All Chapters of Wanita Masa lalu SANG CEO: Chapter 21 - Chapter 30
123 Chapters
21. Berharga dan Dijaga
***"Kamu kenapa sangat sulit aku hubungi? Kamu ada masalah?" tanya Echa."Maaf ya, Cha. Bukannya aku nggak pernah kasih kabar, aku hanya kelelahan karena pekerjaanku banyak menyita waktuku," balas Kasih.Kasih akhirnya bisa bertemu Echa, sahabat baiknya. Dia memang sengaja menghindari Echa karena tidak mau sahabatnya itu tahu kalau dia adalah seorang istru simpanan dari Arthur. Satu-satunya hal yang pasti diketahui Echa adalah jika dirinya sedang  berbohong. Kasih memang tidak mau kalau Echa tahu tentang kesepakatannya dengan Arthur yang menginginkan anak darinya."Ada masalah?" tebak Echa.Kasih menggelengkan kepalanya, dan menatap sahabatnya dengan tenang. "Kalau aku ada masalah pasti larinya ke kamu, Cha.""Tapi saat kemarin Zayn masuk penjara, dan kamu dicampakkan oleh Bryan, kenapa kamu tidak bilang padaku?""Itu karena aku tidak mau menambah masalahmu, Cha. Kamu juga ada masalah, dan kamu kehilangan anak dari kandunganmu.
Read more
22. Candu bagimu
***"Bagaimana bulan madu keduamu? Semua kenangan indah dengannya kembali hadir, bukan?" tanya Kasih."Kenapa mendadak kamu ingin tahu bagaimana bulan madu keduaku? Kamu mulai merasakan hati padaku?" tanya Arthur dengan suara serak. Kedua mata pria itu tetap terpejam karena semalam dia terus bertarung dengan Kasih di atas ranjang."Karena aku bisa sedikit lega, dan tidak merasa berdosa jika cinta kamu dan dia kembali kuat," balas Kasih. "Hatiku sudah mati, dan aku tidak akan jatuh cinta pada iblis sepertimu."Arthur tertawa pelan, dan dia membuka kedua matanya, menoleh ke sisi kanan, Kasih dengan wajah yang polos tanpa polesan make up membuat wanita itu sangat menggemaskan di matanya, apalagi jaraknya dengan wanita itu sangat dekat. "Kamu adalah istriku juga, Kasih. Kita menikah secara resmi.""Kita hanya menikah siri, dan pernikahan kita hanya tercatat dalam agama saja," balas Kasih, “Dan tentunya akan berakhir jika aku melahirkan anak laki-
Read more
23. Ciuman Hangat di Pagi Hari
***Kasih langsung terkejut saat pertama kali membuka matanya melihat sosok Arthur yang masih ada di apartemennya. Wanita itu langsung beranjak dari tempat tidurnya, dan menghampiri sosok pria itu yang sedang menyiapkan sarapan pagi di atas meja makan."Kenapa kamu bengong begitu?" tanya Arthur.Kasih langsung mengucek kedua matanya, dia ingin memastikan apakah saat ini dia sedang tidak bermimpi."Kenapa? Kamu melihat hantu di pagi hari?" tanya Arthur."Ini nyata? Aku sedang tidak bermimpi, kan?" Kasih bertanya balik."Hmm... kenapa kamu menganggap saat ini masih bermimpi? Semalam mimpi buruk?"Kasih langsung mengedipkan matanya tiga detik, dia menghampiri Arthur, dan langsung memegang kedua pipi Arthur. Wajah pria itu terasa hangat, dan dia bisa merasakan hembusan napas dari pria itu. Kedua matanya terdiam menatap Arthur yang juga membalas tatapannya itu. "Ini nyata?"Arthur menghela napas berat, dia langsung menarik pinggang
Read more
24. Bahasa Cinta
