum mendengar cerita putrinya. “ Maksudnya pengganggu bagaimana? Terus, gimana ceritanya kamu bisa menyingkirkan pengganggu itu?” tanya Lena ingin tahu.Dengan mata berbinar, Sarah menceritakan aksi heroiknya. “Jadi…” Selena pun menceritakan yang terjadi saat di kantor tadi.Lena tertawa mendengar kelakar anaknya. “Hebat, kamu Selena!” Puji Lena dengan bangga pada putrinya.“
Read more
Chapter 99
“Ingat tentang insiden butik waktu itu? Kita jadi kebobolan, kan?” ucap Zavar seraya mengingat kembali peristiwa tersebut.Sarah, yang ternyata sudah lupa, bertanya dengan penuh rasa ingin tahu, “Oh iya, aku sampai lupa soal itu. Kamu belum memberitahuku, sayang. Siapa pelakunya, dan apa motif orang itu membobol butik kita?”Zavar menjelaskan dengan penuh detail, “Pelakunya ternyata anak-anak berandalan yang biasa nongkrong di sekitar sini, sayang. Mereka punya rencana licik, lho. Pertama, mereka sengaja membobol butik kita tanpa mengambil apa-apa. Kenapa? Karena mereka ingin kembali lagi nanti, berharap bisa menjarah lebih banyak lagi di hari-hari berikutnya. Jadi, waktu itu mereka hanya membuka pintu tanpa merampok apa pun, berpura-pura seolah-olah mereka tak pernah ada di sana.”Zavar melanjutkan ceritanya dengan semangat, “Sayangnya, rencana mereka kandas karena mereka kelupaan menutup pintu kembali setelah mereka masuk. Akibatnya, kita cepat menyadari ada yang aneh di butik. Mung
Read more
Chapter 100
Terdengar suara ceria memecah konsentrasi Sarah yang sedang mengajari para staf barunya.“Halo, Sarah!” sapa seseorang dengan senyuman tulus yang memancarkan kehangatan, langkahnya mantap menyusuri lorong butik yang ramai. Kehadirannya seolah menyapu ketenangan di ruangan. Sarah, yang tengah mendalami pengetahuan modis, terkejut ketika merasakan sentuhan akrab pada panggilan itu. “Mama?” bisiknya pelan, tatapan mata terpaku pada sosok yang merangkulnya dengan kelembutan yang familiar. Detak jantungnya berdegup kencang, menciptakan riuhnya ketidakpastian dalam dadanya. Tiba-tiba, pertanyaan tak terucap terselip dalam benaknya, ingin terlontar dengan jelas meski bibirnya tak melafalkannya. Apa yang membawa mama kemari? Apa yang terjadi? Batinnya resah, namun dia berusaha menyembunyikan kecemasannya di balik kerangkaian kegiatan di butik.“Mama Lena?” Sarah menangkap sosok yang disebutnya sebagai ibu tirinya, berdiri dengan anggun dan kehadiran yang begitu meyakinkan. Tatapannya yang
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status