Semua Bab Terjebak Di Ranjang Tuan Muda : Bab 31 - Bab 40
130 Bab
31. Bodoh
Pagi menyingsing, semburat keemasan kian mengintip menebar kehangatan dari pemilik singgasana, mengetarakan keelokan burung camar yang terbang mengitari kilah air asin dengan rona biru kehijauan yang begitu memikat. Gulungan ombak kecil berlarian membawa riak warna putih menyapu garis pantai, tatkala angin berembus semilir, menebar aroma khas lautan. Begitu semerbak, menyapa indera penciuman para wisatawan yang menikmati keelokan pagi di pantai Jimbaran.Tapi tidak dengan pasutri yang masih berbagi kehangatan di bawah balutan selimut tebal warna putih yang begitu rapat. Davin yang sudah terbangun sejak beberapa saat yang lalu, tampak mengerjapkan kelopak mata, sekilas menutupi pupil warna hitam pekat yang kemudian berkilat.Pesona cantik alami sang istri yang masih terlelap, menciptakan lengkungan senyum yang merekah indah dan sangat langka. Davin masih ingin memuaskan diri menatap paras ayu istrinya, sebelum sang pemilik wajah mengamuk setelah terbangun dari tidurnya yang cantik.Dan
Baca selengkapnya
32. Ricuh
Belum sempat Davin menanyakan apa yang terjadi, sekelompok laki-laki sudah menarik Iko untuk menyingkir berusaha menerobos masuk ke dalam kamarnya. Dimana dua di antaranya dapat Davin kenali siapa mereka."Apa-apaan ini?" Davin menghardik garang sembari menghalangi laki-laki yang terus berusaha masuk ke kamarnya.Bam!Erick menghantam Davin dengan penuh emosi, lantas memekik geram. "Apa yang kamu lakukan pada Vida? Dimana kamu menyembunyikannya?"Emosi Davin tersulut, dengan cepat dia membalas pukulan Erick dengan keras hingga Erick terhuyung dan nyaris jatuh jika tidak ditangkap oleh Fino.Fino yang mengenali Davin berusaha untuk menenangkan agar tidak terjadi kegaduhan. "Erick, tenangkan dirimu mari kita bicarakan baik-baik.""Bagaimana saya bisa tenang, Pak? Jelas-jelas laki-laki ini telah menculik Vida dan membawanya dengan paksa masuk ke kamarnya!" Kesalahpahaman itu benar-benar membuat suasana menjadi ricuh."Pak, sebaiknya Anda mengembalikan gadis yang telah Anda culik, atau kam
Baca selengkapnya
33. Hanya untukmu
Davin dapat melihat tatapan membunuh dari sorot mata Erick. Dia pun sedikit mengangkat dagu dengan menampakkan sorot mata dingin dan tajam, seolah menunjukan betapa agungnya dia.Fino yang melihat ketegangan di antara Davin dan Erick mulai sedikit gemetar, takut terjadi baku hantam lagi, dan berimbas pada perusahaannya. Dengan cepat dia mengambil jalan tengah."Erick ...." Fino membubuhkan sedikit tekanan kala menatap Erick lekat.Menyadari hardikan yang terpendam di wajah Fino, Erick pun sedikit meluruhkan keegoisannya. Tatapan kebencian pada Davin akhirnya berangsur-angsur redup dilanjutkan permintaan maaf."Maaf, saya tidak tahu jika Vida adalah istri Anda."Tidak ada tanggapan dari Davin, dia hanya sedikit menaikan kedua alisnya. Dan itu sudah cukup membuat Fino menarik napas kelegaan.Dengan senyum kepuasan Fino mulai berucap. "Terima kasih atas kemurahan hati Anda, Pak. Semoga kedepannya perusahaan kami dapat bekerja sama dengan perusahaan Bapak.""Hmm." Hanya itu yang keluar dar
Baca selengkapnya
34. Penguntit Jahat
