All Chapters of DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU: Chapter 31 - Chapter 40
180 Chapters
Bab 31. Kejutan untuk Dimas
"Tidak, Bu. Aku cuma penasaran kenapa Nila sibuk sama HP-nya setelah tahu aku mau ...." Sekarang aku menggaruk kepala yang tidak gatal karena bingung bagaimana cara menjelaskan pada ibu."Mau apa, Mas?""Nila, kamu ngapain tadi main HP gitu. Kirim pesan ke siapa? Kamu mau bocorin rahasia kita, huh?!" bisikku padanya dengan suara yang sangat pelan dan aku yakin ibu tidak mendengarnya.Nila mendengkus kesal, kemudian menjelaskan pada ibu kalau aku curiga Nila memiliki pacar. Alasan yang bagus karena tidak akan membuat ibu curiga. Akhirnya aku bisa bernapas lega, minggu pagi mungkin harus menemui Ana.Sebenarnya aku juga malu video itu tersebar luas karena teman-teman jadi tahu kalau aku pernah berzina. Satu yang aku syukuri adalah punya alasan berpisah dengan Sandra. Katanya, gadis itu sudah dipecat, berarti sekarang tidak ada mesin ATM.Aku mencintai Sandra karena dia berpendidikan, cantik dan juga banyak uang. Sementara Ana sendiri adalah kebalikan
Read more
Bab 32. Baliho Pembawa Petaka
Aku mengedarkan pandangan ke segala arah. Ibu-ibu mulai mencibir tanpa sungkan. Sekitar sepuluh orang berkumpul di depan rumah, sesuatu yang belum pernah aku duga sebelumnya. Sandra terlihat sangat marah, dia masuk ke rumah, kemudian keluar membawa pisau lantas merobek baliho raksasa itu. Entah siapa pelakunya, aku tidak bisa menebak. Tadi sebelum berangkat, rumah masih aman dari baliho. Kenapa setelah pulang ... apa tidak ada tetangga yang melihat pemasang baliho itu? "Gak usah dirusak balihonya, kita semua udah tahu kalau kamu ini pelakor!" seru salah satu dari ibu-ibu yang ada. Bibir mereka merah merekah karena lipstick. "Bener. Walau balihonya rusak juga nggak akan mengubah fakta kalau kamu pelakor. Mbak, jadi perempuan jangan gatal-gatal amat, kasian kalau gak ada yang garukin," sahut yang lain. "Kasian Mbak Ana harus dicerai. Pantes aja aku udah nggak pernah ngeliat Mbak Ana jalan kaki ke pasar, ternyata udah pisah sama Dimas. Udahlah penampilan kayak babu, diperlakukan kayak
Read more
Bab 33. Aku Bersumpah
POV Zanna________________"Benarkah?" Aku tersenyum senang ketika Nila mengangguk mengiyakan.Sekarang kami bertemu di kafe karena aku khawatir Mas Dimas tiba-tiba muncul ke rumah. Akhirnya, lelaki itu mulai merasakan penderitaan. Sebuah kehinaan yang tidak pernah dia sangka akan datang padanya.Aku senang. Ini hanyalah permulaan dan Nila pun kelak mendapatkan bagian tersendiri. Bukan, bukan dengan cara menyiksa seperti yang aku lakukan pada Mas Dimas. Akan tetapi, gadis itu akan menyesal seumur hidup setiap mengingat bahwa dia lah akar dari masalah.'Seandainya aku nggak membunuh Mas Dimas, pasti dia masih ada sampai sekarang. Maafin aku, Mas. Aku telah salah mengambil keputusan.' Seperti itulah kiranya Nila meraung sepanjang siang dan malam dan aku bisa menikmati hidup sebagaimana mestinya."Tapi siapa yang memasang baliho itu, Nyonya?""Itu bukan urusanmu." Mataku bergerak cepat memindai tubuh Nila. Merasa tidak puas, akhirnya kugeledah tas kecil yang dia bawa.Tidak ada yang mena
Read more
Bab 34. Makan Malam yang Singkat
