All Chapters of Menikahi Ayah Angkat: Chapter 11 - Chapter 20
70 Chapters
BAB 11 : Perasaan Deva
Shanna masih ingat dengan jelas bagaimana ekspresi kecewa Damar ketika dia mengatakan perasaannya kepada pria itu. Karena itulah dia tidak ingin membuat Damar kecewa kepadanya. Sudah cukup dia mengecewakan pria itu dengan perasaannya yang tidak semestinya dia miliki. “Apa pun pilihanmu, baba akan selalu mendukungmu.” Damar mengusap kepala Shanna lembut. “Kalau begitu, hari ini kita makan malam di rumah atau di luar?” “Memangnya baba nggak ada janji makan malam sama tante Aliya?” tanya Shanna santai, meski dadanya terasa sesak ketika mengingat betapa bahagianya Damar ketika mengobrol dengan Aliya. Namun dia sudah berjanji kepada dirinya sendiri untuk membalas kebaikan Damar. jika Damar benar-benar mencintai Aliya, sebagai seorang anak, dirinya hanya bisa merestui mereka. Dia tidak ingin menjadi orang yang egois dengan cara memonopoli Damar untuk dirinya sendiri. Sudah cukup dua puluh satu tahun dirinya memonopoli Damar. Mungkin sekarang sudah waktunya ayahnya itu mencari kebahagiaann
Read more
BAB 12 : Merasa Bersalah
Beberapa kali Shanna mengirim pesan kepada Deva, tetapi jawaban yang diberikan Deva sangat singkat. Itu pun baru dibalas beberapa jam kemudian. Shanna juga sudah mencoba menelepon Deva, sayangnya tidak ada satu pun panggilan darinya yang diangkat. Hal itu membuat Shanna berpikir yang tidak-tidak. Namun dia mencoba berpikir positf seperti apa yang dikatakan Viona dan Neila meski sangat sulit untuk dia lakukan. “Ada apa, hm? Baba perhatikan beberapa hari ini wajahmu tampak kusut. Apa ada masalah?” tanya Damar yang duduk di samping Shanna, menemani gadis itu menonton televisi setelah makan malam. “Katakan kepada baba, apa yang terjadi sampai kamu terlihat kusut begitu akhir-akhir ini.” Shanna tersenyum kecil. “Nggak ada apa-apa, Ba. Aku hanya sedikit stres memikirkan proposalku yang harus kurevisi lagi.” Shanna tidak bermaksud untuk berbohong, tetapi dia tidak ingin terlalu terbuka seperti sebelumnya kepada Damar. Dia mencoba untuk tidak terlalu bergantung kepada pria itu lagi. Apalagi
Read more
BAB 13 : Bertengkar
Sayangnya Shanna tidak memperhatikan hal itu dan dengan santai dia berkata, “Dia Ansel, teman pacar Viona. Kemarin Viona mengatur kencan buta untukku dan Ansel. Jadi tadi sepulang kuliah kami bertemu di kafe dekat kampusku. Baba tumben jam segini sudah pulang?” Shanna heran karena sekarang masih pukul dua siang dan Damar sudah berada di rumah. Biasanya Damar selalu pulang tepat waktu, pukul lima sore. Tidak pernah lebih atau kurang. “Baba pulang karena ada dokumen yang harus baba ambil. Ya sudah, kalau begitu baba pergi dulu.” Damar mencium kening Shanna sebelum menuju ke mobilnya dan meninggalkan rumah. Shanna yang tidak sempat menghindar hanya bisa pasrah dan langsung masuk ke rumah untuk berganti pakaian. Lalu kembali melanjutkan obrolannya bersama Ansel melalui telepon. Bersama Ansel, Shanna sedikit dapat melupakan rasa bersalahnya kepada Deva. Tidak terasa waktu berlalu dengan cepat. Shanna terkejut dan juga senang ketika melihat akhirnya Deva sudah kembali berkumpul bersama m
