Semua Bab Perjanjian Yang Tak Terlupakan: Bab 31 - Bab 40

111 Bab

Babak Final

Di pagi harinya, jagat media massa dan juga media sosial gempar dengan pemberitaan terbaru dari aktor terkenal di negara mereka. Berita kelanjutan dari skandal yang pernah menjerat nama Ernest. [MANTAN KEKASIH ERNEST-- AERI MIDORIKAWA JADI TERSANGKA UTAMA SKANDAL SANG AKTOR][JADI KORBAN, ERNEST RESMI TUNTUT AERI MIDORIKAWA DALAM KASUS SKANDALNYA][GERAK CEPAT, DIAMOND ENTERTAINTMENT BAWA KASUS SKANDAL ERNEST KE PIHAK BERWAJIB. NAMA MANTAN KEKASIH SANG AKTOR IKUT TERSERET]Setidaknya itulah tagline berita yang muncul hari ini. Setelah Diamond Entertainment menyerahkan hasil penyelidikan ke pihak berwajib, hal tersebut langsung menjadi tranding topic pemberitaan. Apalagi nama Ernest memang tengah naik, selain karena karirnya yang melejit skandal yang menimpa dirinya membuat sang aktor masih terus diperbincangkan oleh publik. "Kenapa orang-orang hanya fokus pada Aeri dan Ernest saja ya? Padahal di balik itu ada Montgomery juga yang ikut andil dalam skandal itu," komentar Yoshi setelah
Baca selengkapnya

Hari Setelah Skandal Selesai

"Kau pikir kau siapa bisa menjebloskan ku ke penjara hah!" Teriakan Aeri dari balik jeruji besi membuat semua orang yang ada di kantor kepolisian menolehkan kepalanya. Ernest dan Hiraya yang kebetulan ada di depan perempuan itu hanya memandangnya datar. Saat ini Chung Seo sedang berbicara dengan Aeri untuk mewakili agensi Diamond Entertainment dan juga pihak Ernest. Sejak tadi hanya ada percakapan dari keduanya, akan tetapi dari pihak Aeri lebih banyak mengumpat ketimbang bicara dengan tenang. "Sampai kapan dia akan berteriak-teriak, apa tenggorokannya tak sakit?" Tanya Ernest dengan lirih pada Hiraya. Pria itu memang bertanya seolah khawatir, tapi jelas dari nada bicara dan ekspresinya dia tengah mengejek mantan kekasihnya sendiri. Hiraya yang mendengar itu malah memutar bola matanya malas, dia mencubit pinggang Ernest dengan keras. "Diam Ernest! Kau tak lihat Chung Seo sedang kewalahan bicara dengan mantan kekasih mu itu?" Tanya Hiraya dengan mata yang mendelik tajam. Ernest m
Baca selengkapnya

Drama!

"Karena publik justru menaruh perhatian lebih padamu pasca kabar pernikahan mu dengan gadis asal Indonesia. Tentu saja mereka semua bahkan melupakan topik soal skandal mu," ucap Shinhwa yang terdengar kagum dengan power 'Gadis Indonesia' yang disandang oleh Hiraya. "Benarkah?" Ernest malah balik bertanya, masih tak percaya lebih tepatnya. Sebab, baik dirinya atau Hiraya tak merasa ada kabar baik apapun atas pernikahan mereka. Kecuali meredamnya pembahasan publik terkait skandal Ernest. "Tentu saja! Ada banyak artikel bernada positif setelah pernikahan mu," balas Shinhwa dengan senyum lebar. "Syukurlah," balas Ernest yang juga ikut tersenyum sembari melirik ke arah Hiraya. Mereka bertiga kemudian berbincang ringan selama beberapa menit. Tak lama kemudian pintu lift kembali terbuka dan menampilkan seorang pria berkacamata yang tampak sangat akrab dengan penulis Shinhwa. "Sutradara Dejun! Silahkan duduk," ucap Shinhwa mempersilahkan pada pria bernama Dejun tersebut. "Ah ya terimak
Baca selengkapnya