POV Author___________________Siang berganti malam dan Nila belum juga menemukan cara bagaimana membujuk Dimas agar mau menelan biji wisteria itu. Sejak pulang ke rumah, dia merasa gelisah sampai harus mencari artikel tentang wisteria. Beruntung sebelum pulang tadi, Zanna memberinya sejumlah uang untuk membeli ponsel baru.Dari internet, kini Nila tahu bahwa wisteria yang memukau kala dipandang memang berbahaya. Ibarat sosok gadis yang begitu cantik, tetapi memiliki hati paling busuk. Dia berpikir bahwa Sandra sangat cocok mendapat gelar wisteria.Sekarang, biji berwarna cokelat yang dibungkus kertas putih ada dalam genggamannya. Sebentar lagi sang ibu akan memanggil untuk makan malam, tetapi ide belum juga muncul. Sesekali menelan saliva, takut pada konsekuensi apabila melanggar janji.Haruskah Nila melupakan semua janjinya pada Zanna dan membuang tanaman itu? Jika Zanna bertanya, Nila cukup mengarang cerita. Akan tetapi, bagaimana jika suatu hari nanti Zanna mengetahui kecurangan g
Read more
Bab 35. Kejadian di Kamar Dimas
"Apa, Mas?" Nila bertanya dengan suara yang terdengar ragu."Mas merasa ada yang kamu sembunyikan. Apa mungkin kamu–""Jangan suudzon, Mas. Aku ke sini ya cuma pengen mastiin keadaan kamu aja, Mas. Biar bagaimanapun Mas Dimas itu kakak aku, masa dibiarin pusing sendiri. Lagian kalau mau curhat, curhat aja kali, Mas, nggak usah sok gengsi."Dimas mengalihkan pandangan, lebih suka menatap langit tanpa bintang itu. Embusan angin malam semakin terasa, perlahan rintik hujan mulai membasahi bumi. Tidak, hanya gerimis biasa yang kata orang mengundang rindu. Dimas berdiri, duduk di kusen jendela.Perasaan rindu menyergap jiwa. Dimas memejamkan mata karena bayangan Zanna menari-nari di depan sana, melambai seolah ingin Dimas berada dalam pelukan. Dimas tahu itu sebatas ilusi, jadi memilih mengatup bibir sambil melambungkan harapan bisa kembali dipersatukan."Nil, kalau kamu jadi Ana, mau nggak balik sama mas lagi? Jawab yang jujur, nggak usah sungkan karena takut mas sakit hati.""Kalau aku ja
Read more
Bab 36. Kabar Tentang Dimas
Pukul sebelas siang, Nila bertamu ke rumah Zanna setelah dua jam latihan bicara di depan cermin. Pasalnya, ada rahasia yang harus gadis itu sembunyikan. Ponsel dia genggam seerat mungkin seraya mengatur napas karena masih menunggu Zanna keluar dari kamar.Saat mengedarkan pandangan, tidak ada orang di sana. Hanya suara dari dapur yang membuat rumah itu sedikit hidup. Nila jadi berpikir bahwa mantan kakak iparnya hidup bahagia penuh kemewahan. Lelaki tua tampan rupawan yang dimaksud Dimas pun tidak memunculkan batang hidungnya."Kayaknya emang enak hidup seperti Mbak Ana, mau apa aja pasti bisa langsung dibeli. Sayang sekali karena sudah janda tanpa anak dan sekarang jadi wanita simpanan Tuan Arsenio. Aku jadi penasaran sama lelaki itu, barang kali minat juga sama aku biar bisa hidup enak. Mbak Ana tetap bisa makan tanpa bekerja bagai seorang ratu dalam kerajaan." Nila bicara pada diri sendiri.Di saat yang sama, Zanna terlihat menuruni anak tangga dengan langkah begitu anggun. Dress s
Read more
Bab 37. Sandiwara
"Iya, Bu. Mas Dimas ada?" Zanna mengurai pelukan, menatap sendu pada mantan ibu mertuanya."Ada di kamar."Zanna mengangguk, kemudian tanpa permisi menuju kamar Dimas. Tidak ada alasan lain kecuali penasaran dengan keadaan lelaki itu dengan harapan hatinya semakin hancur dan terluka. Nila mengulum senyum, tetapi Zanna sudah malas duluan untuk membalasnya. Dia marah bahkan sangat marah.Di tempat tidur, lelaki itu memejamkan mata rapat. Wajahnya kuyu seolah tidak terawat. Padahal saat pertama mereka bertemu sampai berpisah, Dimas gagah, tampan rupawan. Waktu yang mengubah segalanya begitupun dengan perasaan mereka. Terlalu banyak ujian menerpa, khusus dialami Zanna."Dimas terpuruk, Na. Dia baru saja dipecat dari pekerjaannya. Tadi malam juga pingsan entah kenapa." Bu Tika menjelaskan dengan suara lirih, kedua tangannya memegang bahu Zanna untuk menarik simpati."Kasihan sekali Mas Dimas. Meskipun kami telah berpisah, aku tetap nggak tega melihatnya, Bu. Jadi, sekarang gimana, Mas Dima
