All Chapters of Kontrak Pernikahan Suami Dokter Dadakan: Chapter 111 - Chapter 120
125 Chapters
Ch. 111 Manis
"Pengen makan apa?"Kelvin menghampiri Agatha yang tengah main game di meja makan, ia memeluk istrinya itu dari belakang sambil menjatuhkan kecupan di puncak kepala. Agatha mendongak, ia tersenyum lalu meletakkan ponsel, balas memeluk tubuh itu dengan kedua tangan. Hati Kelvin rasanya begitu bahagia. Bisa sedekat dan semesra ini dengan Agatha. Ia harus ingat betul bahwa kesalahan fatal yang kemarin tidak akan pernah dia ulangi lagi. "Kamu yang masakin, ya?" Tanyanya manja. "Oh ya jelas dong! Bilang mau makan apa, aku masakin!"Agatha tertawa lirih, ia nampak berpikir sejenak lalu kembali menoleh dan membalas tatapan Kelvin yang begitu hangat dan penuh cinta itu. "Pengen salad buah, pengen ayam bakar sambel tomat sama pe--.""Makan di luar aja yuk, Yang!" Ajak Kelvin tiba-tiba, ia melepaskan pelukan lalu menarik tangan Agatha agar bangkit dari tempat duduk. "Eh! Gimana sih? Katanya mau masakin?" Protes Agatha menolak diajak bangkit dari kursi meja makan. "Kayaknya enak kita makan
Read more
Ch. 112 Alasannya
"Mama balik kapan, Yang?"Kelvin menjatuhkan tubuh di sebelah Agatha, nampak Agatha tengah asyik menonton drakor kesukaanya. Sudah hari kedua belas sejak para mama itu pergi ke Thailand. Dan sampai sekarang belum ada tanda-tanda hendak pulang. Penggunaan ponsel di batasi di sana. Seminim mungkin menghindari radiasi dari ponsel selama program detox berlangsung, jadi sedikit sulit untuk berkomunikasi dengan mereka. "Entah, harusnya sih kelar kemarin, Mas. Nggak tau juga kalau mau jalan-jalan dulu." Jawab Agatha tanpa memalingkan wajah dari layar televisi. Kelvin tersenyum, ia bersandar lalu mendaratkan kepalanya di bahu sang istri. Agatha hanya melirik sekilas, bibirnya menggerucut tanda tak suka dengan apa yang Kelvin lakukan barusan. "Mas berat tau!" Desisnya berusaha mendorong kepala Kelvin agar pergi dari bahunya. "Nggak ah! Berat apa? Ini cuma kepala. Biasanya kutindih sebadan-badan juga kamu malah kegirangan."Kontan mata Agatha membelalak. Ia menoleh dan mencubit perut Kelvi
Read more
Ch. 113 Pasangan Bucin
"Nggak di sini!" Agatha mendorong wajah Kelvin menjauh, ia tahu betul arti di balik deru napas memburu suaminya itu. "Kenapa? Kita sering loh main di sini, Yang." Kelvin sama sekali tidak ingin ditolak. Apa perlu dia perjelas sudah berapa lama puasa? "Kamar aja ah!" Agatha balas menatap sorot mata berkabut itu. Kelvin menghela napas panjang. Ia menarik diri dari depan wajah Agatha, mengangguk pelan sambil mengulurkan tangan guna membantu Agatha berdiri. Agatha segera menyambut tangan itu, ia bangkit, pasrah dirangkul lelaki itu dan dibawa masuk ke dalam kamar. Jangan tanya apa yang mereka lakukan begitu masuk ke dalam, Kelvin tanpa buang-buang banyak waktu segera menarik daster istrinya dan melemparkan benda itu secara sembarang. Matanya nampak buas memperhatikan tubuh istrinya. "Sumpah, Yang ... Kangen banget sama kamu, aku!" Bisik Kelvin seraya memeluk tubuh itu. Agatha tersenyum, entah mengapa kalimat itu terdengar begitu indah di telinganya. Kemana semua kebencian yang kemar
Read more
Ch. 114 Power Of ...
