All Chapters of Dewi Tabib Langit: Chapter 11 - Chapter 20
152 Chapters
Long Wang
Suatu malam, Tang Hao mendatangi kamar Zhou Nansong atas perintahnya. Zhou Nansong juga memperlihatkan sebuah gulungan hitam dan Tang Hao segera memeriksanya."Harta karun terpendam di Sungai Yangtze di pulau Hengsha? Apa peta ini sungguh bisa dipercaya, Nansong?" Tang Hao bertanya penuh selidik setelah memeriksa sebuah gulungan hitam tersebut yang tak lain adalah sebuah peta, yang baru saja diperlihatkan oleh Zhou Nansong."Aku sudah memeriksanya. Peta ini adalah asli, dan peta rahasia ini merupakan peta milik perompak Naga Emas yang pernah dicuri oleh penyusup saat itu. Hanya saja saat itu aku belum begitu detail memeriksanya. Rupanya disana malah menyimpan sebuah rahasia besar." Zhou Nansong menjawab dan masih mengamati pemandangan laut malam melalui jendela kaca di kamarnya."Baiklah! Jika memang benar seperti itu, itu artinya kita harus segera kesana!""Benar! Ganti arah tujuan kita! Kita harus segera tiba ke pulau Hengsha!""Baik, Kapten!" sahut Tang Hao segera meninggalkan kama
Read more
Tiba Di Pulau Hengsha
Rasa takut yang dirasakan oleh Ye Zixi kini perlahan tergantikan oleh rasa takjub. Dia mulai menikmati panorama menakjubkan malam ini di atas lautan luas yang membentang. Malam yang bertabur bintang ini semakin membuat malam dingin ini semakin indah dan seketika membuatnya melupakan masalah hidupnya.Terlempar ke jaman dinasti kuno mungkin cukup membuatnya bersedih dan merindukan beberapa hal, juga kedua orang tuanya yang entah bagaimana keadaan mereka saat ini tanpa dirinya."Aku rindu papa dan mama. Aku rindu rumah sakit ... aku rindu apartemenku ... aku juga rindu semua masakan dari duniaku. Aku rindu semuanya ..."Beberapa kali untaian kata itu sering terlontar disaat Ye Zixi sedang seorang diri dan merasa kesepian. Sedih itu pasti. Rindu itu pasti. Tapi dia tidak tau cara untuk kembali ke dunianya. Dan mungkin saja kehidupan kedua ini adalah yang terbaik untuknya, dan juga sebuah kesempatan kedua untuknya.Namun malam ini semua kesedihan itu seakan sirna, wajahnya terlihat berbin
Read more
Menemukan Harta Karun
Dengan hati-hati Zhou Nansong mendekati semak belukar itu sambil mengacungkan pedang cambuknya. Sementara Ye Zixi yang masih berjalan mengekori di belakangnya, tidak sengaja malah memijak sebuah batu kecil.SRET ...SWOSH ...Puluhan tombak berukuran cukup kecil tiba-tiba melesat cepat ke arah Zhou Nansong dan Ye Zixi. Hal ini cukup mengejutkan mereka berdua. Dengan cepat Zhou Nansong mengayunkan pedang cambuknya hingga pedang cambuk tersebut menari lincah di udara dan mematahkan tombak-tombak kecil tersebut menjadi beberapa bagian.KRAK!!Namun rupanya masih ada sebuah tombak kecil yang melesat mendekati Ye Zixi dari arah lainnya.SWOSH ...Sepasang mata Ye Zixi membulat sempurna, tubuhnya seakan membeku seketika, dan lututnya menjadi lemas ketika dia melihat sebuah tombak semakin mendekati dirinya tepat sejajar dengan matanya. Bahkan bayangan tombak itu sudah terpantul melalui sepasang mata bening Ye Zixi.SREETT!!KRAKK!!Sebuah pedang cambuk melesat tepat sangat dekat di hadapan Ye
Read more
Mata-Mata Dari Linzi ?