Cullinan Bouquet

Pagi-pagi sekali Hiraya sudah menyiapkan sarapan dan segala keperluan Ernest hari ini. Tentunya dia tidak sendiri, ada Lee Hyun yang ikut membantu.Tepat di jam lima pagi, Lee Hyun sudah datang ke rumah Hiraya dan Ernest. Sebab setelah skandal itu selesai, kehidupan mereka jadi lebih sibuk. Ada banyak sekali jadwal Ernest dalam satu hari. "Nona apa undangan yang kemarin sudah ada padamu?" Lee Hyun menoleh pada Hiraya di sela-sela kegiatannya. "Undangan yang mana?" Hiraya masih saja sibuk dengan kegiatannya. Dia hanya melirik Lee Hyun sekilas dari arah dapur. Sementara pria itu ada di ruang tengah untuk membereskan barang bawaan Ernest yang akan di gunakan hari ini. "Itu undangan Fashion week di Paris, kemarin staff Louis Vuitton sudah memberikannya bukan?" cecar Lee Hyun memastikan. "Tunggu sebentar," balas Hiraya cepat.Dia kemudian terkesiap, seperti telah melupakan sesuatu. Hiraya lalu bergegas ke kamarnya dan mengobrak-abrik tas selempang miliknya."Hah! Untung saja masih ada
Baca selengkapnya

Don't Touch Her!

"Apa maksudmu? Aku tidak sedang dekat dengan siapapun," jawab Hiraya dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Jujur saja dia merasa takut dengan pertanyaan dan aura mengintimidasi dari Ernest. Tak biasanya pria itu tampak sejarah ini padanya. Ernest membuang muka, dia malah pergi ke kamarnya dan meninggalkan Hiraya juga Lee Hyun tanpa berkata apa-apa lagi. Bruk!Pintu kamar ditutup secara kasar olehnya. Hiraya juga terperanjat karenanya."Kenapa dia semarah itu?" Hiraya membatin, dia memilih untuk pergi lebih dulu. Sementara sejak tadi, Lee Hyun sudah berpindah ke ruang tamu. Di ruang tamu, Lee Hyun yang tengah menunggu keduanya langsung menoleh ketika Hiraya datang."Kita berangkat sekarang nona?" Lee Hyun hendak berdiri. "Tidak, kamu tunggu Ernest saja. Aku yang akan pergi lebih dulu, nanti aku share location ke ponselmu." Hiraya kemudian mengambil tas serta beberapa berkas yang ada di atas meja. Gadis itu sengaja membawa mobil sendiri untuk pergi ke lokasi syuting drama baru yang
Baca selengkapnya

You Touch Her, I kill you!

"Ernest tolong," lirih Hiraya dengan suara yang bergetar hendak menangis. Leon pun berbalik badan dan melihat siapa yang datang, dia lalu mendelik begitu mendapatkan serangan tiba-tiba dari Ernest. Satu pukulan keras menghantam wajahnya dan membuat pria itu tersungkur tepat di depan Hiraya. Karena takut, gadis itu lekas berlari menuju ke arah Ernest. Dan berlindung di balik tubuh pria itu. "Kau tidak apa-apa?" Tanya Ernest khawatir pada Hiraya. "I-iya," jawab Hiraya dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Ernest lalu mengangguk samar, dia kembali menoleh ke arah Leon yang masih tersungkur di depannya. Pria itu memegangi dagunya yang terasa bergeser dari tempatnya. Satu pukulan dari Ernest sudah cukup untuk melumpuhkan pria kurang ajar sepertinya. Ernest pun berjongkok di depannya, memandang tajam pria yang sudah mengganggu istrinya. "Apa yang kau lakukan padanya hah?" Tanya Ernest sembari menarik kerah baju yang dikenakan Leon. "A-aku tidak melakukan apapun," jawab Leon terbata.
Baca selengkapnya

Pria lain?

"Kau pernah bertemu dengannya?" Tanya Ernest lagi, kali ini dia lebih serius. Hiraya mengangguk mengiyakan, anggukan kecil darinya sudah lebih dari cukup sebenarnya untuk menjawab pertanyaan Ernest. Tapi sepertinya pria itu tidak puas. "Di mana kau bertemu dengan Leon?" Tanyanya, kali ini suaranya lebih melunak dari sebelumnya. "Aku pernah bertemu dengannya beberapa tahun lalu saat sedang berkuliah S2 di Harvard," jawab Hiraya jujur. Ernest masih diam, menunggu Hiraya menyelesaikan kalimatnya yang terdengar menggantung. "Aku pernah bertemu setidaknya dua kali dengannya, tapi aku tak terlalu mengenal Leon. Aku hanya tahu kalau dia aktor dari Korea Selatan yang menempuh pendidikan di kampus yang sama sepertiku," imbuhnya sambil berani mendongak dan menatap wajah Ernest. "Tidak masalah, itu berarti antara kau dan dia memang tak ada hubungan sebelumnya. Ku kira Leon malah temanmu," ucap Ernest lalu berdiri. Pria itu kemudian pergi dari ruangan tersebut, dan meninggalkan Hiraya di s
Baca selengkapnya

