Perjanjian Yang Tak Terlupakan의 모든 챕터: 챕터 21 - 챕터 30
66 챕터
Hanya Tugas
Ernest menolehkan kepalanya pada Hiraya, dia menatap gadis itu dengan tatapan sendu. Seperti ada rasa bersalah yang amat tertahan di matanya. "Maaf," Ucapnya lirih. Hiraya hanya diam, tidak lekas menjawab permintaan maaf Ernest yang sudah jelas-jelas tulus. "Aku tahu karena masalah ini Hiraya juga ikut di rugikan. Tapi jujur saja, dari pandangan ku tidak ada yang perlu di salahkan atas masalah ini." Yoon Jeong Hoon menengahi. Akan tetapi Eun Ji tidak setuju dengan ucapan sang suami, dia tampak keberatan. "Yang semestinya di salahkan adalah perilaku Ernest di masa lalu suami ku," imbuhnya. "Apa yang ibu katakan benar, jika saja di masa lalu aku tidak berhubungan dengan Aeri. Skandal ini pasti tidak akan terjadi," balas Ernest yang sangat menyesal. "Sudah-sudah, kita semua di rugikan. jadi jangan menyalahkan siapapun," tandas Hiraya yang tidak enak hati. Yoon Jeong Hoon menatap Hiraya dan Ernest bergantian, lalu seulas senyum terbit di wajahnya. "Kau harus bersyukur mendapat ist
더 보기
Dilema Hiraya
Hiraya hanya bisa diam, dia benar-benar tidak bisa menjawab apapun. Pertanyaan Ernest ini sukses membuat degup jantungnya berpacu lebih cepat dari biasanya.Mungkin di bibir Hiraya bisa berbohong kalau dia tidak memiliki perasaan apapun pada Ernest. Tapi jika di hati, siapa yang tahu?"A-aku--""Tidak perlu kau jawab jika memang tidak mau," tukas Ernest dengan cepat lalu menjauhkan diri dari Hiraya. Baru saat itulah Hiraya bisa bernafas lega, dia merasa kewalahan jika harus berdekatan dengan Ernest seperti tadi. "Hiraya tidurlah di sini, aku akan tidur di bawah saja." Ernest yang mulai menyadari rasa kantuk Hiraya mempersilahkan gadis itu tidur di ranjang. Mereka sudah terbiasa berada di kamar terpisah, tapi di rumah orang tua Ernest mereka tidak bisa seperti itu. Bisa-bisa orang tua Ernest akan menaruh curiga atas pernikahan mereka. "Ah tidak-tidak lebih baik kamu saja yang di sini, aku bisa tidur di bawah. Sudah tidak apa-apa Ernest," tolak Hiraya cepat. "Kamu perempuan pasti t
더 보기
Terlalu Jauh
"Jadi Diamond Entertainment sudah mengurus skandal itu Nak?" Yoon Jeong Hoon bertanya pada Ernest yang tengah duduk bersebelahan dengannya di taman belakang rumah. Siang ini adalah hari terakhir Ernest dan Hiraya ada di Daegu, jadi sebisa mungkin mereka harus memanfaatkan waktu untuk keluarga. Sebelum nanti ada banyak jadwal pekerjaan Ernest di dunia entertainment yang menumpuk. "Iya, Tuan Hwang Dong Hae juga sudah bekerja keras agar bisa menuntut Montgomery juga Aeri Midorikawa. Aku harap semuanya bisa kembali baik-baik saja, meski tidak bisa kembali seperti semula." Ernest menimpalinya dengan senyuman terpaksa. "Aku hanya khawatir dengan Hiraya, dia selalu saja menyimpan semua masalah sendirian. Padahal dia terkena masalah di Seoul juga karena aku," imbuhnya Yoon Jeong Hoon mengusap lengan putranya lembut. Dia bangga atas didikan yang dia berikan pada Ernest, meski terlihat dingin dan acuh tak acuh. Tapi hatinya sangat lembut dan begitu peduli pada siapa saja yang ada di sekitar
더 보기
Drama Baru
