All Chapters of Kubalas Suami dan Mertua Tidak Tahu Diri: Chapter 11 - Chapter 20
44 Chapters
Alan dan Nuri Dalam Masalah
Keesokan harinya setelah sarapan Airin mengutarakan niatnya yang ingin membeli kebun jeruk Pak Satrio yang luasnya berhektar-hektar itu."Kenapa tiba-tiba kamu ingin membeli kebun jeruk saya?" tanya Pak Satrio menelisik."Jadi gini, Om, saya dan Papa mau membangun villa dan penginapan," jawab Airin."Saya dan Papa akan membelinya dengan harga tinggi kok, Om," ucap Airin lagi."Dan juga, Papa bekerja sama dengan perusahaan Jepang akan mengembangkan tempat wisata di desa ini," lanjut Airin.Pak Satrio tampak manut manut mendengar perkataan Airin. Laki-laki itu tampak mulai tertarik dengan tawaran Airin."Saya pikirkan dulu yah, Nak Airin," ucap Pak Satrio."Om pikir pikir aja dulu," jawab Airin."Ya udah, Om, kalau begitu saya permisi ke kamar dulu," ucap Airin kemudian meninggalkan Pak Satrio sendirian di taman belakang."Darimana, Rin?" tanya Fey begitu Airin masuk kamar."Taman belakang," jawab Airin kemudian menghempaskan tubuhnya di atas sofa."Jelasin sama aku, maksud perkataan ka
Read more
Rencana 2
Pak Satrio yang baru saja pulang dari peternakan sapinya, ia melihat banyak sekali panggilan tidak terjawab dari putrinya.Pak Satrio langsung menelpon balik putrinya."Halo," ucap Pak Satrio begitu Nuri menjawab telpon."Halo, Pa, darimana aja sih. Daritadi aku telponin tapi nggak dijawab," ucap Nuri sedikit kesal."Maaf, sayang, tadi Papa ke peternakan sapi dan lupa bawa ponsel," jawab Pak Satrio."Ada apa, Nak?" tanya Pak Satrio kemudian."Aku butuh uang, Pa," jawab Nuri."Uang? Memang suami kamu tidak ngasih uang?" tanya Pak Satrio."Mas Alan ngasih kok, Pa, tapi sekarang aku lagi butuh banget, Pa," jelas Nuri."Okay, okay, kamu butuh berapa?" tanya Pak Satrio."Papa ada uang seratus juta nggak?" tanya Nuri."Apa? Seratus juta?" tanya Pak Satrio memastikan."Iya, Pa, aku mau papa kirimin uang seratus juta," jawab Nuri."Papa tidak ada uang sebanyak itu, Nuri," jawab Pak Satrio."Nggak ada? Kok bisa? Kebun jeruk kan baru panen," ucap Nuri."Iya, tapi kali ini banyak jeruk yang busu
Read more
Alan Marah Pada Nuri
Nuri sangat senang karena sang ayah mengirimkan uang sesuai nominal yang ia minta. Akhirnya ia bisa foya-foya dan belanja sepuasnya.Sementara Alan, dia masih dibuat bingung sekaligus pusing kenapa bisa gajinya belum masuk juga sampai hari ini padahal Santi mengatakan sudah mengirimkan semua gaji karyawan. Alan juga menanyakan ke karyawan lain perihal gaji dan mereka menjawab kalau gaji mereka sudah masuk sejak tanggal satu."Mas, kamu kenapa sih dari tadi diam aja, ada apa?" tanya Nuri kesal melihat suaminya yang hanya diam."Aku lagi pusing, sebenarnya kenapa gajiku belum masuk," jawab Alan."Udahlah nggak usah dipikirin lagi, toh papa aku sudah ngirimin uang," ucap Nuri ketus."Kalau seterusnya gaji aku tidak masuk begini bagaimana?" tanya Alan dengan suara tinggi."Tidak mungkin kan kamu terus-terusan minta ke papa kamu," lanjut Alan."Yah nggak mungkin lah gaji kamu tidak masuk sampai seterusnya, mungkin ini hanya ada kesalahan teknis saja. Nanti kalau kita balik Jakarta kamu ur
Read more
Hasil Tes Pemeriksaan Alan Dari Dokter Fatimah
