All Chapters of DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU: Chapter 41 - Chapter 50
180 Chapters
Bab 41. Semua salah Zanna
Suasana tiba-tiba hening. Mereka tenggelam dalam pikiran sendiri. Zanna menghela napas, akhirnya dia mengungkapkan fakta bahwa dirinya bukanlah anak yatim piatu yang miskin dan juga tidak pernah menjadi wanita simpanan siapapun. Itu melegakan, minimal dia bisa menjadi diri sendiri ke depannya. Zanna berharap Alyssa tidak marah karena membongkar identitas lebih awal."Jangan mengarang cerita. Nama kamu memang Zanna Amani Z, tapi bukan putri Arsenio Zaroun. Seorang wanita simpanan akan selamanya jadi simpanan, bukan jadi anak!" Emosi Bu Tika meluap. Dia masih belum mau menerima kenyataan mengingat kelakuannya selama ini pada Zanna.Bu Tika tahu kalau dirinya bisa saja mendapat pembalasan dendam. Arsenio Zaroun sangat terkenal dengan sifatnya yang tidak mudah memberi maaf. Namun, Bu Tika dan juga Dimas terlalu ceroboh, telat menyadari semuanya."Mengarang cerita biasanya dilakukan sama ibu waktu aku masih jadi menantu. Ibu dan juga Nila sering menghasut Mas Dimas, memfitnah aku agar cint
Read more
Bab 42. Hari Pernikahan
Mata Zanna terpaku pada undangan pernikahan yang sejak tiga hari lalu dia letakkan di nakas. Sebuah undangan yang dibuatkan khusus oleh Dimas demi sang mantan. Zanna belum bisa menebak tujuan lelaki sialan itu selain karena ingin pamer bahwa dia bisa menikah tanpa bantuan darinya dan juga memiliki pengganti dalam waktu singkat.Tentu saja karena mereka telah menjalin hubungan bahkan ketika Zanna masih menjadi istrinya. Luka di dalam hati terbongkar begitu dahsyat ketika serpihan kenangan menggunung di depan mata. Bukan tidak bisa move on, tetapi terkadang memang butuh waktu untuk bisa pulih dari luka.Bukan hanya Zanna, tetapi beberapa orang di luar sana merasakan hal serupa. Baik itu laki-laki maupun perempuan. Ketika memberi cinta yang besar dan tulus kepada pasangan, maka mereka dengan mudah menyakiti. Meski sudah bertahun-tahun lamanya, tetap saja ada setitik luka di hati.Zanna berharap segera menemukan pengganti agar bisa melupakan Dimas sepenuhnya. Bukan hanya tentang cinta, te
Read more
Bab 43. Nila Menghilang
Jantung Nila berdegup semakin cepat, kedua kaki terasa lemas seperti kehilangan tulang saja. Tangannya berpegang pada dinding, memutar otak bagaimana cara terlepas dari kematian.Gadis itu menyesali keputusannya untuk ikut dengan Zanna. Sungguh, dia tidak menduga sama sekali bahwa Zanna benar-benar sudah berubah. Padahal tadi dia tersenyum dan bersikap baik, hal itu berhasil membuat Nila percaya."Nila, jangan ketakutan begitu. Di rumah hitam ini hanya ada dua opsi." Zanna melirik sekilas pada kakaknya sebelum melanjutkan, "Pertama, mati perlahan. Kedua, tetap hidup, tetapi seperti mati.""Mbak Za jangan bercanda. Itu pilihan yang nggak masuk akal, Mbak!""Terserah, karena nggak ada opsi ke tiga. Kalaupun ada, itu nggak berlaku buat kamu."Alyssa mengangguk setuju mendengar ucapan sang adik. Meskipun rumah hitam itu milik Alyssa, dia memberi kekuasaan pada adiknya juga demi membalaskan dendam. Dia pun memberi isyarat pada Zanna untuk membuka tirai hitam yang berada satu meter dari mer
Read more
Bab 44. Pengecut?
