All Chapters of Terjerat Mantan Kekasih Ibu Tiriku: Chapter 21 - Chapter 30
186 Chapters
Wanita Tidak Tahu Malu
Nolan mengambil kain yang ada di atas sofa, dia melihat ada noda darah. Dia terdiam sejenak saat melihat itu. “Apakah ini pertama kali baginya?” gumamnya. Tidak begitu lama dia melihat Olivia ke luar dari dalam kamar mandi. Wanita itu mendekat ke arahnya dan menatapnya. “Apakah tadi, Ian?” tanya Olivia pada Nolan. Sembari berjalan mendekat ke arahnya. “Iya. Dia mengatakan jika penerbangan kita dipercepat.” “Kalau begitu aku akan bersiap,” sambung Olivia. Nolan melihat Olivia berjalan mendekat ke arah nakas dan mengambil ponselnya. Lalu menghubungi seseorang. Dia melihat ke arahnya terus dan mendengarnya menyebut nama Angel. “Hari ini aku akan kembali ke Indonesia,” ucap Olivia pada Angel yang ada di ujung telepon. Olivia kembali mendengarkan perkataan sang sahabat. Yang mengatakan jika dirinya tidak bisa kembali ke Indonesia dalam beberapa hari ke depan. Dia pun menutup sambungan teleponnya. “Ada apa?” tanya Nolan. Setelah dia berada di dekat Olivia sembari memeluknya da
Read more
Salah Paham
"Sedang apa kamu di sini?” tanya Olivia pada orang yang ada di depannya.“Olivia ... aku ....” “Katakan padaku, Angel!” perintah Olivia pada sang sahabat.Dia tidak tahu jika sang sahabat ada di rumah ini. Dia maju dua langkah dan terus menatap sahabatnya. “Mengapa diam? Apakah kamu hanya ingin bicara dengannya saja?!” Olivia kembali bertanya dengan nada sedikit menekan.“Bukan begitu. Aku hanya tidak ingin merepotkan kamu saja.”Olivia diam dan mendengarkan penjelasan sahabatnya itu. Muncul rasa kecewa di dalam hatinya. Karena sang sahabat lebih memilih meminta bantuan pada Nolan dibandingkan dirinya. “Kalian lanjutkan saja!” Olivia berkata lalu berjalan keluar. “Tunggu, Olivia! Kamu jangan salah paham denganku.” Olivia menepis tangan Angel dan dia mengabaikannya. Dia benar-benar kecewa dengan sahabatnya itu. Dia mempercepat langkahnya dan sudah ada di dalam kamar. Dia menghentikan langkahnya saat sudah ada di dekat meja. Dia melihat tiket penerbangan menuju ke Indone
Read more
Jadilah Kekasihku
“Aku tidak mengikutimu,” Pria itu menjawab pertanyaan yang dilayangkan oleh Olivia padanya. “Lantas bagaimana kamu bisa tahu aku ada di sini? “Ada pekerjaan yang harus aku selesaikan di sini. Dan kebetulan melihatmu,” jawab pria itu. Olivia memberikan kesempatan pada pria itu untuk menjelaskan semuanya. Sembari melihat anak-anak yang ada di depannya. “Eiji, kamu ada di sini?” tanya Ae-Ri. “Ae-Ri, kamu mengenalnya?” sela Olivia. “Tentu saja.” Olivia pun melihat Ae-Ri duduk di depannya. Dia juga melihat senyum wanita itu saat melihat Eiji. Dia tidak tahu jika mereka berdua saling mengenal. Dia pun memperhatikan mereka berdua yang sedang mengobrol. Sekilas dia melihat Ae-Ri tersipu karena mendengar pujian yang dilayangkan Eiji padanya. “Kalian lanjutkan! Aku harus menemui, Ibu Park,” ucap Olivia. Sembari berdiri lalu berjalan meninggalkan mereka berdua. “Aku ikut denganmu. Ya,” timpal Ae-Ri. Itu membuat Olivia berhenti melangkah. “Tidak perlu. Kamu temani saja dia!” Ol
