Semua Bab King Cat and The Lovely Librarian: Bab 41 - Bab 50
65 Bab
Malu-Malu Kucing
"Akhirnya kalian pulang juga! Apa kamu dan Kingcat Edu sudah makan malam di luar, Stefany?" sambut Nyonya Victoria Rowland yang sedang duduk menonton acara opera sabun di televisi ditemani ketiga kucing jantan bertampang polos di karpet tebal nan hangat.Gadis itu terkikik geli melihat ketiga ksatria Centurion Land yang menyamar dalam wujud kucing-kucing menggemaskan. "Ohh, iya tadi kami berjalan-jalan di alun-alun kota, Bu. Aku kenyang makan sate bakso ikan bersama si kucing oranye!" jawab Stefany karena dia ada janji kencan ala kucing bersama kekasihnya sebentar lagi."Baiklah, Ibu akan menyimpan makan malammu di kulkas saja. Itu aman dipanaskan untuk sarapan besok pagi. Apa kamu ingin naik ke kamarmu, Dear?" balas Nyonya Victoria Rowland sembari bangkit dari sofa untuk pergi ke dapur."Iya, Bu. Sampai jumpa besok pagi, aku agak lelah beraktivitas hari ini!" pamit Stefany lalu bergegas menapaki anak tangga satu per satu bersama keempat kucing jantan yang membuntutinya naik ke lantai
Baca selengkapnya
Ciuman Terakhir Di Depan Perapian
"Selamat malam, Kingcat Edu. Aku ingin memelukmu sambil tertidur untuk yang terakhir kalinya!" ucap Stefany yang berbaring miring menghadap ke kucing Anggora oranye di sisi tempat tidurnya.'Stefy, percayalah bahwa aku akan berusaha sekuat tenaga agar kita bisa bersama lagi. Bersabarlah, Darling!' jawab Kingcat Edu melalui telepati. "Hmm, baiklah. Aku pasti akan menunggumu. Ayo kita tidur sekarang, mataku berat sekali. Hoaamph!" Stefany mengeratkan pelukannya lalu tak lama dia pun terlelap ke alam mimpi.Di kamar sebelah, Master Oleander Newton sedang mengotak-atik sebuah bejana porselen bermulut lebar milik ibunda Stefany. Sementara kedua kucing jantan lainnya terlelap di atas kasur empuk. The Highpriest berubah wujud sebagai manusia agar bisa merapal mantra ajaib untuk membuat kembaran dari Kuali Cermin Semesta milik bangsa Ogre. Ada puluhan mantra yang meluncur dari mulutnya yang sejak satu jam lalu berkomat-kamit membaca perintah penciptaan benda gaib. Setelah merasa benda sihir
Baca selengkapnya
Penyerangan Ke Hutan Persembunyian Pengungsi
"BUK BUK BUK!" Suara benda berat terjatuh ke tanah terdengar beruntun. Ketiga ksatria yang berangkat melintasi lorong waktu tiba lebih dahulu dari pada Raja Edward Forester yang tadi berpamitan khusus kepada kekasihnya."Ouch ... sial, pendaratan yang buruk. Untung saja pinggangku tak patah!" gerutu Lord Estefan Riddler sambil berdiri mengusap-usap badannya yang memar. Lord Sebastian Mercy menertawakannya lalu bertanya setelah melihat ke sekeliling tempat mereka terjatuh. "Kuharap ini tempat dan waktu yang benar dari lorong waktu, Guru!" ujarnya sedikit cemas.Sementara Master Oleander Newton yang bertugas membawa vas porselen berisi roh Amaraca pun ikut mengamati tempat mereka mendarat. "Seharusnya ada timbunan persembunyian kuali cermin semesta. Ayo kita cari benda itu, Estefan, Sebastian!" jawabnya.Ketiga pria itu berpencar ke tiga arah penyisiran wilayah dan setelah setengah jam berlalu, Raja Edward Forester menyusul sampai di Centurion Land. Dia terpencar tempat karena membayan