"Zanna!" teriak Dimas di depan rumah besar dan megah itu ketika berhasil melewati security dengan mudah.Hari semakin gelap, tetapi Dimas tidak peduli asal bisa menemukan Nila kembali. Kehilangan sang adik di hari pernikahan adalah sesuatu yang mustahil dia bayangkan. Padahal Dimas sudah mencoba menerima garis kehidupan yang Tuhan tentukan, tetapi semesta seolah berbalik melawannya."Zanna, keluarlah! Aku tahu kamu ada di dalam. Jangan sembunyi, Pengecut!"Pintu terbuka lebar. Zanna berdiri dengan tatapan yang sulit diartikan. Dalam beberapa detik, senyum terbit di wajah perempuan itu. Menatap lekat, seperti tidak ada masalah di antara mereka. Ya, Zanna telah meyakinkan hatinya bahwa dia bisa berdiri tanpa orang baru."Eh, ada pengantin baru. Harusnya kamu istirahat di kamar sama Sandra, Mas. Apalagi dia sedang hamil anak kamu, kok malah datang ke sini?""Nila mana? Kamu sembunyikan Nila di sini, kan?""Nila? Kenapa aku harus menyembunyikan adikmu di sini? Memang dia berguna?" Zanna m
Read more
Bab 45. Manipulasi Pikiran
Dua hari telah berlalu, tetapi Dimas masih belum bisa menemukan Nila. Ibunya memang khawatir, tetapi hanya sebatas kata karena tidak ada usaha untuk ikut mencari. Sandra pun sama, dia lebih memilih menghabiskan waktu di rumah sambil menonton televisi seolah kepergian Nila bukanlah masalah besar.Stress, itu yang dialami oleh Dimas. Berulang kali dia meminta bantuan Zanna, tetapi selalu ditolak. Ketika memaksanya mengakui kesalahan sebagai pelaku yang menyembunyikan Nila, dia bersikeras mengelak sebisa mungkin. Dimas yang malang, merasa sendiri menghadapi masalah.Kemarin, Zanna menyarankan padanya untuk melaporkan masalah itu pada pihak berwajib. Namun, saat Dimas menyampaikan usulan tersebut pada Sandra, justru mendapat penolakan."Mas, lapor ke polisi itu gak semudah yang kita pikir. Pakai duit juga. Terus gimana kalau misal Nila ketemu tahu-tahu sama cowoknya? Jaman sekarang anak gadis itu suka gak punya batas sama pacarnya. Udahlah, cari mandiri aja. Malu kalau tetangga tahu apala
Read more
Bab 46. Cerita yang Indah
"Mas, bukan Mbak Za. Aku justru berhutang nyawa sama dia, Mas." Nila menjelaskan sambil berusaha duduk di kursi ruang tamu.Keadaannya masih lemah, selain kurang makan, dia juga kurang tidur. Napasnya sedikit memburu. Di saat yang sama sang ibu datang dan langsung membawa Nila dalam pelukan. Rindu, tetapi tidak ada usaha menemukan seperti yang Dimas lakukan selama dua hari terakhir."Kalau bukan dia, lalu siapa? Waktu nikahan mas, dia yang terakhir bicara sama kamu, kan? Dia itu memusuhi keluarga kita, Nil. Jangan membelanya atau kamu sedang diancam?""Mas!" Suara Nila sedikit meninggi. "Mbak Za nggak pernah memusuhi kita, kitalah yang memusuhi dia selama ini. Memang benar, sebelum aku menghilang, Mbak Za yang terakhir bicara sama aku, tapi bikan dia. Ada anak kecil yang entah datang dari mana, dia melambaikan tangan. Seperti dihipnotis, aku mengikutinya. Entah apa yang terjadi, saat aku membuka mata malah berada dalam ruangan sempit tanpa jendela."Zanna tersenyum menatap Nila penuh
Read more
Bab 47. Sang Pelaku
Semua mata kini tertuju pada Sandra. Perempuan yang tengah mengandung itu menggelengkan kepala kuat. Dia ingin lari masuk kamar begitu melihat tatapan tajam dari Dimas. Akan tetapi, kakinya terlalu sulit untuk melangkah.Sandra tidak pernah menduga tuduhan itu akan beralih padanya. Dia memang tidak menyukai Nila, tetapi bukan berarti harus menculik, begitu pikirnya. Sial karena lidah terasa kelu sampai sekarang Dimas telah mencengkram tangannya."Aku mungkin mencintai kamu, tetapi kesalahan seperti ini tidak bisa ditolerir. Sandra, ken–""Mas, kamu percaya sama omongan adik kamu? Bisa aja kan dia ngarang. Ngomong tanpa bukti itu jatuhnya fitnah, Mas. Jangan berpikir sempit dong. Aku mana ada waktu dan uang buat ngurus penculikan. Lagi pula Nila tahu dari mana coba kalau orang-orang itu suruhan aku?!""Laki-laki itu yang bilang. Katanya, dia disuruh Sandra Chandrawinata." Nila menimpali, menatap kesal pada kakak ipar yang dulu dia banggakan di depan Zanna. Sekarang, semua berbeda dan u
