"Katakan, siapa Gisella dan anak siapa itu?" Jemmy mengulangi dengan suara lebih keras. Fiona berjingkat kaget. Wajah Fiona mendadak pucat, bibirnya bergetar menahan takut dan tangis. Fiona menunduk menatap jemarinya sendiri yang saling meremas di atas pangkuan. Di sampingnya, Jemmy yang merasa dikhianati benar-benar muak melihat wajah memelas Fiona. Fiona bingung tidak tahu harus berbuat apa. Fiona dilema. Jika berkata jujur, sudah pasti Jemmy marah besar dan kemungkinan berbuat kasar padanya. Begitu pun sebaliknya. Jika dia berbohong, Jemmy semakin murka. Yang lebih menakutkan, laki-laki itu bisa saja membunuhnya. "Kenapa diam, Fiona? Kamu tinggal bilang, Gisella itu siapa? Anakku, Andrian, atau anak orang lain?" cecar Jemmy sekali lagi. "Jemmy, jangan paksa aku berbicara. Dia, dia ..." Fiona menghentikan ucapan karena bingung. "Iya, dia siapa?" kejar Jemmy geregetan. Fiona memejamkan mata rapat sehingga setetes air jatuh ke pipinya. Dia berharap, Jemmy akan melunak dan kasi
Huling Na-update : 2024-01-29 Magbasa pa