"Apa-apaan ini? Siapa kalian?" pekik Vida begitu terbangun dari tidurnya.Karena tidak ada kegiatan, Vida pun bosan dan akhirnya tertidur di samping Davin. Tapi saat dia terbangun, ternyata dia sudah berada di atas facial bed, dengan hanya berbalut handuk putih yang melilit tubuhnya."Maaf, Nyonya. Kami hanya ingin merawat tubuh Anda." Seorang message therapist yang sejak tadi mengurut tubuh Vida berucap sopan padanya."Aku tidak ingin melakukan perawatan tubuh. Siapa yang menyuruh kalian melakukan ini?" Vida ingin beranjak dari ranjang perawatan, tapi segera terkejut ketika mendengar nada rendah yang sangat dia kenal."Membosankan! Bisa tidak, kamu bersikap tenang dan tidak mengundang kegaduhan?"Vida mencebik kesal melihat keadaan Davin tak jauh berbeda dengan dirinya. Hanya handuk putih yang melilit di pinggangnya. Mulutnya menggerutu tapi Vida kembali berbaring, membiarkan message therapist merawat tubuhnya.Davin hanya menarik senyum tipis yang teramat pelit mendengar Vida terus m
Baca selengkapnya
35. Menebar Racun
Acara final baru saja digelar. Para juri sudah duduk dengan tenang pada kursi yang disediakan. Begitu juga dengan Davin yang menampilkan pesonanya yang sangat luar biasa di deretan para juri, Vida baru tahu jika suaminya adalah salah satu dari juri yang akan menilai setiap karya yang mengikuti kompetisi.Ketampanan Davin yang mempunyai aura ketenangan dan kemuliaan seorang pria, bak menyihir para kaum hawa yang tengah melihatnya. Tapi tidak dengan istri sahnya yang malah tampak acuh tak acuh, seolah tak mengenal Davin di tempat tersebut. Menciptakan cibiran kental pada mulut Dion yang bergumam lirih."Sangat licik. Ternyata mereka adalah aktor dan aktris menyebalkan."Waktu kian bergulir, para finalis sudah melakukan presentasi satu per satu, sampai giliran perusahaan FN tiba yang tentu saja diwakili oleh Vida. Semua juri tampak menyimak dengan seksama apa yang disampaikan Vida. Dari raut wajah para juri, jelas mereka sangat takjub dengan desain yang tengah Vida perlihatkan, bukan hany
Baca selengkapnya
36. Surprise
"Pak Davindra Wijaya. Apa benar nyonya Lavida Veronika adalah istri Anda?" Salah satu juri bertanya untuk memastikan.Vida menelan saliva, ada rasa was-was yang menyambangi hati. Meski sejak malam panas setibanya di Bali, sikap Davin memang lebih hangat dari sebelumnya, tapi bukankah mereka akan segera bercerai? Apa Davin masih mau mengakuinya sebagai istri di depan khalayak ramai?Davin menaikkan kedua alisnya sekilas, kemudian menurunkan tangannya yang sedari tadi melipat di dada. Lantas menjawab santai. "Benar, Vida memang istri saya."Seketika Vida langsung menegakkan kepala, menatap paras tampan sang suami yang berdiri gagah di depan sana.Semua orang semakin riuh termasuk para juri yang juga merasa dibohongi. Tidak sedikit tatapan sinis yang tertuju pada Vida, namun perempuan itu terlihat tidak peduli, fokusnya masih pada sang suami."Tapi bukan berarti penilaian kompetisi ini tidak adil. Semua murni dari penilaian para juri, saya juga tidak pernah ikut campur dengan masalah desa
Baca selengkapnya
37. Licik
Senyum Davin luruh, bersamaan dengan pupil hitam yang melebar menunjukan rona keterkejutan yang teramat sangat. Terlihat sosok cantik yang akhir-akhir ini dia abaikan panggilannya tiba-tiba hadir di hadapannya."Fani, kamu ada di sini?" gumam Davin lirih.'Fani?' seketika Vida terkesiap mendengar nama yang diucapkan suaminya.Rasa sesak tiba-tiba menjalar di setiap persendian, hingga Vida mulai merasa beku dan kehilangan kekuatan. Sendok dan garpu yang dia pegang jatuh begitu saja, kala melihat sosok cantik nan sempurna, dengan senyum merekah di bibirnya.Bahkan rasa sesak itu telah berubah menjadi jutaan jarum yang menusuk-nusuk jantung, hingga Vida hanya bisa merasakan sakit yang tidak terkira, kala perempuan cantik itu tanpa canggung langsung duduk di pangkuan suaminya, sembari berkata. "Kamu terkejut?"Untuk beberapa saat Davin terdiam tak mampu menjawab pertanyaan kekasihnya yang baru saja tiba.Vida yang hampir melupakan perceraiannya karena sikap hangat yang diperlihatkan Davin,
