All Chapters of Penggoda Suamiku, Ternyata Sekretaris Pribadi: Chapter 11 - Chapter 20
114 Chapters
11. Teka-teki
Barnett menghampiri Alexa yang memerhatikannya dengan tatapan heran lalu melewatinya tanpa melirik dan mengucapkan satu kata pun kepadanya. Barnett hendak memasuki ruangannya, ia memberitahu bahwa tetap memberhentikan Yasmin bekerja di departemennya.“Aku tetap memecat Yasmin,” kata Alexa sambil menatap gagang pintu.Barnett tidak merespons ucapannya dan memilih untuk memasuki ruangannya. Alexa pun kembali bekerja dan terdapat penampakan teman Yasmin dan dua orang lainnya memerhatikannya dengan tatapan aneh dan benci.“Kenapa kalian begitu? Ada yang salah dari saya?” tanya Alexa sembari melirik Yasmin terisak.“Kenapa ibu tega sekali memecat Bu Yasmin?” tanya salah satu rekan kerjanya.“Saya memecatnya karena dia memiliki racun yang berbahaya dan bisa membuat lingkungan kantor yang bisa kapanpun panas. Saya sebagai seorang Manajer berhak untuk memecat anak buah saya ketika tidak bekerja sama,” jawab Alexa tegas.Semua terdiam setelah mendapat jawaban darinya. Alexa melanjutkan pekerja
Read more
12. Pertanyaan Aneh
Alexa terdiam saat Frank memahami sikapnya. Ia tidak bisa mengelak ketika dia telah mengatakan demikian. Hanya dia yang bisa memahami perasaannya saat ini.Beribu alasan untuk menutupi permasalahan rumah tangga, Frank tetap hapal kebiasaannya saat berbohong maupun tidak. Namun, Frank tidak meminta untuk menceritakan permasalahannya.Frank berhenti di taman kesukaan Alexa di kala cuaca sedang redup dan angin sepoi-sepoi pun berdatangan. Ia menoleh ke arah Frank yang melepas sabuk pengamannya dengan kelopak mata yang dipenuhi butiran bening.Frank menyeka air matanya. “Ayo turun. Bukankah ini taman kesukaanmu? Taman yang kamu gunakan untuk melampiaskan semua masalahmu?”Alexa masih menutup mulutnya dengan dada yang membekas sakitnya sembari menoleh ke taman sekaligus memperhatikan cuaca diluar. Melihat angin yang berembus kencang dengan dahan yang meliuk-liuk, dedaunan beterbangan yang bertanda tidak lama akan turun hujan.Tanpa memberikan aba-aba kepada Frank, ia keluar dari mobil deng
Read more
13. Siapa Pengirim Video di Taman
Pintu lemari ditutup dan berbalik badan dengan mengernyitkan dahi. Pertanyaan yang dilontarkan olehnya sangat aneh. Bagaimana bisa dia melontarkan demikian di saat kemungkinan besar dia juga melakukan perbuatan tersebut?“Apa maksudmu?”“Halah, jangan berpura-pura bodoh.”“Aku sungguh tidak tahu, apa yang kamu bicarakan kepadaku. Aku tidak melakukan hal begitu di belakangmu.”Barnett berdesis sambil sibuk dengan handphone. Ia meletakkan handphone dan hitungan detik, nada singkat milik Alexa berbunyi keras seakan, dia mengirim pesan beberapa detik yang lalu.“Cek pesanmu!”Alexa mengecek pesan masuk darinya lalu membulatkan bola mata sekilas saat sebuah rekaman aksi dirinya sedang dipeluk oleh Frank. Ia menghela napas panjang dan memasukkannya ke dalam tas. “Video yang kamu lihat tidaklah mengatakan hal yang kamu pikirkan. Aku bisa menjelaskannya.”“Tidak perlu. Sikapmu ternyata jauh lebih menjijikkan dari pada Deana yang kamu pikir berusaha merayuku.” Barnett membandingkan dirinya
Read more
14. Menunjukkan Isi Pesan
