All Chapters of KAKAK ANGKATKU AYAH DARI ANAKKU: Chapter 91 - Chapter 100
113 Chapters
91
Keanu mengedarkan pandangan ke setiap sudut kampus yang dilewati. Hatinya resah karena seseorang yang biasa ditemuinya, sudah beberapa hari ini tidak terlihat batang hidungnya. Dia bahkan sampai mencari ke tempat favorit orang itu."Kamu ke mana? Apa baik-baik aja?" gumamnya terus berjalan sambil melihat kiri dan kanan. Tanpa disadari, kehadiran orang tersebut mulai menjadi candu baginya."Woy! Ngelamun aja."Tepukan di pundak juga seruan dari seseorang mengejutkan Keanu hingga dia terlonjak kaget. Matanya melotot ketika melihat siapa pelakunya. "Ngagetin aja lo!"Jonathan malah cengengesan. "Hehehe ... Sorry! Lo cari siapa? Dari tadi gue liatin lo celingukan sana sini.""Nggak nyari siapa-siapa. Gue lagi liat sekitaran kampus, kali aja ada sesuatu yang baru," elak Keanu kikuk. Bola matanya bergerak ke kanan dan ke kiri, enggan bersitatap dengan Jonathan.Teman Keanu itu berdecak. "Ck, alasan lo nggak ngena. Gue tau lo nyariin Audy, kan?" tebak Jonathan.Keanu tidak menjawab, dia mala
Read more
92
Beberapa jam sebelumnya di tempat berbeda.Audy merasakan lapar di perut. Sejak semalam perutnya belum terisi makanan sama sekali. Bahkan tadi pagi dia juga melewatkan sarapannya. Sejak dilarang keluar rumah oleh papanya, Audy melayangkan protes dengan tidak ikut makan bersama sang papa.Namun, bukannya perhatian atau rasa iba yang Audy dapatkan, dia malah merasa papanya semakin jauh dijangkau. Tak pernah sekalipun sang papa sekedar menanyakan keadaannya meskipun lewat pelayan yang paling dekat dengan Audy.Sementara untuk mamanya, Audy tidak pernah mau lagi berharap kasih sayang dari wanita itu, karena selalu berakhir dengan kekecewaan. Dia merasa seakan ada dinding pembatas antara dirinya dengan sang mama.Shela yang merupakan adiknya pun selalu berusaha dijauhkan oleh sang mama dengan dirinya sejak mereka kecil. Seakan-akan Audy adalah sumber penyakit yang harus dihindari. Dan kini, Audy merasakan aroma persaingan dari sang adik.Entah apa yang sedang ingin diambil Shela darinya, A
Read more
93
Bagas memarkirkan mobil di pelataran parkir yang cukup luas. Sederet mobil mewah juga sudah berjejer rapi di sana.Audy menatap heran ke sekelilingnya. "Kenapa kita ke sini?""Aku mau ada acara dulu di mall ini, kurang lebih satu jam. Kamu mau ikut atau tetap di sini?" tanya Keanu sembari menoleh ke belakang di mana Audy duduk.Audy bingung. Niat hati ingin melarikan diri dari papanya, tapi kenapa malah ketemu dengan Keanu si artis ternama. Kalau ikut, pasti nantinya akan banyak wartawan yang menanyakan tentang siapa dia. Tapi kalau tidak, dia akan kepanasan juga ... kelaparan."Memangnya kamu mau di antar ke mana? Biar Bagas yang anterin kamu," tanya Keanu lagi setelah beberapa menit tidak ada jawaban dari gadis ber-hoodie tersebut.Suara perut Audy yang akhirnya menjawab pertanyaan Keanu tersebut. Dua pemuda di depannya mengulum senyum."Ya udah, kamu ikut kita tapi kamu di restoran aja, biar cacing-cacing di perut kamu itu bisa makan," putus Keanu yang diangguki Bagas.Mau tak mau
Read more
94