Read more
Jujurlah Padaku
Olivia melihat dengan kesal Eiji yang terkekeh saat mendengar pertanyaan yang dilayangkan olehnya. Semua itu membuatnya yakin jika pria itu adalah salah satu kekasih gelap sang ibu tiri. “Apa dia berjanji padamu akan hidup bersama setelah menguasai harta ayahku? Jika benar ... kamu pria bodoh karena Miranda hanya mencintai, Nolan,” sindir Olivia. “Hahaha ... kamu pikir aku bodoh? Aku tahu jika Miranda mencintainya. Namun, Apakah kamu tahu rencana pria itu?” “Aku tahu. Dan aku akan mendukungnya karena tujuan kami sama,” timpal Olivia. Sekarang Olivia menyerang balik Eiji dengan mengatakan beberapa hal yang dilakukan oleh Miranda agar bisa kembali bersama Nolan. Dia berusaha memanas-manasi pria itu. Dia merasa senang karena rencananya berhasil. Sehingga Eiji terlihat geram. Akan tetapi, dia masih terus bicara dan tidak memedulikan jika saat ini Nolan sudah cukup kesal. “Sudah cukup!” bisik Nolan. Dengan nada menekan pada Olivia. “Belum. Aku masih belum puas.” “Aku yang sudah
Read more
Wanita Yang Cantik
Hingga detik ini Olivia tidak mendapatkan jawaban dari Nolan. Bahkan sekarang dia baru saja mendarat di bandara Jakarta. “Nolan, kita sudah sampai di Jakarta. Bisakah kamu katakan apa yang sedang terjadi?” tanya Olivia pada Nolan. “Masuklah! Kita akan menuju suatu tempat.” Olivia menghela napasnya. Lalu dia masuk ke dalam mobil. Dia pun tidak akan bertanya kembali pada Nolan. Karena sudah pasti dirinya tidak akan mendapatkan jawaban. Selama di dalam perjalanan, dia melihat ke jalanan yang dilewatinya. Namun, dia tertidur saat mobil tidak bisa berjalan dengan lancar karena macet. Hingga akhirnya mobil pun berhenti di tempat yang dituju. “Olivia, bangunlah! Kita sudah tiba,” ucap Nolan dengan lembut.“Kita sudah sampai. Di mana ini?” Olivia sudah terbangun sepenuhnya. Dia melihat ke arah luar dan begitu terkejut. Dia ke luar dari dalam mobil, setelah sang sopir membukakan pintu mobilnya. Dia terpaku dengan yang dilihatnya. Dia tidak mengira akan melihat semua ini.“Mengapa
Read more
Kita Pergi Dari Sini
Olivia meminjam sebuah motor milik salah satu karyawannya. Dia memacu motornya dengan kecepatan tinggi untuk tiba di apartemen yang sudah disediakan oleh Nolan beberapa waktu yang lalu. Dia tidak menyadari jika saat ini ayahnya terus mengikutinya hingga tiba di apartemen. Olivia langsung mengganti pakaiannya dan dia mengambil sebuah kunci motor. “Kali ini aku harus berhasil!” gumam Olivia. Lalu dia mengambil helm dan mengenakannya. Dia berjalan menuju area parkir. Dia mendekati motor yang sudah disimpan oleh Angel saat dirinya berada di Korea. Olivia mengambil ponselnya. Dia membuka sebuah pesan singkat yang diberikan oleh Angel. Sang sahabat memberikan lokasi keberadaannya saat ini. “Ayah, apakah kamu pikir aku tidak tahu.” Dia melihat mobil sang ayah. Akan tetapi, sang ayah tidak bisa mengenalinya. Dia pun langsung menaiki motornya dan menjalankannya ke luar dari area parkir apartemen. Olivia menambahkan kecepatan motornya setelah berada di luar area apartemen. Jalanan s
Read more
Aku Ayahnya!