***"Kenapa kamu beli bahan makanan sebanyak ini?" tanya Kasih memggelengkan kepalanya."Stok untuk kamu di sini," balas Arthur."Kamu pikir aku ini sumo? Ini makanan sebanyak ini nggak akan mampu aku habiskan, Arthur. Kamu itu ya, mentang-mentang banyak uang, lantas menghamburkannya begitu saja! Mubadzir!" kesal Kasih."Kamu itu butuh asupan gizi yang banyak, kasihan tubuhmu hanya dibalut kulit saja. Aku nanti biar enak juga meluk kamu," tukas Arthur.Kasih membisu, dia terkejut dengan sifat Arthur yang berbeda. Pria itu saat ini lebih terbuka, hangat, dan juga selalu ada di sisinya. Arthur yang dingin, kaku, dan tak berperasaan seolah telah mati. Ada apa dengan pria itu? Apakah isi kepala Arthur tidak normal? Dan jauh di dalam hati Kasih, ia seperti menemukan memori yang hilang dari ingatannya, seolah seperti sudah mengenal sosok pria itu."Kenapa kamu bengong begitu?" tanya Arthur.Kasih menghela napas panjang. "Aku hanya penasaran
Read more
25. Pencuri Bahagia
***"Alice!" Kasih terkejut melihat wanita itu yang datang ke kantornya."Bisa kita bicara sebentar?" Alice berkata dingin.Kasih langsung melihat jam di arloji tangan kanannya, dia menghela napas pendek. "Kalau mau bicara, tempat ini bukan tempat yang pas. Ini adalah perusahaan yang tidak boleh ada pembicaraan pribadi. Aku tidak bisa."Alice tersenyum sinis. "Kamu sangat sombong saat ini, Kasih. Hanya jadi asisten pribadi saja, gayamu selangit!""Kamu sedang membicarakan dirimu sendiri?" Kasih menyindir balik."Aku hanya ingin bicara saja, apa itu susah? Kita bisa bicara di tempat lain!" balas Alice kesal."Maaf. Aku tidak bisa karena memang aku tidak mendapatkan izin untuk pergi ke tempat lain karena atasanku masih membutuhkanku," jawab Kasih tegas."Gayamu seperti kamu itu nyonya besar, dan istri dari CEO saja," rutuk Alice. "Aku ini nggak bodoh, Kasih. Aku datang ke sini juga pada jam istirahat! Kamu sengaja menghindariku k
Read more
26. Hati yang Berjarak
***Kasih tidak bisa tidur dengan nyenyak tadi malam. Dia masih memikirkan ucapan Arthur yang memintanya untuk tetap di sisi pria itu. Tapi kenapa Arthur mendadak memintanya untuk bertahan? Bukankah pria itu ingin dia pergi menjauh, dan meninggalkan negara ini setelah dirinya melahirkan seorang anak untuk pria itu?Kasih menghela napas pendek, dan dia memijit kedua alisnya. Mungkin saja Arthur pada saat itu sedang asal bicara, dan dia tak perlu memikirkannya terlalu dalam, pikir Kasih. Namun, di sisi lain hatinya ia memang menginginkan tetap di sisi pria itu, alasannya pun tak bisa ia jelaskan secara akal sehat, sebab seperti Arthur adalah potongan puzzle yang telah hilang dari ingatannya. Ponsel ia berbunyi, dan ada pesan masuk. Dia langsung membukanya, dan itu pesan dari Willy.[Nona Kasih, pagi ini Tuan Arthur tidak akan pergi ke perusahaan karena ada urusan mendadak. Tuan menyuruh Nona untuk menyelesaikan pekerjaan kemarin, dan jika sudah selesa
Read more
27. Hati ini Terasa Sakit
***Rose tampak cantik dengan gaun malam berwarna merah yang memperlihatkan bentuk tubuh indahnya. Malam ini, wanita itu merayakan ulang tahunnya yang ke-32 tahun. Rose masih tampak awet muda, dan wajahnya yang sangat cantik terlihat seperti usia 20-an.Rose bergandengan tangan dengan Arthur menyambut para tamu undangan yang datang. Wajah wanita itu sumringah karena ia terkejut saat meminta sebuah pesta meriah untuk ulang tahunnya dan Arthur yang diam-diam menyiapkan pesta ulang tahunnya yang diadakan di kapal pesiar."Terima kasih untuk teman-teman yang hadir di acara ulang tahun saya yang ke...," Rose menjeda ucapannya dengan mengulas senyum. "Ah, saya agak malu menyebutkan usia saya malam ini karena saya sudah tua.""Tapi Anda terlihat seperti usia 20-an," celetuk salah satu tamu undangan."Ah, saya suka anda berkata seperti itu walau sebenarnya saya merasa tidak semuda itu," tukas Rose setengah tertawa. "Ah, malam ini karena spesial hari lahir
Read more