“Berikan minumnya!” seru Ibu panik.Alexa memberikan gelas berisi air mineral kepada Barnett yang tersedak saat bertanya kepadanya. Apakah suaranya sangat besar sampai tersedak seperti itu? Atau bisa jadi, dia telah membuat janji dengan seseorang sehingga terkejut ketika ia mengajak liburan bersama orang tuanya.Barnett meletakkan gelas yang sudah habis air mineralnya. “A—”“Tidak apa, Nak Barnett, kalau sibuk, jangan dipaksakan. Kami tahu bahwa kalian memiliki jabatan penting sehingga pasti menguras banyak tenaga dan waktu,” sela Ibu yang mengerti dengan keadaan menantunya.Sebelum menolak, Ibu lebih baik mengatakan demikian agar tidak membuat Alexa kecewa dan sedih saat menolak ajakan liburan. Alexa menghela napas panjang lalu pergi meninggalkan mereka menuju kamar Ibu dan Ayah.Ia memasuki kamar Ayah sambil menyapa dan tersenyum lebar kepadanya. Alexa duduk di sampingnya lalu meraih tangan yang sudah keriput dengan mengusap lembut.“Halo, Ayah. Bagaimana kabar, Ayah?”“Ayah baik-ba
Read more
15. Penilaian yang Buruk
“Kenapa kamu tiba-tiba menunjukkan isi pesanmu kepadaku kalau kamu memang benar tidak selingkuh? Padahal aku tidak memintamu untuk melakukan itu.”“Karena untuk membuktikan bahwa aku tidak selingkuh dan tidak memintamu untuk percaya kepadaku.”“Oke. Lihat saja nanti, toh kita sudah sepakat untuk tidak bertanya kegiatan satu sama lain dan semua itu karenamu,” balas Alexa lalu merebahkan badan di atas ranjang dan menutupi tubuhnya menggunakan selimut.Ia melirik Barnett masih berdiri di samping kasur sembari menatapnya dengan dua alis saling bertautan. Alexa tidak peduli dengan apa yang dia rasakan kepadanya karena dia tidak pernah memedulikan perasaannya.Acuh tak acuh terjadi di antara kami karena kesepakatan di ruang kerjanya. Alexa menyetujui hal itu untuk menjaga hati dan air mata agar tidak berlinang selalu.Beberapa jam berlalu, hari pun telah tiba. Alexa dan Barnett melakukan kesibukan di pagi hari untuk berangkat ke kantor. Nada dering panjang berbunyi keras milik Alexa, layar
Read more
16. Body Shaming
“Betul. Saya mengira, istri Anda yang ada di samping kanan Pak Barnett.”Pria dalam ruangan menyahuti dan membenarkan ucapan wanita itu terkait fisik yang tidak sebanding dengan pemikiran cerdasnya. Dia malah menunjuk Deana sebagai istri CEO di perusahaan teknologi yang terkenal.Alexa tersenyum seraya mengendalikan amarah yang bergejolak di dalam hati. Dada yang sudah mengepul dan napas naik turun cepat, tetap berusaha berpikir jernih dan melirik Deana yang tersenyum tersipu malu.“Penampilan cantik, tapi otak kosong, percuma saja. Mereka hanya mengandalkan fisik dan tubuh untuk bekerja bukan otak. Penampilan saya memang seperti ini dan tidak seperti wanita yang Anda tunjuk karena saya berdikasi di perusahaan tanpa berdekatan dengan pria lain dan tetap menggunakan otak. Otak adalah alat utama dalam tubuh ini untuk bisa menghasilkan karya dalam hidup bukan merayu dan menumpang nama untuk menghasilkan karya. Semua jabatan yang saya miliki karena otak yang memiliki wawasan luas sehingga
Read more
17. Perawatan dan Make Over
“Kalau ingin dihargai oleh orang, hal pertama yang dilakukan adalah menghargai diri sendiri dengan cara merawat diri untuk kesehatan bukan untuk menarik perhatian. Jika seseorang tertarik kepadamu karena kebersihan dirimu maka itulah bonus,” tutur Frank lembut.Frank memberikan ultimatum kepada Alexa terkait perawatan diri dengan tujuan kesehatan. Alexa memerhatikan kulit tangan yang kusam, pori-pori kulit terbuka lalu memerhatikan wajah yang kusam di kamera handphone dengan mengernyitkan dahi.“Astaga, kulitku begini banget,” gerutu Alexa sambil memiringkan kepala ke kanan dan kiri.Sejak mendapat masukan dari Ayah, hinaan dari dua rekan perusahaan Barnett dan saran dari Frank menjadi mementingkan kulit di tubuhnya. Selama ini, ia tidak pernah memerhatikan kulit sama sekali mulai duduk di bangku SMA hingga kerja.“Sekarang waktunya perawatan dan mumpung belum malam banget, salon masih buka. Jadi, aku mengantarkanmu ke salon yang bagus,” kata Frank antusias sembari menggandeng tangann
