All Chapters of Kubalas Suami dan Mertua Tidak Tahu Diri: Chapter 21 - Chapter 30
44 Chapters
Kejutan Untuk Alan dan Ibunya
Airin tersenyum manis saat membuka pintu, sementara Alan dan Nuri terlihat sangat shock. Mulut Nuri membulat berbentuk huruf O. Ia sangat terkejut melihat ibunya berada di rumah Airin."Ma...Mama," ucap Nuri tergagap.Bu Novi sangat senang melihat putrinya, ia kemudian menghambur memeluk Nuri."Sayang, Mama kangen banget sama kamu," ucap Bu Novi memeluk Nuri dengan penuh haru.Alan menatap Airin seolah meminta penjelasan dari semua ini."Tante, sudah dulu dong peluk-pelukannya, kita langsung ke belakang aja yuk, makan malamnya sudah siap dari tadi," ucap Airin kemudian.Bu Novi melepas pelukannya pada Nuri dan menghapus air mata di pipinya. Yah, Bu Novi menangis terharu karena akhirnya bisa bertemu dengan Nuri. Airin berjalan lebih dulu ke halaman belakang diikuti oleh Alan, Nuri, Bu Novi dan Bu Sarti."Silahkan duduk, Tante, Nuri dan Pak Alan," ucap Airin tersenyum seolah-olah tidak terjadi apa-apa antara dirinya dan Alan juga Nuri.Alan, Nuri dan Bu Sarti tidak bisa berkata apa-apa
Read more
Awal Kehancuran Bagi Alan
Nuri tidak bisa makan dengan tenang, melihat wajah Alan dan Bu Sarti yang berubah datar setelah dari toilet.'Apa yang dilakukan Airin ke Mas Alan dan ibu,' batin Nuri bertanya-tanya."Ibu kayaknya nggak enak badan deh, Lan, sebaiknya kita pulang," ucap Bu Sarti."Loh, kenapa Tante? Sakit? Mau saya panggilkan dokter?" tanya Airin dengan tatapan mengejek."Ti...tidak usah, saya pulang saja," ucap Bu Sarti."Ayo, Alan, Nuri. Kita pulang sekarang," ajak Bu Sarti sekali lagi."Nuri, Mama ikut ke rumah kamu yah," ucap Bu Novi."Iya, Ma," jawab Nuri tersenyum.Mereka kemudian meninggalkan rumah Airin. Kini tinggal lah Niko dan Airin di sana."Kenapa masih di sini?" tanya Airin ketus."Masih mau berduaan sama kamu," ucap Niko nyengir."Pulang," usir Airin."Ya elah jutek banget sih, udah dibantuin juga," jawab Niko."Lihat jam, sudah setengah sepuluh, nanti jadi fitnah," ucap Airin."Okay, aku pulang," ucap Niko akhirnya menyerah.Sementara itu di perjalanan, Bu Novi meminta Alan ke hotel te
Read more
Siapa Pembunuhnya
Alan pulang ke rumah dengan hati senang, kini ia tahu caranya untuk membalas Airin. Alan tidak perlu susah payah lagi berkerja di kantor itu, ia berencana untuk mengundurkan diri."Kalau begini kan, aku bisa dapat duit banyak tanpa harus susah payah kerja dan memohon pada Airin. Lihat saja Airin, aku akan membalasmu, sampai kamu memohon di depanku," ucap Alan kemudian ia masuk ke dalam rumah."Loh, Lan, Nuri mana? itu duit dari mana?" tanya Bu Sarti yang masih menonton televisi di ruang tengah."Ini, untuk ibu," ucap Alan menyerahkan sepuluh lembar uang seratusan ke ibunya.Dengan senang hati Bu Sarti menerima uang itu."Ini, uang dari mana?" tanya Bu Sarti."Terus Nuri sama ibunya mana?" tanya Bu Sarti lagi."Ibunya Nuri nggak tahu kemana, tadi dia pergi, kayaknya nggak suka di sini," jawab Alan asal kemudian duduk di sofa."Terus, Nuri, mana?" tanya Bu Sarti.Alan menatap ibunya dengan serius."Uang yang aku kasih ke ibu hasil dari menjual, Nuri," ucap Alan santai."Apa?" ucap Bu Sa
Read more
Siapa Laki-Laki Itu
