Zahra mengusap air mata Fatih dan menjawab, "Ibu tidak tahu!" Fatih tampak kecewa dengan jawaban Ibunya. "Tapi, Ibu yakin jika Ayah menyayangimu. Jadi, semoga Ayah datang lagi!" lanjut Zahra. "Benarkah?Ibu tahu dari mana?" tanya Fatih. Zahra tersenyum, "Mata ini, mata yang sama yang ibu lihat saat Ayah pergi. Ayah dan Fatih sama! Ayah juga tersiksa seperti Fatih!" Zahra mencoba meluruskan kesalah pahaman ini. Fatih tampak antusias dan menyimak dengan serius. "Ibu yang pergi, Ibu yang menolak Ayah. Ayah mengejar Ibu hingga ke Tarim lima tahun lalu, tapi ibu tak menggerakkan hati sama sekali seperti pada Baba!" lanjut Zahra dengan tersenyum. "Jadi nasib Ayah sama seperti, Baba?" tanya Fatih. "Iya, tapi Ayah sangat gigih. Tanyalah pada kakek Usman kalau kembali kesana. Kakek Usman diikuti kemanapun oleh Ayah." jawab Zahra sambil tertawa. "Benarkah?" tanya Fatih. "Ya, dan Ayah m
Read more