All Chapters of (Bukan) Istri Pilihan : Chapter 31 - Chapter 40
146 Chapters
Part 31 Tidak Akan Menyerah 1
(Bukan) Istri Pilihan - Tidak Akan Menyerah Author's POVSekali, dua kali, tiga kali, hingga berkali-kali, tapi panggilannya tanpa jawaban. Yoshi yang biasanya kesal karena tidak direspon, kini justru sangat khawatir. Bagaimana kalau Anastasya sudah tidak sepeduli itu padanya. "Kurasa wajar saja istrimu bersikap seperti itu. Sudah lama dia diam, bersabar, dan mengalah. Kamu saja yang nggak peka. Perempuan itu nggak mudah untuk meninggalkan seseorang, terlebih suami dan keluarganya. Kalau dia sampai memutuskan untuk pergi, berarti dia sudah sampai pada batasannya. Tentu dia sudah memikirkan berulang kali. Mempertimbangkan tidak hanya sepintas lalu saja. Bahkan sudah mempersiapkan apa yang akan ia lakukan jauh ke depan, setelah hidup tanpa pasangannya. Tanpa keluarganya."Sebodoh apapun manusia, mereka punya perasaan, Bro. Punya rasa marah. Naluri ingin membahagiakan diri sendiri itu ada di setiap diri manusia. Dia akan berjuang untuk dirinya sendiri setelah apa yang ia lakukan pada
Read more
Part 32 Tidak Akan Menyerah 2
[Jangan lupa nanti malam datang, Mas. Ada dinner di rumah mama.] Pesan masuk dari Mayang. Namun tidak memberitahu kalau hari ini ulang tahunnya. Apa dia pikir Yoshi ingat akan hal itu?Yoshi meletakkan ponselnya kembali, tanpa menjawab pesan. Tidak seperti sebelumnya yang selalu cepat membalas pesan dari sang mantan.Mendapatkan undangan dari mantannya seperti ini, Yoshi harusnya bisa menilai sang mantan ini seperti apa. Jelas Mayang tahu kalau Anastasya pergi dari rumah, tapi ia nekat mengundangnya datang. Kalau dulu memang menyuruhnya datang bersama Anastasya. Namun itu hanya basa-basi saja. Pada kenyataannya Anastasya selalu terabaikan. Mereka asyik sendiri dengan anak.Dia lah Pengacara paling tolol di dunia. Memahami permasalahan orang lain, tapi tidak mengerti dengan kemelut dalam rumah tangganya sendiri.Yang penting sekarang bertemu Anastasya dulu. Tentang Mayang yang telah meracuni pikiran anaknya, bisa diurus nanti saja. Pikirannya lebih jernih dan jelas sekarang. Bodoh sek
Read more
Part 33 Hak Seorang Suami 1
(Bukan) Istri Pilihan - Hak Seorang SuamiAuthor's POVAnastasya melangkah untuk membuka pintu. Di depan berdiri Pak Bastian yang kaget saat melihat ada Yoshi di dalam."Pa." Anastasya mencium tangan sang papa.Yoshi menyusul melakukan hal yang sama. Lelaki itu masuk dan duduk di sofa. "Kenapa Yoshi ada di sini?" tanya Pak Bastian penuh selidik dan memandang anak perempuannya. "Kemarin siang saya yang ngikutin Nastasya pulang ke apartemen, Pa." Yoshi yang menjawab. "Untuk apa? Setelah kamu mengabaikannya, sekarang mencarinya. Sasa sudah aman di sini. Dia juga enjoy tanpa kamu selama berbulan-bulan.""Nastasya masih istri saya, Pa. Selama ini saya mencarinya dan Papa pun tahu itu. Berapa kali saya menghubungi papa untuk menanyakannya."Pak Bastian memandang sinis pada sang menantu. Lelaki itu masih diam menunggu sang ART menyuguhkan teh di meja."Saya membesarkan Sasa penuh cinta, Yosh. Bagaimanapun buruknya kehidupan rumah tangga saya. Tapi sebagai seorang ayah, saya tidak pernah
Read more
Part 34 Hak Seorang Suami 2