Read more
Bab 38. Keputusan Papa
Pukul lima sore, Zanna baru tiba di rumah karena dia menghabiskan waktu untuk perawatan di salon sekaligus belanja di mall. Menurut kepercayaan Zanna, seseorang yang memiliki banyak masalah sampai mengusik pikiran itu harus bersenang-senang jangan sampai berakhir bunuh diri.Dan sekarang dia seolah melupakan semua masalahnya. Tentang pengkhianatan Dimas, perlakuan ibu mertuanya dulu dan juga Nila yang mencoba mengelabui. Zanna tersenyum ketus mengingat gadis itu. Mungkin dia pikir Zanna adalah wanita lugu, tidak paham dunia tipu-tipu.Tidak, Zanna justru paham bagaimana cara menipu orang dengan baik. Dia pemilik zodiak Gemini yang kata orang bermuka dua. Akan tetapi, selama ini semenjak menjadi istri Dimas, Zanna lebih banyak mengalah dengan tujuan mempertahankan rumah tangga. Dia telat menyadari bahwa hubungan mereka bukan dipertahankan oleh Dimas pula, melainkan menunda perpisahan dan itu menyakitkan."Zanna, papa manggil kamu!" Alyssa mencekal tangan sang adik yang hendak masuk ke
Read more
Bab 39. Tamu tak Diundang
Sepanjang malam Zanna memikirkan rencana kakaknya. Padahal Alyssa sendiri yang telah meminta Zanna untuk pura-pura baik seperti dalam drama xianxia itu. Menjadi baik untuk menggali informasi serta memanfaatkannya demi bisa kabur dari tempat yang dia anggap sebagai penjara.Setelah Zanna mencoba melakukan semua itu, Alyssa justru mengubah rencana dan seolah tidak suka dengan kebaikan palsu itu. Zanna semakin bimbang, tidak bisa menebak jalan pikiran sang kakak. Jika terus mengubah rencana, sama saja mengulur waktu berujung gagal. Zanna tidak mau jika pada akhirnya kalah dan dipandang remeh oleh Dimas sekeluarga.Meskipun udara di malam hari begitu menyejukkan, tetapi tidak bisa memberi ketenangan bagi Zanna. Terlalu banyak kebohongan dan sandiwara. Padahal wanita itu sejak dulu mendambakan kehidupan yang baik dan damai. Berbohong hanya akan menambah beban pikiran karena khawatir jika kebenaran terungkap di kemudian hari.Dari drama yang ditonton oleh Zanna membuat wanita itu percaya un
Read more
Bab 40. Lelaki Tak Tahu Malu
"Lalu, kenapa? Sandra itu bukan urusan aku. Lagi pula kamu yang tidur sama dia, ya kamu tanggungjawab. Mau pamer kalau sekarang kamu bakal jadi ayah? Perbuatan haram gitu dibanggain!" cetusku berusaha agar tidak teriak. Ternyata di zaman sekarang, polos dan bodoh itu beda tipis. Sudah banyak perempuan yang mengaku cinta, kemudian menyerahkan kehormatannya cuma-cuma saat lelaki membujuk rayu meminta bukti kesetiaan dengan janji akan dinikahi. "Kan, nanti aku juga yang bakal jadi suami kamu. Untuk apa takut nggak perawan?" "Ini supaya kamu nggak nyari yang lain. Aku takut ditinggal kamu." "Sayang, sekarang atau nanti apa bedanya? Toh, aku juga yang bakal ngambil di malam pertama kita." "Bukti cintaku sama kamu. Bukti cinta kita. Biar kayak suami istri benaran, jadi susah kalau mau putus karena pasti mikir dua kali." Seperti itulah kiranya ketika lelaki sudah menginginkan hubungan suami istri di luar pernikahan dengan kekasihnya, lalu seorang perempuan akan mudah luluh dan percaya.
Read more
PREV
123456
...
18
DMCA.com Protection Status