Hiraya hanya bisa tersenyum kikuk, dia tidak banyak berbicara. Bahkan untuk sekedar menjawab ucapan Yoon Jeong Hoon dan Eun Ji saja dia tidak bisa. Karena para orang tua itu tampak memiliki harapan besar untuk pernikahannya dan Ernest. "Jika suatu saat mereka tahu kalau putranya menikah kontrak demi menyelamatkan karirnya, apa mereka bisa menerima fakta itu?" Hiraya membatin, dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Membayangkan betapa kecewanya kedua orang tua Ernest saat mereka tahu yang sebenarnya membuat Hiraya prihatin. "Hiraya, kenapa melamun?" Tanya Eun Ji pada Hiraya yang sejak tadi diam. "Ah tidak! Aku tidak apa-apa Bu," kilah Hiraya canggung. "Jika ada masalah katakan saja ya, jangan sungkan." Eun Ji menatap lembut ke arah Hiraya. Gadis itu pun mengangguk mengiyakan, "Tentu saja Ibu."Setelah percakapan itu, Hiraya dan Ernest beristirahat begitu juga dengan Park Eun Ji dan suaminya Yoon Jeong Hoon.Di pagi harinya Hiraya sudah bersiap-siap untuk kembali ke Seoul. Tidak
더 보기
Keputusan Ernest
Hiraya tidak bisa lekas menjawab, dia benar-benar kehabisan kata-kata. Sementara di seberang sana sang mama terus saja mendesaknya. ["Jawab Hiraya, kenapa malah diam?"]"Mam, aku sedang di jalan. Jadi biarkan aku menghubungi mama nanti saat aku pulang ya." Tut Tut Tut!Panggilan tersebut dimatikan sepihak oleh Hiraya, gadis itu mengigit bibirnya karena cemas luar biasa. Dia juga sudah berkeringat dingin, perasaannya campur aduk. "Orang tua mu tahu soal pernikahan kita?" Tanya Ernest yang memang sedikit mendengar percakapan Hiraya dan Rosaline tadi. Hiraya hanya bisa mengangguk sebagai jawaban. Dia sibuk menata pikirannya dan memijit pelipisnya perlahan. "Bagaimana kalau aku bantu kau menjelaskan semuanya? Dengan begitu ku rasa mereka akan memaafkan," usul Ernest yang merasa bertanggungjawab. "Tidak perlu, itu akan menambah masalah baru. Belum tentu juga orang tua ku akan mentoleransi tindakan kita," tolak Hiraya dengan sopan. Sebab dia juga paham bagaimana karakter kedua orang t
더 보기
Pulang?
Pagi-pagi sekali, Ernest sudah siap dengan dua koper besar yang berisi barang bawaannya dan juga milik Hiraya. "Lee Hyun, apa semuanya sudah siap?" Tanya Ernest pada asisten pribadinya itu. Lee Hyun mengangguk, dia menyerahkan amplop coklat berisi dua tiket pesawat yang akan membawa Ernest dan Hiraya ke Indonesia pagi itu. "Ini tiket pesawat yang kau butuhkan, aku juga sudah meminta para bodyguard mu agar bersiap mengawal keberangkatan mu." Lee Hyun memastikan semuanya dengan baik. "Bagus, lalu bagaimana dengan perijinan dari agensi. Apa Tuan Hwang Dong Hae mengizinkan?" Tanya Ernest yang sedikit cemas perihal izin dari direktur utama Diamond Entertainment. "Awalnya dia menolak memberikan izin, tapi aku berhasil melakukan negosiasi. Kalian hanya diberi waktu tiga hari di sana," jawab Lee Hyun yang sudah memberikan yang terbaik. "Itu sudah lebih dari cukup, terima kasih banyak. Kau telah bekerja keras," ucap Ernest mengapresiasi pekerjaan asistennya. Lee Hyun mengangguk, dia men
더 보기
Semakin dekat?
Hwang Dong Hae sudah mengirim pesan singkat pada Ernest terkait pernyataan resmi dari agensi Diamond Entertainment untuk skandal yang aktor itu alami. "Lee Hyun apa ada alasan khusus kenapa tiba-tiba Ernest ingin pergi ke Indonesia?" Tanya Hwang Dong Hae yang duduk bersandar pada kursi kebanggaannya. Lee Hyun yang berdiri di depannya mengangguk samar, setidaknya dia tahu sesuatu. "Iya, Ernest ingin menemani Hiraya untuk mengunjungi orang tuanya."Kening Hwang Dong Hae berkerut dalam, sejak kapan aktor yang terkenal dingin dan angkuh itu peduli pada orang lain?Lebih-lebih lagi, Hiraya hanya istri kontraknya selama satu tahun. "Sejak kapan Ernest jadi peduli pada orang lain? Biasanya saja dia tidak akan peduli meski ada orang lain kesusahan di depan matanya," sindir Hwang Dong Hae terang-terangan. "Aku tidak tahu, mungkin saja Ernest perduli karena Nona Hiraya adalah istrinya? Mereka kan menghadapi banyak masalah bersama-sama, terutama skandal itu. Jadi pantas jika Ernest menjadi
더 보기
KALAH!