Read more
Bab 48. Semakin Rumit
"Mas, kamu ini pendek akal banget, sih? Bodohnya mudah percaya sama orang asing!" balas Sandra setengah berteriak.Bagaimana pun, dia tidak akan pernah terima apabila dirinya diperlakukan semena-mena seperti tadi. Sandra bukan pengemis cinta, hanya saja janin dalam kandungan memaksa agar dia bertahan sedikit lagi. Sandra juga tidak boleh pergi dengan tangan kosong."Bu Sandra–""Kamu lagi. Berdiri sekarang! Jangan buat suami saya salah paham sama kamu ya. Sejak kapan saya nyuruh kamu buat culik Nila?!"Genta berdiri, dia memasang raut wajah bingung, kemudian menjelaskan pada Dimas bahwa dirinya tidak sedang berbohong. Genta memulai karangannya dengan mengatakan Sandra memaksa agar Genta menculik seorang gadis bernama Nila sambil menyerahkan selembar foto. Namun, Genta tidak pernah tahu kalau Nila adalah adik ipar Sandra.Semua kejadian di rumah hitam Genta ceritakan sesuai ajaran dari Zanna tanpa menyebut nama Zanna dan juga Alyssa. Melakukan segala cara agar bisa meyakinkan Dimas kal
Read more
Bab 49. Akun Kloningan
POV Dimas__________________Dimas. Aku tertawa kecil saat menyadari bahwa aku memiliki nama itu. Sebuah nama yang dulunya tersemat dalam hati Zanna. Kami, sepasang kekasih yang berhasil menjadi pengantin setelah melewati banyak rintangan. Dia selalu setia menemani, tidak peduli hujatan terus menggema di sekitar kami.Terkadang aku merasa gamang apabila ibu meminta agar kami berpisah. Sekarang perpisahan itu benar-benar nyata dan aku telah memiliki pengganti Zanna. Tidak, ini hanya sebatas status, pada akhirnya aku mengaku sulit melupakan. Kepergian Zanna yang kupikir sebuah karunia, ternyata bagai duri dalam daging.Sandra sedang dalam perjalanan ke klinik bersama ibu, sementara aku dan Nila menunggu di rumah. Bukankah tidak pantas berada di posisi ini? Seharusnya aku lah yang paling berjuang membawa Sandra ke klinik untuk periksa kandungan karena stress. Untung saja aku bisa memberi alasan."Bu, naik motor ke klinik rasanya nggak mungkin apalagi udah jelang magrib. Mending Ibu yang
Read more
Bab 50. Siapa Pemilik Akun Itu?
Selesai makan, aku langsung masuk kamar, mengambil ponsel sebelum akhirnya melangkah cepat ke ruang tamu. Sandra tidak boleh tahu tentang aku kloningan ini atau dirinya bisa curiga. Misi harus dijalankan dengan baik, siapa pun pelaku penyebar video itu harus dihukum seberat mungkin. Rupanya ada satu balasan dari Fang Yin lagi. Aku melipat bibir, sesaat kemudian menarik napas panjang dan menghembuskan perlahan. Suasana menyejukkan karena di luar sana angin sepoi berembus begitu tenang. Akan tetapi, pikiran kusut seperti berdiri dalam keramaian. Fang Yin : Cobalah bicara dari hati ke hati dengan suamimu. Barangkali dia dan perempuan itu hanya teman. Perhatikan juga gerak-geriknya, tapi kalau setiap hari marah tanpa alasan, bisa jadi dia memang ingin berpisah darimu. Orang yang tidak saling mencintai biasanya meninggikan suara ketika berbicara karena hati mereka berjauhan. Berbeda dengan orang yang saling mencintai, tanpa suara pun bisa mengerti maksud lawan bicara. Begini, Sulis, aku
Read more
PREV
1
...
34567
...
18
DMCA.com Protection Status