Baca selengkapnya
38. Kecanduan Menjadi Penjahat
Vida melangkah pergi tanpa menoleh lagi. Bukan tidak mau membela diri, tapi Vida sudah muak berurusan dengan manusia penuh topeng seperti mereka. Sudah cukup dia menderita tekanan batin selama satu bulan ini. Dia ingin kembali ke Jakarta.Tidak ingin memberi kesempatan pada Davin untuk memikirkan istrinya, Fani bergegas memeluk tubuh tegap Davin."Davin, jangan tinggalkan aku. Aku tahu kamu tidak mencintainya, semua ini hanya karena tekanan nenek bukan?"Sikap diam Davin, membuat Fani menampakan senyum tersembunyi saat dia menunduk. Sesungguhnya Fani memang sudah tahu jika Davin telah menikah. Sebelum mengancam Davin di kafe merah, Dion sudah memberi kabar terlebih dulu kepada Fani. Namun kabar yang dia kirim ternyata tidak begitu berpengaruh pada Fani.Meski awalnya ada rasa terkejut dan marah, tapi rasa itu hilang seketika, kala Davin masih sering menghubunginya, dia sangat yakin Davin menikahi Vida hanya karena wanita tua menjengkelkan yang memintanya untuk segera menikah dengan Dav
Baca selengkapnya
39. Apakah itu permohonan?
"Tuan Davindra Wijaya, apa kamu kecanduan menjadi penjahat?" Vida sudah tak bisa menahan untuk menyemburkan kata pencegahan, ketika arlet berbahaya berbunyi di otaknya. Tangannya bergerak refleks menahan dada Davin untuk tidak mendekat.Senyum lebar tanpa seringaian jahat kembali terbit. Wajah memerah, gugup, dan takut, yang diperlihatkan Vida memang tampak begitu indah. Tapi lagi-lagi kata 'penjahat' kembali menguar menusuk gendang telinga Davin."Aku tidak tahu definisi jahat dari sudut pandangmu. Bisa kamu jelaskan dimana letak kejahatanku?" Suara bernada rendah tersebut masih mengalun lembut tepat di depan wajah Vida.Vida enggan menjawab, bibir yang mengerucut sebal terkatup rapat, dan terlihat sangat menggemaskan. Vida benar-benar tidak suka dengan senyum menjengkelkan yang terbit tepat di depan wajahnya.Jantungnya bergemuruh hebat ketika Davin meraih kedua tangannya dan mengunci di atas kepala. Vida nyaris tak bisa bernapas kala hidung Davin menyentuh daun telinganya, dan berbi
Baca selengkapnya
40. Mengejarmu
"Sampai sini aku sudah mencium aroma kekalahanmu, Fani," cibir Dion melihat Fani geram.Dion sendiri sebenarnya cukup tercengang dengan pemandangan yang dia lihat, pengakuan Vida saat berbicara dengan Erick sebelum melakukan presentasi, jelas menunjukan bahwa Davin dan Vida tidak saling mencintai, tapi gestur tubuh yang ditunjukan pasutri itu malam ini sama sekali tidak memperlihatkan jika mereka akan segera berpisah. Matanya pun memicing dan berbisik dalam hati, 'mungkinkah ada sesuatu yang tidak aku ketahui?'Dion sangat mengenal Davin yang tidak mudah jatuh cinta pada seorang gadis, tidak mungkin dia berpindah ke lain hati dengan begitu cepat. Bahkan dulu dia pernah hampir mati karena dicekik Davin gara-gara menginginkan Fani. Jadi mustahil jika Davin meninggalkan Fani hanya untuk perempuan yang belum lama datang di kehidupannya.'Sepertinya aku harus mencari tahu kebenarannya.' Dion kembali bergumam dalam hati.Sementara wajah Fani semakin memerah dipenuhi amarah, melihat mantan ke
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status