Read more
BAB 14 : Lamaran
Shanna kesal dan marah dengan Damar yang tiba-tiba melarangnya bergaul dengan Ansel. Dia tidak mengerti kenapa Damar melarangnya berteman dengan Ansel di saat dirinya mulai sedikit memiliki rasa kepada pemuda itu. Kemarahan dan kekesalan Shanna semakin menjadi kala Damar benar-benar melakukan seperti apa yang dikatakannya, mengantar jemput dirinya. Sebagai bentuk protesnya, Shanna tidak mau berbicara kepada pria itu. Dia benar-benar mengabaikan Damar dalam segala hal, teramasuk membersihkan rumah dan memasak. Sehingga selama satu minggu ini, mau tidak mau Damar terpaksa membersihkan rumah dan memesan makanan untuk mereka. Shanna masih membungkam mulutnya. Enggan bertanya meski dia heran dan bingung ketika mobil yang dikendarai Damar memasuki area pemakaman. Padahal sekarang bukan tanggal kematian orang tuanya. “Shanna, Sayang, maafkan baba,” ucap Damar setelah meletakkan buket bunga di pusara ke dua orang tua Shanna. Ditatapnya wajah Shanna lekat-lekat. “Baba tahu kamu marah dan mun
Read more
BAB 15 : Kebenaran Dari Damar
Damar dan Aliya tidak memiliki hubungan apa pun. Damar hanya menganggap Aliya sebagai temannya. Alasan kenapa selama ini dia sangat dekat dengan Aliya karena saran dari Galang setelah mendengarkan keluh kesahnya mengenai Shanna yang menyukainya layaknya kekasih. Saat itu Galang menyarankan supaya Damar mencari kekasih, berharap Shanna mengerti bahwa kasih sayang mereka murni antara ayah dan anak. Sayangnya Damar menolak saran itu dan memilih untuk tinggal di hotel dengan menggunakan alasan bahwa cabang perusahaannya mengalami masalah dan mengharuskan dia melakukan perjalanan bisnis. Namun Damar tidak menyangka bahwa Shanna akan mengetahui kebohongannya. “Saat membaca surat yang kamu titipkan pada resepsionis, baba benar-benar merasa bersalah karena telah membohongimu hanya untuk menghindarimu,” jujur Damar. Nadanya sarat akan penyesalan dan rasa bersalah. Setelah membaca surat dari Shanna, saat itu juga Damar memutuskan untuk pulang dan membawa Shanna kembali tinggal bersamanya mesk
Read more
BAB 16 : Mengalah
Shanna menghela napas pelan. Lalu dengan lemah dia berkata, “Sebenarnya aku juga sudah memikirkannya. Hanya saja aku nggak tahu bahagaimana cara memberitahu tahu dia. Nggak mungkin kan aku bilang ke dia kalau aku udah dilamar sama ayah angkatku sendiri?”“Ya jelaslah nggak mungkin,” sahut Viona cepat. “Bisa-bisa kamu yang dapat masalah kalau hubunganmu dengan babamu sampai ketahuan. Meskipun nggak ada yang salah menikah dengan ayah angkat karena nggak ada hubungan darah, tetapi tetap saja hal kayak gitu masih tabu.”“Makanya itu. Aku bingung.” Shanna menopang dagunya dengan satu tangan. “Kalian ada ide nggak?” Shanna menatap satu per satu teman-temannya.Secara bersamaan mereka menggeleng.“Maaf, Shan, untuk kali ini, kami nggak bisa membantu,” ucap Viona lemah.“Kenapa kamu nggak minta pendapat Om Damar aja? Siapa tahu dia memiliki banyak alasan,” usul Neila yang diangguki setuju oleh Viona dan Damar. “Kan dia cemburu banget tuh sama Ansel, siapa tahu aja dia punya alasan yang ampuh.