Setelah beberapa saat menunggu, Yuze dan beberapa prajurit perompak kembali menghadap Zhou Nansong."Kapten! Kami menemukan beberapa kabin dan menemukan 700 jenis kargo. Jenisnya antara lain adalah beberapa persenjataan, peranti keramik berwarna biru, jingga, hijau dan putih, tembikar berwarna ungu dan hitam, dan berbagai barang untuk rumah tangga. Benda-benda itu diperkirakan berasal dari Provinsi Jiangxi yang merupakan pusat pembuatan keramik terbaik. Kami juga menemukan beberapa tembikar yang berasal dari benua Tenggara. Beberapa koin emas dan tembaga juga kami temukan cukup banyak dan melimpah."Yuze datang melaporkan apa saja yang baru saja mereka temukan di dalam kapal bangkai niaga itu."Menurut informasi yang kami dapatkan, bangkai kapal itu menurut rencana akan diletakkan di Dermaga Huangpu di benua kelas atas Shanghai." imbuh Yuze menyampaikan."Ambil semua benda berharga dan tinggalkan sampah tak berguna!" tandas Zhou Nansong berbalik dan berniat untuk kembali ke kapalnya."
Read more
Pengujian Dengan Bola Ajaib Dan Racun Kebohongan
Sebuah bayangan besar mulai terlihat sedang menuruni tangga penjara kapal. Derap langkahnya yang tegas dengan ritme beraturan terdengar begitu jelas diantara suara deburan ombak lautan di sekitar. Sebuah siluet hitam mulai terlihat semakin mendekati jeruji sel, dan ...KRAKKK!!Hanya dengan sekali menyentuhnya pria itu sukses merusak gembok pintu penjara. Setelah sebuah obor menyinari bagian wajah pria itu, kini terlihat jika dia adalah Zhou Nansong."ZHOU NANSONG! Akhirnya kamu datang kesini! katakan padaku!! Atas dasar apa kamu memenjarakan aku dan Fan Yu?! Mengapa kamu berbuat sesuka hatimu sendiri tanpa mencari tau bukti dan kebenarannya terlebih dulu?! Padahal aku dan Fan Yu sama sekali tidak mengenal mata-mata itu! Dan kami bukanlah komplotan dari mereka!" geram Ye Zixi sangat kesal dan meluapkan segala rasa kesalnya tersebut.Zhou Nansong terdiam dan menghela nafas."Jangan diam saja dan cepat katakan sesuatu kepada anak buahmu!! Jika kami memang tidak bersalah! Aku dan Fan Yu t
Read more
Menguji Ye Zixi dan Fan Yu
Zhou Nansong memberikan sebuah isyarat untuk Tang Hao. Tang Hao yang tanggap, mengangguk samar lalu melenggang mendekati Ye Zixi dan Fan Yu."Sebelumnya aku akan mengingatkan kalian berdua lagi. Racun kebohongan ini bisa mendeteksi kebohongan melalui saraf, dan akan bereaksi secara otomatis untuk merusak organ tubuh kalian!" Tang Hao kembali menegaskan di hadapan Ye Zixi dan Fan Yu."Sekarang aku akan memberikan beberapa pertanyaan untuk kalian. Mata-mata itu memiliki plakat identitas dari Linzi. Sebuah daerah yang sama dengan asal kalian berdua. Apakah kalian mengenal pria mata-mata itu? Atau ... apakah sebelumnya kalian pernah melihat dia di Linzi?" tanya komandan Tang Hao menatap tajam Fan Yu dan Ye Zixi secara bergantian dengan satu matanya."Komandan Tang Hao, selama ini aku sering berkeliling di Linzi untuk mencari beberapa benda maupun bahan makanan, tapi aku sama sekali tidak pernah melihat dia sebelumnya." jawab Fan Yu dengan jujur."Apa kamu yakin dengan ucapanmu? Ingat ... p
Read more
Kejujuran Ye Zixi
Sepasang pupil mata Ye Zixi bergetar menatap kapten perompak yang begitu legendaris dan ditakuti semua orang itu. Meskipun penampilan Zhou Nansong sangat jauh berbeda dengan para perompak lain dan terlihat cukup tampan, namun auranya begitu kelam dan membuat semua orang yang ditatapnya bergidik ngeri."A-apa yang ingin kamu tanyakan padaku? Jangan membuatku takut seperti ini. Di bawah sana pasti ada banyak ikan-ikan yang sudah sangat lapar. Jika aku terjatuh ..." ucap Ye Zixi melirik dengan ekor matanya ke belakang yang berisikan perairan lautan luas."Kamu terlalu kurus dan tidak akan membuat semua ikan itu puas dan kenyang! Lagipula aku sudah mengeluarkan banyak keping emas hanya untuk membelimu. Membiarkanmu tercebur ke dalam lautan, sama saja membuatku mengalami kerugian besar! Aku tidak akan membuang emas-emasku! Dan tetaplah hiduplah untukku!"Terdengar cukup konyol. Karena sebenarnya Zhou Nansong sangatlah kaya. Tentu saja kehilangan emas-emas yang sudah dia gunakan untuk membe
