Semua Bab Suamiku Billionaire : Bab 21 - Bab 30
88 Bab
SB - Part 021
Floretta bangkit dan mengayunkan langkah menuju balkon kamarnya. Dari jendela kaca, mereka bisa melihat matahari sudah kembali ke sarangnya. Terdengar suara kunci yang diputar di knop pintu. "Udara malam sangat dingin, Flow. Aku khawatir, kamu nanti bisa sakit," ungkap Eleanor keberatan. Udara malam yang terlalu dingin tidak baik untuk kesehatan. Jika Floretta sakit, semua orang di keluarga ini pasti akan menyalahkan Eleanor."Bibi jangan khawatir, aku hanya ingin melihat sebentar." Floretta tidak mengindahkan larangan Eleanor. Gadis kecil berumur tujuh tahun itu tetap melanjutkan langkahnya tanpa ragu. Menghela napas panjang, Eleanor bergegas mengambilkan sweater milik Floretta dan menyusulnya ke luar. Dengan sabar, Eleanor memakaikan sweater di tubuh Floretta."Kalau paman kamu tahu, dia akan memarahiku, Flow," ucap Eleanor mencoba membujuk Floretta supaya mau kembali masuk ruangan."Jangan suka bicara sembarangan! Memangnya aku pernah memarahimu?!" Suara maskulin Aaron Fletcher
Baca selengkapnya
SB - Part 022
"Jadi, siapa gadis itu, Tante? Tuan Putri dari keluarga mana?" Begitu datang di Mansion Keluarga Fletcher, Grace Harper tanpa segan menginterogasi pemilik rumah.Mendengar pria yang disukainya akan menikahi gadis lain, Grace Harper tidak terima. Dia bergegas datang ke rumah ini untuk menemui Aaron setelah berita ini sampai di indra dengarnya.Nyonya Besar Fletcher duduk dengan tenang di tempatnya. Pertanyaan Grace yang secara terang-terangan menyerangnya diabaikan begitu saja."Tante tidak menjawab, aku anggap rumor di luar sana yang mengatakan bahwa calon istri Aaron hanyalah seorang baby sitter benar adanya!" Grace berkata dengan sinis. Bisa-bisanya, Aaron memilih istri hanya seorang baby sitter. Aah, bukankah itu mencoreng nama baik keluarga Fletcher?"Apakah gadis itu bisa dibandingkan denganku? Aku super model dunia, selain kecantikan dan pendidikan yang tinggi, aku juga mempunyai latar belakang keluarga terhormat. Aaron mungkin saja sudah gila karena disihir oleh baby sitter it
Baca selengkapnya
SB - Part 023
Suasana hati Grace benar-benar buruk. Meski dia sudah berusaha meredam, tapi kemarahan jelas masih tercetak di wajah cantiknya. Selama ini, Grace selalu merasa superior. Dia merasa tidak ada yang bisa mengungguli dirinya. Baru kali ini dia merasa dikalahkan. Ternyata rasanya sangat tidak menyenangkan. Beberapa kali dia melampiaskan kemarahan dengan memukul kemudi berulangkali. "Shit!" "Aaarrggh. Apa matamu buta, Aaron Fletcher? Kamu mati-matian menghindariku, tapi malah jatuh cinta dengan seorang baby sitter. Aaarrgghh...." Harga diri Grace seakan dijatuhkan dari awang-awang. Pewaris keluarga Fletcher itu sangat keterlaluan. Terang-terangan dia menghina Grace. Seakan Grace tidak lebih baik dari seorang baby sitter. Tentu saja gadis yang berprofesi sebagai foto model itu tidak bisa menerima hal tersebut.Grace melajukan mobilnya menuju kantor Morgan Co untuk menemui Aaron. Dia harus berbicara dengan pria itu, segera.Bertepatan dengan saat langkah Aaron terayun dari ruangan CEO, Gr
Baca selengkapnya
SB - Part 024
