Pembalasan Istri Yang Teraniaya

Pembalasan Istri Yang Teraniaya

Oleh:  Widi.P  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10
65 Peringkat
124Bab
2.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Suami Intan sempat tak bisa dihubungi saat dinas kerja. Namun begitu pulang, pria itu justru bersikap dingin dan kasar padanya. Tak hanya itu, Franz yang katanya "amnesia" membawa wanita lain untuk dijadikan madu! Pernikahan keduanya pun berakhir. Hanya saja, "suaminya" itu tak tahu kalau Intan memiliki kekayaan dan kekuasaan tak tertandingi yang selama ini disembunyikannya... Dan dia, akan membalas satu per satu rasa sakit yang dialaminya selama ini!

Lihat lebih banyak
Pembalasan Istri Yang Teraniaya Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Mah_ai
mantap akak lanjut
2024-04-15 14:37:26
0
user avatar
Night Live
seru banget, semangat thor!
2024-03-29 21:11:40
0
user avatar
lutfi08
semakin suka sama cerita yang satu ini, semangat terus thor
2024-03-05 14:49:29
0
user avatar
Saraswati_5
ceritanya menarik, aku suka.
2024-03-05 14:36:24
0
user avatar
dian muh
ceritanya seruuu... recomended banget sih ini..
2024-03-04 09:32:56
0
user avatar
lutfi08
ayo intan balas Franz, enak aja dia kayak gitu
2024-02-29 18:34:28
0
user avatar
Defi Ana
yaampun sakitnya udah ditinggal kerja pulang pulang malah berubah sifatnya.. ternyata amnesia..
2024-02-29 07:24:33
0
user avatar
Sun fatayati
semangaaaat intan.... masuk rak nih ceritanya.
2024-02-29 07:08:28
0
user avatar
Agung99
NYEBELIN banget mertuanya!!!! tapi suka sama alurnya krenw
2024-02-29 02:24:21
0
user avatar
dian muh
fighting, Intan! emang harus diberi pelajaran sih suami sm mertuamu itu...
2024-02-28 22:40:17
0
user avatar
Megarita
intan dpt paket lengkap...mertua yg ikut campur, suami yg selingkuh dan madu yg kyk orang udik... nyebelin bgt deh...
2024-02-28 21:47:58
0
user avatar
Leni Nurleni LN
Ceritanya bagus... Semangat Thorr
2024-02-28 20:32:00
0
default avatar
princeskinan49
Semangat terus nulis lanjutannya thor. Suka banget sama alurnya
2024-02-28 20:25:10
0
default avatar
yuyunitaa
Aduh, kesel bgt sama si Franz, semangat Intan! Lanjut updatenya, Thor.
2024-02-28 20:14:29
0
user avatar
Nanda Utami
seruu, semangat intan...