Read more
Ternyata Salah Paham
Entah mengapa perlakuan dan rayuan manis para wanita penghibur itu kali ini malah membuat Zhou Nansong merasa risih dan muak. Padahal sebelumnya dia sudah terbiasa dilayani oleh para wanita penghibur yang sudah dipersiapkan anak buahnya untuknya."Kalian semua enyahlah dari hadapanku! Karena aku sedang tidak ingin bermain-main dengan kalian!!" tandas Zhou Nansong menegaskan."Tapi, Kapten ... aku sudah memiliki gaya dan teknik baru. Kapten pasti akan menyukainya. Mari kita mencobanya bersama." salah satu wanita itu masih menyauti hingga membuat aura kelam Zhou Nansong semakin terasa kental karena merasa dilawan."Enyah dari hadapanku atau aku akan melempar kalian keluar dari kapal untuk paus kesayangan Fan Yu!" sekali lagi Zhou Nansong menegaskan dengan menambah intonasinya beberapa oktaf."Ba-baik, Kapten. Ka-kami akan pergi ..."Para wanita itu beringsut ketakutan dan segera meninggalkan kamar sang kapten. Zhou Nansong menghembuskan nafas kasarnya ke udara dan mengusap kasar wajahny
Read more
Perompak Tengkorak Merah Yang Kembali Memperlihatkan Diri
"Nansong, ada sedikit informasi yang harus aku sampaikan ..."Tang Hao tiba-tiba saja datang dan berkata ketika melihat Zhou Nansong dan Ye Zixi yang hendak memasuki kamar sang kapten. Dia juga melirik ke arah Ye Zixi ragu ketika dia harus menyampaikan sesuatu saat ini juga."Tidak masalah! Katakan saja! Apa yang terjadi?" ucap Zhou Nansong seakan bisa membaca keraguan Tang Hao untuk menyampaikan informasi tersebut."Menurut pengintaian dari paus kesayanganku, di depan ada sebuah pulau kecil yang sudah dikuasai oleh sekelompok perompak dengan bendera tengkorak merah yang memiliki anggota cukup banyak. Sebelum mencapai pulau kecil itu ada beberapa bebatuan tinggi dengan yang membuat jalan laut yang semakin menyempit dan sedikit berbahaya untuk dilalui." ucap Tang Hao menyampaikan."Bendera dengan simbol tengkorak merah?" gumam Zhou Nansong yang seketika mimik wajahnya berubah drastis dan penuh kebencian.Lambang itu sangat tidak asing baginya dan akan selalu diingatnya. Karena pasukan
Read more
Keputusan Ye Zixi
Tubuh Ye Zixi kembali terhempas kuat ketika goncangan dasyat itu terjadi kembali, dan kali ini benar-benar hampir membuatnya terlempar keluar dari kapal. Bahkan kini dia hanya berpegangan pada pagar pembatas kapal"Arghh ... seseorang tolong aku ..."Ye Zixi memekik ketakutan karena sesekali air laut yang dingin telah menyapu tubuh bagian bawahnya dan membuatnya basah dan kedinginan.GREPP!!Sebuah tangan kuat meraihnya dan membantunya naik kembali ke atas kapal, hingga akhirnya Ye Zixi kembali mendarat di atas kapal."Terima kasih, Fengzhi ..." ucap Ye Zixi kembali mengatur nafasnya."Ckk ... sampai kapan kamu tidak akan bisa membedakan antara kami, Dewi? Aku ini Fengzhu, dan mataku itu jauh lebih tajam dari saudara kembarku Fengzhi!" pangkas Fengzhu tidak terima."Aiiyaaa ... semua bentuk wajah kalian sama persis. Suara kalian juga sama. Bahkan mata kalian juga sama kok. Huft ..." bantah Ye Zixi tidak terima."Tidak! Mataku jauh lebih tajam dari Fengzhi!""Tidak mungkin! Jelas-jelas
Read more
PREV
123456
...
16
DMCA.com Protection Status