Bu Novi membawa Airin ke ruang keluarga karena Niko anaknya baru saja tiba."Niko, ini Airin anak temannya Papa," ucap Bu Novi memperkenalkan Airin ke Niko.Seketika Niko berbalik dan melihat ke arah Airin."Loh, Nikolas?"Arin?Ucap Niko dan Airin bersamaan."Kalian sudah saling kenal?" tanya Bu Novi penasaran."Kalau Nikolas saya kenal Tante, soalnya dia beberapa kali jadi brand ambassador produk dari perusahaan Papa, kami juga beberapa kali ketemu waktu di Jerman," jawab Airin menjelaskan."Kok kamu bisa ada di rumah aku?" tanya Niko.Airin terlihat bingung mau menjawab apa."Airin lagi liburan dan dia nginap di rumah kita," jawab Bu Novi."Liburan?" tanya Niko memastikan."Iya, benar, aku liburan," jawab Airin."Tapi aku udah mau pulang kok hari ini," ucap Airin lagi."Loh, kok buru-buru banget sih," protes Bu Novi."Saya juga masih mau singgah dulu di villa papa di kota," jawab Airin."Ya udah kita barengan aja gimana? Aku juga mau ke kota," ucap Niko."Loh, kamu kan baru datang
Read more
Rencana Kejutan Untuk Alan
"Halo, Mas, kamu masih di sana kan?" tanya Airin karena Alan tidak kunjung bersuara."I...iya, sayang, kenapa? Tadi kamu bilang apa?" tanya Alan untuk mengurangi rasa gugup."Tadi aku bilang kalau Nuri itu anaknya Om Satrio dan katanya dia sudah menikah," jawab Airin tersenyum penuh kemenangan."Kamu salah kali, sayang, mana mungkin Nuri sudah menikah sementara dia ke Jakarta tuh untuk kerja untuk membantu perekonomian keluarganya," jawab Alan membuat Airin tersenyum miring.'Mas Alan, Mas Alan sudah ketahuan pun kamu masih bisa ngeles, bisa-bisanya kamu berbohong sampai sejauh ini. Baiklah, aku akan mengikuti kebohongan mu ini,' batin Airin sambil geleng-geleng kepala."Halo, sayang," ucap Alan lagi."Iya, Mas, kenapa?" Airin pura-pura bertanya dan mengalihkan pembicaraan."Kamu kapan kembali ke Jakarta?" tanya Alan."Mungkin besok, soalnya kakaknya Nuri dan ibunya mau ikut aku ke Jakarta, dia kangen sama anaknya," jawab Airin lagi-lagi membuat jantung Alan berdebar tidak karuan."I.
Read more
Tentang Niko
"Selama ini aku menyuruh orang untuk mencari tahu semua tentangmu Airin, aku menyuruh orang untuk mengawasi semua pergerakan kamu. Sehingga aku tahu semua yang kamu lakukan," ucap Niko berbisik di dekat telinga Airin.Setelah itu Niko mundur dua langkah dari dekat Airin dan memasukkan kedua tangannya di saku celana, hingga akhirnya Airin bisa bernapas lega."Aku melakukan semua itu karena aku mencintai kamu, Airin. Aku jatuh cinta saat pertama kali bertemu denganmu di Jerman dua tahun lalu, sebelum kamu menikah dengan Alan," ucap Niko lagi."Tapi, sayangnya papa kamu malah menjodohkan kamu dengan Alan, laki-laki tidak benar itu," ucap Niko menahan emosi."Apa maksud kamu, Nik?" tanya Airin bingung."Alan memang laki-laki tidak benar, ingat Airin. Aku pernah tinggal satu desa dengan dia di desa ini sebelum akhirnya aku memutuskan untuk terjun ke dunia modeling," jawab Niko."Tapi, sepertinya aku harus berterimakasih padanya, karena berkat dia aku bisa seperti sekarang. Dulu dia menjeba
Read more
Sebuah Pesan Dari Nomor Misterius
Sekitar jam sepuluh malam Airin, Fey, Niko dan Bu Novi tiba di villa milik orang tua Airin."Tante, ini villa milik papa, malam ini kita nginap di sini dulu. Besok pagi baru deh kita ke Jakarta," ucap Airin begitu mobil berhenti di depan villa itu."Wah, villa nya bagus banget," ucap Bu Novi kagum."Ah ini biasa aja kok, Tante. Malah papa punya yang lebih bagus lagi di puncak sama di Bali," ucap Airin sengaja."Nanti ajak Tante kesana yah," ucap Bu Novi kemudian turun dari mobil.Fey dan Pak supir ikut turun setelah Bu Novi, sementara Niko dan Airin masih di dalam mobil. Niko yang duduk di kursi depan berbalik menatap Airin."Airin, mulai saat ini aku akan selalu ada untuk kamu," ucap Niko tersenyum.Airin memutar bola matanya dengan malas."Udah deh, Nik, jangan banyak omong kamu," ucap Airin hendak membuka pintu mobil namun, Niko menahan tangannya."Lepasin! ingat, Nik, aku ini masih istri orang," ucap Airin dengan mata melotot.Niko melepas pegangannya di tangan Airin."Aku yakin,