2024-02-28 19:22:23
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
124 Bab
Prolog
"Beri aku uang satu miliyar sekarang, Ma!" "Apa yang kamu katakan? Kamu benar-benar gila!" "Aku ini darah dagingmu! Bagaimana mungkin itu gila? Dia hanyalah anak tiri, Ma! Satu Miliyar atau lebih baik aku mati!" Kelinting! Sebuah ponsel dengan gantungan dari kunci membentuk love jatuh di lantai. Intan syok mendengar percakapan sang mertua dengan seorang pria asing di kamar wanita itu. Mama? Kening Intan mengerut. Bukankah suaminya anak tunggal? "Siapa di sana?" teriak sang mertua lantang. Mendengar itu, Intan sontak mengambil ponselnya cepat dan bersembunyi. Dia sungguh takut jika ketahuan menguping Beruntung, Intan bergerak cepat. Dari jauh, mertuanya tampak membuka pintu dan menengok ke kanan dan ke kiri. Wanita tua itu sepertinya lega saat tak menemukan siapapun. Dengan cepat, sang mertua menyuruh lelaki dengan masker dan topi hitam itu untuk pergi dari rumah. "Kamu harus pergi sekarang juga! Nanti, wanita sialan itu bisa tahu," ucap mertua dengan wajah cemas, "oh iya,
Baca selengkapnya
Bab 1
Sayangnya, suami Intan tak kunjung datang.... Beberapa hari berlalu, tetapi tak ada tanda keberadaan Franz. Mertuanya yang bernama Sarah Aswaja bahkan sudah melaporkan kepada pihak polisi, katanya. Sayangnya, tak ada hasil berarti. "Mamah, aku mau pergi ke kantor polisi," ucap Intan pada akhirnya. Dia tidak tahu sistem di Turki bagaimana. Namun, Intan sudah tak sanggup lagi menahan kekhawatirannya. Anehnya, sang mertua yang saat itu sedang duduk di sofa tampak terkejut. Raut wajahnya mendadak berubah gelap. "Kantor polisi? Untuk apa Intan? Apa kamu tidak percaya dengan saya?" bentaknya."Bu-kan begitu," jawab Intan gagap."Sebaiknya, kamu tunggu saja di rumah. Saya yang akan mengurus semuanya! Semua akan baik-baik saja!" ujarnya seraya melotot.Intan terdiam. Ia tidak bisa berbuat apapun. Namun, ia merasa heran. "Mengapa mamah berbicara seperti itu? Seolah tahu di mana mas Franz?" batinnya.Pikiran Intan ke mana-mana. Memang, akhir-akhir ini tingkah mertuanya begitu mencurigakan
Baca selengkapnya
Bab 2
Melihat hal itu, Intan merasa panik. Dia segera menjauhkan Jessy dari Franz. Masih teringat jelas sang suami yang menjambak rambutnya. Di sisi lain, Jessy yang turun dari tubuh Franz menekuk wajah chubby-nya penuh kekecewaan."Jessy, Sayang. Papi masih sakit. Jangan marah, ya cantik!" ucap Intan berbicara dengan nada lembut. Jessy menganggukan kepala. Tampaknya, anak itu mencoba paham meski terkejut.Hal ini membuat Intan merasa lebih tenang. Selesai berbicara, Intan langsung mengambilkan bekal untuk mereka. Namun tetap saja, di dalam mobil, Franz tetap dingin.'Apakah amnesia dapat mengubah karakter seseorang?' batin Intan bingung.Wajahnya memang milik suaminya. Namun, mengapa sikapnya sangat berbeda?Intan berharap suaminya yang dulu kembali. Sayangnya, meski satu minggu telah berlalu, Franz masih dingin dan kasar. Hubungan keluarga kecil itu semakin renggang. Intan sudah berusaha keras untuk membuat suaminya ingat akan keluarga kecilnya. Namun ketika ditanya, Franz malas me
Baca selengkapnya
Bab 3