“Mengapa kamu ingin aku mengganti dokternya?” tanya Nolan pada Angel.“Jangan banyak bertanya dulu! Sekarang yang harus dilakukan adalah menggantinya!” Tidak begitu lama Ian tiba, dia pun mendengar apa yang sedang dibicarakan oleh Nolan dan Angel. Dia langsung mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.Ian meminta temannya untuk segera datang ke rumah sakit. Temannya itu merupakan seorang dokter dan merupakan teman Nolan juga. Setelah mengatakan semuanya dia memutuskan sambungan teleponnya.“Aku sudah menghubungi Alex dan dia akan segera ke sini,” sela Ian. Yang membuat Angel dan Nolan terdiam. Tidak berselang lama setelah Ian mengatakan itu, tiba seorang pria dan sudah mengenakan pakaian untuk operasi. Tanpa banyak bicara Alex pun langsung masuk ke ruang operasi.Angel yang melihat itu merasa lega. Akhirnya dia bisa melindungi Olivia dari orang-orang yang ingin melukainya. Dia terus saja menatap ke arah ruang operasi dan berdoa untuk keselamatan Olivia.*** Operasi pun
Read more
Hampir Saja
Olivia melihat ke arah orang yang baru masuk ke dalam ruang perawatan. Dia tersenyum kecut saat melihat orang itu tidak lain adalah ibu tirinya.“Sayang, jangan terlalu keras padanya. Aku tidak apa-apa dan beri dia waktu dan aku yakin dia bisa menerima aku sebagai ibunya,” ucap Miranda. Pada suaminya dengan nada lemah lembut.Olivia merasa ingin muntah mendengar semua perkataan ibu tirinya. Di benaknya berpikir jika saat ini ibu tirinya sedang kesal kepadanya. Karena dirinya berhasil membawa Alin dari sekapannya. “Kamu mau muntah?” tanya Nolan pada Olivia.“Iya.” “Alex, cepat periksa dia!” perintah Nolan. Alex pun mengangguk dan dia memeriksa Olivia. Dia tahu jika semua ini rencana Nolan untuk menghentikan Miranda. “Sebaiknya kamu tetap di sini! Kondisi tubuhmu belum memungkinkan untuk kembali ke rumah,” ucap Alex. “Ayah, dengar? Aku akan tetap di sini. Sebaiknya Ayah dan istrimu pulang saja! Aku tidak ingin diganggu,” Olivia berkata. Setelah mendengar ucapan Alex barusan
Read more
Pilihan Ada Ditanganmu
Olivia sudah ada di dalam mobil, dia diantar oleh seorang sopir sekaligus pengawal Nolan. Selama di dalam perjalanan dia masih memikirkan siapa orang yang ada di galeri bersama Miranda. Jalanan sedikit padat, sehingga Olivia tiba di galeri cukup lama. Sang sopir menghentikan mobilnya saat sudah ada di depan galeri. “Nona, apakah perlu saya ikut masuk?” tanya sang sopir. Yang mendapatkan perintah untuk melindungi Olivia. “Tidak perlu! Aku bisa menanganinya!” Olivia pun ke luar dari dalam mobil. Dia berjalan masuk ke dalam galerinya. Dia menghentikan langkahnya saat sudah ada di dalam dan melihat ibu tirinya. Dia juga melihat beberapa orang yang mulai menurunkan lukisan yang sudah tertata rapi di dinding. Olivia mendekat ke arah ibu tirinya yang sudah melihat kedatangannya. “Akhirnya kamu keluar dari persembunyianmu. Apakah kamu senang dengan yang sudah aku lakukan?” tanya Miranda. Pada Olivia yang sudah ada di depannya. “Apa ini balasanmu?” “Tentu saja. Kamu sudah menga
Read more
Kamu Harus Mati!
Olivia menatap kemarahan Miranda karena Alin membawa salah satu kelemahannya. Dia langsung menjadikan tubuhnya sebagai perisai untuk melindungi Alin yang akan diserang oleh sang ibu tiri. “Tidak semudah itu kamu bisa melukainya!” tekan Olivia. “Kamu pikir dia akan hidup lebih lama lagi jika ada dalam perlindunganmu?” “Apa maksudmu, Miranda?!” Olivia melihat Miranda terkekeh. Dia tidak tahu apa yang sudah dilakukan oleh wanita itu pada Alin. Dia melirik ke arah Alin dan dia merasakan ada yang aneh padanya.“Katakan padaku, Alin!” perintah Olivia. Sembari menatapnya dengan penuh penasaran. “Tidak ada apa-apa.” “Sudahlah, Alin. Mengapa kamu tidak mengatakan saja jika hidupmu sudah tidak lama lagi,” sambung Miranda. “Alin ....” “Aku memang akan mati. Namun, sebelum itu aku ingin melihat kehancuran bisnis wanita itu yang di Kalimantan hancur!” jawab Alin.Alin menyerahkan flash drive itu ke tangan Nolan. Dia sudah tahu tentang pria itu dari Angel. Dia pun merasa yakin jik
Read more
PREV
123456
...
19
DMCA.com Protection Status