Read more
Rencana 3
"Kamu punya teman yang bisa cari tahu siapa pemilik nomor ini?" tanya Airin."Tunggu, coba aku lihat nomornya, sepertinya aku kenal nomor ini," jawab Fey.Fey mengambil ponsel Airin dan memperhatikan dengan seksama nomor misterius itu."Ini kayak nomornya Sendy," gumam Fey lalu mengambil ponselnya yang tergeletak di atas ranjang.Fey mencari nomor Sendy di ponselnya kemudian mencocokkan dengan nomor misterius yang mengirimkan pesan pada Airin.Mulut Fey berbentuk huruf O sementara matanya membulat sempurna."Rin, ini nomor Sendy," ucap Fey kemudian."Sendy? Kamu kenal dia?" tanya Airin."Iya, aku kenal," jawab Fey."Siapa dia?" tanya Fey."Dia teman SMA ku, Rin, dia yang punya bengkel mobil tempat kamu sering servis mobil," jawab Fey."Tapi kok bisa dia kirimin kamu foto dan video seperti ini?" tanya Fey."Aku juga nggak tahu, sepertinya dia tahu banyak deh tentang Mas Alan, aku harus ketemu dia Fey," ucap Airin menatap Fey."Okay, nanti di Jakarta aku akan atur pertemuan kamu sama di
Read more
Resmi Jadi CEO
"Mas Alan, Mas Alan, jam segini baru mau ke kantor, selama menikah dengan Nuri kinerjanya menurun. Dia pikir bisa bertahan kalau kinerjanya terus menurun, jangan mimpi deh karena aku sendiri yang akan menendangnya keluar dark perusahaan," ucap Airin melihat jam tangan branded yang melingkar di pergelangan tangan kanannya dan jam menunjukkan pukul sepuluh.Tanpa membuang waktu lagi Airin berangkat ke kantor dengan mengendarai mobil terbaru keluaran Eropa. Pagi tadi ia meminta orang untuk mengantarkan mobil itu ke rumahnya.Dengan setelan kantor yang terlihat sangat elegan, tas branded asal Paris tergenggam dengan erat di tangan kanannya, heels setinggi lima sentimeter menghiasi kaki jenjangnya yang berwarna hitam senada dengan blus yang dikenakannya. Jangan lupakan kacamata hitam yang pastinya bermerek bertengger indah di hidungnya yang bangir. Airin melangkah dengan sangat elegan memasuki gedung kantornya yang berjumlah lima belas lantai itu.Yah, hari ini Airin resmi jadi CEO di kant
Read more
Nuri Hamil Anak Siapa
Airin menyuruh orang untuk menghias bagian halaman belakang rumahnya untuk tempat makan malam nanti. Selain itu ia juga memesan makanan dari restoran berbintang.Jam lima sore semua sudah selesai, Airin sangat puas melihat halaman belakang rumahnya setelah di hias. Meja makan bundar untuk enam orang di dekat kolam renang. Pot bunga yang berisikan bunga-bunga cantik di letakkan berjejer di dekat kolam. Lampu-lampu taman juga menghiasi dan di tengah meja dipasang lampu kristal untuk menerangi mereka makan.Setelah puas melihat halaman belakang rumahnya yang sudah di hias, Airin bergegas untuk ke salon juga butik. Malam ini dia akan tampil dengan sempurna di depan Alan, Nuri, Bu Sarti dan juga Bu Novi.Airin mendatangi butik terlebih dahulu ia memilih midi dress berwarna glam maroon, yang bagian bawahnya melebar dan panjang selutut. Setelah memilih dress, Airin menuju salon langganan nya. Ia meminta di dandani senatural mungkin.Tiga puluh menit berlalu, Airin selesai didandani. Ia kemu
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status