Setelah mengangkat telephone, Franz menyimpan ponselnya di saku kemejanya. Dia melipat laptopnya, lalu memanggil Intan. "Intannn...," teriak Franz seraya merapikan kemejanya. Deg! Aroma parfumnya berbeda, tercium lebih wangi. Istri mana yang tidak curiga? Apalagi cara berpakaian juga sudah berubah dari sebelumnya. Semuanya berbeda! Menahan gemetar, ia melangkahkan kaki dan ingin berterus terang kepada suaminya. "Mas, kamu mau kemana? Bukannya hari ini hari libur?""Hari libur itu untuk orang malas!" jawabnya dengan ketus, "Lama-lama kamu tambah bawel aja ya! Apa harus aku jelaskan sangat rinci? Sudah lihat pakaian rapi kaya gini harusnya kamu sudah tahu! Masih nanya juga! Aku ngga banyak waktu Intan! Sebaiknya kamu buka pintu gerbang. Aku mau berangkat meeting, aku sudah telat! Jangan buat moodku buruk!"Intan terdiam dan mengangguk.Diturutinya perintah pria itu. Namun setelah mobil Franz sudah keluar, Intan segera menuju pangkalan ojek yang terlihat dari rumah. Lalu, Ia mengikut
Baca selengkapnya
Bab 4
Sekarang Intan harus mencari alasan! Ia memutar otaknya, padahal kepalanya sedang sakit.Franz berjalan di depan Intan dengan kaki yang lebar dan cepat. Seolah sedang berada dalam situasi darurat. "Seandainya mas Franz masih seperti yang dulu, aku pasti akan di gandeng tangannya. Aku yang akan marah dan ngambek jika ia seperti ini padaku, setan mana yang menempeli suamiku, Tuhan?" pinta Intan dalam hati.Dia benar-benar tidak sanggup mengikuti langkah Franz saat ini. Bahkan dia berjalan tanpa menengok sedikitpun. Intan bukan seperti seorang istri, malahan ia seperti seorang asistannya."Mas Franz," ucap Intan lirih.Bugh! Stress membuat Intan pingsan. Ia memikul beban banyak di kepalanya. Wajahnya tampak pucat pasi. Ia memang sudah makan, namun ia terlalu lama mengisi perutnya hingga pingsan. Franz yang mendengar suara di belakang terjatuh membalikan badannya. Orang-orang merasa simpatik padanya. Mereka turut berkerumun.Raut wajah Franz yang acuh begitu nampak. Bahkan dia kece
Baca selengkapnya
Bab 5
Bapak-bapak, ibu-ibu, kalian bisa melihat foto ini. Apa kalian masih tidak percaya juga?" ucap Sarah seraya menangis tersedu-sedu."Hssss, hssss," Sarah memang sangat keterlaluan. Ia rela bertindak sejauh itu. Bahkan, sejak lama ia bertindak selicik itu.Di sana Franz, tampak terdiam. Alisnya mengkerut seolah sedang berfikir. Bahkan dia mungkin ikut percaya dengan apa yang dikatakan oleh mamahnya. Oleh sebab itu, dia menjadi sangat kesal kepada Intan. Sikapnya Franz terasa terlalu baik selama ini, harusnya dia bersikap lebih buruk lagi kepada Intan. Dia juga menjadi jijik kepadanya. Sekarang. Seolah raut wajah Franz bertanya-tanya. "Mengapa mamah tidak memberi tahu aku?" ucap Franz menghela nafas panjang. Dia merasa gusar.Franz memang tidak melihat fotonya secara langsung. Tapi dia bisa menilai dari raut wajah orang-orang yang telah melihatnya. Di fikirannya merasa harga dirinya diinjak-injak. "Brengsek wanita itu telah menipuku! Kau seakan manusia suci di depanku, tapi ternyata
Baca selengkapnya
Bab 6
JEDERRRR Bagaikan tersambar petir saat itu tubuh Intan, bahkan hancur berkeping-keping."Apa?" "Ma-du!" Intan berbicara, namun suaranya sangat lirih, bahkan terbata-bata. Ia tidak pernah menyangka hal ini benar terjadi."Mas, aku tidak akan sudi di madu, apalagi oleh wanita seperti dia! Mana ada wanita baik yang merebut suami orang!" teriak Intan. Keringat bercucuran di keningnya. Ia lalu mengusapnya dengan kasar."Plakk...! Plakk...!" Sebuah tamparan mendarat di pipi kanan dan kiri Intan. Franz yang sedang duduk hanya diam melihat Intan ditampar.Sarah Ajwaja sangat murka. Ia adalah mertua Intan. Ia menampar menantunya dengan sangat keras, hingga Intan terjatuh di lantai, wajahnya memar bahkan terlihat darah segar di ujung bibirnya. "Arg...Mamah, aku sedang hamil!" tekan Intan panik. Ia mengusap perutnya yang sudah besar beberapa kali, beruntung, ia masih kuat, lalu ia susah payah beranjak bangkit dari lantai."Jaga mulutmu wanita kampung! Berani-beraninya kamu menghina calon ist