"Kok mama pulang nggak kasih kabar sih, Ma?"Agatha sudah mandi bersih. Keramas bahkan scrubing seluruh tubuh pun dia lakukan tadi. Kini ia sudah berganti pakaian, masih dengan rambut terbungkus handuk, ia bergabung di meja makan. Jangan tanyakan kemana Kelvin karena lelaki itu kini tengah membersihkan diri setelah pergumulan panas dan bergairah yang baru saja mereka lakukan. "Ya rencana sih biar surprise. Eh malah kitanya yang dapat surprise." Jawab Handira sambil mengunyah saladnya. Kembali wajah Agatha memerah. Kenapa bisa kebetulan begini? Untung saja dia tadi ngotot minta Kelvin melakukannya di kamar. Bisa dibayangkan kalau mereka melakukan itu di depan televisi dan kedua calon nenek ini masuk. Mau ditaruh di mana muka mereka? "Mama tau-tau muncul tadi juga surprise kali, Ma!" Balas Agatha masih dengan wajah memerah. "Oh ya? Eh tapi kalian udah selesai, kan, tadi? Apa masih setengah keganggu sama mama?" Tanya Handira yang membuat Agatha rasanya ingin menghilang saja dari mej
Read more
Ch. 115 H-1
"Gimana? Udah ada tanda-tanda?"Kelvin mengelus perut membukit Agatha, wajahnya nampak sangat khawatir. Bagaimana tidak, besok adalah pas HPL dan sampai sekarang belum ada tanda-tanda melahirkan sama sekali. "Konpal doang, Mas." Jawab Agatha nampak ikut khawatir. Kelvin menghela napas panjang, ia memaksakan diri tersenyum, meraih tangan Agatha dan meremasnya dengan lembut. "Yaudah nggak apa-apa. Besok ke dokter Nico, ya? Biar dicek ketuban sama plasentanya." Ujar Kevin berusaha menenangkan hati Agatha, tak peduli hatinya sendiri sedang berkecamuk, khawatir setengah mati pada anak dan istrinya. "Kamu nggak ada niat bantuin aku gitu?" Agatha tak menanggapi, ia malah mengajukan pertanyaan lain. Kening Kelvin berkerut, ia membalas tatapan sang istri dengan wajah tak mengerti. Melihat tatapan Kelvin, Agatha hanya menghela napas panjang. Ia melepaskan genggaman tangan Kelvin dan balas mencubit perut lelaki itu dengan gemas. "Calon dokter spesialis, gini aja nggak paham!" Gerutu Agatha
Read more
Ch. 116 Detik-detik
"Aaahh!" Agatha terbangun dari tidurnya, ia merasakan perutnya mulas. Mulas seperti ... Mata Agatha yang tadinya mengantuk sekarang membulat sempurna, ia segera membangunkan Kelvin yang sudah tidur sejak tadi. "Mas! Bangun, Mas!" Panggil Agatha sambil menggoyangkan badan itu dengan satu tangan. Kelvin segera merespon, ia nampak menggeliat lalu membuka matanya perlahan-lahan. Wajah panik dan menahan sakit itu langsung terlihat oleh matanya. Kelvin seketika bangkit, tangannya terulur mengelus perut itu sambil menatap khawatir ke arah istrinya. "Udah kerasa, Yang?" Tanya Kelvin panik. "Udah! Udah sering banget ini mulesnya!" Desis Agatha yang mendadak mengernyit karena rasa sakit itu kembali menyapanya. Dengan segera Kelvin turun dari ranjang, membersihkan tangan dengan hand sanitizer dan meraih handscoon yang sudah dia siapkan. Tanpa banyak bicara, Kelvin membantu Agatha berbaring. Ia melepas celana dalam istrinya dan mulai memposisikan kaki Agatha. "Aku cek dulu, ya? Nanti kalo
Read more
Ch. 117 Dorong!