Baca selengkapnya
Pertemuan Di Atas Awan
Tanpa diketahui oleh pasukan prajurit lainnya, Barney Turner menyusup pergi dari Hutan Timberwood. Dia memacu kudanya pulang ke Istana Palazzo Vrindavan. Jiwa oportunisnya berteriak bahwa Raja Derrick Karpac pasti akan memberinya imbalan besar atas informasi penting yang akan dia sampaikan.Kuda putih yang ditunggangi sersan tersebut melesat cepat melalui jalanan kota Highmerciful yang sepi karena banyak warga kota telah ikut mengungsi bersama ksatria pelindung Centurion Land di gua-gua Hutan Timberwood.Sesampainya Barney Turner di istana, dia segera menghadap raja di kamar peristirahatan beliau. Penjaga pintu memberi tahukan kedatangan prajurit berpangkat sersan tersebut kepada Raja Derrick Karpac, "Lapor, Paduka Raja. Ada seorang prajurit bernama Sersan Barney Turner yang ingin menghadap terkait pemberontakan pasukan yang berangkat menyerang ke Hutan Timberwood hari ini!"Raja Derrick Karpac yang sedang dihibur oleh dua selirnya di atas pembaringan menghentikan kesenangannya. Dia m
Baca selengkapnya
Tiram Mutiara Keabadian
Kota Houston, Texas, masa kini.Stefany baru saja selesai mandi karena hari ini dia bekerja shift siang hingga petang. Sudah dua hari berlalu semenjak Raja Edward Forester pulang ke negeri asalnya, Centurion Land. Dia sering memeriksa bejana porselen yang telah dibuat menjadi kembaran kuali cermin semesta oleh Master Oleander Newton. Stefany menaruh bejana porselen ajaib itu di samping tempat tidurnya.Tiba-tiba ada sinar keperakan yang memancar dari permukaan bejana porselen ajaib. Stefany pun segera berlari mendekatinya. Ada wajah kekasih yang amat dirindukannya di pantulan air. "Ohh ... Edu, aku sangat merindukanmu!" ucapnya dengan senyuman lebar. Sang raja tampan dari Centurion Land itu menulis kata-kata di sebuah perkamen lalu menunjukkan di sisi wajahnya ke arah kuali cermin semesta. 'Bagaimana kabarmu di sana, Darling?' Isi tulisan darinya.Stefany lekas-lekas mencari sebuah buku kosong lalu menulis dengan spidol hitam agar jelas, 'Aku baik-baik saja, tetapi rindu kamu, Edu!'
Baca selengkapnya
Perlawanan Sengit Raja Derrick Karpac
"Hiyaaa ... hiyaaa!" Suara para petinggi militer yang memimpin pasukan prajurit dari Hutan Timberwood menuju ke Istana Palazzo Vrindavan terdengar riuh di antara derap kaki kuda.Jenderal Maverick Oleron memantau dari teropongnya dan memutuskan untuk segera menemui Raja Derrick Karpac. Dia memasuki aula yang pagi jelang siang itu sedang menggelar pertunjukan belly dance untuk menghibur sang raja yang duduk di tahtanya."Paduka Raja Derrick, hamba melihat segerombolan prajurit mengendarai kuda mendekati istana. Sepertinya mereka ingin melakukan kudeta, apa yang harus kami lakukan?" tanya Jenderal Maverick Oleron dalam posisi berlutut di hadapan rajanya.Namun, Raja Derrick Karpac nampak santai saja tanpa ada jejak kepanikan dari raut wajahnya saat sang jenderal melirik ke arah singgasana. Pria bertubuh kekar dan tegap berbalut pakaian resmi seorang kepala negara itu terkekeh menyeramkan lalu berkata, "Tak perlu kuatir, persiapkan saja pasukan untuk menyambut mereka di pelataran istana.