Baca selengkapnya
Bab 7
"Papi, Oma dan tante. Jangan mendekati Jessy . Atau Jessy akan tembak?" Gadis kecil itu langsung berjalan di depan Intan, ia berbicara dengan nada yang tinggi. Seolah ia sedang menjadi peran di aksi kejahatan. Bahkan pendiriannya kuat, "Jessy tidak akan memberi pistol ini?" kekehnya.Suaranya imut, namun membuat merinding. Karena itu, mereka semua mengikuti perintahnya.Karena ketakutannya, Sarah, Franz, dan Clara melotot, tubuh mereka mengumpat di balik bantal sofa. Ketiganya merasa terancam. "Jessica, hati-hati sayang itu berbahaya!" teriak Intan dengan cemas. Selama ini, Jessy jarang di perhatikan. Oleh sebab itu, mereka tidak tahu kalau Jessy ternyata mempelajari cara melawan orang jahat di internet. Gadis itu tumbuh genius karena kecanggihan teknologi yang modern apalagi positif. Lihat sekarang! Bahkan orang dewasa saja kalah.Ia menyaksikan perbuatan keluarga papinya yang kejam kepada maminya. Barusan, Intan sudah berusaha merebutnya, tapi kondisinya yang tidak mendukung
Baca selengkapnya
Bab 8
"Aku tidak akan memberi ampun keoada kalian!" batin Intan."Angela. Aku memiliki hadiah istimewa untuk mereka yang berhati iblis! Itu sangat spesial! Kamu orang paling tahu siapa aku bukan? Aku adalah mantan istrinya Franz Anggara, sekaligus rekan bisnisnya, dan aku ingin membuat pesta ini semakin meriah," Intan tersenyum miring, lalu ia menatap sahabat kecilnya. "Haha rekan bisnis apanya? Kamu jangan merendah nona muda Ardidiningrat. Kamu dan Franz itu berbeda jauh, bagaikan langit dan bumi? Franz itu narsis. Sementara kamu, selalu saja menghindari media, itulah sebabnya Franz lebih terkenal. "Kalau bukan karena pelakor itu yang matre, Franz tidak akan mungkin melakukan pesta dengan biaya fantastik! Lihat saja nanti, aku akan buat wanita pelakor itu sesak nafas!" "Jangan beri ampun!Cucu Ardidiningrat sengaja disembunyikan dari media, tapi prestasinya terus saja berjalan! Hingga perusahaan itu bercabang bahkan di berbagai kota dan negara. Malam ini ia keluar dari persembunyiann
Baca selengkapnya
Bab 9
Angela berbisik kepada Intan seraya berjalan seolah bak model di atas karpet merah hati yang sudah tertata dengan bunga-bunga berwarna merah di lengkapi hijau daun.Menurut kepercayaan mereka kebanyakan, seolah itu simbol untuk kedua mempelai. saling melengkapi. Sangat mencintai dan selalu abadi.Bunga keabadian"Uwok,"Intan rasanya mulas mendengar Sarah pamer akan keadaan pesta mereka.Beberapa lampu kristal yang memancar membuat panggung terlihat lebih memukai dan hidup. Siapa saja yang melihat memuji kebesaran Tuhan. Accesories dan decorate benar-benar menarik mata Ini benar-benar terlihat nyaman dan elegant, bahkan lebih berkelas!"Inilah Dekorasi kelas dunia!""Ini bahkan hanya dihadiri orang-orang dengan martabat tinggi!" desis Sarah di depan wartawan."Desain Thomas John?"Sebelumnya, gaun mereka adalah yang terbaik di antara yang lainnya. Clara dengan yakin mengatakannya. "Desain kelas tengah dunia aku fikir tidak ada yang menandinginya malam nanti? bahkan biayanya satuharga
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status