28. Izinkan Aku Mengenalmu
***Arthur tampak sedikit gelisah. Hatinya mendadak kesal melihat tatapan Sean pada Kasih. Arthur ingin sekali menyingkirkan tangan pria itu yang tadi sempat memegang wajah Kasih. Tatapan Sean pun tampak sangat berbeda, tatapan mengagumi. Arthur tidak terima karena baginya, Kasih adalah wanitanya, dan hanya dia lah yang berhak memiliki semua yang ada dalam diri wanita itu. Sudah lama sekali ia mencari wanita itu dan tidak akan pernah melepaskan Kasih kali ini.'Kamu milikku, Kasih! Kamu adalah wanitaku dan akan selalu di sisiku. Aku tidak akan pernah membiarkan siapa pun menyentuh sesuatu yang menjadi milikku,' batin Arthur."Arthur, kamu gemas ya melihat Sean yang menatap Kasih dengan mesra?" Rose langsung melingkarkan tangannya di lengan suaminya."Kenapa kamu mengatakan hal itu! Aku tidak memperhatikan siapapun," balas Arthur dingin."Oh, aku kira kamu lagi melihat Sean yang akhirnya bisa menatap wanita dengan tatapan hangat seperti itu," ujar R
Read more
29. Sepatu yang Usang
*** "Kamu mau apa?" tanya Kasih terkejut, dia yang baru ke luar dari kamar mandi langsung mundur perlahan. Wanita itu merasa tidak ada yang beres melihat tatapan Arthur seperti iblis, dan menatapnya dengan tajam. Arthur tak menjawabnya, pria itu berjalan mendekati Kasih dengan perasaan marah luar biasa. Ia tidak terima saat Sean menatap Kasih dengan mesra, dan juga memeluk wanitanya. "K-kamu mau apa? Jangan macam-macam denganku!" tukas Kasih. Dia terdesak , dan tidak bisa pergi ke mana-mana. "Aku bebas melakukan apapun padamu, Kasih. Kamu adalah milikku, dan aku pun bebas membuangmu jika aku sudah bosan," balas Arthur dingin. Pria itu langsung menarik handuk yang melekat di tubuh Kasih, dan membuat tubuh polos wanita itu terlihat olehnya. Kasih handuknya kembali, tapi tangan Arthur menahannya. "Tubuhmu ini pun milikku, aku tidak akan membiarkan siapapun untuk menyentuhnya, walau hanya tanganmu disentuh, aku benci seseorang menyentuh barang milikku," ucap pria itu dengan suara para
Read more
30. Kenapa Semua Terlihat Gelap?
***"Aku merindukanmu, ayah...  Jika aku sedang terluka begini pasti kamu adalah orang pertama yang tahu. Sekarang tidak ada yang benar-benar mengerti aku. Aku merindukanmu," lirih Kasih. Dia menangis sepanjang malam, tiba-tiba saja dia merasa lemah, dan juga sudah berada di titik yang paling lemah di hidupnya. Wanita itu merasa tidak ada artinya lagi berada di dunia ini. Bagaimana bisa dia bertahan jika luka masih tetap tinggal betah di hatinya?Kasih merasa dunianya seperti dihantam badai kegelapan lagi, sikap Arthur semalam, entah kenapa membuatnya merasa sesak. Arthur memperlakukannya dengan cara kasar dan kejam, seharusnya ia menerimanya karena dari awal hanya berperan jadi wanita simpanan pria itu, namun sikap Arthur selalu saja menyentuh sampai ke hatinya dan di hati kecilnya, Kasih membenci pria itu memperlakukannya dengan kejam dan dingin."Apa aku harus mati? Jika mati, aku bisa sembuh dari luka ini," ucap Kasih pelan.Ponsel Kasih berderin
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status