Semua Bab Pembalasan Istri Yang Teraniaya: Bab 61 - Bab 70
124 Bab
Bab 60
Pagi itu sebenarnya udara di Turki terasa dingin. Tapi tidak dengan para bodyguard.Wajah bahkan baju diseragamnya dibasahi keringatnya bahkan darah segar. Selain itu, wajah juga lebam betapa cenat-cenut rasanya. Lagi-lagi Haris mengepalkan tangannya, dia melirik ke arah Intan lalu beralih melihat para musuh yang berada di depannya."Keajaiban, please datanglah!"Mohon Haris seraya menatap langit sejenak seolah berharap keajaiban di sela-sela putus asa yang mulai menyelimutinya.Ada rasa tidak percaya diri disisa tenaganya. Apa mungkin bisa melawan 5 orang itu? Apabila saat tenaga Haris masih banyak saja tadi mengalami kesulitan melawan. Apalagi sekarang? Bukan hanya tenaga yang terkuras tapi luka-luka di tubuhnya itu juga membuat dia kesulitan bertarung atau menghambatnya."Lalu, apa yang harus dilakukan sekarang?""Astaga, aku terlupakan!"Tes!Tes!Tes!"Tolong kirim orang yang banyak, sekarang dalam darurate!"Haris mengirim pesan ke bascame.Karena sadar Haris sedang meminta ba
Baca selengkapnya
Bab 61
Franz mengerutkan keningnya."Kalian memang bodoh! Kenapa malah Intan dibawa orang lain? Aku tidak mau tahu cepat selidiki, siapa yang menolong Intan dan kemana dia di bawa?"Franz berbicara sangat emosi. Hingga ngegas dan melotot.Tujuan Franz mengirim anak buahnya untuk menculik Intan. Nah, tapi kenapa malah Intannya dibawa pergi orang?Sebuah mobil hitam BMW yang tak kalah mewah membelah jalanan dengan kecepatan tinggi.Seseorang menghubungi kakek Ardidingrat setelahnya.Di bangku kebesaran di ruangan kantornya, lelaki tua itu tampak mengangkat ponselnya yang berdering di atas meja kaca.Kemudian, pria yang tak lain adalah Glenn kekasih Angela jugaa pria yang pernah jatuh cinta dengan Intan memberi tahu kabar tersebut kepada kakeknya dengan gugup, tangannya tampak bergetar karena cemas.Pada saat ini, kakek Ardidiningrat berada di Pakistan. Memang Intan sengaja membelikan tiket untuk kakek bisa lebih aman dan tidak setres.Sebenarnya Intan sendiri juga memiliki felling sedang dalam
Baca selengkapnya
Bab 62
Mendengar para pria bertopeng tertawa justru Kyai membalas tersenyum. Namun giginya tidak kelihatan.Kemudian beliau berkata," Saya memang memakai sarung dan tidak pandai bertarung seperti kalian. Tapi apa kalian merasa senang sudah bertarung dengan memakai ilmu hitam, maksud saya ilmu kebal? Sementara yang lain tidak? Apa kalian tidak kasihan?....."Lantas, mendengar ucapan Kyai justru mereka memotong dan tampak emosi, mereka tidak terima!"Ngga usah banyak bacot deh Anda!"serunya salah satu pria bertopeng. Kemudian, pria itu maju dan menantang Kyai.Melihat hal itu, pemuda yang merupakan murid Kyai Hasanuddin tampak tidak terima."Jaga bicaramu!" Pemuda tadi berkata seraya menunjuk-nunjuk dan terpancing emosi, itu semua dapat terlihat dari nada bicaranya yang tinggi dan tatapannya yang tajam.Siapa sih yang akan membiarkan gurunya diperlakukan seperti itu? Sudah tidak sopan! Teriak-teriak! Malah mau mukul? Apalagi mereka pakai ilmu kebal!Siapapun pasti juga geram bukan?Akibat ked
Baca selengkapnya
Bab 63