Sementara dirinya sendiri jika tidak mendapatkan jatah dari Bu Mega, akan melampiaskan pada istri keduanya. Lelaki butuh itu. Sesuatu yang terkadang tidak bisa ditunda dan dikendalikan. Makanya beberapa laki-laki melepaskan keinginannya di Dolly, sebuah tempat prost*t*si yang terbesar di Asia Tenggara. Namun sekarang tempat itu sudah diubah menjadi tempat wisata religi. Dolly, Moroseneng, atau di Kembang Kuning tempat laki-laki hidung belang mencari kenikmatan. Karena ingin mencari sensasi, tidak mendapatkan perhatian dari istrinya, atau karena dasarnya lelaki brengs*k.Tujuh bulan waktu yang cukup lama bagi lelaki menahan diri. Lalu apa dia akan bilang pada Yoshi 'jangan sentuh Anastasya'.Posisinya sebagai lelaki yang berpoligami, membuatnya lemah untuk bertindak keras pada Yoshi. Tidak lagi punya wibawa untuk membela putri-putrinya. Sungguh memalukan. Benarkah ini karma?"Papa harus pulang, Sa. Kamu jaga diri baik-baik," ucap Pak Bastian. Kalimat yang menyentil perasaan Yoshi. Seo
Read more
Part 35 Frustasi 1
(Bukan) Istri Pilihan - Frustasi Author's POV "Apa yang harus mas lakukan?" tanya Yoshi lagi dengan tatapan penuh pengharapan."Aku sebenarnya sudah bilang kalau memaafkanmu kan, Mas? Aku sudah memaafkan dan aku memilih mundur. Mas, nggak perlu melakukan apapun untuk mendapatkan maaf dariku. Bahkan aku juga nggak meminta syarat, akan memaafkan dengan imbalan perceraian. Aku memaafkan, Mas. Dan aku minta tolong segera selesaikan perceraian kita. Talak ada di tangan, Mas. Kurasa nggak susah untuk mengatakannya. Aku tunggu itu loh!"Tenggorokan Yoshi tersekat. Seolah ada benda sebesar bola pingpong menyumbat di sana. Berulang kali ia minum air putih untuk melonggarkannya. Dalam dada juga terasa sakitnya."Empat tahun Mas sudah nyaman dengan apa yang kalian lakukan di belakangku. Jika sekarang aku yang memilih untuk menyudahi, bukankah ini memudahkan Mas untuk pergi. Mereka menunggumu.""Mas akui kalau salah, Nas. Tapi nggak akan ada perceraian di antara kita. Tolonglah beri mas kesemp
Read more
Part 36 Frustasi 2
Anastasya tidak berkata apa-apa. Setelah melepaskan genggaman tangan sang suami, dia langsung masuk mobil dan duduk di bangku tengah. Fauzi tersenyum pada Yoshi kemudian duduk di belakang kemudi."Bu, saya minta nomer ponselnya Ibu." Yoshi mengeluarkan ponsel dari saku celananya. Bu Eri bingung. Dikasih atau tidak. Karena tidak enak kalau menolak, akhirnya wanita itu menyebut sederet angka."Makasih, Bu.""Kami pergi dulu, Nak Yoshi. Assalamu'alaikum.""Wa'alaikumsalam. Hati-hati, Bu."Bu Eri duduk di sebelah Anastasya dan mobil bergerak meninggalkan halaman apartemen. Yoshi memperhatikan kepergian sang istri dengan perasaan frustasi. Inilah puncak di mana ia takut kehilangan Anastasya. Belum pernah istrinya berkata seperti tadi. Mengungkapkan semua hal yang menguliti Yoshi.***L***Yoshi masih di kantornya. Duduk berdua bersama Egi. Sidang perkara perdata di mulai jam sepuluh pagi. Jadi masih ada waktu untuk mereka ngobrol berdua. Bukan membahas kasus yang akan dihadapi nanti, justru
Read more
Part 37 Di mana dia? 1
(Bukan) Istri Pilihan - Di mana dia?Author's POVSepertinya Fauzi telah mematikan akses lokasi pada Google di handphone ibunya. Juga pengaturan lokasi pengguna. Rupanya sudah di antisipasi sebelumnya. Makanya tidak terlacak oleh Yoshi tentang keberadaan mereka sekarang ini.Bisa jadi sebelum ini, Fauzi sudah tidak mengaktifkan lokasi. Agar tidak terlacak oleh ibu tirinya. Walaupun Bu Mega tidak pernah kelayapan mencari dan bertemu dengan ibu Eri. Tapi memendam perasaan masing-masing, itu seperti ancaman dan menyimpan api dalam sekam. Yang sewaktu-waktu bisa meledak, membakar, dan membumihanguskan semua yang ada.Dalam pandangan Yoshi, Fauzi ini pemuda yang luar biasa. Tidak jumawa ketika mendapatkan seorang ayah sambung seorang jutawan. Menyimpan luka, menyembunyikan perasaan sebenarnya yang menolak jika ibunya menjadi wanita kedua. Namun sebagai anak, ia menghormati keputusan itu. Mungkin Pak Bastian adalah kebahagiaan yang selama ini dicari ibunya. Seringnya bertemu, menumbuhkan s
