All Chapters of Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin : Chapter 71 - Chapter 75
75 Chapters
71 Tentang Kematian
Charlie POVSepuluh menit sebelum jarum jam menuju ke pukul dua dini hari, aku terbangun. Rasanya masih sekitar satu jam aku terlelap usai Tn.Emilio menyuruh tidur. Tapi mimpi bertemu kakek di hari pernikahanku berulang terus menerus. Membuatku tidak bisa melanjutkan tidur.Ah iya. Catatan kakek. Ada satu lembar yang membuatku penasaran dan itu mengganggu pikiranku. Tentang kematian. Aku bukan ahli dalam mengartikan sebuah makna, tapi mungkin kali ini aku harus mencobanya. Bahkan tentang surat yang aku baca beberapa saat lalu belum terpecahkan hingga detik ini.Tentang kematianKau akan mendapatkan catatan ini setelah aku meninggal. Tidak usah khawatir, sebab aku sudah mempersiapkan ini sejak awal. Kau tau, nak. Aku menganggapmu lebih dari seorang cucu, kau persis seperti ayahmu. Ketahuilah bahwa dulu, sebelum ayahmu menjauh dariku, banyak hal yang aku sesali.Tapi setelah kau bisa melangkah dan memelukku saat aku berkunjung. Maka semua rasa yang ada di pikiranku berubah. Sekarang kau
Read more
72 Sakura
Charlie POVUntungnya, Tn.Emilio bergerak cepat dan menembak sosok itu. Luka pengantin laki-laki cukup dalam, dan segera dilarikan ke rumah sakit. Situasi resepsi pernikahan langsung berubah. Menjadi sangat sepi dan penuh dengan ketegangan. Sebagian besar memilih pergi, hanya beberapa yang tetap berada di sana.Tn.Tanaka tidak ikut serta ke rumah sakit. Dia berjalan dengan wajah kaget bercampur sedih.“Maaf sudah membuat kekacauan, Charl. Aku tidak tahu jika dia membuat kekacauan lagi.”“Tidak apa, Tn.Tanaka. Bagaimana dengan keadaan Yuki?”“Jika kau ada waktu, bicaralah dengannya. Dia pasti masih syok dan sebagai sesama anak muda, kalian pasti bisa saling dukungan.”Sebelum setuju, aku menatap Tn.Emilio lebih dulu. Anggukan itu membuatku tidak bisa mengelak dan memilih menuju ke arah tempat Yuki. Dia langsung dilarikan keruangan, untuk menghindari hal yang sama. Sepanjang jalan menuju ke tempatnya, dijaga dengan ketat.Dulu aku pernah berbicara dengan Yuki walau itu hanya sebentar. D
Read more
73 Pulanglah!
Charlie POV“Kau pasti sudah melewati hari-hari yang sulit nak, apalagi mendengar hubunganmu dan Jemron dulu. Tapi bagaimana dengan keadaan orang tuamu?”“Mereka baik-baik saja, nak. Apa mereka tahu bahwa nenek masih ada?”Sakura menggeleng. Tidak ada raut wajah sedih saat mengatakan hal tersebut. Apakah ini sudah menjadi makanan sehari-harinya? Lagipula kenapa kakek tidak pernah mengungkap keberadaan nenek?“Jemron tidak akan pernah mengatakan siapa aku pada mereka. Itu sangat panjang jika di bahas sekarang, kisah hidupku tidak sepenting itu, nak. Jadi, apa yang ingin kau tanyakan padamu? Aku dengar Jemron meninggalkan wasiat padamu.”Benar juga. Aku mengambil lembaran kertas itu dan menyerahkannya pada Sakura. Kami berdua sedang duduk di belakang teras rumahnya yang jauh lebih asri. Sebuah pohon besar ada tepat di tengah taman belakang. Daunnya gugur, dan kini si kembar sedang merepet karena aku suruh membersihkannya.Mereka harus belajar bertanggung jawab. Tidak cuman makan saja k
Read more
SN 74- Tidur Panjang (Part 20)
Dita POV“Sekalipun ini mimpi, aku tetap akan bersyukur telah memilikimu. Kini, besok, seribu tahun yang akan datang, aku akan tetap berada disampingmu. Aku akan menjagamu.”“Kamu berjanji?”“Tentu saja.”“Aku akan selalu ada disampingmu! Jadi, pulanglah. Aku mohon kembalilah, sudah lama kami menunggumu.”Suara itu. Aku sudah berkali-kali mencari siapa yang berbicara. Namun tidak ada orang sama-sekali. Setiap hari aku menjalani kehidupan yang tidak ada habisnya, bertemu dengan orang-orang yang tidak aku kenali. Tubuhku seolah tidak ingin pergi dari kenangan itu. “Aku mohon kembalilah, sudah lama kami menunggumu.”Lagi. Suara serak dan penuh dengan harapan itu membuatku berlari asal, suara itu terus menghantuiku. Nafasku kian sedikit, setiap hari berlari tiada henti. “Tolong, siapapun apakah ada yang mendengarku?”Sama seperti hari-hari sebelumnya, tidak ada yang mendengar. Aku menarik nafas dalam, memilih untuk duduk. Namun tidak lama cahaya putih menyilaukan mata membuatku menutup
Read more
SN 75-Sadar
Charlie berlari sekencang mungkin menuju ruangan dimana kesadarannya dibuat hampir melayang. Pintu terbuka lebar, langkahnya berhenti di ambang pintu. Bahkan kumisnya masih tersisa setengah karena mendengar kabar bahwa Dita sudah sadar. Air mata Charlie jatuh, dia berjalan perlahan. Jantungnya berdetak kencang, menatap Dita yang kini tengah duduk di ranjang namun tidak memberikan reaksi apa-apa. Malah menatapnya dengan tatapan bingung dan kosong. Mengabaikan semua orang diruangan itu, Charlie memeluk tubuh rapuh itu. “Dita…sayang, akhirnya kamu sadar.”Dita mengerutkan keningnya, menatap Charlie bingung, bahkan tidak bereaksi apapun saat lelaki itu tiba-tiba memeluknya dengan genangan air mata. Namun rasanya nyaman, tapi Dita tidak mengingat apapun. Para dokter yang berjejer di ruangan itu menundukkan kepala, mereka belum memberitahu bahwa Dita mengalami lumpuh otak sementara yang mengakibatkan ingatannya sedikit menghilang. Sedangkan Charlie? Dia masih memeluk Dita dengan erat, m
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status