Saat itu, Kyai menganggukan kepala seolah sudah faham. Tatapannya menatap kepada leluhur tanpa beralih dan berkedip.Kemudian leluhur itupun berkata kembali."Intan adalah satu-satunya manusia yang mendapat anugerah. Karena hanya dia yang bisa menghentikan kejahatan dunia gelap yang dilakukan oleh manusia. Dialah mereka yang bersekutu dengan iblis menjadikan manusia yang tidak berdosa harus terpenjara di alam gaib. Jika Intan tidak menghentikannya, makhluk gaib bisa menguasai manusia dan dunia akan hancur,""Aku?"Di sana, Intan yang mendengar penuturan leluhur itu merasa bingung, alisnya hingga tampak terangkat naik ke atas. Dia menunjuk dengan jarinya kearahnya, seolah dia masih tidak percaya. Bahkan tatapannya saja masih kosong? Kemudian dia menggelengkan kepala seraya berkata,""Bagaimana cara aku bisa menolong mereka? Siapa orang yang bisa aku tolong?"Leluhur itu menjawab dengan lantang dan bijaksana. Dia juga tampak berwibawa. Tatapannya tanpa sedikitpun ragu."Kamu nanti akan
Baca selengkapnya
Bab 64
Namun hati yang masih berduka itu kini harus diperlihatkan kembali."Apa kamu masih sanggup melihat yang lainnya?""Melihat yang lainnya? Siapa lagi?" batin Intan tak karuan.Kemudian, leluhur yang memakai sorban dan pakaian serba putih itu kembali memperlihatkan seorang wanita di sana.Intan sungguh miris melihat keadaan wanita itu. Dan benar, di sanalah tampak seorang wanita yang Intan kenal."Angela...!"Intan berteriak namun suaranya sudah habis. Dia begitu malang. Angela yang dikira koma ternyata malah di siksa di alam gaib lainnya? Ini sungguh keterlaluan!Intan yang sakit hati harus berhubungan badan dengan manusia yang sangat dibencinya merasa tidak rela. Namun ini malah lebih memilukan....?"Angela dijadikan budak nafsu para setan!" Hati Intan sungguh lara. Air matapun sudah tidak bisa keluar lagi. Ia hanya menggelengkan kepala dengan rasa lara yang dalam. Namun, Intanpun tiba-tiba pandangannya menjadi kabur kemudian menjadi gelap, tubuhnyapun sudah tidak mampu menopang di
Baca selengkapnya
Bab 65
"Kenapa Kyai wajahnya berubah seperti itu?"batin Intan.Kyai Hasanuddin barusan tampak diam seolah berat untuk mengatakannya. Wajahnyapun tidak seperti biasa, seolah beliau mengetahui sesuatu hal."Kyai lantas apa hubungannya hutan kasat mata itu dengan aku? Dengan orang-orang yang terpenjara di alam gaib?"Intan fikir berkata terus terang itu lebih baik bukan? Daripada harus memendam penasaran dan pertanyaaan.Kemudian Kyai berkata," Nak Intan, kamu harus memasuki hutan itu dan mendiamkan diri di tempat ibadah para jin muslim, kamu di sana harus beritiqaf beribadah kepada Allah hingga mendapat sebuah petunjuk untuk memperoleh bekal menghadapi para jin dan iblis,""Apa di dalam sana ada masjid?""Jin dan manusia itu sama. Mereka tetap beraktivitas seperti biasa. Di sanalah pusatnya para jin, termasuk jin muslim,""Lalu, sampai kapan aku harus mendiamkan diri di dalam masjid itu?""Untuk bisa memasuki wilayah mereka itu saja tidak semuanya bisa. Bahkan resikonya besar seperti tidak bis
Baca selengkapnya
Bab 66
Mendengar cerita Haical pendirian Intan sedikit goyah."Tidak! Aku akan tetap ke sana!"kekeh Intan."Kalau begitu, izinkan saya ikut," tutur Haris.Mendengar sahutan Haris para bodyguard di ruangan itu tampak terkejut. Netra mereka saling menatap.Kemudian, Haical yang merasa merindukan kedua adiknya pun beranjak berkata,"Nona muda. Benar apa yang dikatakan oleh Haris. aku fikir jika ramai keselamatan kita akan semakin baik," tutur Haical. Sesungguhnya saat itu Haical berharap bisa bertemu dengan adiknya, sementara Haris sendiri sudah terlanjur jatuh cinta kepada nona muda. Melihat hal itu, Tomy dan yang lain berunding. Salah satu diantara mereka berkata," Haical. Apa kamu yakin jika masuk berkelompok akan membuat keselamatan lebih besar?""Tentu saja. Kita akan saling melindungi satu sama lain. Kita yang merasa takut dan bingung akan berkurang jika memasuki secara bersama bukan?"Setelah Intan fikir-fikir, sebenarnya benar apa yang disampaikan oleh Haical. Tapi dalam hati Haical ber