"Jangan bercanda, Nuri," ucap Alan tidak percaya dengan apa yang dikatakan Nuri."Kamu hampir saja membuatku jantungan tadi," ucap Alan lagi."Haha, kalau itu aku memang sengaja ingin mengerjai kamu, Mas," jawab Nuri tertawa."Aku pikir, semalam kamu yang menghabisi mereka semua, kupikir itu bagian dari rencanamu," ucap Nuri lagi sambil menatap Alan.Alan semakin bingung dengan perkataan Nuri barusan."Maksud kamu ada orang yang datang dan membunuh mereka semua?" tanya Alan dengan pandangan serius."Iya, saat Om Wisnu akan menjamah tubuhku, tiba-tiba seseorang yang mengenakan pakaian hitam dan memakai topeng datang kemudian menarik Om Wisnu dari atas tubuhku setelah itu aku tidak ingat apa-apa lagi. Pas subuh, aku bangun dalam keadaan memakai selimut, aku heran kenapa sepi. Saat aku mencari keluar dan membuka pintu kamar satu-satu, aku menemukan Om Wisnu dan anak buahnya dalam keadaan tidak bernapas dan bersimbah darah," jelas Nuri.Alan berpikir keras mencoba menerka-nerka siapa oran
Read more
Mencari Bodyguard
Setelah menghabiskan waktu makan siang dengan Niko, Airin kembali ke ruangannya. Ia terus terpikir dengan apa yang diucapkan Niko tadi, dirinya sedang menjadi incaran orang."Aku harus pakai bodyguard kalau begini, untuk jaga-jaga. Jangan-jangan Orang itu suruhan Mas Alan dan Nuri," ucap Airin sambil berpikir."Iya, harus. Aku harus sewa bodyguard" ucap Airin lagi."Papa, aku harus kasih tahu papa soal ini," ucap Airin teringat dengan papanya.Airin kemudian mengambil ponsel dan menelpon sang papa."Halo, sayang bagaimana kabar kamu?" tanya papanya begitu menjawab telpon."Airin, baik kok, Pa," jawab Airin."Papa, masih di Jepang?" tanya Airin."Sekarang, Papa, di Sydney, lusa baru balik ke Indonesia," jawab sang papa."Aku butuh bantuan, Papa," ucap Airin."Bantuan apa, sayang? Apa perusahaan di Jakarta mengalami kesulitan?" tanya sang Papa menebak."Bukan, Pa, tapi aku," jawab Airin."Kamu kenapa, Nak?" tanya papanya khawatir."Ada orang yang ingin mencelakai aku, Pa. Aku butuh body
Read more
Siapa Laki-Laki Itu 2
Mengetahui ada yang mengincar dan ingin mencelakai Airin, Niko tidak tinggal diam. Dia mencari tahu siapa orang itu namun, sampai saat ini dia belum mengetahui siapa orang itu.Sementara itu, di rumah Airin sudah ada beberapa bodyguard yang berjaga sejak dua hari yang lalu. Total bodyguard yang dipakai Airin sebanyak sepuluh orang. Tiga orang yang khusus tinggal di rumahnya untuk berjaga-jaga sementara tujuh lainnya selalu mengawal kemana pun Airin pergi. Mengetahui hal itu, Niko juga tidak tinggal diam. Dia mengerahkan orang-orangnya untuk selalu mengikuti Airin dan ada dua orang yang diperintahkan oleh Niko untuk tetap mencari tahu siapa orang yang pernah mengintai Airin itu.Niko juga mengurangi jadwal pemotretannya, ia ingin lebih banyak menghabiskan waktu dengan Airin dengan harapan Airin bisa luluh dan mencintainya namun, pergerakan Niko masih terbatas karena status Airin yang masih menjadi istri Alan. Ia tidak ingin menambah masalah di kehidupan Airin, sudah cukup masalah Airin
Read more
Rencana Busuk Alan dan Nuri
"Mas, pokoknya kamu harus minta maaf ke Airin, kamu harus memohon ke dia supaya memaafkan kamu," ucap Nuri saat mereka sedang bersantai di ruang tengah sambil menonton televisi."Iya, ibu setuju dengan, Nuri," timpal Bu Sarti."Ada apa ini? Kenapa kalian tiba-tiba memintaku minta maaf ke Airin?" tanya Alan bingung."Lan, ibu tidak mau hidup susah lagi," ucap Bu Sarti."Sama, aku juga," timpal Nuri."Pokoknya, Mas, kamu harus minta maaf ke dia, kalau perlu kamu bilang ke dia kalau kita akan bercerai, untuk sementara aku bisa sewa kamar kos dan pindah dari sini, asalkan kamu berhasil berhubungan baik lagi sama Airin dan kamu bisa mendapatkan uangnya lagi," ucap Nuri."Dan juga kamu tetap ingat sama aku, Mas," lanjut Nuri."Kalian pikir Airin akan percaya begitu saja?" ucap Alan."Yah kamu usaha buat dia percaya," ucap Bu Sarti."Pokoknya mulai besok kamu harus masuk kerja lagi," ucap Nuri."Airin itu orang cerdas, dia tidak akan percaya lagi sama aku," ucap Niko."Pokoknya, ibu nggak ma