Audy mengerutkan kening mendapati mobil yang ditumpanginya parkir di depan sebuah rumah lumayan besar. Bagas turun lebih dulu menyisakan dua orang di dalam kendaraan roda empat itu."Kamu mau tetap di sini atau ikut turun?" tanya Keanu sembari melihat Audy melalui kaca spion yang tergantung di depannya."Ini rumah siapa?" Audy balik bertanya. Dia menatap penuh curiga pemuda yang duduk di bangku depan tersebut.Keanu memutar bola matanya. Tatapan Audy itu sedikit menyinggungnya. Kesannya dia adalah pemuda berandalan yang sedang memanfaatkan keadaan."Ck, ini rumahku, lebih tepatnya rumah orang tuaku. Aku tinggal di sini sama Bagas. Ada pembantu juga. Sesekali kedua orang tuaku menginap di sini, mengawasi anak bujangnya supaya nggak berbuat yang aneh-aneh," jelas Keanu kesal.Mendengar suara Keanu yang sedikit meninggi membuat Audy merasa bersalah. Seharusnya dia berterima kasih karena sudah membantunya kabur dari kejaran orang-orang suruhan papanya."Maaf," ucap Audy pelan sambil menun
Read more
95
Sebuah mobil terparkir di depan rumah Keanu. Tak berapa lama sepasang suami istri keluar dari mobil tersebut dengan seorang bayi kecil dalam gendongan."Abang Kean, Rhein datang! Yuhuu!" panggil Kanaya setelah memasuki rumah tersebut, lalu duduk di sofa ruang tamu diikuti Leon yang menggendong bayinya yang baru berusia enam bulan. Tidak terasa bayi itu kini telah tumbuh besar.Sekian menit menunggu, tidak ada nama yang dipanggil mendekat. Hanya bibi pelayan yang datang menghidangkan minuman juga makanan ringan di meja."Kean mana, Bi?" tanya Kanaya."Ada di belakang, Bu. Lagi ngobrol sama perempuan," jawab Bibi seraya menunduk.Kanaya juga Leon mengerutkan kening. Sejak kapan di rumah ini ada wanita lain selain bibi yang ada di depan mereka? Begitu pikir keduanya."Sejak kapan perempuan itu di sini?" tanya Leon penasaran."Sepertinya semalam, Pak. Soalnya Mas Kean sama Mas Bagas pulang malam. Tadi pagi ada kurir antar paket baju ke sini buat perempuan itu. Orangnya masih muda, Pak. M
Read more
96
"Aku harus gimana, Tante? Aku nggak tau harus pergi ke mana. Bahkan uang pun aku nggak megang sama sekali. Aku tinggalkan semua yang dikasih Papa karena merasa itu bukan hakku." Audy tergugu dalam pelukan Kanaya.Kanaya melirik anak dan suaminya, meminta pendapat mereka berdua. Dia pernah mengalami hal yang sama, tapi saat itu dirinya membawa cukup bekal uang sehingga tahu ke mana harus melangkah.Leon berdehem. "Menurut Om, kamu tetap kuliah seperti keinginan orang tuamu. Lumayan 'kan bisa dapat ilmu yang bisa kamu pakai sampai kapanpun dan nggak mesti di perusahaan papamu. Sementara untuk keinginanmu yang lain, masih bisa dilakukan di saat kamu senggang, nggak mesti kuliah. Kamu bisa masuk salah satu komunitas atau ambil kursus."Keanu terdiam, dia merasa tertampar dengan pernyataan papanya, secara dirinya juga menolak keinginan orang tuanya demi memperdalam ilmu aktingnya. Beruntungnya dia, sang papa tidak memaksakan diri, jadi dia tidak merasa terbebani. Namun, setelah mendengar k
Read more
97
Kos-kosan yang terletak tak jauh dari kantor Leon menjadi tempat Audy tinggal sekaligus bernaung dari sengatan panas matahari juga guyuran hujan. Leon dan Keanu sengaja mencari di daerah tersebut supaya Audy tidak terlalu kerepotan lagi dengan masalah transportasi.Leon sudah membayar enam bulan ke depan atas permintaan Audy sendiri. Padahal dia tadinya mau membayar satu tahun full, supaya Audy tidak terlalu dikejar-kejar untuk membayar kos.Sementara Kanaya memberikan semua pakaian sewaktu dia masih bekerja dulu karena Audy menolak untuk dibelikan yang baru, secara kebetulan, ukuran tubuh mereka tidak jauh berbeda. Kanaya hanya membelikan beberapa pasang sepatu juga tas untuk keperluan Audy bekerja.Ketika Kanaya membelikannya tas, Audy sempat berpikir, untuk apa membawa tas, sementara isi tasnya saja tidak ada. Namun, Audy tetap menerimanya, siapa tahu suatu saat bisa dipakai."Ini pegangan buat kamu selama belum gajian. Kamu bisa menggantinya kalo udah ada uang." Keanu menyodorkan