Read more
18.Erangan di Balik Kamar
Frank menoleh ke sumber suara. Bola mata membulat lebar, reflek berdiri ketika melihat perubahan Alexa seratus delapan puluh derajat. Seorang atlet karate mengenakan pakaian feminin dan memoles wajahnya menggunakan make up membuat sahabatnya terkesima dengan kecantikan yang tersembunyi.Frank menatapnya tanpa berkedip sembari melangkah perlahan. Alexa didorong pelan oleh pria genit itu ketika melihat temannya yang tertarik dengan seorang wanita di depannya hingga terjatuh di pelukannya. Dia reflek menangkap tubuhnya dengan memeluk pinggang kecilnya dan wajah yang sangat berdekatan.“Kamu sangat cantik, Alexa.”“Terima kasih. Semua ini karena kamu, Frank.”Alexa tersenyum sembari menatap lamat ketika wajah berdekatan. Ia bisa merasakan napas hangat di pipi. Bahkan, tatapannya sesekali beralih ke bibir Alexa.“Kalau mau lanjut bermesraan di tempat lain, ya,” kata pria genit itu.Pelukan terlepas ketika dia mengatakan hal itu. Alexa dan Frank berdehem sambil mengalihkan tubuhnya. Alexa m
Read more
19. Sentuh Aku!
“Apa?”“Sentuh aku!” seru Alexa meninggi dan bola mata membulat.Frank mengalihkan pandangan dan menyingkirkan tangannya ketika mendengar permintaan Alexa yang ingin disentuh. Dia menggeleng beberapa kali sambil memberi jarak posisi duduknya, tetapi tangan Alexa memegang tangan kekarnya dengan erat.Pandangan Frank teralihkan dan memandangi pandangan sendu milik wanita yang dicintai olehnya. Dia terkejut ketika Alexa meminta untuk disentuh olehnya. Dia ingin sekali menyentuhnya, tetapi tidak dalam tanpa pernikahan dengannya sehingga berat untuk menerimanya.“Sentuh aku, Frank!”“Tidak, aku tidak berani menyentuhmu kalau tidak ada pernikahan denganku!” Frank menolak keras permintaan sahabatnya itu.“Aku masih gadis, Frank.”Frank terdiam saat mendengar pengakuan Alexa masih gadis. Entah apa yang terjadi di antara mereka sampai tidak ada sentuhan. Namun, satu sisi, dia teringat dengan perkataannya di malam pertamanya yang sibuk dengan suaminya.“Sentuh aku!” seru Alexa kesekian kali.Ha
Read more
20. Menutupi Kejadian yang Sebenarnya
“Ikut aku ke ruangan.”Barnett meminta Alexa untuk ikut ke ruangannya bersama Deana. Alexa sudah bisa menebak atas hal yang hendak dibicarakan olehnya. Ia hendak memasuki ruangannya, Deana diminta untuk tidak ikut masuk dan ikut campur urusannya.“Kamu ngapain ikut ke sini?”“Aku ada urusan dengan Pak Barnett.”“Aku? Kamu bisa menggunakan kata saya saat bicara dengan saya atau yang lainnya?” Alexa menegur Deana tegas.“Masuk Alexa.”Deana terdiam ketika ditegur oleh Alexa. Alexa masuk ruangan Barnett dengan menutup pintu rapat dan menguncinya lalu merapatkan kordennya agar tidak dilihat oleh orang lain. Ia duduk di depannya dengan pura-pura tidak tahu hal apa pun.“Semalam di mana kamu?”“Aku? Kenapa kamu tanya keberadaanku? Penting buatmu? Tidak, kan?” tanya Alexa sambil menunjuknya dan tersenyum miring.“Aku tanya keberadaanmu karena tidak mau ketahuan Papa yang di mana, hubungan rumah tangga terjadi sesuatu.”“Hubungan rumah tangga kita memang sudah terjadi sesuatu dan semuanya dar
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status