Baca selengkapnya
Pertarungan Sengit Hingga Titik Darah Penghabisan
Mantra dunia kegelapan yang dirapal oleh Raja Derrick Karpac membuat gentar seisi Istana Palazzo Vrindavan hingga pelayan laki-laki maupun perempuan lari tunggang langgang keluar dari dalam bangunan. Mereka melarikan diri hingga keluar dari gerbang istana menuju ke alun-alun kota Highmerciful yang nampak jauh lebih aman."Hentikan mantramu itu, Derrick. Kau akan melukai orang yang tak bersalah!" hardik Raja Edward Forester. Dia memanggil Alamus Eldoran lalu menyihirnya agar menjadi besar berpuluh kali lipat untuk ditunggangi dan bisa membantu menyerang musuhnya."Sembur dia dengan api, Alamus Eldoran!" titah sang raja yang segera dipatuhi oleh naga emasnya."WHOOSSS!" Api yang menyala-nyala dihembuskan oleh Alamus Eldoran ke wajah Raja Derrick Karpac hingga dia menjerit kesakitan."Atac de gheață care răcește oasele!" Raja Derick Karpac meneriakkan mantra Serangan Es Pembeku Tulang ke arah naga emas dan rajanya itu.Kristal es tebal mengungkung mereka berdua bagaikan balok es. Raja Ed
Baca selengkapnya
Pertanyaan Sulit yang Membuat Raja Gelisah
"Wahai rakyatku di Centurion Land!" Suara Raja Edward Forester membahana hingga radius puluhan mill jauhnya dari pelataran Istana Palazzo Vrindavan, "kita akan menata kembali kerajaan Centurion Land perlahan dari hari ke hari. Mulai besok pagi, kembalilah ke rumah kalian masing-masing. Tak perlu bersembunyi lagi dari prajurit maupun penyihir jahat. Semua telah kembali di bawah pemerintahanku, Raja Edward Forester!" Para pengungsi yang ada di gua-gua Hutan Timberwood dan juga di lembah tempat persembunyian mendengar dengan jelas suara raja mereka tercinta. Mereka yakin bahwa kegelapan yang menyelimuti kerajaan telah sirna. Pemerintahan tiran dan kejam dari Raja Derrick Karpac berakhir setelah pertarungan yang sengit dan menyebabkan gempa bumi serta badai topan.Seusai memberikan pengumuman penting tadi, Raja Edward memerintahkan kepada para ksatria agar beristirahat di istana. Besok mereka semua memiliki tugas yang akan membuat sibuk sepanjang hari terutama di ibu kota.Raja Edward Fo
Baca selengkapnya
Petualangan Mencari Red Gills Flower
"Hal terpenting dari persiapan misi penyelaman ke palung Samudera Atlantis adalah mengumpulkan Red Gills Flower sebanyak mungkin. Masing-masing ksatria yang ikut perjalanan ke dasar laut itu harus memakan bunga merah itu sebanyak tiga kali dalam sehari untuk menjaga sihir bentukan insang di tulang rusuk mereka tetap utuh dan tidak menutup menjadi kulit manusia normal. Tentang makanan selama menyelam, kalian akan sama seperti ikan pada umumnya, memakan ikan kecil atau plankton untuk bertahan hidup. Jemari kaki dan tangan kalian yang memakan Red Gills Flower akan berselaput seperti sirip ikan. Kabar baiknya adalah tak ada hal lain yang perlu dipersiapkan selain bunga merah ajaib itu dan senjata masing-masing untuk menyelam ke tempat tujuan di mana Tiram Mutiara Keabadian berada!" tutur The Highpriest panjang lebar hingga Raja Edward paham segalanya terkait misi itu."Aku akan menjelaskan kepada para ksatria yang kuajak turut serta dalam misi besok pagi. Oya. apakah Red Gills Flower ini
Baca selengkapnya
Serbuan Dari Bangsa Peri Air Winstar
Kelima pria dewasa bertubuh kokoh dari Centurion Land itu memanjat dinding bebatuan alami Air Terjun Karamica. Sedangkan, The Highpriest berjaga di tepi aliran sungai yang menampung curahan deras air dari ketinggian 30 meter dari permukaan air yang berarus deras tersebut.Raja Edward Forester teringat akan kekasihnya yang menunggunya di masa depan. Beberapa jam menjelang pagi tadi, mereka sempat terhubung melalui Kuali Cermin Semesta yang diambil oleh The Highpriest bersama dua ksatria lainnya dari Kepplin Island. Rasa rindu itu tak tertahankan dan masih bergelanyut sulit terlepas dari hati sang raja. Ada banyak urusan yang harus dilakukan olehnya hingga beberapa harus tertangguhkan seperti menawar harga Kuali Cermin Semesta dari raja Ogre. Dia tak ingin dianggap sebagai pencuri benda keramat bangsa raksasa tersebut. Harus ada pembicaraan baik-baik agar ada solusi bagi kepemilikan benda ajaib yang sangat berguna baginya saat ini. Stefany nampak dari pantulan permukaan air kuali ajai
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status