56. Jahat?
"Kak, kamu datang?" Erick menyapa Fani setelah menemukan sosok cantik itu di dekat pintu.Seketika senyum licik itu berubah menjadi rona wajah sedih penuh kekhawatiran. Fani buru-buru mendekati Erick dan bertanya dengan nada yang begitu khawatir, bahkan terlihat ada embun di pelupuk matanya. "Erick, bagaimana ini bisa terjadi? Bagaimana Davin bisa melakukan ini padamu?"Erick dapat melihat kakaknya yang baik dan lembut memang sangat mengkhawatirkannya, tapi alisnya mengeryit saat melihat kejanggalan. "Darimana Kakak tahu jika dia yang melakukannya?"Fani sedikit terkesiap, dan segera berdalih. "Ada perempuan itu disini? Tentu saja kakak dapat menebak."Vida sedikit menyeringai, jelas perempuan itu menguping sejak tadi. Vida tahu jika akan ada ketegangan setelah Fani datang, dia sungguh sangat malas, dan sudah lelah untuk berdebat kali ini, jadi dia memilih untuk pamit. "Rick, gue pulang dulu, lo istirahat saja biar cepat sembuh."Erick mengangguk samar, dia tahu Vida mulai tidak nyaman
Baca selengkapnya