"Selamat jalan, Bibi," tukas Floretta yang mengantar Eleanor sampai di selasar. Gadis kecil berumur tujuh tahun itu sangat proaktiv. Begitu Aaron menyinggung makan malam di luar, Floretta langsung mengerti. Dia sama sekali tidak keberatan harus meminjamkan Bibi Elle sementara waktu pada Aaron. Diam-diam, sang Paman mengulum senyuman. Terlalu gengsi untuk menampakkan rasa bahagia di depan Floretta ataupun Eleanor."Paman, Anda harus berjanji akan memperlakukan Bibi dengan baik!" pesan Floretta. "Apa menurutmu, aku orang jahat?""Tidak, tidak. Paman Aaron adalah pria terbaik di dunia ini. Pasti akan memperlakukan bibiku dengan baik." Aaron mengamati tubuh Floretta dan menggendongnya sebentar."Bibi Elle sangat sial. Ada orang jahat yang membuatnya sangat menderita," bisiknya pelan di telinga Aaron. Bocah itu menjeda ucapannya beberapa saat, lalu kembali melanjutkan, "jika bisa, Paman harus menghiburnya. Okay?!" Aaron tidak langsung menjawab. Floretta menunggu pria itu membuka mulutn
Baca selengkapnya
SB - Part 025
"El, kamu dipanggil Bu Manager!" Fabiola yang baru saja keluar dari ruangan Manager, menghampiri Eleanor yang tengah sibuk membalas email dari seorang klien. Sontak, gadis cantik itu mengangkat kepala. Bibirnya mengeja sebuah kalimat, "ada apa?" Fabiola hanya mengendikkan bahunya seraya melenggang pergi. Eleanor menatap Fiona penuh tanya, tapi gadis itu juga hanya bisa melakukan hal yang sama, mengendikkan bahu tanda tak tahu apa-apa.Tak punya pilihan selain bergegas masuk ke ruangan Manager. "Ada tugas penting untukmu, El!" Begitu masuk ruangan, sang Manager segera menyambut Eleanor dengan pekerjaan yang harus dilakukannya."Kabar gembira yang sudah kita tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Akhirnya, JK setuju dengan konsep iklan yang kamu rancang." Lolita sang Manager tersenyum semringah tak bisa disembunyikan. Mempunyai anak buah yang selalu mempunyai ide segar seperti Eleanor, sungguh membuatnya tak kehilangan kesempatan."Waah, akhirnya mereka setuju dengan konsep kita," seru
Baca selengkapnya
SB - Part 026
Semenjak berada di dalam mobil, mereka tak saling bicara sama sekali. Bahkan ketika keduanya memasuki restoran, tak ada kalimat sapaan yang terdengar. Aaron Fletcher tak menyapanya, Eleanor juga malas untuk mengawali pembicaraan. Agak lain memang, pria itu sengaja menjemput untuk mengajak makan siang, tapi tidak mengajaknya bicara sama sekali. Tidak jauh berbeda seperti berkencan dengan patung. Huh...."Mau makan apa?" Aaron Fletcher mendengus pelan, karena terpaksa harus mengawali pembicaraan. "Terserah." "Setidaknya, pilihlah menu yang kamu suka!" geram pria itu saat melihat Eleanor tak begitu antusias.Padahal dia sudah meluangkan waktunya yang berharga untuk mengajaknya makan siang, tapi Eleanor malah tidak menyambutnya dengan suka cita. "Restoran ini sangat mewah, semua makanannya pasti enak. Aku bisa menerima makanan apapun di tempat ini!" sahutnya."Benarkah? Beruntung sekali aku menikahi wanita yang tidak pilih-pilih makanan," sindir Aaron sambil mendengus kasar.Terpaksa,
Baca selengkapnya
SB - Part 027
"Jadi, kamu janjian makan siang dengan pria itu?" Begitu mobil sedan mewah milik Aaron Fletcher meluncur meninggalkan restoran, itulah kalimat pertama yang diucapkannya.Meski pria itu tetap berwajah datar dan dingin, tapi ada intonasi kemarahan dalam kalimat yang diucapkannya. Eleanor yang duduk di sisinya tak berminat untuk menjawab. Untuk apa? Aaron Fletcher sudah mempunyai persepsi, jika dia menjelaskan kalau sama sekali tidak janjian untuk makan siang dengan James, apakah Aaron akan mempercayainya?Lebih baik mendinginkan kepalanya sendiri yang saat ini sedang diterjang gelombang kebuntuan, karena ternyata Grace Harper telah mengetahui bahwa Eleanor Wilson yang bertanggung jawab dalam sesi pemotretan dan syuting iklan.Pembagian tugas yang telah disusunya bersama Fiona ternyata tidak berguna. Huh...."Ada hubungan apa kamu dengannya?!" Aaro. Merasa geram, karena Eleanor mengabaikan dirinya."Aku tidak paham, siapa maksudmu?" sahutnya sambil memijat kepalanya yang tiba-tiba berde