Read more
Part 38 Di mana dia? 2
"Apa kamu yang ngajarin Ayun agar bilang kalau Anastasya itu Tante jahat?"Mayang kaget dan spontan berubah pias. "Siapa yang bilang? Aku mana mungkin ngajarin Ayun seperti itu," sangkal Mayang."Mungkin Nastasya salah paham padaku, Mas. Dia kan yang ngomong gitu?""Bukan.""La-lalu siapa?""Ayun sendiri yang ngasih tahu aku. Kamu dan neneknya yang ngajarin dia ngomong seperti itu."Wajah Mayang merah padam. Malu, takut, dan tentu saja khawatir. Jika Yoshi percaya omongan Ayun, apa yang berusaha ia tutupi selama ini, usahanya untuk mendapatkan Yoshi kembali, tidak akan pernah ia bisa raih lagi."Itu hanya omongan anak-anak, Mas." Mayang mengalihkan pandangan ke luar kafe. Wajahnya pias."Anak-anak nggak mungkin berbohong kecuali sudah di dikte, May. Aku terlalu mempercayai kalian hingga membuatku tidak mempercayai Anastasya. Padahal dia istriku sekarang. Dia sedang hamil tujuh bulan."Mayang menatap Yoshi. Kaget bercampur kecewa. "Jadi beneran dia hamil?""Ya."Hening. Mayang mulai gu
Read more
Part 39 Kidung Sunyi 1
(Bukan) Istri Pilihan - Kidung SunyiAuthor's POVAnastasya diam memandang ponsel yang diulurkan oleh Bu Eri. Kenapa ibu tirinya menerima telepon dari Yoshi. Padahal tadi siang ia sudah bilang kalau tidak perlu menerima panggilannya. Tapi, Anastasya melihat itu nomer berbeda.Fauzi yang duduk di sebelah sang ibu memandang Anastasya sekilas. Kemudian mengalihkan perhatian pada layar televisi yang menyala."Maaf, ibu terlanjur menjawabnya tadi," ucap Bu Eri lagi."Nggak apa-apa, Bu." Anastasya mengambil ponsel. Kemudian dengan susah payah ia berdiri di bantu Bu Eri. Kehamilannya seolah tidak seimbang dengan ringkihnya badan. Wanita itu masuk kamar dan duduk di tepi dipan."Halo.""Sayang, kamu di mana?" Terdengar Yoshi tidak sabar untuk segera tahu keberadaannya. Nada suaranya terburu-buru dan terdengar cemas."Aku di Malang.""Malangnya di mana?""Aku nggak tahu. Kami ada di rumah keluarga ayahnya Mas Fauzi.""Besok mas longgar. Kasih alamatnya, besok mas akan susul kalian."Anastasya
Read more
Part 40 Kidung Sunyi 2
Mungkin Bu Mega makin marah karena Anastasia dekat dengan dirinya dan sang ibu. Yang notabene dianggap rival olehnya. Andai bisa memilih, Fauzi tidak ingin menjalani hidup seperti ini. Seandainya dulu dia sudah besar dan bisa mencukupi kebutuhan ibunya, tidak akan membiarkan sang ibu menjadi wanita kedua.Namun jujur saja. Ia melihat Pak Bastian dan ibunya sangat bahagia meski tidak tentu waktunya untuk bertemu. "Mama tuh sayangnya cuman sama Mbak Lidia dan Mbak Sinta, Mas. Sejak kecil aku sudah biasa di marahi, di maki, kalau buat salah atau lambat mengerjakan sesuatu. "Seandainya aku pinter, aku pengen jadi psikolog. Aku bisa menentukan keputusanku sendiri untuk membantu orang lain. Pilihan kedua aku pengen jadi guru Taman Kanak-kanak. Tiap hari berkumpul bersama anak-anak di sekolah. Tapi mama menentangnya. Aku juga sempat memilih untuk mondok saja. Mama nggak merespon dan malah bilang alangkah baiknya kalau aku segera menikah.""Mas Yosh itu baik. Ganteng lagi." Anastasya terkek
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status