Read more
98
"Kamu serius?" Leon menatap anaknya tak percaya.Beberapa menit yang lalu, Keanu sengaja mendatangi kantor Leon. Secara kebetulan dosennya berhalangan untuk hadir. Dia memberitahukan rencananya kepada sang papa setelah banyak berpikir selama beberapa hari. Bagas tidak ikut karena masih ada urusan yang harus dibereskan. "Iya, Pa. Kean mau ajukan cuti kuliah di jurusan yang sekarang akhir semester ini, terus mau coba ambil jurusan manajemen tapi kelas karyawan. Mungkin nanti kalo ada kontrak baru disesuaikan jadwalnya dengan jadwal kuliah," jawab Keanu memperjelas lagi maksud dan tujuannya."Kamu mau langsung kelola perusahaan Papa?"Keanu menggeleng. "Kean mau mulai dari bawah aja, jadi staf biasa dulu.""Makasih. Dengan kamu berniat aja, Papa udah seneng. Mudah-mudahan kamu bisa mengelola perusahaan ini di sela-sela kesibukan kamu sebagai aktor. Apa ini karena gadis itu?" Leon memicingkan mata menatap penuh selidik anaknya.Keanu gelagapan, tapi sedetik kemudian dia bisa mengontrol a
Read more
99
Bagas terburu menghampiri Keanu yang baru saja turun dari taksi di depan rumah mereka dengan wajah panik. Keanu yang melihatnya mengernyit heran."Ada apa?" tanya Keanu penasaran setelah sang asisten ada di depannya."Ada berita heboh tentang kamu dan Audy," jawab Bagas sambil menunjukkan ponsel yang menyala kepada Keanu.Layar benda pipih itu menampilkan sebuah berita tentang Keanu yang kepergok kamera sedang berada di depan pintu sebuah kamar kosan. Wajah Audy tidak terlihat karena terhalang dinding kamar. Headline berita itu tertulis 'Keanu si aktor tampan diam-diam pacaran'.Dalam berita itu tertulis bahwa Keanu sering berkunjung ke tempat tersebut dan menemui seorang wanita. Belum diketahui nama wanita tersebut karena penghuni sekeliling kos tutup mulut."Aku bilang juga apa, jangan terlalu sering berkunjung ke sana. Kita nggak tau siapa yang iseng ambil gambar kamu lalu sebarkan berita semacam ini. Aku lebih kasian ke Audy, kalo sampe ada yang bocorin namanya dia bakalan terus d
Read more
100
"Kalian liat berita yang lagi viral nggak?""Yang mana? Sekarang 'kan banyak berita-berita viral kayak gitu, tapi kebanyakan berita gak jelas.""Itu yang soal Keanu, anaknya Pak Leon. Diam-diam katanya dia punya pacar. Ada fotonya dia lagi berdiri di depan pintu kosan sama cewek, tapi wajah ceweknya nggak keliatan."Jantung Audy tiba-tiba berdegup kencang mendengar obrolan orang-orang yang ada di luar bilik toilet. Dia mengurungkan niatnya untuk keluar dari tempat yang hanya memuat kloset tersebut, menunggu kalimat-kalimat yang akan keluar selanjutnya.Selepas makan siang, Audy merasa ingin buang hajat. Bergegas dia menuju toilet sebelum didahului atau penuh oleh yang lain. Sebab tempat yang identik dengan tempat pembuangan tersebut, menjadi pelarian para karyawan sebelum mulai beraktivitas lagi terutama bagi wanita setelah makan siang. Mereka akan memperbaiki riasan supaya terlihat lebih sempurna lagi."Temennya kali.""Orang sesibuk dia nggak mungkin buang-buang waktu hanya karena s
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status