Baca selengkapnya
SB - part 028
"Berisitirahatlah di kamar ini!" titah Aaron Fletcher tak bisa dibantah. Dia terang-terangan membawa Eleanor ke kamar pribadinya tanpa sungkan."Aaron, aku---" "Apakah aku harus memaksamu, hmm?" Aaron menancapkan tatapan setajam elang, meruntuhkan nyali. Kepala Eleanor tertunduk tak melawan demi mendengar ancaman tersebut. Dia tahu seberingas apa pria ini jika dia menantangnya. Lebih baik dia tidak memancing Aaron Fletcher untuk berbuat hal konyol dan tidak masuk akal.Aaron tak melepaskan cengkeraman tangannya, bahkan saat Eleanor telah didudukkan di tepi ranjang."Jika aku kembali nanti dan tidak menemukanmu di sini, kamu bisa bayangkan apa yang akan kulakukan padamu, bukan?" ancamnya seraya meraih ujung kaki Eleanor untuk melepaskan high heels-nya."Aku bisa melepasnya sendiri," ucapnya seraya menarik kakinya menjauh. Keduanya saling bertatapan sepersekian detik. Berakhir dengan Eleanor yang membuang pandangan ke arah lain terlebih dahulu, tak tahan harus berlomba dengan tatapan
Baca selengkapnya
SB - Part 029
"Bagaimana menurutmu, Fiona?" Amber berjalan mondar-mandir dengan resah. Tekanan yang diterimanya dari Aaron Fletcher dan Grace Harper membuatnya sakit kepala. Keduanya menginginkan hal yang saling bertentangan satu sama lain.Fiona tidak menjawab. Dia mengendikkan bahunya lemah. Situasinya memang serba tidak menguntungkan bagi NIC. "JK dan NIC sudah bekerja sama beberapa tahun, takutnya ... mereka akan kecewa jika Elle mengundurkan diri sekarang," cicitnya pelan."Seharusnya tidak masalah sih siapa yang akan menghandle proyek ini. Asalkan kita kerjakan sesuai dengan konsep yang telah mereka setujui, bukankah tidak masalah proyek ini dikerjakan siapapun?" Fiona tidak habis pikir, kenapa Amber begitu peduli?"Grace Harper mengatakan, dia hanya akan menyetujui sesi pemotretan jika Eleanor yang menghubunginya secara pribadi." Rahang Fiona hampir melorot sampai di lantai mendengarnya. Tidak disangka, gadis itu benar-benar menggunakan kekuasaan dengan sewenang-wenang. Dia menggunakan nam
Baca selengkapnya
SB - Part 030
"Ada apa denganmu, Grace? Kenapa kamu mempersulit tim dari NIC?" Siang ini, Manager Periklanan JK--- Kimberly memanggil Grace Harper untuk datang ke perusahaan. Dia mendapatkan laporan dari Amber bahwa tim NIC sudah menghubungi Grace untuk sesi pemotretan, tapi dia tidak merespon. "Apa maksudmu dengan kalimat aku mempersulit mereka?" Grace memasang wajah polos tanpa dosa. "Manager operasional NIC menelponku, katanya tim dibawahnya sudah berusaha menghubungimu sejak kemarin, tapi kamu belum merespon, Grace. Why?" tukasnya.Kimberly tidak suka dengan penundaan. Baginya waktu adalah uang. Makin cepat pekerjaan diselesaikan, makin bagus. Apalagi Grace Harper adalah seorang profesional di bidangnya. Harusnya dia tahu mekanisme kerja ketika terikat kontrak dengan perusahaan bonafit seperti JK."Ada banyak orang yang menyandarkan hidupnya dari perusahaan kami, Grace. Jangan sampai kamu membuat mereka jadi gelandangan, dengan cara kerjamu yang buruk!" lanjutnya.Ada kekecewaan yang ditangk
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
9
DMCA.com Protection Status