Itu Bukan Dariku

Begitu sampai di rumah, Ernest lekas masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sedangkan Lee Hyun sudah pulang ke rumahnya sendiri begitu memastikan sang aktor masuk ke rumahnya dan semua keadaan benar-benar aman. Baru saja hendak duduk, bel rumah dibunyikan dari luar. Tanda kalau ada seseorang yang datang, dengan sigap Ernest lekas menuju pintu utama. "Selamat malam Tuan, benar ini rumah Hiraya Carlisle?" Tanya seorang pria yang tidak lain adalah pengirim makanan. Ernest yakin itu karena ada logo salah satu tempat makan di jaket yang dikenakan. Ernest mengangguk mengiyakan, meskipun tangannya masih berada di kenop pintu."Benar, ada apa pak?" "Ini ada makanan dengan nama pesanan Hiraya Carlisle," ucap pria itu sopan sembari memberikan makanan yang dia maksud. "Ah iya terima kasih, apa ini sudah di bayar?" Tanya Ernest setelah makanan tersebut ada di tangannya. "Sudah pak, pesanannya sudah lunas.""Begitu ya, sekali lagi terimakasih banyak!"Setelah itu pintu pun di tutup ole
Baca selengkapnya

Beberapa Hal Janggal

"Kalau bukan dari ku, siapa yang sudah memesannya menggunakan nama ku?" Tanya Hiraya pada diri sendiri. Saat ini dia tengah istirahat makan siang di sela-sela pekerjaannya menemani Ernest. Pria itu tengah break syuting drama dan sedang di make up ulang untuk salah satu scene. "Hiraya!" Panggil seseorang yang terdengar sangat familiar di telinga Hiraya. Gadis itu menoleh dengan cepat dan terkejut begitu melihat siapa yang datang menghampiri dirinya di salah satu restoran dekat lokasi syuting. "Hae Sun, apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Hiraya yang bingung, kebetulan sekali bisa bertemu dengan detektif bayaran itu dengan mudah. Padahal biasanya mereka sangat sulit bertemu meski sudah mengadakan janji. Hae Sun malah tersenyum sekilas, dia lalu menarik kursi dan duduk di depan Hiraya. Mereka berhadapan dan duduk di salah satu meja yang memang dekat dengan jendela besar di restoran tersebut dan menghadap ke arah jalan. "Aku sedang jalan-jalan di sekitar sini, dan kebetulan mampir.
Baca selengkapnya

Terancam

Hiraya masih berusaha menghindari pria tadi, gadis itu masuk ke dalam lift untuk naik ke lantai yang lebih tinggi. "Kenapa dia masih saja mengikuti ku sih?" Hiraya keluar dari lift dengan terburu-buru. Merasa semakin terancam sebab pria tadi terus saja mengikuti langkahnya. Karena terlalu fokus, dia malah tidak sengaja menabrak seorang pria yang baru saja keluar dari kamar mandi.Brugh!"Aduh," ucap pria tersebut, mengaduh karena terjerembab ke lantai. "Eh maaf-maaf," jawab Hiraya yang refleks mengulurkan tangannya untuk membantu pria tersebut. Mata keduanya beradu, dan Hiraya menyadari sesuatu. "Le-leon?" Hiraya menahan tangannya untuk menolong Leon. Karena tidak jadi mendapatkan bantuan dari Hiraya, Leon akhirnya berdiri sendiri dan menepuk-nepuk celananya yang terkena debu."Iya ini aku, memangnya kenapa?" Leon melirik Hiraya dengan tatapan tidak bersahabat. "Tidak, aku hanya ingin minta maaf karena tadi sudah menabrak mu." Hiraya menjawabnya ketus. Dengan langkah gesit dia
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
12
DMCA.com Protection Status