Read more
Nasib Si*l Alan
Ekspektasi Alan untuk kembali berbaikan dengan Airin tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Airin malah menyuruhnya tidur di kamar tamu bahkan seluruh pakaian dan barang-barangnya sudah dipindahkan ke sana."Sial*n Airin, aku malah di suruh tidur di kamar tamu ini. Ini kasur kerasa banget lagi, sepertinya Airin sengaja mengganti kasur ini," omel Alan saat merebahkan diri di atas kasur yang keras itu. Karena memang Airin sengaja menggantinya."Sabar, Lan, sabar. Sebentar lagi kamu akan kembali baikan dengan Airin dan bisa menikmati uangnya lagi," ucap Alan menghibur dirinya.Karena sangat lelah akhirnya akan terlelap.Keesokan paginya Airin sengaja menyuruh Bi Minah agar tidak menyiapkan sarapan dan juga air di kamar tamu yang sekarang menjadi kamar Alan sengaja ia putus sambungannya."Rasain kamu, Mas," ucap Airin puas, kemudian ia mengoles lipstik warna nude ke bibirnya.Tidak lama kemudian terdengar pintu kamarnya di gedor-gedor. Bukannya berdiri dan membukakan pintu, Airin mal
Read more
Kejutan Apa Lagi
"Itu laporan keuangan dari Santi, ada penggelapan dana dalam proyek di Kalimantan tiga bulan yang lalu," ucap Airin berdiri dari duduknya.Alan terkejut melihat laporan keuangan itu.'Kenapa bisa bocor, padahal aku sudah menutupinya dengan rapi,' batin Alan."Kamu pakai untuk apa uang sebanyak itu, Mas?" Untuk kesenangan istri keduamu itu?" tanya Airin menatap Airin."Airin, aku sama sekali tidak tahu dengan semua ini," Alan mencoba untuk mengelak."Kamu bilang tidak tahu? Padahal kamu yang menangani proyek ini, kamu yang menanganinya dari awal sampai akhirnya kandas, karena alasan dana tidak cukup dan aku harus pontang panting untuk menutupi kekurangan dana itu," ucap Airin terdengar marah."Memang aku yang menanganinya tapi yang mengelola keuangannya bukan aku," elak Alan lagi."Cukup! Aku tidak mau lagi mendengar omong kosong mu itu," ucap Airin dengan suara tinggi."Sekarang aku beri kamu waktu untuk mengembalikan uang perusahaan sebanyak satu miliyar itu atau kamu masuk penjara,"
Read more
Kehancuran Alan Semakin Dekat
Airin tersenyum membayangkan bagaimana reaksi sang ayah jika mengetahui kelakuan menantunya yang sebenarnya."Mas Alan dan Nuri rupanya belum menyerah juga, mereka malah semakin melebarkan bendera perang, baiklah aku akan ikuti permainan mereka," ucap Airin tersenyum licik.Tiba-tiba pintu ruangan Airin terbuka, hal itu membuatnya sedikit terkejut."Seseorang sedang menunggu anda di aula," jawab Arfin sekretaris baru Airin.Yah, Arfin diterima jadi sekretaris, walau sebenarnya Airin dan Niko sudah mengetahui jika dialah yang bermaksud untuk mencelakai Airin. Namun, Airin penasaran kenapa Arfin ingin mencelakainya maka dari itu ia menerima Arfin menjadi sekretarisnya agar Airin bisa lebih mudah mengetahui rencana Arfin."Siapa?" tanya Airin."Mereka tidak menyebutkan namanya," jawab Arfin."Mereka? Tadi kamu bilang seseorang," tanya Airin penuh selidik."Bu Airin, Papa dan Mama anda menunggu di aula pertemuan," Nahla tiba-tiba datang.Airin tidak terkejut mendengar kedatangan kedua ora
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status