Begitu sampai di depan rumah keluarga Hiraya, atmosfer yang ada di sekitar gadis itu seolah-olah berubah. Dia tampak tegang seketika, padahal beberapa menit lalu dia masih tertawa karena gurauan Ernest. "Tidak apa-apa, ayo turun!" Ernest menggenggam tangan Hiraya dan berusaha meyakinkannya. "Tapi, apa kita tidak terlalu mencolok? Kau bawa banyak bodyguard," balas Hiraya sembari menoleh ke belakang. Tepat ke arah dua mobil yang mengawal mereka. "Nanti ku suruh mereka mencari penginapan atau hotel di sekitar sini," jawab Ernest dengan cepat, dia tidak mau membuat Hiraya cemas hanya karena hal kecil. Hiraya lalu mengangguk paham, sesaat kemudian mereka turun dari mobil. Hanya ada satu anak buah Ernest yang tetap bersama mereka. Yaitu sang supir yang memang bertugas mendampingi dan mengawasi Ernest dari dekat. Ting tong!Bel rumah dibunyikan dari luar oleh Hiraya, dia menunggu dengan cemas pintu utama akan terbuka. Sekitar satu menit menunggu, terdengar langkah kaki dari dalam disusu
더 보기
Menanggung Kekalahan
Hiraya langsung terdiam mendengar perkataan Ernest, lidahnya mendadak kelu. Seluruh jawaban yang hendak dia ucapkan mendadak hilang di tenggorokan. "Kau tak bisa menjawabnya?" Ernest malah tersenyum manis, mengejek Hiraya secara halus. Gadis itu melengos, mengindari kontak mata dengan Ernest. Hal itu justru memantik tawa sang aktor. "Kalau kau bersikap seperti ini, tandanya memang kau kalah dengan perasaan mu sendiri." Aktor itu lalu berdiri, menatap wajah Hiraya yang masih setia menghindar darinya. "Tapi tak masalah, toh aku akan bertanggung jawab atas kekalahan perasaanmu sendiri." Ernest mengatakannya sambil tersenyum manis, lalu berlalu. Keluar dari kamar itu dan pergi entah ke mana. Sedangkan Hiraya merasa pipinya mendadak panas, seluruh aliran darah berkumpul jadi satu di satu titik. Hiraya tahu kalau jatuh cinta bukan hal yang salah. Akan tetapi dia merasa waktunya tidak tepat, juga dengan siapa dia jatuh cinta itu lah yang membuatnya bimbang. Hiraya lalu menoleh ke ara
더 보기
Klarifikasi
Hiraya terdiam, dia ingat kalau beberapa hari lalu pernah menemui Aeri dan menggertak perempuan itu. Tapi mana mungkin dia berani melaporkan Ernest ke pihak berwajib. Padahal di skandal yang menimpa Ernest, Aeri adalah pelaku utamanya. Foto perempuan yang ada bersama sang aktor di kamar hotel adalah foto asli perempuan itu. "Aku dan Ernest, memang pernah menemuinya." Hiraya menjawab hati-hati. ["Apa yang kalian bicarakan? Apa soal skandal itu?"] Cecar Lee Hyun dari seberang sana. Hiraya ragu-ragu menjawab, tapi dia tidak bisa berbohong karena gadis itu tahu semuanya akan jadi rumit jika ada kebohongan. "Iya, aku katakan padanya agar tak macam-macam sebab dirinya sendiri yang ada di foto skandal Ernest."["Itu memang benar tapi kita tidak bisa menjamin kalau Aeri akan jujur, bisa saja dia memutarbalikkan fakta. Dan itu akan menjadi kabar buruk bagi Ernest, apalagi kalian pernah menemuinya. Bisa saja Aeri akan mengarang fakta dari situ,"] jelas Lee Hyun yang terdengar sangat khawati
더 보기
이전
1234567
DMCA.com Protection Status