"Udah lima, Dok!"Kelvin menghela napas panjang. Mereka sudah sampai VK saat ini, Agatha sudah berbaring di atas bed dengan wajah pucat pasi. "Yaudah ditunggu dulu. Aman kok, nggak ada penyulit, hasil tes lab terakhir bagus semua. Yuk bisa yuk pervaginam." Dokter Nico yang seharusnya masih tidur di kamar bersama istrinya pun sudah stand by meskipun dengan wajah setengah mengantuk. "Mohon bantuannya ya, Dok!" Mohon Handira yang sama pucatnya dengan Agatha. "Oo, jangan khawatir, Dok. Sudah jadi tugas saya itu." Dokter Nico tersenyum, mengangguk pelan lalu menoleh ke arah Kelvin. "Vin saya ke ruang jaga dulu. Nanti langsung telpon aja ya ke saya, atau lewat perawat jaga juga boleh deh."Kelvin hanya mengangguk patuh. Ia sama sekali tidak menyingkir barang sedikitpun dari sisi Agatha. Begitu dokter Nico melangkah keluar, Kelvin menjatuhkan kecupan di puncak kepala istrinya cukup lama. Tangan Kelvin masih menggenggam dan meremas-remas lembut tangan Agatha sejak tadi. "Semangat, ya? A
Read more
Ch. 118 Member Baru
"I-ini ....." Agatha tercekat ketika bayi berselimut biru itu diletakkan Handira di dadanya. Air matanya menitik. Tangis Agatha pecah. Semua lelah dan rasa sakitnya mendadak sirna tak berbekas. Dengan tangan bergetar, Agatha perlahan-lahan menyentuh tangan kecil yang sudah memakai gelang identitas itu. Sangat lembut dan rapuh! Agatha meraung, ini benar anaknya? Yang selama ini hidup dan tumbuh dalam rahimnya? Agatha terisak, matanya terpejam sambil memeluk makhluk kecil dan lemah yang berada di atas dadanya. Ia terkejut ketika ada isak tangis lain dan kecupan yang bertubi-tubi mendarat di dahi dan pipinya. "Makasih banyak, Sayang!" Bisik Kelvin di sela-sela tangisnya. Agatha tidak merespon, ia tengah sibuk mengekspresikan perasaannya lewat isak tangisnya sendiri. Jadi begini rasanya menjadi seorang ibu? Sebahagia ini? Agatha mengelus lembut kepala kecil itu sampai kemudian Handira mendekat dan ikut mengelus tubuh kecil itu perlahan-lahan. "Yuk buka dulu bajunya, Tha. Si cantik
Read more
Ch. 119 Bahagia
"Kenapa?"Agatha menatap heran Kelvin yang duduk sambil terus tersenyum ke arahnya. Ia tengah menyusui Adel saat ini, membuat Agatha malah berpikiran yang tidak-tidak pada suaminya itu. "Mas, kenapa sih?" Kembali Agatha bertanya, setelah pertanyaannya tadi diabaikan oleh Kelvin. Ia masih duduk dengan senyum lebar di sisi Agatha. Kelvin tidak langsung menjawab, ia malah meraih tangan Agatha, meremas tangan itu dengan lembut lalu menciuminya berkali-kali. Setelah puas Kelvin kembali mengangkat wajahnya, kini ia menatap Agatha dengan mata memerah. "Kamu kenapa?" Sekali lagi Agatha bertanya, ia benar-benar heran, kenapa dengan suaminya ini? "Aku bahagia banget hari ini, Yang. Sumpah ini hari paling membahagiakan dalam seumur hidup aku!" Ucapnya kemudian dengan air mata menitik. Agatha tertegun sejenak, ia menatap Kelvin dengan saksama. Bulir-bulir air mata itu terlihat menetes dari pelupuk mata Kelvin, Agatha belum sempat bersuara, Kelvin kemudian lebih dulu menyambung kalimatnya. "
Read more
Ch. 120 Wejangan dari Ahmad
"Aduh-aduh si Gemoy!"Ruang inap Agatha jadi riuh. Sore hari, Dewi dan Ahmad benar-benar datang. Bahkan papa mertuanya itu masih sangat rapi karena pulang mengisi simposium langsung terbang demi melihat cucunya. "Adel, Ma. Namanya Adel!" Desis Kelvin merevisi, Kelvin sendiri sudah dengan setelan scrub, ia izin sebentar pada chief residennya untuk menemui Ahmad dan Dewi yang baru datang. "Biarin ih! Panggilan kesayangan kok." Balas Dewi tak mengindahkan. Kelvin mencebik, ia malah jadi macam kambing congek. Tidak ada yang peduli padanya. Semua perhatian tertuju pada Adel! Dia bintangnya sekarang. "Gimana, Tha? Ada keluhan?" Ahmad duduk di kursi yang ada di sebelah bed Agatha, Agatha sendiri duduk di tepi ranjang, tengah memperhatikan bagaimana para nenek itu sedang heboh menggendong cucunya. "Biasalah, Pa. Bekas jahitannya ini." Jawab Agatha sambil tersenyum getir, meskipun tidak sesakit kontraksi atau pas melahirkan, namun tetap saja rasa perih itu sangat menganggu dan membuatnya
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status