Baca selengkapnya
Bab 67
Haical dan Haris tampak keluar dengan wajah dingin dan kesal."Ada apa?""Lo ngga usah belaga bego! Lo pasti mau senang-senang kan di sini! Jadi aku minta kalian harus bayar pajak!""Pajak?""Cuih!""Aku ngga sudi!" sahut Haical yang sudah terpancing emosi.Akhirnya mereka berkelahi. Haical fikir dia bisa mengatasi sendiri. Ciyyah!Ciyyah!Bug!Ciyyah! Bugh!Priiiiiit!!!!Salah satu preman memanggil teman-temannya dengan peluit dirasa dirinya akan kalah."Apa? Aku kira mereka hanya berjumlah empat orang! Sial!"gerutu Haical.Kemudian, terdengar suara beberapa jumlah motor menghampiri mereka parkir di tengah jalan. Tunuannya tentu saja agar mobil mereka semakin sulit lewat.Netra milik Haris dan Haical saling menatap, seolah saling bertanya-tanya namun dalam diam.Salah satu laki-laki muda dengan gayanya berkata."Ada apa kenapa memanggil?""Bos! Mereka tidak mau membayar pajak,""Ah, sial! Sepertinya ini akan berakhir panjang," batin Haris.Oleh sebab itu, dia menarik lengan Haical.
Baca selengkapnya
Bab 68
Pistol menempel berada di kepala lelaki muda yang merupakan pemimpin gank berandalan itu. Sebelumnya, dia sengaja hanya mengetes meminta uang dalam jumlah yang besar 50 juta. Dirasa bisa memberikan uangnya, mereka senang bukan main. Pasalnya bos itu tertarik dengan mobil sport yang sangat menyilaukan mata. Bahkan dia kira anak buahnya yang banyak itu mampu membuat mobil seketika menjadi miliknya. Di tambah dengan uang 50 juta itu. Malam ini mereka akan kaya mendadak!Tapi apa yang terjadi? Kenyataannya berbalik. Mobil mewah yang melintasi jalan mereka itu kesabarannya habis.Seperti yang dilihat saat ini. Bos itu menyuruh beberapa motor besar yang menghalangi jalan untuk cepat berpindah. Oleh sebab itu, dalam waktu cepat mobil Intan diberi jalan."Aku sudah memberimu jalan. Jadi, tolong ampuni dan lepaskan saya!"sahut bos itu.Mendengar hal itu, Intan membalas,"Apa kamu kira perbuatan tadi tidak merugiakan aku? Kamu sudah membuang-buang waktuku di sini, makanya aku minta kwitansi 50
Baca selengkapnya
Bab 69
"Di mana aku? Haical tidak salah jalan kan?"batin Haris yang masih takjub dengan keberadaan dirinya.Melihat hal itu kemudian Haris mengarahkan pandangan kepada Haical."Astaga...Mereka semua tidur,""Haical! Haical bangun!" Haris membangunkan Haical dengan menggoyang-goyangkan tubuhnya."Haris ada apa? Apa sudah sampai?""Bos. Aku tidak tahu kenapa kita bisa sampai di sini? Aku kira jalan yang ditempuh sesuai petunjuk Haical,"Nona muda Intan yang saat ini duduk berada di depan sementara Haical berada di belakang malah membuatnya susah dibangunkan, melihat hal itu Haris menyipratkan air kepada Haical.Intan sendiri yang sudah sadar melihat sekitar tampak takjub.Bangunan di kota ini tidak ada yang jelek semuanya tampak bagus, bahkan mewah dan bertingkat-tingkat. Sementara itu, orang-orang penghuni tempat itu sangat cantik dan tampan. Anehnya mereka memakai pakaian serupa?Kemudian, Haical tersadarkan. Beberapa kali dia mengucak matanya."Apa aku salah lihat?""Hai! Kamu jangan becan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
13
DMCA.com Protection Status