Read more
BAB 17 : Rencana Menikah
Walaupun dia sudah memikirkan kemungkinan bahwa Ansel akan menanyakan hal itu, tetapi karena Damar meyakinkannya bahwa Ansel tidak akan bertanya yang macam-macam, dia pun menuruti ucapan ayahnya untuk tidak memikirkan hal itu. Seharusnya dia memang tidak terlalu mempercayai ucapan ayahnya itu.“Mahesa. Namanya Mahesa Giandra.” Shanna menjawab asal dengan menyebutkan nama tengah Damar dan nama belakang Adara, asisten pribadi Damar. “Mereka tinggal di Surabaya.”Dalam hati, Shanna merepalkan doa supaya Ansel tidak mencari tahu nama dan tempat tinggal yang baru saja dia sebutkan secara asal. Jika tidak, maka tamatlah riawayatnya kalau Ansel tahu dirinya berbohong.“Maafkan aku, Sel. Aku benar-benar nggak bermaksud untuk memberimu harapan palsu. Sebenarnya aku sendiri nggak tahu kalau baba sudah menjodohkanku. Walaupun sekarang sudah zaman modern dan aku bisa saja menolak, tetapi aku nggak bisa menolaknya. Aku memiliki hutang budi dan n
Read more
BAB 18 : Janji Bersama
Shanna menatap Damar yang juga menatapnya dengan tersenyum kecil. Tangannya yang sedikit dingin perlahan menghangat dalam genggaman tangan Damar. “Belum. Tapi aku pasti akan memberitahu mereka,” ucap Damar tenang, berbeda dengan perasaan Shanna yang campur aduk saat ini. “Semoga saja mereka bisa menerima hubungan kalian,” ucap Galang lemah. Shanna berharap apa yang diucapkan Galang bisa menjadi kenyataan. Namun mengingat betapa buruknya hubungan mereka, lebih tepatnya antara dirinya dengan keluarga ayahnya itu, rasanya sangat sulit untuk mendapatkan restu mereka. “Mereka mau menerima atau tidak, merestui atau tidak, aku tidak peduli. Ini hidupku, aku sendiri yang menentukannya. Mereka tidak berhak mengatur kehidupanku.” Untuk sesaat suasana menjadi sedikit berat, tetapi dengan cepat Galang mengubah topik obrolan. Mereka mengobrol santai sesaat sebelum akhirnya Galang pamit pergi karena ada pertemuan yang harus pria itu hadiri. “Kamu ja
Read more
BAB 19 : Putusnya Tali Persaudaraan
Shanna hanya bisa menundukkan pandangannya mendengar kemarahan pamannya. Meski sudah menduga akan terjadi seperti ini, tetap saja perasaan takut merasuki dirinya kala berhadapan dengan kemarahan pamannya.Shanna tersentak ketika tangan besar Damar menggenggam tangannya yang mulai berkeringat dingin. Dia mengangkat kepalanya yang sedikit menunduk dan menatap Damar yang menatap Darian tanpa ada perubahan ekspresi apapun di wajahnya.“Dia memang anakku. Tapi dia anak angkatku. Dan tidak ada larangan ayah angakat menikahi anak angkatnya.” Damar berkata santai, tidak sedikit pun tersulut amarah mendengarkan ucapan Darian.“Dengar, Damar, selama ini, dengan kamu mengangkat dia sebagai anakmu padahal kamu sendiri belum menikah, itu sudah merupakan aib bagi keluarga kita. Keluarga Adipramana. Apalagi sekarang kamu ingin menikahinya? Apa kamu ingin membuat keluarga kita dipermalukan dan ditertawakan oleh orang lain hingga tujuh turunan?” Darian ma
Read more
BAB 20 : Isu
Suasana pesta ulang tahun pernikahan pasangan Galang dan Devara begitu mewah dan elegan.Shanna menatap orang-orang yang di acara itu dengan tatapan malas. Pasalnya dia memang tidak suka dengan keramaian. Sayangnya ini adalah acara sahabat baik ayahnya, sehingga mau tidak mau dia harus bertahan hingga acara selesai.Galang menghampiri meja mereka dengan senyum lebar dan berkata, “Dam, ayo ikut aku sebentar. Aku akan memperkenalkanmu dengan pengusaha real estate yang kubicarakan dua minggu yang lalu kepadamu.”“Sayang, kamu tunggu di sini, ya. Baba pergi sebentar.” Damar berpesan sebelum mengikuti Galang.Shanna hanya bisa mengangguk dan menatap kepergian dua orang itu dengan tatapan malas. Inilah salah satu alasan terbesarnya kenapa dia tidak suka acara pesta. Dirinya akan menjadi orang asing. Sebab semua orang di sekitarnya adalah para pebisnis dan yang mereka bicarakan tidak pernah jauh-jauh dari kata pekerjaan.“Aku dengar Nadia akan bercerai dengan suaminya.”Shanna tidak sengaja
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status